Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERAN SENTRAL AL-QUR’AN DALAM STUDI ISLAM

Diajukan Sebagai Tugas Semester III (TIGA)


Pada Mata Kuliah Metode Studi Islam
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Disusun Oleh
Kelompok 2 :

Firddaus Aidin : 21.23.00001


Marianti : 21.23.00032
Atika Alqumaida : 21.23.00021

Dosen Pengampuh:

Algafari Th Djaafara,S.Pd.I,.M.Pd.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


Al-MUNAWWARAH TOLITOLI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulliahi rabbil alamin puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan
yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karuniannya sehingga dapat
menyusun makalah ini tepat waktunya. Makalah ini di susun untuk memenuhi
Tugas mata kuliah studi islam yang berjudul agama dan perbandingannya

Sholawat serta salam kita haturkan kepada Baginda Rasulullah


Sallallahualaihi wasallam sebagai suri tauladan yang baik beserta para keluarganya
dan pengikutnya

Kami sampaikan Jazakumullahukhoir kepada dosen Mata kuliah studi islam


yang membimbing kami di mata kuliah sini. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari isinya maupun struktur
penulisannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran positif
untuk perbaikan di kemudian hari.

Ibarat tiada gading yang tak retak dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dosen
mata kuliah dan rekan-rekan mahasisiwa STAI Al-munawwaroh sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi.

Demikian makalah ini kami buat, semoga memberikan manfaat umumnya


kepada para pembaca dan khususnya bagi kami sendiri. Aamiin

Tolitoli, 01 Desember 2022

Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

SAMPUL ..............................................................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2

A. Pengertian Posisi Sentral Al-Qur’an dalam Studi Islam…………………2


B. Pengertian al qur’an .................................................................................. 2
C. Kedudukan al qur’an dalam studi ilmu keislaman .................................... 2
D. Aliran-aliran dalam islam dan hubungannya dengan al-quran ................. 5
BAB III PEENUTUP .......................................................................................... 8

A. Kesimpulan ............................................................................................... 8
B. Saran .......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Al-Qur’an atau sering pula disebut dengan kitabullah merupakan sumber utama ajaran
Islam. Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang paling agung dan sempurna yang dijadikan
pedoman umat Islam. Didalamnya terdapat berbagai prinsip dan ajaran dasar Islam meliputi
aqidah, syari’ah dan akhlaq. Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang posisi AlQur’an
dalam studi keislaman.

Berkaitan dengan Al-Qur’an dengan studi keislaman, maka substansi yang terdapat
dalam pendidikan Islam, secara konsep dasar terdapat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits yang
mana di dalamnya adalah ajaran normatif. Untuk itu amat penting peran Al-Qur’an dalam studi
keislaman dewasa ini.

Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menerangkan mengenai al-Qur’an sebagai
sumber berbagai disiplin ilmu keislaman. Selain itu masih banyak lagi ayat-ayat yang
menerangkan selain masalah tersebut. Dalam alQur’an juga menyebutkan aliran-aliran dalam
Islam. Ilmu-ilmu keislaman yang diterangkan dalam al-Qur’an antara lain: ilmu tauhid, ilmu
hukum, ilmu tasawuf dan ilmu filsafat islam. Sedangkan aliran-aliran dalam Islam yang
diterangkan dalam al-Qur’an seperti asy-‘ariyah, mu’tazilah, jabariyah, dll.

B. Rumusan masalah
1. Pengertian Posisi Sentral Al-Qur’an dalam Studi Islam
2. Pengertian Al-Qur’an
3. Kedudukan Al-Qur’an dalam Studi Ilmu Keislaman
4. Aliran-aliran dalam Islam dan Hubungannya dengan Al-Qur’an
C. Tujuan penulisan
1. Bagaimana posisi sentral Al-Qur’an dalam studi islam
2. Bagaimana pengertian Al-Qur’an
3. Bagaimana Kedudukan Al-Qur’an dalam Studi ilmu keislaman
4. Apa saja aliran-aliran dalam Islam dan hubungan dengan Al-Qur’an

1
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Posisi Sentral Al-Qur’an dalam Studi Islam


Posisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti letak atau kedudukan (orang atau
barang), sedangkan sentral sendiri berarti yang ditengah-tengah sekali atau dianggap sebagai
pusat. Dapat diartikan disini posisi sentral adalah kedudukan yang penting atau sesuatu yang
urgen dalam studi islam.1
B. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an berasal dari kata Qara’a, memiliki arti mengumpulkan dan menghimpun.
Qira’ah berarti merangkai huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lainnya dalam satu
ungkapan kata yang teratur. Al-Qur’an asalnya sama dengan Qira’ah, yaitu akar kata dari
Qara’a,Qira’atan, waqur’anan.
Allah menjelaskan :
“Sesungguhnya kami-lah yang bertanggung jawab mengumpulkan (dalam dadamu) dan
membacakannya (pada lidah mu). Maka apabila kami telah menyempurnakannya bacaanya
(kepadamu, dengan perantara jibril), maka bacalah menurut bacaannya itu.” (Al-Qiyaamah:
17-18)
Qur’anah disini berarti qira’ah (bacaan atau cara membacannya). Jadi kata itu adalah akar
kata mashdar menurut wazan (tasrif) dari kata fu’lan seperti “ghufran” dan “syukran”. Al-
Qur’an adalah kitab berisi firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad dalam
bahasa Arab dan sampai kepada kita melalui periwayatan yang tidak ter putus atau tawattur.2
C. Kedudukan Al-Qur’an dalam Studi Ilmu Keislaman
Islam bukan hanya terdiri dari satu dua aspek saja, tetapi memiliki beberapa aspek, yaitu
aspek teologi, ibadah, akhlaq, filsafat, kebudayaan, dan lain sebagainya.3 Semua aspek itu
dtulis dan dibahas oleh para ahli sehingga melahirkan berbagai ilmu yang kemudian dikenal

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia
2
M. Ali Hasan. 2000. Studi Islam, Al-Qur’an dan As-Sunnah. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, hlm 137
3 Prof. Dr. Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari berbagai Aspek, jilid I, (UI Press: Jakarta, 1979), 33
3.

dengan ilmu-ilmu keislaman. Semua disiplin ilmu tersebut bersumber pada Al-Qur’an. Secara
singkat dapat diterangkan sebagai berikut:
1. Ilmu Tauhid (Teologi)
Ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang wujud Allah SWT, sifat-sifat yang
wajib ada, sifat-sifat yang mustahil dan sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya, dan
membicarakan tentang Rasul-Rasul Tuhan, sifat yang wajib, mustahil dan jaiz padanya.4Dalam
ilmu tauhid juga dibahas tentang orang-orang yang beriman, kafir, musyrik dan sebagainya.
Semua masalah yang dibahas ilmu tauhid ini terdapat di dalam Al-Qur’an dan banyak juga ayat
Al-Qur’an yang menerangkan tentang tauhid, sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauhjauhnya. (Q.S. An-Nisa’ : 136).

Selain itu, anjuran dalan Al-Qur’an untuk beriman kepada Allah SWT terdapat 103 ayat,
beriman kepada malaikat 145 ayat, kepada kitab 110 ayat, kepada Rasul 84 ayat, kepada hari
akhir 140 ayat dan kepada qada dan qadar 68 ayat.5 Semua bukti tersebut menunjukkan dan
membuktikan bahwa adanya dorongan kuat dari Al-Qur’an terhadap tumbuhnya studi ilmu
tauhid.

2. Ilmu hukum

Hukum islam atau fiqh dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang hukum-
hukum syari’at yang bersifat amaliah praktis, yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci.
Dalil-dalil yang dimaksud itu bersumber antara lain dari al-Qur’an, yang menjadi wahyu Allah
yang paling sempurna dan terakhir untuk manusia, yang arus dijadikan pedoman utama bahkan

4 H. Chatibul Umam dan Abuddin Nata, Pelajaran Ilmu Kalam. (Hikmat Syahid Indah, 1989), 5
5
Shubhi ‘Abd al-Rauf Ashr, al-Mu’jam al-Maulu’iy li ayat al-Quran al-Karim, (Dar al-Fadhilah : Mesir), 791.
4.

tunggal bagi manusia untuk dijadikan sumber hukum.6 Di dalam al-Qur’an juga terdapat
pernyataan terperinci tentang hukum dalam semua hal. Dan ayat-ayat yang mengandung
masalah hukum disebut ayat ahkam. Ayat-ayat yang menjadi dasar bagi hukum yang dipakai
untuk mengatur masyarakat dalam Islam.

Dalam ayat al-Qur’an, ayat ahkam hanya sedikit. Menurut penjelasan Abdul al-Wahhab
Khallaf.7 Jumlah itu hanya 5,8 persen dari seluruh ayat al-Qur’an yang terdiri dari, sbb: 140
ayat tentang ibadah, shalat, puasa, haji zakat, dll. 70 ayat tentang hidup berkeluarga, 70 ayat
mengenai perdagangan, 30 ayat tentang soal criminal, 25 ayat tentang hubungan Islam dan non
Islam. 13 ayat mengenai soal pengadilan, 10 ayat tentang kaya dan miskin, yang terakhir 10
ayat tentang kenegaraan.

3. Ilmu Tasawuf

Tasawuf atau sufisme itu bertujuan agar seseorang secara sadar memperoleh hubungan
langsung dengan Tuhan, sehingga disadari benar bahwa ia berada di hadirat Tuhan.8 Dan ajaran
tasawuf itu juga terdapat dalam al-Qur’an dalam Q.S. al-Baqarah ayat 186 :

Artinya:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah),


bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
memohon kepada-Ku.

Kata da’a dalam ayat diatas oleh sufi diartikan bukan berdo’a dalam arti yang lazim
dipakai, tetapi mereka artikan berseru maupun memanggil. Dalam Q.S. al-Baqarah ayat 115
juga menjelaskan:

Artinya:

“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di
situlah wajah Allah….”

6
Fazlur Rahman, Islam, (Bina Aksara : Jakarta), 1987, hlm. 107.
7
Abd. Al-Wahhab Khallaf, (Ilmu Ushul al-Fiqh, Cairo, cet. Ke-7, 1956), 34-35.
8
Prof. Dr. Harun Nasution, Falsafat & Mistisisme dalam Islam, (Bulan Bintang : Jakarta, 1989), 56
5.

Sedangkan yang dimaksud wajah Allah adalah kekuasaan Allah meliputi seluruh alam
sebab di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, karena ia selalu
berhadapan dengan Allah. Dan bagi kaum sufi, ayat tersebut mengandung arti bahwa Tuhan
ada dimana saja dan Tuhan dapat dijumpai dimana saja pula.

5. Ilmu Filsafat Islam

Filsafat Islam adalah ilmu yang berbicara tentang segala sesuatu yang ada untuk dicari
hakikat atau dasar serta prinsip-prinsipnya secara sistematik, radikal dan universal. Ilmu ini
muncul berdasarkan dengan filsafat Yunani yang dijumpai kaum Muslimin di Alexandria,
Mesir, Syiria dan Persia sebelah timur. Namun dalam pengembangan ilmu filsafat islam ini
menyesuaikan dengan ajaran yang ada didalam al-Qur’an.9

Dalam dunia filsafat itu ditandai dengan penggunaan akal atau logika secara benar dan
sehat, sesuai dalam al-Qur’an, misalnya :

‫ت ت ف كرون اف ال ت ع ق لون اف ال‬

Dari contoh ayat diatas, menunjukkan bahwa manusia disuruh untuk berfikir tentang
wujud dan alam sekitarnya untuk mengetahui Tuhan. Dengan dmikian al-Qur’an menyuruh
manusia untuk berfilsafat. Dari penjelasan semua yang diatas dapat disimpulkan bahwa al-
Qur’an merupakan sumber berbagai disiplin ilmu keislaman.

D. Aliran-Aliran Dalam Islam dan Hubungannya Dengan Al-Qur’an

Sebagaimana disebutkan terdahulu, bahwa yang dimaksud dengan Islam bukan hanya
ibadah, fiqh, tauhid, tafsir dan akhlak, tetapi lebih luas dari itu. Didalam Islam termasuk
sejarah, peradaban, filsafat, mistisisme, teologi, hukum, lembaga-lembaga dan politik.

9
Drs. Abuddin Nata, MA., Al-Qur’an dan Hadist (Dirasah Islamiyah) 1, (PT Raja Grafindo Persada : Jakarta,
1996), 121
6.

Secara garis besar apa yang terkandung dalam pengertian Islam dapat dibagi dalam dua
kelompok.10 Kelompok ajaran dan kelompok non ajaran. Dalam kelompok non ajaran dapat
dimasukkan sejarah, kebudayaan dan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang datang kedalam
Islam sebagai hasil dari perkembangan islam dalam sejarah. Sedangkan kelompok ajaran data
dibagi kepada ajaran dasar sesuai yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadits, dan ajaran bukan
dasar yang timbul sebagai penafsiran dan interpretasi ulama-ulama dan ahli-ahli Islam terhadap
ajaran dasar tersebut. Dari sini lahirlah berbagai pemikiran Islam dalam bidang hukum dan
bidang teologi (ilmu kalam) yang menimbulkan berbagai mazhab dan aliran. Hal yang sama
timbul pula dalam bidang filsafat, mistisisme dan politik.

Pemikiran-pemikiran tersebut merupakan hasil akal manusia, karena manusia tidak


bersifat ma’shum. Sedangkan mazhab-mazhab dan aliranaliran yang ada dalam Islam
semuanya dipandang masih dalam kebenaran selama ia tidak bertentangan dengan ajaran Islam
sebagaimana sesuai dalam al-Qur’an dan Hadits. Sebagai contoh dalam aliran ilmu kalam,
yaitu kaum Asy’ariyah berpendapat bahwa Tuhan memiliki sifat-sifat, yang sesuai dengan Q.S.
al-A’raf ayat 180, sebagai berikut :

Artinya :

Hanya milik Allah Asma’ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
Asma’ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya, nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan.

Sedangkan kaum mu’tazilah berpendapat tidak memahami sifat dalam arti terpisah dari
Dzat, sebab akan membawa kepada paham menyekutukan Tuhan. Dalam masalah syirik,
kaum Mu’tazilah bepedoman dengan Q.S. An-Nisa’ ayat 48 sebagai berikut :

10
Drs. Abuddin Nata, MA., Al-Qur’an dan Hadist (Dirasah Islamiyah) 1, (PT Raja Grafindo Persada : Jakarta,
1996), 121
7.

Artinya :

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.

Dari semua aliran yang ada, sulit untuk menentukan mana aliran yang benar dan belum
bisa ditentukan sekarang, yang jelas dari semua aliran dan pendapat itu tidak keluar dari al-
Qur’an.
8.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam bukan hanya terdiri dari satu dua aspek saja, tetapi memiliki beberapa aspek, yaitu
aspek teologi, ibadah, moral, filsafat, sejarah, kebudayaan, dan lain sebagainya. Semua aspek
itu dtulis dan dibahas oleh para ahli sehingga melahirkan berbagai ilmu yang kemudian dikenal
dengan ilmu-ilmu keislaman. Semua disiplin ilmu tersebut bersumber pada AlQur’an. Dan itu
semua ilmu itu terbagi, sbb: ilmu tauhid (teologi), ilmu hukum, ilmu tasawuf, dan ilmu filsafat
islam. Semua penjelasan itu sudah ada diatas.

Sedangkan aliran-aliran yang ada dalam islam sekaligus berhubungan dalam al-Qur’an,
itu sangat banyak sekali. Semua aliran tersebut hasil dari pemikiran orang islam terhadap
ajaran-ajaran dasar dalam islam. Pemikiran tersebut merupakan hasl akal manusia karena
manusia tidak bersifat ma’sum dan penafsiran ulama itu pun juga tidak bersifat mutalak. Di
dalam agama islam, yang terpenting adalah aliran-aliran itu tidak bertentangan dalam ajaran
islam yang sesuai al-Qur’an dan hadist.

B. Saran

Marilah kita semua menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita dan
menjadikannya sebagai rujukan terhadap setiap permasalahan yang kita dihadapi. Marilah kita
semua menjadikan kita sebagai manusia yang memiliki kepribadian Qur’ani. Marilah kita
semua mempelajari,memahami dan menelaah tentang isi dari kandungan al-qur’an tersebut
secara mendalam dari setiap ayat yang di wahyukan Allah yang termaktub dalam mushaf.
Daftar Pustaka

Ashr, Shubhi ‘Abd. Al-Rauf, al-Mu’jam al-maulu’iy li ayat al-Qur’an, (Mesir : Dar al-
Fadhilah).

Khallaf, Abd. Al-Wahhab, Ilmu Ushul al-Fiqh, (Cairo, 1956).

Muhamad Fatih Rusydi Syadzili, Model Kepemimpinan dan Pengembangan Potensi Pemimpin
Pendidikan Islam, Cendekia: Jurnal Studi Keislaman, (Vol.4, No.2 Desember 2018), 127-136

Nasution, Harun, Falsafat & Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1983).

Nasution, Harun, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1979).

Nata, Abuddin, Al-Qur’an dan Hadist (Dirasah Islamiyah), (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1996).

Umam, Chatibul, dan Nata Abuddin, Pelajaran Ilmu Kalam, 1989.

Anda mungkin juga menyukai