OLEH
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah Filsafat Ilmu tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam juga semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, sang
manajer sejati Islam yang selalu becahaya dalam sejarah hingga saat ini.
Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis selama ini. Tentunya
makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu penulis senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3
A. LATAR BELAKANG MASALAH..........................................................3
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
C. TUJUAN MASALAH...............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5
A. PENGERTIAN NILAI (AKSIOLOGIS)..................................................5
B. OBJEK AKSIOLOGIS..............................................................................8
C. BEBERAPA ALIRAN DALAM ETIKA.................................................10
BAB III PENUTUP.............................................................................................11
A. KESIMPULAN.........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
A.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Berfikir merupakan hal yang selalu dilakukan oleh manusia, dan berpikir
pula merupakan keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita
manusia. Akal yang diberikan oleh-Nya merupakan suatu pembeda antara kita
kesamaan yang saling mempertalikan semua definisi itu. Hal tersebut baik untuk
menambah wawasan kita karena dengan mengetahui pengertian dari para ilmuan-
Filsafat merupakan suatu upaya berfikir yang jelas dan terang tentang
seluruh kenyataan, filsafat dapat mendorong pikiran kita untuk meraih kebenaran
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan daari makalah ini
sebagai berikut.
1. Untuk mengetauhi pengertian filsafat.
2. Untuk mengetahui manfaat mempelajari filsafat.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup filsafat.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
5
2. Filsafat secara terminology
Secara terminologi dalam arti yang dikandung oleh istilah filsafat.
Dikarenakan batasan dari filsafat itu banyak maka sebagai gambaran perlu
diperkenalkan beberapa Batasan.
a. Plato
Plato berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk
mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli.
b. Aristoteles
Menurut Aristoteles, filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi
kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat keindahan).
c. Alfarabi
Filsuf Arab ini mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan)
tentang hakikat bagaimana alam maujud yang sebenarnya.
d. Hasbullah Bakry
Menurut Bakry, ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan juga manusia
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya
sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia
seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.2
e. Notonegoro
2
Abbas Hamami M, Filsafat, Suatu Pengantar Logika Formal-Filsafat Pengetahuan,
Yogyakarta: Yayasan Pembinaan Fakultas Filsafat UGM, 1976, hlm. 2
6
Notonegoro berpendapat bahwa filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi
objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam, yang tetap
dan yang tidak berubah, yang disebut hakikat.
7
Filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti
yang kita lakukan pada kehidupan sehari-hari atau bahkan dalam kebiasaan
ilmu pengetahuan. Akan tetapi secara kritis, dalam arti: setelah segala
sesuatunya diselidiki problem-probelm apa yang dapat ditimbulkan oleh
pertanyaan-pertanyaan yang demikian itu dan setelah kita menjadi sadar dari
segala kekaburan dan kebingungan, yang mmenjadi dasar bagi pengertian kita
sehari-hari.3
3
Bambang Q-Anees dan Radea Juli A. Hambali, Filsafat Untuk Umum, Jakarta: Kencana,
2003), hlm 1.
8
filsafat ada bermacam-macam. Namun sekurang-kurangnya ada empat macam
faedah, yaitu :
1. Agar terlatih berpikir serius
2. Agar mampu memahami filsafat
3. Agar mungkin menjadi filsafat
4. Agar menjadi warga negara yang baik
4
Ahmad Syadali Dan Mudzakir, Filsafat Umum, Bandung: Pustaka Setia, 2004, hlm. 28.
5
Surajiyo, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hlm. 4.
9
C. Ruang Lingkup Filsafat
Secara umum, filsafat mempunyai objek yaitu segala sesuatu yang ada
dan mungkin ada dan boleh juga diaplikasikan, yaitu tuhan, alam semesta, dan
sebagainya. Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian
atau pembentukan pengetahuan. Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai
objek, yang dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal.
Apabila diperhatikan secara seksama objek filsafat tersebut dapat dikatagorikan
kepada dua:
1. Objek material filsafat
Objek material adalah suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau
pembentukan pengetahuan itu. Objek material juga adalah hal yang diselidiki,
dipandang, atau disorot oleh suatu disiplin ilmu. Objek material mencakup
apa saja, baik hal-hal konkret ataupun hal yang abstrak.
10
bahasa yunani, yaitu metha artinya di belakang, sedangkan fisika artinya fisik
atau nyata. Untuk itu dapat dipahami pengertian methafisika adalah pemikiran
yang jauh dan mendalam dibalik apa yang bisa dijangkau oleh panca indra
seperti Tuhan, asal alam, hakikat manusia, dan sebagainya.
Bagi plato (+ 427-347 SM) filsafat adalah penyelidikan tentang sebab-
sebab dan asas-asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada. Sementara
bagi Aritoteles (+ 384-322 SM) filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berupaya mempelajari “peri ada selaku ada” (being as being) atau “peri ada
sebagaimana adanya” (being as such). Dari dua pernyataan tersebut, dapatlah
diketahui bahwa “ada” merupakan objek materi dari filsafat. Karena fisafat
berusaha memberikan penjelasan tentang dunia seluruhnya, termasuk dirinya
sendirinya, maka “ada” disini meliputi segala sesuatu yang ada dan, bahkan,
yang mungkin ada atau seluruh ada. Jadi, secara singkat dapat dikatakan, jika
filsafat itu bersifat holistik atau keseluruhan, sementara ilmu pengetahuan
lainnya bersifat Fragmental atau bagian-bagian.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada makalah ini sebagai berikut:
1. Kata filsafat, yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah falsafah dan
dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah philosophy adalah berasal dari
bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein yang
berarti cinta (love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom),
sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of
wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Filsafat merupakan usaha
untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh, filsafat yang mencoba
menggabungkan kaasimpulan dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia
menjadi suatu pandangan dunia yang konsisten.
3. Ruang lingkup filsafat yaitu filsafat mempunyai objek yaitu segala sesuatu
yang ada dan mungkin ada dan boleh juga diaplikasikan, yaitu tuhan, alam
semesta, dan sebagainya. Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari
suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan. Setiap ilmu pengetahuan
pasti mempunyai objek, yang dibedakan menjadi dua, yaitu objek material
dan objek formal.
12
DAFTAR PUSTAKA
13