Anda di halaman 1dari 13

Makalah

HAKIKAT FILSAFAT UMUM

Di Ajukan Sebagai tugas makalah Semester 3


Pada Mata Kuliah filsafat umum
Manajemen pendidikan islam
Di susun oleh :
HARDINA : 21.23.00019
ASRIDA :21.23.00023

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


(STAI) AL-MUNAWWARAH TOLI-TOLI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulliahi rabbil alamin puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan
yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karuniannya sehingga dapat
menyusun makalah ini tepat waktunya. Makalah ini di susun untuk memenuhi
Tugas mata kuliah filsafat umum yang berjudul hakikat filsafat umum
Sholawat serta salam kita haturkan kepada Baginda Rasulullah
Sallallahualaihi wasallam sebagai suri tauladan yang baik beserta para
keluarganya dan pengikutnya
Kami sampaikan Jazakumullahukhoir kepada dosen Mata kuliah filsafat
umum yang membimbing kami di mata kuliah sini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari isinya maupun
struktur penulisannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
positif untuk perbaikan di kemudian hari.
Ibarat tiada gading yang tak retak dalam penyusunan makalah ini, tidak
sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun, penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan
dan bimbingan dosen mata kuliah dan rekan-rekan mahasisiwa STAI Al-
munawwaroh sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Demikian makalah ini kami buat, semoga memberikan manfaat umumnya
kepada para pembaca dan khususnya bagi kami sendiri. aamiin

Tolitoli, 28 september 2022


Penyusun

Hardina

iii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PEDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian filsafat 2
B. Hakikat filsafat 3
C. Tujuan filsafat 5
D. Manfaat filsafat 6
BAB III PENUTUP 7
A. KESIMPULAN 7
B. SARAN 7
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Filsafat adalah merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala
sesuatu untuk memperoleh kebenaran.Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang
hakikat. Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakan tentang apa hakikat atau
sari atau inti atau esensi segala sesuatu. Filsafat adalah suatu titik penemuan
tentang hakikat kebenaran yang sudah ada namun ingin dikembangkan lebih
mendalam tanpa adanya ujung dari kebenaran yang ada karena penyelesaian
masalah dalam filsafat itu bersifat mendalam dan universal.
Filsafat merupakan sikap atau pandangan hidup dan sebuah bidang terapan
untuk membantu individu untuk mengevaluasi keberadaannya dengan cara yang
lebih memuaskan. Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan pemahaman
membawa kita kepada tindakan yang telah layak, filsafat perlu pemahaman bagi
seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan karena ia menentukan
pikiran dan pengarahan tindakan seseorang untuk mencapai tujuan.
Filsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada baik
bersifat abstrak ataupun riil meliputi Tuhan, manusia dan alam semesta.Sehingga
untuk faham betul semua masalah filsafat sangatlah sulit tanpa adanya pemetaan-
pemetaan dan mungkin kita hanya bisa menguasai sebagian dari luasnya ruang
lingkup filsafat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian filsafat
2. Hakikat filsafat
3. Tujuan filsafat
4. Manfaat filsafat
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahaui pengertian filsafat
2. Untuk mengetahui hakikat filsafat
3. Untuk mengetahui tujuan filsafat
4. Untuk mengetahui manfaat filsafat

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari
kata ‘’philos’’ dan ‘’sophia.philos artinya cinta yang sangat mendalam
,dan sophia artinya kearifan atau kebijakan. Jadi,arti filsafat secara harfidah
adalah cinta yang sangat mendalam terhadap kearifan atau kebijakan.Istilah
filsafat sering dipergunakan secara popular dalam kehidupan sehari-hari,baik
secara sadar maupun tidak sadar. Dalam penggunaan secara popular ,filsafat dapat
diartikan sebagai suatu pendirian hidup (masyarakat).Secara popular misalnya
kita sering mendengar :’’Saya tidak suka terhadap filsafat Anda tentang
bisnis’’.’’Pancasila merupakan satu-satunya falsafah hidup bangsa
Indonesia’’. Henderson(1959 : 16) mengemukakan : ‘’Popularly philosophy
means one’s general view of life of men ,of ideals,and of values,in the sense
everyone has a philosophy of life’’.
Menurut Pujawinata, bahwa filsafat adalah ilmu yag berusaha mencaris sebab
yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. Jadi
kawasan filsafat adalah dataran pemikiran manusia belaka.
Filsafat dapat dipelajari secara akademis, diartikan sebagai suatu pandangan
kritis yang sangat mendalam sampai ke akar-akarnya (radix) mengenai segala
sesuatu yang ada (wujud). ”philosophy means the attempt to conceive and present
inclusive and systematic view of universe and man`s in it”. (Henderson,
1959:16).Demikian Henderson mengatakan filsafat mencoba mengajukan suatu
konsep tentang alam semesta secara sistematis dan inklusif dimana manusia
berada didalam nya. Oleh karena itu, filosof lebih sering menggunakan
intelegensi yang tinggi dibandingkan dengan ahli sains dalam memecahkan
masalah-masalah hidupnya.
Filsafat dapat diartikan juga sebagai “berpikir reflektif dan kritis” (reflektif
and critical thinking). Namun, Randall dan Buchler (1942) memberikan kritik
terhadap pengertian tersebut, dengan mengemukakan bahwa defenisi tersebut
tidak memuaskan karena beberapa alasan, yaitu : 1) tidak menunjukkan

2
3

karakteristik yang berbeda antara berpikir filosofi dengan fungsi-fungsi


kebudayaan dan sejarah, 2) para ilmuan juga berpikir reflektif dan kritis, padahal
anatara sains dan filsafat berbeda, 3) ahli hukum,ahli ekonomi,juga ibu rumah
tangga sewaktu-waktu berpikir reflektif dan kritis, padahal mereka bukan filosof
atau ilmuan.
Harold Titus (1959) mengemukakan pengertian filsafat dalam arti sempit
maupun dalam arti luas. Dalam arti sempit filsafat diartikan sebagai sains yang
berkaitan dengan metodologi atau analisis bahasa secara logis dan analisis makna-
makna.Filsafat diartikan sebagai “science of science”, dimana tugas utamanya
memberi analisis secara kritis terhadap asumsi-asumsi dan konsep-konsep sains,
mengadakan sistematisasi atau pengorganisasian pengetahuan. Dalam pengertian
yang lebih luas,filsafat mencoba mengintegrasikan pengetahuan manusia yang
berbeda-beda dan menjadikan suatu pandangan yang komprehensif tentang alam
semesta, hidup dan makna hidup.
B. Hakikat filsafat
Manusia di dunia selalu dihinggapi rasa keingintahuan. Jujun S.
Suriasumantri menyatakan pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian
dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-
duanya.Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa
yang belum kita tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuannya
akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini.
Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk
berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita
jangkau.
Poedjawiyatna memdefinisikan filsafat sebagai sejenis pengetahuan yang
berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan
pikiran belaka. Hasbullah Bakry, mengatakan bahwa Filsafat ialah sejenis
pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengaan mendalam mengenai
ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagamana hakikatnya sejauh yang dapat di capai akal manusia dan
bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu. Plato
4

menyatakan bahwa Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai


kebenaran asli. Bagi Aristoteles, Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang tergabung di dalamnya metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik dan estetika. Dan bagi Al Farabi, Filsafat adalah pengetahuan
tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya. Imamanuel Kant
mendefinisikan Filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok pangkal
segala pengetahuan yang tercakup didalamnya empat persoalan:
A. Apa yang dapat diketahui? (dijawab Metafisika)

B. Apa yang seharusnya diketahui? (dijawab Etika)

C. Sampai dimana harapan kita? (dijawab Agama)

D. Apa itu manusia? (dijawab Antropologi).

O’Kattsoff, filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak


mungkin dan menerbitkan serta mengatur semua itu didalam bentuk yang
sistematis.Filsafat membawa kita kepada pemahaman, dan pemahaman membawa
kita kepada tindakan yang layak.Filsafat merupakan pemikiran yang
sistematis.Kegiatan kefilsafatan adalah merenung, tetapi merenung bukanlah
melamun, juga bukan berfikir secara kebetulan yang bersifat untung-
untungan.Perenungan kefilsafatan ialah percobaan untuk menyusun suatau sistem
pengetahuan yang rasional yang memadai untuk memahami dunia tempat kita
hidup, maupun untuk memahami diri kita sendiri. Perenungan kefilsafatan dapat
merupakan karya satu orang yang dikerjakan sendiri, ketika ia dengan pikirannya
berusaha keras menemukan alasan dan penjelasan dengan cara semacam bertanya
pada diri sendiri. Atau perenungan itu dapat pula dilakukan oleh dua atau lebih
dari dalam suatu percakapan ketika mereka melakukan analisis, melakukan kritik
dan menghubungkan pikiran mereka secara timbal balik. Perenungan kefilsafatan
dapat pula semacam percakapan yang dilakukan dengan diri sendiri atau orang
lain. Hal itu dapat ditunjukkan oleh aktifitas seorang filsuf yang berhubungan
dengan polemik yang terkadang mempertentangkan dan membandingkan diantara
alternatif-alternatif yang masing-masing berpegangan dari unsur atau segi yang
penting, dan kemudian mencoba untuk mengujinya pada pengalaman, kenyataan
5

empirik dan akal.Ada yang berpendirian bahwa pengetahuan diperoleh hanya


melalui pengalaman, dan ada yang berpendirian bahwa pengetahuan didapat
hanya melalui akal.Kedua pendirian itu diuraian secara panjang lebar sampai
tercapai suatu sintesis.
C. Tujuan Filsafat
a. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang
menjadi kritis dan cermat terhadap kegiatan ilmiah. Maksudnya seorang
ilmuwan harus memiliki sikap kritis terhadap bidang ilmunya sendiri,
sehingga dapat menghindarkan diri dari sikap solipsistik, menganggap
bahwa hanya pendapatnya yang paling benar.
b. Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi
dan metode keilmuan. Sebab kecenderungan yang terjadi di kalangan
ilmuwan modern adalah menerapkan suatu metode ilmiah tanpa
memperhatikan struktur ilmu pengetahuan itu sendiri.
c. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.
Setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat
dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar dapat dipahami dan
dipergunakan secara umum.
d. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita bisa
memahami, sumber, hakekat, dan tujuan ilmu.
e. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu di
berbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu
kontemporer secra historis.
f. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi
di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah
dan non ilmiah.
g. Mendorong pada calon ilmuwan dan iluman untuk konsisten dalam
mendalami ilmu dan mengembangkannya.
h. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan
agama tidak ada pertentangan.
6

i. Memahami dampak kegiatan ilmiah (penelitian) yang berupa teknologi


ilmu (misalnya alat yang digunakan oleh bidang medis, teknik, komputer)
dengan masyarakat yaitu berupa tanggung jawab dan implikasi etis.
D. Manfaat Filsafat
Adapun manfaat dari mempelajari filsafat ilmu, yaitu :
a. Menyadarkan seorang ilmuwan agar tidak terjebak ke dalam pola pikir
“menara gading”yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa
mengaitkannya dengan kenyataan yang ada di luar dirinya. Padahal setiap
aktivitas keilmuwan nyaris tidak dapat dilepaskan dalam konteks
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jadi filsafat ilmu diperlukan
kehadirannya di tengah perkembangan IPTEK yang ditandai semakin
menajamnya spesialisasi ilmu pengetahuan.
b. Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan nilai
ontologis. Melalui paradigma ontologism diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan wawasan spiritual keilmuan yang mampu mengatasi bahaya
sekularisme segala ilmu.
c. Mengembangkan ilmu, teknologi dan pertindustrian dalam batasan nilai
epistemologis. Melalaui paradigma epistemologis diharapkan akan
mendorong pertumbuhan wawasan intelektual keilmuan yang mampu
membentuk sikap ilmiah.
d. Mengembangkan ilmu, teknologi dan perindustrian dalam batasan
akiologi. Melalui paradigma aksiologis diharapkan dapat
menumbuhkembangkan nilai-nilai etis, serta mendorong perilaku adil dan
membentuk moral tanggung jawab.
e. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir
dan bersikap sempit dan tertutup.
f. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai
problem.
g. Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadimaupun dalam
hubungannya dengan orang lain, alam sekitar,dan Tuhan YME.
7

h. Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam


mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat
untuk membuat hidup menjadi lebih baik
i. Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan
berpikir secara radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami
dan menyadari keberadaan kita.
j. Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang
dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia di dunia selalu dihinggapi rasa keingintahuan. Jujun S.
Suriasumantri menyatakan pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian
dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-
duanya.Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa
yang belum kita tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuannya
akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini.
Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk
berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita
jangkau.

B. Saran
Saya selaku pemakalah mengharapkan agar makalah yang saya susun ini
dapat dijadikan sumber ajaran karena menurut saya makalah berjudul filsafat ini
dapat memberikan kita pemahaman yang sebelumnya belum kita ketahui

8
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir. 2007. Filsafat Umum. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mustansyir, Rizal. 2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
Putra, Uhar Suharsa. 2004. Filsafat Ilmu______:___________
Poedjiadi, A. 1987. Sejarah dan Filsafat Sains. Jakarta: Debdikbud.
Susanto, A. 2014. Filsafat Ilmu : Suatu Kajian dalam Ontologis, Epistimologis,
dan Aksiologis. Jakarta: Bumi Aksara.
Suriasumantri, Jujun S. 1999. Ilmu dan Perspektif Sebuah Kumpulan Karangan
tentang Hakekat Ilmu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Soejono Soemargono. 1996, Pengantar FilsafatLouis O.Kattsoff. Yogyakarta:
Tiara Wacana Yogya.
Surajiyo. 2007. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai