Anda di halaman 1dari 5

PERUSAHAAN DALAM LALU LINTAS

HUKUM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

Oleh :
RAHMAT NURHIDAYAT
NPM. 2003201010017

Abstract
The position of the institution or institution called the company always has a very close
relationship with the economic world because the company can only live, grow and develop if
it is supported by nature or a stable economic climate so that the goods and services produced
by the company can be economically utilized by the community.
Indonesia's business world, which can be said to have only grown in a modern way, has
experienced many gaps in the development of its economic system. The absence of economic
law provides a very broad opportunity for entrepreneurs to take advantage of existing legal
loopholes. Even the unpreparedness of Indonesia's economic law creates various losses for the
community because, for example, consumers who have not received proper legal protection.
Various important and strategic business commodities are left unchecked from the signs of
economic law so that rogue entrepreneurs can freely carry out fraudulent business practices
such as cartels and unfair competition. The case of cement entrepreneurs who practice
oligopoly, as well as newsprint and animal feed, excessive protection of several industries and
unlimited control of forests, are proofs of the unpreparedness of Indonesian economic law to
face the modern economy.
Keyword : The Company, Law, Economic.

Abstrak
Posisi lembaga atau institusi yang bernama perusahaan selalu memunyai keterkaitan yang
sangat erat dengan dunia ekonomi dikarenakan perusahaan hanya dapat hidup, tumbuh dan
berkembang apabila didukung oleh alam atau iklim ekonomi yang stabil sehingga barang dan
jasa yang diproduksi oleh perusahaan dapat secara ekonomi dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dunia bisnis Indonesia yang boleh dikatakan baru tumbuh secara modern, dalam
perkembangan sistem ekonominya, banyak mengalami kesenjangan. Absennya hukum
ekonomi memberi peluang yang sangat luas bagi pengusaha untuk memanfaatkan celah-celah
hukum yang ada. Bahkan ketidak-siapan hukum ekonomi Indonesia memunculkan berbagai
kerugian bagi masyarakat karenamisalnya seperti konsumen yang belum memperoleh
perlindungan hukum yang semestinya. Berbagai komoditi bisnis yang penting dan strategis
dibiarkan lepas begitu saja dari rambu-rambu hukum ekonomi sehingga pengusaha yang
nakal bisa dengan leluasa melakukan praktek-praktek bisnis curang seperti kartel dan
persaingan yang tidak sehat (unfair competition). Kasus pengusaha semen yang melakukan
praktek oligopoli, begitu juga dengan kertas koran dan makanan ternak, proteksi yang
berlebihan dari beberapa industri serta penguasaan hutan yang tanpa batas, adalah
merupakan bukti ketidaksiapannya hukum ekonomi Indonesia menghadapi perekonomian
modern.
Kata kunci : Perusahaan, Hukum, Ekonomi.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang.
Dewasa ini telah terjadi perkembangan pemikiran tentang ilmu hukum itu sendiri.
Dalam literatur lama kita melihat pembagian secara klasik hukum material dan hukum
formal. Hukum material terbagi dalam hukum privat, hukum pidana, hukum tata negara,
hukum administrasi, cabang dan ranting dari setiap bagian ilmu hukum tersebut, seperti
misalnya hukum ekonomi.
Hal ini didukung oleh suatu keadaan dimana bidang ekonomi mengalami
perkembangan yang sangat pesat, bahkan di Indonesia menjadi prioritas pembangunan pada
masa orde baru untuk mengatasi ketinggalan-ketinggalan yang dialami oleh Indonesia pada
masa sebelumnya.
Di Indonesia, hukum ekonomi belum begitu berkembang, katakanlah jika
memdibandingkan dengan perkembangan hukum ekonomi di negara-negara lain di Eropa
dan Amerika, para pakar hukum di Indonesia memandang perlunya pengembangan hukum
ekonomi di dasari oleh karena meningkatnya pembangunan ekonomi nasional bersamaan
dengan meningkatnya pula hubungan ekonomi yang melintasi batas-batas negara, melalui
perkembangan aliran modal asing/teknologi. Hal ini menunjukkan adanya satu rangkaian
kegiatan di bidang ekonomi dengan seperangkat pengaturan hukumnya.1

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Perusahaan.
Perusahaan merupakan segala bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang
bersifat tetap, terus menerus, bekerja, berada dan didirikan di wilayah Negara Indonesia
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan atau badan usaha terdiri
dari perusahaan berbadan hukum dan tidak berbadan hukum. Sebuah perusahaan dapat
dikatakan berbadan hukum bila memiliki unsur-unsur seperti ; a). Adanya harta kekayaan
yang dipisahka, b). Mempunyai tujuan tertentu, c). Mempunyai kepentingan sendiri, d).
Adanya organisasi yang teratur, e). Proses pendiriannya mendapatkan pengesahan dari
Menteri Kehakiman.
Molengraaf memberikan pengertian tentang perusahaan adalah pengertian secara
ekonomis yakni mengatakan perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan

1 Soemantoro (penyunting) Hukum Ekonomi. UI. Press. Jakarta 1986. Hal. 16.
secara terus menerus bertindak ke luar untuk memperoleh penghasilan dengan
memperniagakan atau menyerahkan barangbarang atau mengadakan perjanjian-perjanjian
perniagaan.2
Sedangkan Rachmadi Usman dengan mengacu pada pengertian perusahaan menurut
Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan mendefinisikan
perusahaan sebagai setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat
tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah
Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Rachmadi
usman menilai pengertian di atas meliputi bentuk usaha (company) dan sekaligus jenis usaha
(business) sehingga jika dapat disimpulkan maka Perusahaan itu adalah “badan usaha yang
menjalankan kegiatan di bidang perekonomian (keuangan, industri, dan perdagangan) yang
dilakukan secara terus menerus atau teratur (regelmatig), terangterangan (openlijk), dan
dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (wintsoogmerk).”3
2. Pengertian Hukum Ekonomi Indonesia.
Menurut Sunaryati Hartono (1988), Hukum Ekonomi Indonesia adalah keseluruhan
kaidah-kaidah dan putusan-putusan hukum yang secara khusus mengatur kegiatan dan
kehidupan ekonomi di Indonesia).4 Sedangkan menurut Elly Erawaty, Hukum Ekonomi
adalah bidang hukum yang mengatur, menata dan mengarahkan kegiatan ekonomi serta
transaksi bisnis dalam skala atau tingkat nasional suatu negara).5 Yang termasuk dalam
bidang garapan Hukum Ekonomi, antara lain Hukum Tanah, Hukum Perburuhan, Hukum
Pajak, Penanaman Modal Dalam Negeri dan Asing, Perkreditan Dalam Negeri, Bantuan Luar
Negeri, Asuransi, Ekspor dan Impor, Pengangkutan, Pertambangan, Perumahan dan Hak
Milik Intelektual (Hak Merk, Hak Cipta dan Paten).
Menurut Daud Yusuf (1976) , Hukum Ekonomi meliputi :6
- Negara dan perusahaan, meliputi ; a). Hubungan Intern perusahaan, b). Hubungan
antar perusahaan, c). Hubungan antara perusahaan dengan pemerintah.

2 HMN Purwosutjipto, 1985, Hukum Dagang Indonesia, Djambatan, Jakarta, hal.15-21.


3 Abdul R. Saliman, 2014, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan ( Teori dan Contoh Kasus), Kencana,
Jakarta, hal. 83
4 Daud Yusuf, Pengaruh Lembaga dan Kehidupan Ekonomi Terhadap Tertib Hukum, LIPI,

Jakarta, 1976, hlm. 3-4.


5 Sunaryati Hartono, Hukum Ekonomi Pembangunan Indonesia, Badan Pembinaan Hukum

Nasional, Jakarta, 1988, hlm. 53


6 A.F.Elly Erawaty, Beberapa Aspek Hukum Ekonomi Internasional Dalam Dunia Bisnis, Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen Jakarta, Jakarta, 1997, hlm. 6.


- Negara dan masyarakat, meliputi ; a). Kebijakan harga dan perdagangan, b). Kebijakan
finansial dan moderator, c). Kebijakan pendapatan, d). Kebijakan fiskal, e). Kerjasama
antara kelompok masyarakat dengan pemerintah, f). Perencanaan nasional dan daerah,
g). Perbandingan keluarga pusat dan daerah, h). Administrasi ekonomi, i). Pengaturan
pertukaran (Perdagangan internasional, lalu lintas devisa, bea cukai dan
contingentering).
- Negara dan dunia luar, meliputi ; a). Asas-asas hukum ekonomi internasional, b)
Peraturan dasar hukum ekonomi internasional, c). Transaksi hukum ekonomi
internasional, d). Konflik ekonomi antar negara, e) Lembaga ekonomi internasional.
3. Perusahaan dalam Lalu Lintas Hukum Perekonomian di Indonesia.
Eksistensi perusahaan dalam lalu lintas hukum perekonomian di Indonesia dapat
dilihat dimana perusahaan merupakan pelaku ekonomi di Indonesia tidak dapat dielakkan
lagi, perusahaan sudah menjadi salah satu anggota komunitas masyarakat bahkan hadirnya
perusahaan di masyarakat telah membuat tatanan baru dalam komunitas akar rumput
(masyarakat bawah), tatanan tersebut dapat berupa tatanan ekonomi maupun tatanan
sosiologis. Hadirnya perusahaan ditengah-tengah masyarakat ini tentunya memainkan peran
dalam sistem hukum perekonomian di Indonesia dimana perusahaan merupakan tempat
terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi.
Pada prinsipnya kaitannya perusahaan dalam lalu lintas hukum perekonomian di
Indonesia adalah dapat dilahat dari beberapa hal sebagai berikut, yakni :
a) Sebagai produsen, Perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
rumah tangga keluarga, pemerintah, bahkan masyarakat luar negeri. Maka dari itu,
perusahaan perlu memperhatikan kualitas dan kuantitas produksinya sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
b) Sebagai distributor, Perusahaan sebagai mata rantai penyaluran barang untuk
melayani konsumen agar barang yang dibutuhkan sampai pada konsumen tepat waktu,
tepat tempat, tepat sasaran, tepat kuantitas, dan tepat kualitas. Sehingga, barang yang
dibutuhkan masyarakat dengan mudah dapat diperoleh.
c) Sebagai agen pembangunan, kegiatan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian
dan pengembangan. Setiap perusahaan selalu berusaha agar tidak ketinggalan ilmu dan
teknologi serta dapat mengembangkan diri sesuai dengan kemajuan zaman.
Perusahaan merupakan tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua
faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak.
Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk
perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di
pemerintah secara resmi.7
Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak milik orang perorangan, milik
persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang
memperkerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau dalam betuk lain.
Mengenai pengertian perusahan ini dalam ilmiah terdapat beberapa pengertian
diantaranya menurut Prof. Moelengraaff perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang
dilakkan secara terus-menerus, bertindak keluar ,untuk mendapatkan penghasilan, dengan
cara perniagaan barang-barang, penyerahan barang-barang, atau mengadakam perjanjian-
perjanjian perdagangan. di sini Moelengraaff memandang perusahaan dari sudut ekonomi,
sedangkan menurut Polak menjelaskan baru ada perusahaan, bila diperukan adanya
perhitungan-perhitungan laba-rugi yang dapat diperkirakan, dan segala sesuatu itu dicatat
dalam pembukuan. disini polak memandang perusahaan dari sudut komersil. 8
Dilihat dari sudut Ekonomi, perusahaan merupakan suatu kesatuan yang bulat dengan
tujuan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan pengeluaran yang sekecil-
kecilnya.

DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Soenaryati. Hukum Ekonomi Pembangunan Indonesia. Bina Cipta. Bandung. 1982.
Daud Yusuf, Pengaruh Lembaga dan Kehidupan Ekonomi Terhadap Tertib Hukum. LIPI,
Jakarta, 1976.
Elly Erawaty, Peranan Hukum Ekonomi dan Ahli Hukum dalam Reforemasi Tata
Perekonomian Nasional, 1998, Stadium General Fakultas Teknik Unisba.
Sunaryati Hartono, Pengantar Hukum Ekonomi, Unpar, Bandung, 1990.

Makalah-Makalah :
Elly Erawaty Peran Hukum Ekonomi dan Ahli Hukum Dalam Reformasi Tata Perekonomian
Nasional. Makalah disampaikan pada Kuliah Umum Fakultas Hukum UNISBA. 14
Oktober 1998.

7 http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan.
8 http://muliaditugas.blogspot.com/2011/01/hukum-dagang.html.

Anda mungkin juga menyukai