MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat
Disusun Oleh :
1. Robiatul Adawiyah
2. Shinta Tri Anggraini
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yag Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
sederhana ini hingga dapat terselesaikan yang berjudul “Filsafat Islam”
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
Rumusan masalah.................................................................................................. 2
Pengertian Filsafat................................................................................................. 3
Sejarah Filsafat...................................................................................................... 5
Kesimpulan .......................................................................................................... 18
Saran .................................................................................................................... 19
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat ilmu ialah bagian filsafat yang mengkaji hakikat ilmu, atau ilmu
yang membahas landasan ilmu secara filsafat (Mansur 2018:40). Widyawati
(2013:94) berpendapat bahwa, “peran Filsafat Ilmu adalah untuk
menjelaskan hakikat ilmu yang mempunyai banyak keterbatasan, sehingga
dapat diperoleh pemahaman yang padu mengenai berbagai fenomena alam
yang telah menjadi objek ilmu itu sendiri, selain itu filsafat ilmu juga dapat
melatih cara berfikir menjadi lebih kritis”. Atmaja (2020:20) menegaskan,
“peran Filsafat Ilmu sangat penting untuk memberikan Batasan secara
realistis dan logis untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar tidak
merugikan manusia, alam, dan lingkungan”. Pemahaman mendasar
mengenai Filsafat Ilmu diharapkan akan berguna untuk memberi arah dan
dasar dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang mengatur kepentingan
masyarakat secara umum, maupun yang berkaitan dengan pengembangan
ilmu pengetahuan di masa mendatang (Astuti 2020:3)
1
Sebagai contoh bagi mahasiswa lulusan pendidikan teknik bangunan yang
akan menjadi guru membutuhkan cara berpikir kreatif dan kritis untuk
menentukan model dan metode mengajar yang tepat agar dapat
menyampaikan materi pembelajaran yang sulit dipahami menjadi lebih
mudah dipahami bagi peserta didiknya, selain itu berpikir secara mendalam
mengenai teknologi teknik sipil dapat membuat pemikiran lulusan
pendidikan teknik bangunan yang bekerja pada bidang konstruksi menjadi
lebih kaya dan berkembang untuk menemukan solusi tentang permasalahan
pada proyek dengan cepat dan tepat. Menurut Putra dan Amalia (2020:58)
berpikir kritis sendiri sudah menjadi salah satu kompetensi yang wajib
dicapai untuk mengkonstruksi pengetahuan mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Filsafat?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Filsafat
2. Untuk mengetahui sejarah Filsafat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
Filsafat sebagai bagian dari kebudayaan manusia yang amat
menakjubkan, lahir di Yunani dan dikembangkan sejak awal abad ke-6 SM.
Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang paling luas cakupannya, oleh
karena itu titik tolak untuk memahami dan mengerti filsafat adalah meninjau
dari segi etimologi. Menurut sejarah, Pythagoras (572-497 SM) adalah
orang yang pertama kali memakai kata philosophia. Ketika beliau ditanya
apakah ia sebagai seorang yang bijaksana, maka Pythagoras dengan rendah
hati menyebut dirinya sebagai philosophos, yakni pecinta kebijaksanaan
(lover of wisdom). Sebagai bahan pertimbangan, alangkah baiknya kalau
kita juga sedikit mengetahui mengenai pengertian filsafat dari beberapa
filsuf, yaitu:
a. Plato
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang
asli dan murni. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa filsafat adalah
penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling akhir dari
segala sesuatu yang ada.
b. Aristoteles
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang
asli dan murni. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa filsafat adalah
penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling akhir dari
segala sesuatu yang ada.
c. Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari
prinsip-prinsip dan penyebab-penyebab dari realitas yang ada. la
mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berupaya
mempelajari "peri ada selaku peri ada" (being as being) atau "peri ada
sebagaimana adanya" (being as such). René Descartes pun Merupakan
3
filsuf Prancis yang terkenal dengan argumennya cogito ergosum (Saya
berpikir maka saya ada), mengatakan bahwa filsafat adalah himpunan
dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah
mengenai Tuhan, alam dan manusia
d. William James
Filsuf Amerika yang terkenal sebagai tokoh pragmatisme dan pluralisme
mengatakan bahwa filsafat adalah suatu upaya yang luar biasa hebat
berpikir yang jelas dan terang.
e. R.F Beerling
Filsafat adalah mengajukan pertanyaan tentang kenyataan seluruhnya
atau tentang hakikat, asas, prinsip dari kenyataan Beerling juga
mengatakan bahwa filsafat adalah suatu usaha untuk mencapai radix
atau akar kenyataan dunia wujud, juga akar pengetahuan tentang diri
sendiri.
4
B. Sejarah Filsafat
Filsafat ilmu sebenarnya baru dikenal pada awal abad ke-20 di mana
Francis Bacon sebagai peletak dasar filsafat ilmu dalam khazanah bidang
filsafat secara umum. Ada berbagai definisi mengenai filsafat ilmu yang
telah dihimpun oleh The Liang Gie yang dianggap cukup representatif.
yaitu:
5
mengatakan bahwa filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin
menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu.
6
alat-alat yang dipergunakan, sehingga manusia menemukan bahan
(materi) yang dianggap baik atau kuat untuk membuat peralatan-
peralatan tertentu.
7
merupaka Anaximenes mengatakan bahwa asal mula segala sesuatu
itu adala udara keyakinan ini didukung oleh kenyataan bahwa udara
unsur vital kehidupan.
8
c. Zaman pertengahan (middle age)
Ditandai tampilnya para theolog di lapangan ilmu pengetahuan,
sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan atau
dengan kata lain, kegiatan ilmiah diarahk untuk mendukung kebenaran
agama. Filsafat zaman pertengahan biasany dipandang terlampau
seragam, dan lebih dari itu dipandang seakan-aka tidak penting bagi
sejarah pemikiran sebenarnya. Filsuf Barat yang cukup cukup
dipengaruhi oleh filsafat Plato dan Thomas (1125-1274) yang ini
terkenal pada zaman ini adalah Augustinus (35.430) yang pemikirann
pemikirannya cukup dipengaruhi oleh Aristoteles. Pada zaman Eropa
berada dalam masa kegelapan (dark age), sedangkan peradaban dunia
Islam berada pada zaman keemasan (golden age). Ada lima ciri
menandai kemajuan peradaban Islam pada masa itu, yaitu:
a. Universalisme.
b. Toleransi.
c. Pasar yang bertaraf internasional.
d. Penghargaan terhadap ilmu dan ilmuwan.
Tujuan dan sarana ilmu yang bersifat islami. Beberapa pemikir Islam
yang cukup memberikan sumbangsih terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan di antaranya adalah: Al-Khawarizm (825) sebagai
penyusun aljabar (arithmetics), Omar Khayam (1043-1132) sebagai
seorang penyair, ahli perbintangan dan ahli matematika. Dalan ilmu
kedokteran muncul Al-Razi (850-923), Ibnu Sina (980-1037), Rhazas,
Abul Qasim, Ibnu Rushd (1126-1198) dan Al Idris (110-1166) yang
membuat peta kerajaan Siciia."
9
adalah manusia yang merindukan pemikiran bebas. Manusia ingin
mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas
campur tangan ilahi. Renaissance adalah zaman yang sangat menaruh
perhatian dalam bidang seni lukis parung, arsitektur, musik, sastra,
filsafat, ilmu pengetahuan dan teknolog Pada zaman ini berbagai
gerakan bersatu untuk menentang pola pemikiran Galileo di luar bidang
astronom yang ditulis dalam karyanya yang berjudul De Motu.
e. Zaman Modern (Abad ke-17-19) Zaman modern ditandai dengan
berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu
pengetahuan menurut Slamet Iman Santos sebenarnya mempunyai tiga
sumber, yaitu:
1. Hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Iberia dangan
negara negara Prancis. Para Pendeta di Prancis banyak yang belajar
di Spanyol, kemudian mereka inilah yang menyebarkan Ilmu
Pengetahuan yang diperolehnya itu di lembaga-lembaga pendidikan
di Prancis.
2. Perang Salib (1100-1300) yang terulang sebanyak enam kali tidak
yang hanya menjadi ajang peperangan fisik, namun juga menjadikan
para tentara atau serdadu Eropa yang berasal dari berbagai negara itu
menyadari kemajuan negara-negara Islam, sehingga mereka
menyebarkan pengalaman mereka di negaranya masing-masing.
Pada tahun 1453 Istambul jatuh ke tangan bangsa Turki, sehingga
para pendeta atau sarjana mengungsi ke Itali atau negara-negara lain.
Mereka ini yang menjadi pionir pionir bagi perkembangan ilmu di
Eropa. Beberapa aliran filsafat yang cukup mewarnai wacana filsafat
pada zaman ini, secara garis besar dapat dipaparkan untuk memenuhi
khazanah pengetahuan kita." Adapun beberapa aliran filsafat yang
muncul pada zaman modern di antaranya:
10
1. Rasionalisme
2. Empirisme
3. Kritisme
Kritisme adalah sebuah teori pengetahuan yang berusaha untuk
mempersatukan kedua macam unsur dalam filsafat rasionalisme dan
empirisme dalam suatu hubungan yang seimbang, yang satu dengan
yang lainnya tidak terpisahkan. Pengetahuan rasional (analitis a
priori) adalah pengetahuan yang bersifat universal, tapi tidak
11
memberikan informasi baru. Sebaliknya pengetahuan empiris
(sintetis a posteriori) dapat memberikan informasi baru, tetapi
kebenarannya tidak universal. Tokoh yang cukup berjasa dalam
aliran ini adalah Immanuel Kant.
4. Idealisme
5. Positivisme
6. Marxisme
12
Positivisme menyatakan bahwa kepercayaan-kepercayaan yang
dogmatis harus digantikan dengan pengetahuan faktawi. Apa pun
yang berada di luar dunia pengalaman tidak perlu diperhatikan.
Manusia harus menaruh perhatian pada dunia ini. Sikap negatif
positivism terhadap kenyataan yang di luar pengalaman telah
memengaruhi berbagai bentuk pemikiran modern, di antaranya:
pragmatisme, instrumentalisme, naturalisme ilmiah, dan
behaviorisme.
13
C. Bidang Filsafat Ilmu
1. Ontologi
14
juga metafisika tetap mungkin kalau kedudukannya diubah, misalnya
menjadi metafisika ilmu, metafisika moral, metafisika agama, dan lain
sebagainya. Metafisika itu sendiri sebenarnya berusaha memfokuskan diri
pada prinsip dasar yang terletak pada berbagai pertanyaan atau yang
diasumsikan melalui berbagai pendekatan intelektual. Setiap prinsip
dinamakan "pertama", sebab prinsip prinsip itu tidak dapat dirumuskan ke
dalam istilah lain atau melalui hal lain yang mendahuluinya. Sebagai
contoh: istilah Prinsip Pertama yang dipergunakan Aristoteles merupakan
penjelasan mengenai alam semesta yakni "penggerak yang tidak
digerakkan", dikatakan menjadi sebab dari segala gerak tanpa dirinya
digerakkan oleh hal ada yang lain." Kebanyakan orang menyangsikan sifat
keilmiahan metafisika ini, karena sedemikian abstraknya objek yang
dipelajari.
2. Epistemologi
15
3. Aksiologi
Istilah aksiologi berasal dari kata axios dan logos. Axios berarti nilai
sesuatu yang berharga, sedangkan logos berarti akal. Axiology berarti
nilai, penyelidikan mengenai kodrat, kriteria, dan status metafisik dari
nil Dalam pemikiran filsafat Yunani, studi tentang nilai ini
mengedepanka pemikiran Plato mengenai idea tentang kebaikan, atau
yang lebih diken dengan summum bonum (kebaikan tertinggi), 1600.
Menurut Koento Wibisono Siswomihardjo (2001) mengatakan
bahwa aksiologi ilmu meliputi nilai-nilai (values) yang bersifat normatif
dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan
sebagaimana kit jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi
berbagai kawasan, seper kawasan sosial, kawasan simbolik ataupun fisik
material. Lebih lanju beliau katakan bahwa nilai-nilai juga ditunjukkan
oleh aksiologi ini sebaga suatu conditio sine qua non yang wajib
dipatuhi dalam kegiatan kita, baik dalam melakukan penelitian maupun
di dalam menerapkan ilmu. Thomas Aquinas membangun pemikiran
tentang nilai dengan mengidentifikas filsafat Aristoteles tentang nilai
tertinggi dengan penyebab final (caus prima) dalam diri Tuhan sebagai
keberadaan kehidupan, keabadian dan kebaikan tertinggi. Sedangkan
Spinoza memandang nilai yang didasarkan pada metafisik, berbagai
nilai diselidiki secara terpisah dari ilmu pengetahuan. Runes sendiri
menyatakan bahwa ada empat faktor yang merupakan problem utama
dari aksiologi, yaitu:
a. Kodrat nilai berupa problem mengenai: apakah nilai itu berasal dari
keinginan, kesenangan, kepentingan, preferensi, keinginan rasio
murni, pemahaman mengenai kualitas tersier, pengalaman sinoptik
kesatuan kepribadian, berbagai pengalaman yang mendorong
semangat hidup, relasi benda-benda sebagai sarana untuk mencapai
tujuan atau konsekuensi yang sungguh-sungguh dapat dijangkau.
16
b. Jenis-jenis nilai menyangkut perbedaan pandangan antara nilai
intrinsik, ukuran untuk kebijaksanaan nilai itu sendiri, nilai-nilai
instrumental yang menjadi penyebab (baik barang-barang ekonomis
atau peristiwa-peristiwa alamiah) mengenai nilai-nilai intrinsik
c. Kriteria nilai artinya ukuran untuk menguji nilai yang dipengaruhi
sekaligus oleh teori psikologi dan logika.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Muntansyir dan Munir menyatakan bahwa ada beberapa
definisi filsafat yang telah diklasifikasikan berdasarkan watak dan
fungsinya, yaitu :
18
umumnya didorong oleh pemecahan masalah kemanusiaan yang sektoral
Oleh karena itu, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu, har
dilakukan berbagai klasifikasi secara periodik, Setiap periode menampilkan
ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolog pada
umumnya didorong oleh pemecahan masalah yang sektoral. Oleh karena itu,
untuk memahami sejarah perkembangan ilmu, harus dilakukan berbagai
klasifikasi secara periodik.
B. Saran
Dari uraian makalah ilmu Filsafat Ilmu ini, maka tidak tertutup
kemungkinan lepas dari kesalahan. Oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran perbaikan makalah Filsafat.
Demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Penulis berharap dengan
terbitnya karya tulis Makalah ini sekiranya dapat menjadi tambahan
pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembaca. Dan penulis pun juga
berharapagar kita semua bisa menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup
kita sehingga bisa mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
19
DAFTAR PUSTAKA