Anda di halaman 1dari 17

EFEKTIVITAS PROGRAM PENCEGAHAN PENANGANAN

PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN NARKOBA (P4GN) OLEH


BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH
Nanik Latifah, Maesaroh, M.Si
Departemen Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email : fisip@undip.ac.id
Abstrak
Program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba) merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah melalui BNN tahap
tahun 2011-2015 dengan tujuan mengendalikan penyalahgunaan NAPZA. Program
P4GN ini didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan
Narkotika Nasional. Akan tetapi pengguna narkoba setiap tahunnya meningkat
jumlahnya, peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai Efektivitas Program P4GN
(Pencegahan, Pemberantasan, Penyalaghunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) oleh
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah dan apa saja faktor-faktor yang
memengaruhi dalam efektivitas pelaksanaan program tersebut. Metode yang
digunakan peneliti adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil yang
didapatkan dari penelitian adalah program P4GN (Program Pencegahan,
Pemberantasan, Penyalaghunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) cukup efektif dalam
menanggulangi penggunaan narkoba, namun masih belum maksimal dengan adanya
peningkatan jumlah pengguna setiap tahunnya. Adapun penilaian efektivitas program
P4GN dilihat melalui tiga kegiatan yang dilaksanakan yaitu pencegahan,
pemberantasan dan rehabilitasi narkoba. Pencegahan penggunaan narkoba adalah
seluruh usaha yang ditujukan guna mengurangi permintaan dan kebutuhan narkoba
oleh masyarakat secara illegal. Pemberantasan narkoba ialah upaya yang dilakukan
guna mengurangi penggunaan narkoba setelah terjadinya penyalahgunaan.
Pemberantasan juga dilakukan agar pelaku jera sehingga akan berhenti
menggunakannya. Sedangkan rehabilitasi adalah proses pemulihan pada
ketergantungan penyalahgunaan narkotika secara komprehensif. Kegiatan rebilitasi
meliputi dua hal yaitu Group Therapy dan bimbingan teknik layanan rehabilitasi
Rekomendasi untuk Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah yaitu
meningkatkan sosialisasi terkait bahaya narkotika secara lebih luas kepada
masyarakat tidak hanya berfokus kepada sekolah ataupun universitas saja.
Selanjutnya mempertegas penindakan terhadap penyalahgunaan maupun perdaran
narkotika supaya membuat jera pelanggar.
Kata kunci: program P4GN, pencegahan, pemberantasan, rehabilitasi
EFEKTIVITAS PROGRAM PENCEGAHAN PENANGANAN

PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN NARKOBA (P4GN) OLEH

BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

Nanik Latifah, Maesaroh, M.Si


Departemen Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email : fisip@undip.ac.id
Abstrack
The P4GN Program (Prevention, Eradication of Drug Abuse and Circulation) is a
program launched by the government through the 2011-2015 by Badan Narkotika
Nasional with the aim of controlling drug abuse. The P4GN program is based on
Presidential Regulation Number 23 of 2010 concerning the Badan Narkotika
Nasional. However, drug users are increasing every year, researchers want to
investigate more about the Effectiveness of the P4GN Program (Prevention,
Eradication, Illegal Use and Circulation of Drugs) by the Badan Narkotika Nasional
Province of Central. The method used by researchers is descriptive with a qualitative
approach. The results obtained from the study are the P4GN program (the Program
for the Prevention, Eradication, Illegal Use and Circulation of Drugs) is quite
effective in tackling drug use, but it is still not optimal with an increasing number of
users each year. The assessment of the effectiveness of the P4GN program is seen
through three activities carried out namely prevention, eradication and drug
rehabilitation. Prevention of drug use is all efforts aimed at reducing the demand and
drug needs by the public illegally. Drug eradication is an effort made to reduce drug
use after abuse. Eradication is also done so that the deterrent will stop using it. While
rehabilitation is a process of recovery in a comprehensive dependency on narcotics
abuse. The rehabilitation activities include two things, namely group therapy and
rehabilitation service technical guidance. Recommendations for the Badan Narkotika
Nasional in Central Java Province, namely to increase socialization related to the
dangers of narcotics more broadly to the public, not only to focus on schools or
universities. Furthermore, it emphasizes the enforcement of narcotics abuse and
trafficking in order to deter offenders.
Keyword: prevention, eradication, rehabilitation
PENDAHULUAN penting ialah, permasalahan
A. LATARBELAKANG
mengenai narkoba yang sejak
Indonesia merupakan salah satu
dahulu telah menjadi masalah
negara kepulauan yang terbesar
yang memerlukan penanganan
di Asia. Indonesia memiliki
secara khusus. Berdasarkan
luas sekitar 1,905 juta km2.
data dari Badan Narkotika
Indonesia juga merupakan
Nasional yang dikutip dalam
salah satu negara dengan
liputan6.com jumlah pengguna
jumlah penduduk yang terbesar
narkoba di Indonesia pada
di dunia dengan kepadatan
tahun 2017 telah mencapai
2
penduduk sebesar 138/km .
angka 3,5 juta jiwa dengan
Berdasarkan sensus penduduk
diantaranya 1,5 juta jiwa
tahun 2010, jumlah penduduk
sebagai pecandu aktif.
di Indonesia mencapai
Berdasarkan Undang-
237.641.326 juta jiwa.
Undang (UU) Nomor 35 Tahun
Adanya fakta bahwa
2009 tentang Narkotika yang
negara Indonesia memiliki
mengatur tentang kelembagaan
penduduk yang besar,
Badan Narkotika Nasional
menjadikan banyak
(BNN) dari lembaga non
permasalahan yang dihadapi.
struktural menjadi struktural
Salah satu pemasalahan
sebagai Lembaga Pemerintah
Non Kementerian (LPNK) mitra kerja pada tingkat

yang berada dibawah dan nasional, propinsi dan

bertanggung jawab kepada kabupaten/kota sebagai

Presiden. Untuk selanjutnya lembaga yang menangani

Badan Narkotika Nasional permasalahan mengenai

(BNN) dari lembaga non narkoba khususnya di setiap

struktural menjadi Lembaga provinsi.

Pemerintah Non Kementerian Badan Narkotika

(LPNK) yang mempunyai Nasional Provinsi Jawa Tengah

perwakilan di tingkat Provinsi dalam meningkatkan upaya

yaitu BNNP (Badan Narkotika penyelamatan bangsa dari

Nasional Provinsi) dan BNNK ancaman penyalahgunaan dan

(Badan Narkotika Nasional peredaran gelap narkoba

Kabupaten/Kota) sebagai melakukan upaya preventif dan

Instansi Vertikal. Terkait hal represif melalui pelaksanaan

tersebut, BNNP (Badan Program Pencegahan dan

Narkotika Nasional Provinsi) Pemberantasan

menjadi bagian satuan tugas, Penyalahgunaan dan Peredaran

yang mana Badan Narkotika Gelap Narkoba (P4GN) secara

Nasional, Badan Narkotika intensif dan ekstensif dengan

Provinsi, Badan Narkotika melibatkan seluruh komponen

Kabupaten/Kota merupakan masyarakat, bangsa, dan


negara. Upaya tersebut bagaimana upaya Badan

dilakukan dengan Narkotika Nasional Provinsi

mengedepankan prinsip Jawa Tengah dalam usaha

keseimbangan antara demand pemberantasan dan

reduction dan supply reduction penanggulangan narkoba di

berdasarkan prinsip “common kalangan masyarakat. Dengan

and share responsibility”. adanya penelitian ini

Berdasarkan diharapkan akan dapat

permasalahan yang muncul memberikan rujukan dalam

mengenai tingginya rangka pengurangan jumlah

penyalahguna di masyarakat penyalahgunaan narkoba di

provinsi Jawa Tengah tersebut, provinsi Jawa Tengah.

menjadi bahan rujukan penulis B. RUMUSAN MASALAH


Masalah didefinisikan sebagai
dalam rangka pelaksanaan
serangkaian atau setiap
penelitian mengenai
kesulitan yang menggerakkan
“Efektvitas Program P4GN
manusia untuk
(Pencegahan Pemberantasan
memecahkannya, masalah itu
Penyalahgunaan dan Peredaran
sebagai rintangan yang mesti
Narkoba) Oleh Badan
harus dilalui jalan untuk
Narkotika Nasional Provinsi
mengatasinya. Perumusan
Jawa Tengah”. Penelitian yang
masalah digunakan untuk
akan membahas mengenai
mengungkap pokok-pokok

pikiran secara jelas mengenai

hakikat dari masalah tersebut. C. TUJUAN


Tujuan penelitian dimaksudkan
Masalah akan muncul apabila
untuk menggambarkan tentang
terjadi keadaan dimana terdapat
apa yang ingin dicapai oleh
ketidaksesuaian atau
penulis. Berdasarkan rumusan
kesenjangan antara apa yang
masalah tentang upaya
diharapkan dengan apa yang
penanganan narkoba melalui
terjadi. Dari uraian diatas
program P4GN oleh Badan
terdapat berbagai permasalahan
Narkotika Nasional Provinsi
yang harus diselesaikan.
Jawa Tengah tersebut, maka
Berdasarkan latar belakang
tujuan dalam penelitian adalah:
yang diuraikan, maka masalah
Menganalisis efektivitas
yang akan diteliti dirumuskan
program P4GN oleh
sebagai berikut:
Badan Narkotika
Bagaimana upaya Nasional Provinsi Jawa
Tengah.
efektivitas penanganan

narkoba melalui
D. KAJIAN TEORI
program P4GN oleh Administrasi Publik
Pengertian Administrasi Publik
Badan Narkotika
menurut Siagian (1996:8)
Nasional Provinsi Jawa
dalam Amin Ibrahim (2013)
Tengah?
adalah keseluruhan kegiatan kebijaksanaan

yang dilakukan oleh seluruh pemerintah. Hal ini

aparatur pemerintahan dari meliputi pekerjaan

suatu negara dalam usaha sehari-hari pemerintah.

mencapai tujuan negara. 3. Secara global,

Sedangkan menurut John M. administrasi publik

Pfifner dan Robert V, Presthus adalah suatu proses

dalam Inu Kencana Syafie yang bersangkutan

(2010:23-24) administrasi dengan pelaksanaan

publik didefinisikan meliputi: kebijaksanaan-

1. Administrasi publik kebijaksanaan

meliputi implementasi pemerintah, pengarahan

kebijakan pemerintah kecakapan, dan teknik-

yang telah ditetapkan teknik yang tidak

oleh badan-badan terhingga jumlahnya,

perwakilan memberikan arah dan

2. Administrasi publik maksud terhadap usaha

dapat didefinisikan sejumlah orang

koordinasi usaha-usaha Manajemen Publik


Manajemen Publik menurut
perorangan dan
Overman dalam Harbani
kelompok untuk
Pasolong (2014:83) adalah
melaksanakan
studi interdisipliner dari aspek- 4. Produktivitas sumber daya

aspek umum organisasi, dan manusia

merupakan gabungan antara Berdasarkan pendapat

fungsi manajemen seperti beberapa ahli mengenai

planning, organizing, dan manajemen publik dapat

controlling satu sisi, dengan dinyatakan bahwa manajemen

SDM, keuangan, fisik, publik merupakan pengelolaan

informasi dan politik di sisi yang dilakukan oleh pegawai

lain. Definisi lain menurut J. dalam organisasi yang dapat

Steven Ott, Albert C. Hyde dan diukur dengan kinerja pegawai.

Jay M. Shafritz manajemen Kinerja untuk melayani publik

publik mengalami transisi dengan sebaik – baiknya dan

beberapa isu terpenting yang publik merasa seluruh

akan menantang yaitu: kebutuhannya terpenuhi.

1. Privatisasi sebagai suatu Manajemen publik memiliki

alternatif bagi pemerintah fungsi yakni perencanaan

dalam memberikan (planning), pengorganisasian

pelayanan publik (organizing), penggerakan

2. Rasionalitas dan (actuating), pengawasan

akuntabilitas (controlling). Fungsi

3. Perencanaan dan kontrol manajemen ini dapat

digabungkan satu sama lain


untuk meningkatkan pelayanan sederhana, karena efektivitas

yang diberikan organsasi. dapat dikaji dari berbagai sudut

Efektivitas pandang dan tergantung pada


Menurut Schemerhon John R.
siapa yang menilai serta
Jr. dalam Lysa Angrayni
menginterpretasikannya.
(2018:14) efektivitas adalah
Tingkat efektivitas dapat
pencapaian target output yang
diukur dengan membandingkan
diukur dengan cara
antara rencana yang telah
membandingkan output
ditentukan dengan hasil nyata
anggaran (OA) dengan output
yang telah diwujudkan.
realisasi atau sesungguhnya
Namun, jika usaha atau hasil
(OS), jika (OA) > (OS), disebut
pekerjaan dan tindakan yang
efektif. Definisi lain
dilakukan tidak tepat sehingga
dikemukakan Prasetyo Budi
menyebabkan tujuan tidak
Saksono mengenai efektivitas
tercapai atau sasaran yang
yaitu seberapa besar tingkat
diharapkan, maka hal itu
kelekatan output yang dicapai
dikatakan tidak efektif.
dengan output yang diharapkan
Menurut Duncan yang dikutip
dari sejumlah input.
dalam Richard M. Steers
Mengukur efektivitas suatu
(1985:53) mengatakan
program kegiatan bukanlah
mengenai ukuran efektivitas,
suatu hal yang sangat
sebagai berikut:
a. Pencapaian Tujuan komunikasi dengan

adalah keseluruhan berbagai macam

upaya pencapaian organisasi lainnya.

tujuan harus dipandang Integrasi menyangkut

sebagai suatu proses. proses sosialisasi.

Oleh karena itu, agar c. Adaptasi adalah

pencapaian tujuan akhir kemampuan organisasi

semakin terjamin, untuk menyesuaikan

diperlukan pentahapan, diri dengan

baik dalam arti lingkungannya. Untuk

pentahapan pencapaian itu digunakan tolak ukur

bagian-bagiannya proses pengadaan dan

maupun pentahapan pengisian tenaga kerja.

dalam arti E. METODE PENELITIAN


Menurut Anselm Strauss dan
periodisasinya.
Juliet Corbin dalam Dasar-
b. Integrasi yaitu
Dasar Penelitian Kualitatif:
pengukuran terhadap
Tatalangkah dan Teknik-
tingkat kemampuan
Teknik Teoritisasi Data
suatu organisasi untuk
(2003:4) Penelitian kualitatif
mengadakan sosialisasi,
kami maksudkan sebagia jenis
pengembangan
penelitian yang temuan-
konsensus dan
temuannya tidak diperoleh seseorang, dan catatan

melalui prosedur statistic atau program

bentuk hitungan lainnya. Dalam penelitian mengenai

Contohnya dapat berupa efektivitas program P4GN

penelitian tentang kehidupan, (Pencegahan, Pemberantasan,

riwayat, dan perilaku seseorang Penyalahgunaan dan Peredaran

disamping juga tentang peranan Gelap Narkoba) oleh Badan

organisasi pergerakan sosial Narkotika Nasional Provinsi

atau hubungan timbal balik. Jawa Tengah ini, penulis

Michael Quiin Patton (2009:1) menggunakan metode

membagi 3 pengumpulan data penelitian kualitatif yang

secara kualitatif yaitu sebagai bersifat deskriptif dengan

berikut: menggunakan analisis untuk

1. Wawancara mendalam, menonjolkan makna dan tujuan

wawancara dengan format dari penelitian tersebut.

pertanyaan terbuka

2. Obeservasi langsung PEMBAHASAN


Untuk melihat seberapa efektif
3. Pemanfaatan dokumen
program P4GN (Pencegahan,
tertulis, termasuk sumber-
Pemberantasan, Penyalahgunaan dan
sumber tertulis dari hasil
Peredaran Narkoba) oleh Badan
wawancara terbuka pada
Narkotika Nasional Provinsi Jawa
kuesioner, buku harian
Tengah, dapat dilihat dari kegiatan ada dimulai dari tahun 2015

yang dilakukan, yaitu sebagai berikut: hingga kini yang hampir

Pencegahan Narkoba mencapai 350.000 jiwa. Selain

Penyelenggaran program itu kurangnya minat masyarakat

Pencegahan, Pemberantasan, mengenai bahaya narkoba juga

Penyalahgunaan dan Peredaran menjadi suatu hal pertimbangan,

Gelap Narkoba (P4GN) sudah hanya terbatas pada kalangan

memberikan sosialisasi kepada pendidikan yang sudah mulai

masyarakat cukup efektif. menyadarainya

Jumlah peningkatan kegiatan Pemberantasan Narkoba

sosialisasi dari tahun 2018 yang Pemberantasan narkoba ialah

berjumlah 101 kegiatan, upaya yang dilakukan guna

bertambah menjadi 109 kegiatan mengurangi penggunaan narkoba

per September 2019. setelah terjadinya

Peningkatan tersebut merupakan penyalahgunaan. Pemberantasan

hal yang cukup bagus untuk juga dilakukan agar pelaku jera

memberikan edukasi kepada sehingga akan berhenti

masyarakat yang lebih luas. menggunakannya. Pengendalian

Walaupun telah ini bersifat represif dengan

dilakukan sosialisasiyang cukup menanggapi penyalahgunaan

efektif, namun masih tinggi yang terjadi serta hukumannya

jumlah pengguna narkoba yang jelas. Berdasarkan table di atas


dapat dilihat bahwa jumlah untuk kembali ke kehidupan

penyalahguna dari tahun ke sosialnya.

tahun cenderung meningkat. Hal Cakupan untuk

tersebut menandakan kurang bimbingan teknis layanan

efektifnya pelaksanaan program rehabilitasi masih sulit untuk

pemberantasan narkoba dan juga dijangkau satu persatu. Seperti

permasalahan tindak tegasnya. yang telah diketahui, untuk

Rehabilitasi kabupaten/kota yang ada di Jawa

Proses rehabilitasi yang Tengah berjumlah 35. Namun

dilakukan sudah cukup efektif. jumlah Badan Narkotika

Melalui pelaksanaan group Nasional Kabupaten/Kota hanya

therapy yang dilakukan secara baru terbentuk 9. Perlunya suatu

bersama-sama dengan cara yang efektif guna

penyalahguna lain bertempat di melaksanakan bimbingan

IPWL (Instansi Penerima Wajib tersebut. Oleh karenanya

Lapor) maupun tempat lain yang dilakukan rapat koordinasi yang

biasa dilakukan pelatihan kepada bertujuan untuk mengumpulkan

para klien. Group therapy ini lembaga yang melayani

sudah cukup efektif dalam rehabilitasi untuk kemudian

penanganan pengguna narkoba dilakukan evaluasi, sharing dan

yang telah menjalani narkoba pembenahan rehabilitasi kea rah

yang lebih baik guna


penyembuhan klien. Selain itu terjadi penyalahgunaan untuk

juga rapat koordinasi menyembuhkan klien yang ada.

memberikan informasi dan cara- DAFTAR PUSTAKA


Buku
cara yang lebih efektif guna
Budiyono, Amirullah Haris. 2004.
penyembuhan klien oleh Badan
Pengantar
Narkotika Nasional Provinsi
Manajemen.Yogyakarta:
Jawa Tengah. Untuk pelaksanaan Graha Ilmu

bimbingan teknis layanan Hutapea, Parulian dan Nurianna

rehabilitasi oleh Badan Thoha. 2008. Kompetensi


Plus: Teori, Desain, Kasus
Narkotika Nasional Provinsi
dan Penerapan untuk HR
Jawa Tengah dilakukan pada serta Organisasi yang

tahun 2019 ini sudah lebih baik Dinamis. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama
dibandingkan dengan tahun lalu
Ibrahim, Amin. 2010. Pokok-Pokok
yang hanya berjumlah 17 (tujuh
Administrasi Publik Dan
belas) kegiatan. Untuk tahun Implementasinya. Bandung:

2019 ini bimbingan teknis Refika Utama

layanan rehabilitasi sudah Keban, Yeremias T. 2008. Enam


Dimensi Strategis
mencapai 21 (dua puluh satu)
Administrasi Publik, Konsep,
kegiatan. Oleh karenanya proses Teori Dan Isu. Yogyakarta:

rehabilitasi yang dilakukan Gava Media

sudah cukup efektif dalam Nawawi, Ismail. 2009. Perilaku


Administrasi: Kajian, Teori
penanganan narkotika setelah
dan Pengantar Praktik. Tangkisilan, Hessel Nogi S. 2005.
Surabaya: ITS Press. Manajemen Publik. Jakarta:
Grasindo
Pasolong, Harbani. 2014. Teori
Administrasi Publik. Yusriadi. 2018. Reformasi Birokrasi
Bandung: Alfabeta Dalam Pelayanan Publik.
Yogyakarta: Budi Utama
Prasetyo, Bambang. 2013. Metode
Penelitian Kuantitatif: Teori Regulasi
dan Aplikasi. Jakarta: Raja
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun
Grafindo Persada.
2007 tentang Badan
Rudianto. 2006. Akuntansi Narkotika Nasional, Badan
Manajemen: Informasi Untuk Narkotika Provinsi, Dan
Pengambilan Kputusan Badan Narkotika
Manajemen. Jakarta: Kabupaten/Kota.
Grasindo
Undang Undang Nomor 35 Tahun
Steers, Richard M. 1985. Efektivitas 2009 Tentang Badan
Organisasi. Jakarta: Erlangga. Narkotika Nasional

__________. 2012. Metode Penelitian Peraturan Kepala Badan Narkotika


Administrasi Publik. Nasional 4 Tahun 2010
Bandung: Alfabeta. Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Narkotika
Sugiyono, Agus. 2009. Metode
Nasional Provinsi dan Badan
Penelitian Administrasi.
Narkotika Nasional
Bandung: Alfabeta.
Kabupaten/Kota
Syafie, Inu Kencana. 2010. Ilmu
Jurnal
Administrasi Publik (Edisi
Caballo, Vicente E., Gloria B. Carrillo,
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
dan Thomas H. Ollendick.
2015. Effectiveness Of A Ekonomi dan Sosial. Volume
Social Skills Play-Based 23 Nomor 1.
Training Program
Intervention For Childhood
Social Anxiety. Journal Lestari, Rini Puji dan Indah Murti.

Behavioral Psychology / 2015. Efektivitas Program

Psicología Conductual, Nasional Pemberdayaan

Volume 23 Nomor 3. Masyarakat Mandiri (PNPM


Mandiri) (Studi Kasus: Desa
Denhardt, Robert B. dan Janet V.
Sedengan Mijen Kec. Krian
Denhardt. 2000. The New
Kab. Sidoarjo). Jurnal
Public Service: Serving, not
Penelitian Administrasi
Steering. Volume 11 Nomor
Publik Volume 1 Nomor1.
1.
Sholihah, Qomariyatus. 2013.
Emalia, Zulfa. 2013. Analisis
Efektivitas Program P4GN
Efektivitas Pelaksanaan
Terhadap Pencegahan Napza.
Program Raskin di Kota
Jurnal Kesehatan
Bandar Lampung. Jurnal
Masyarakat. Volume 9
Ekonomi Kuantitatif Terapan
Nomor 1.
Volume 6 Nomor 1.
Internet
Edriyana, Ganda Putra .2016.
Efektivitas Pelaksanaan Struktur Organisasi. Dalam

Program Dusun Bebas Empat jateng.bnn.go.id diakses pada


Masalah Kesehatan
10 Desember 2016 Pukul 20.19
(DB4MK) Dalam Penurunan
Kasus DBD di Desa WIB

Banguntapan. Jurnal Paradigma Administrasi Publik. Dalam


http://fia-
ub.blogspot.co.id/2015/11/para
digma-administrasi-publik.html
diakses pada 31 Maret 2017
Pukul 20.25 WIB
Peraturan Kepala Badan Narkotika
Nasional. Dalam
ditjenpp.kemenkumham.go.id/k
erja/bnnew.php?tah diakses 16
Juni 2019 Pukul 09.58 WIB

Anda mungkin juga menyukai