Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGERTIAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN

ULUMUL QUR’AN

Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas Ulumul Qur’an

Dosen Pengampu: Alfi Nur’aini, M.Ag.

Disusun Oleh:

1. Aisyananda Salsabila (234110102076)


2. Aldi Cahyo Lesmana (234110102079)

3. Naufal Hamid (234110102102)

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF.K.H SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan nikmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis diberi
kelancaran dan dapat menyelesaikan tugas makalah Ulumul Qur’an ini dengan tepat
waktu.

Makalah Ulumul Qur’an ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah
Ulumul Qur’an yang diberikan oleh Ibu Alfi Nur’aini M.Ag selaku dosen pengampu
mata kuliah Ulumul Qur’an.

Makalah ini disusun berdasarkan beberapa informasi yang didapat dari berbagai
sumber berupa buku, media cetak, maupun media lainnya. Harapan penulis ketika
menyusun makalah ini ialah dapat memberikan penjelasan lebih luas tentang apa itu
Pengertian, sejarah perkembangan, serta ruang lingkup Ulumul Qur’an.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis sangat menerima kritik maupun
saran yang dapat membangun dan menyempurnakan makalah ini serta menghasilkan
hasil yang lebih baik untuk tugas makalah selanjutnya.

Dengan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada para pembaca dan semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembacanya.

Purwokerto, Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II KAJIAN TERDAHULU .................................................................. 2
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Ulumul Qur’an ......................................................................... 3
3.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Ulumul Qur’an ..................................... 4
3.3 Ruang lingkup Ulumul Qur’an .................................................................. 8
3.4 Cabang – Cabang Ulumul Qur’an .............................................................. 9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

2.4 Latar Belakang


Makalah ini dilatarbelakangi dari tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Ulumul Qur’an, Ibu Alfi Nur’aini untuk menjadi Langkah awal mengasah
kemampuan serta wawasan dalam mempelajari Ulumul Qur’an yang khususnya
dalam makalah kami kali ini berisi tentang Pengertian, Sejarah perkembangan dan
ruang lingkup Ulumul Qur’an.

Al – Qur’an merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad


SAW untuk disampaikan bagi umat manusia. Dalam proses penurunan Al – Qur’an
sendiri mengalami proses yang tidak langsung melainkan berangsur – angsur dan
tidak sekaligus, yang artinya Nabi Muhammad SAW menerima ayat Al – Qur’an itu
perayat. Ayat – Ayat Al – Qur’an tersebut memberikan banyak Pelajaran kepada kita
sebagai umat manusia, maka dalam proses aplikasi nilai – nilai yang terkandung di
dalam Al – Qur’an penting bagi kita untuk mengetahui dan memahami tujuan Allah
SWT menurunkan ayat tersebut. 1

1.2 Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan pengertian Ulumul Qur’an?

2) Bagaimana Sejarah pertumbuhan dan perkembangan Ulumul Qur’an?

3) Apa saja ruang lingkup serta cabang kajian Ulumul Qur’an

1.3 Tujuan

1) Memahami 1etika1 Ulumul Qur’an

2) Mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan Ulumul Qur’an

3) Mengetahui ruang lingkup apa saja yang ada dalam kajian Ulumul Qur’an

1Sayed Akhyar, Ulumul Qur’an (Studi Dasar Ilmu Al-Qur’an), CV Bravo, 2023, III
<http://repository.uinsu.ac.id/14143/1/Buku_Ulumul Qur%27an_Repository.pdf>.

1
BAB II

KAJIAN TERDAHULU

Pertama, kajian terdahulu yang dilakukan oleh H. M. Rusydi Khalid dalam jurnal
penelitiannya yang berjudul “Ulumul Qur’an (Kajian Sejarah dan
Perkembangannya)”. Hasil dari penelitiannya menjelaskan bahwa Ilmu – Ilmu yang
terdapat didalam Al – Qur’an merupakan topik yang tidak dapat dipisahkan dari Al –
Qur’an dan juga prinsip – prinsip yang ada dalam ilmu tersebut muncul pada saat
turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW dan karena terbatasnya penafsiran
beberapa kosa kata pada zaman dahulu sehingga membuat 2etika2 turunnya Al –
Qur’an dan alasan turunnya ayat Al – Qur’an terkodifikasi atau dikelompokkan. 2

Kedua, kajian terdahulu yang dilakukan Chairul Lutfi dan Muammar Zulfiqri
dalam jurnalnya yang berjudul “Urgensi mempelajari Ulumul Qur’an”. Hasil dari
penelitian jurnal tersebut menjelaskan bahwa secara umum Ulumul Qur’an
didefinisikan sebagai seperangkat ilmu yang isinya mengkaji segala sesuatu tentang
Al – Qur’an atau studi pembahasan yang berkaitan dengan Al Qur’an. Jurnal tersebut
juga menjelaskan dan menerangkan ruang lingkup apa saja yang terdapat pada
Ulumul Qur’an, seperti Nuzul, Sanad, Lafadz Al – Qur’an, Ada ‘ al – Qira’ah, Makna
Al – Qur’an dengan hukum, serta makna Al – Qur’an dengan lafadz.3

Ketiga, kajian terdahulu yang dilakukan Ihwan Fahidin dalam jurnalnya yang
berjudul “Studi Ulumul Qur’an karya Muhammad Mafudz Al Tarmas”. Penelitian ini
menggunakan metode filologi yang mendeskrepsikan dan menganalisa naskah
menggunakan beberapa teori studi Al – Qur’an kontemporer.3

2 M. Rusydi Khalid, ‘‘Ulumul Qur‘an Dari Masa Ke Masa’, Jurnal Adabiyah, X.2 (2010), 124–34
<http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/adabiyah/article/view/1807>.
3 2017Lara, ‘No Title.5.8.4 ,‫ הארץ‬,’‫) הכי קשה לראות את מה שבאמת לנגד העינים‬2022(, 5–2003

<www.aging-us.com>.
3 Studi Ulumul, ‘Karya Muhammad Mafudz Al-Tarmas Dalam Buku Fath Al-Khabir Bi Sharh Miftah Al ’

Tafsir’, 243–65.

2
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ulumul Qur’an

Ulumul Qur’an berasal dari gabungan dua kata yaitu “ ulum” dan “ alqur’an “.
Secara etimologis kata ulum adalah bentuk jamak dari kata ilmu yang artinya
pengetahuan dan pemahaman, kata ilm juga berarti “ mengetahui dengan
sebenarnya”. Secara alqur’an berasal dari arab yang merupakan ism masdhar yang
artinya bacaan. Walaupun menurut ulama berpendapat bahwa kata alqur’an adalah
bacaan namun alqur’an bermakna yang dibaca (maf’ul).4

Kata ulum dengan kata alqur’an memperlihatkan penjelasan dan jenis-jenis ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan alqur’an, baik dari segi keberadaannya
maupaun pemahaman yang terkandung di dalamnya. Beberapa ulama telah
merumuskan definisi ulumul qur’an. 5

1. Al-Zarqanı merumuskan pengertian ulumul qur’an yaitu ‫مباحث تتعلق بالقرآن‬


‫الكريم من ناحية نزوله وترتيبه وجمعه وكتابته وقراءته وتفسيره وإعجازه‬
‫وناسخه و منسوخه ودفع الشبه عنه و نحو ذلك‬. Yang artinya adalah pembahasan yang
berhubungan dengan alqur’an dari segi turunnya, urutannya.
Pengumpulannya penafsirannya, bacaannya, kemukjizatannya dan penolakan
hal yang bisa menimbulkan keraguan terhadapnya.
2. Manna’ al- Qathan mendefinisikan ulumul qur’an sebagai ilmu yang
mencakup pembahasan yang berhubungan dengan alqur’an dari segi
sebabsebab turunannya, pengumpulan alqur’an dan urutannya dan tentang
ayat makkiyah dan madaniyah.
3. Menurut T.M hasbi As – Shiddiqie adalah pembahasan yang berhubungan
dengan alqur’an dari segi nuzulnya, tertibnya, menulisnya, membacanya,
ijaznya, menafsirkannya dan menolak syubhat-syubhat yang dihadapkan
kepadanya.

4 D E Conduta Na and Crise Hipertensiva, ‘No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健


康関連指標に関する共分散構造分析 Title’.
5 Akhyar, III.

3
2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Ulumul Qur’an
1. Masa sebelum penulisan
Pada masa rasulallah dan para sahabat ulumul qur’an belum dikenal sebagai
suatu ilmu yang berdiri sendiri dan tertulis. Para sahabat ialah orang Arab asli
dan yang dapat merasakan stuktur bahasa Arab yang tinggi dan mampu
memahami ayat-ayat tertentu, mereka dapat juga menanyakan langsung kepada
baginda nabi Muhammad SAW. Terkadang mereka menemukan
kesulitankesulitan dalam memahami ayat-ayat tertentu dan mereka dapat
menanyakan itu kepada Rasul SAW.
Ada tiga faktor yang menyebabkan Ulumul Qur’an tidak dibukukan di masa
Rasulallah dan sahabat
a. Karena kemampuan mereka yang besar untuk dapat memahami Al-Qur’an
dan Rasul bisa menjelaskan maksudnya
b. Hanya terdapat beberapa sahabat yang pandai menulis
c. Larangan yang langsung dari Rasul untuk menuliskan selain Al-Qur’an.

2. Masa penulisan Ulumul Qur’an


Pada zaman kekhalifahan Usman Bin Affan wilayah isalam terus bertambah
luas sehingga terbentuknya pembaruan antara penakluk bangsa Arab dan bangsa
yang tidak sama sekali mengetahui bahasa Arab. Dan keadaan inilah yang
menimbulkan kekhawatiran di kalangan sahabat akan terjadinya perpecahan di
kalangan para muslimin dan bangsa tentang bacaan Al-Qur’an
Di masa Ali ada terjadinya perkembangan baru dalam ilmu Qur’an. Karena
melihat banyak sekali umat islam yang berasal dari bangsa non Arab, penurunan
dalam Bahasa Arab, dan adanya kesalahan pembacaan Al-Qur’an. Ali menyuruh
Abu al-Aswad al-Duali membenarkan kaidah bahasa Arab. Supaya bisa
memelihara bangsa Arab dari pencemaran dan menjaga Al-Qur’an dari
keteledoran para pembacanya. Ditegaskan tentang Bahasa yang ada didalam Al –
Qur’an :
َ ‫إِنَّا ٓ أَنزَ ۡل َٰنَ ُھ قُ ۡر َٰ َء نًا‬
َ‫ع َربِیا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡ قِلُون‬

4
Artinya: Sesungguhnya kami menjadikan Al Quran dalam Bahasa Arab
supaya kamu memahami(nya). 6

Pada zaman Bani Umayyah, kegiatan para sahabat dan tabi’in itu terkenal
dengan usaha-usaha mereka yang tertuju pada penyebaran ilmu-ilmu Al-Qur’an
melalui jalan periwayatan dan pengajaran secara lisan, dan mereka tidak melalui
tulisan dan catatan. Kegiatan-kegiatan ini biasanya dipandang sebagai persiapan
bagi masa pembukuaannya. Orang yang paling berjasa dalam pembukuan ini
yaitu ada Ibn Abbas, Ibn Mas’ud, Zaid Ibn Tsabit, Abu Musa al- Asy’ari,
Abdullah Ibn al-Zubair dari kalangan sahabat.
Pada abad ke 2 H ulumul qur’an memasuki masa pembukuan. Disini para
ulama memberikan prioritas perhatian mereka kepada ilmu tafsir karena fungsinya
adalah sebagai Umm al- ‘ulum al- Qur’anah ( induk ilmu-ilmu Al-Qur’an ).
Penulis yang pertama dalam tafsir ialah Syu’bah Ibn al-Hajjaj, Sufyan Ibn ‘
Uyaynah, dan Wali’ Ibn al-Jarrah.
Pada abad ke 3 ada seorang tafsir yang terkenal dia adalah Ibn Jarir al-
Thabari. Dia adalah orang pertama yang membentangkan berbagai pendapat dan
mentarjih sebagiannya atas lainnya. Dan ia juga mengemukakan I’rab dan
istinbath ( penggalian hukum dari Al-Qur’an ). Di abad ini lahir ilmu asbab al-
Nuzul, ilmu nasikh, ilmu tentang ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah.
Karya ulama pada abad ke- 3 yaitu:
1. Kitab Asbab al- Nuzul karangan dari Abi Ibn Al- Madini
2. Kitab nasikh, Qiraat dan keutamaan Al- Qur’an di susun oleh Abu ‘Ubaid al-
Qasim Ibn Salam.
3. Kitab tentang ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah karya Muhammad Ibn Ayub
al- Dharis.

6 abdul gani Isa, ‘ULUMUL QUR ’ AN ( Kajian Sejarah’, Academia, 2018, 13.

5
Pada abad ke-4 lahir seuah ilmu yaitu ilmu gharib Al-Qur’an dan beberapa
kitab Ulumul Qur’an. Ulama ulumul qur’an pada masa ini ialah:
1. Abu Bakar Muhammad Ibn al- Qasim al- Anbari, kitabnya ‘Ajaib ulumul
Qur’an.
2. Isi dari kitab ini yaitu berisi tentang keutamaan Al-Qur’an, turunnya atas tujuh
huruf, penulisan mushaf-mushaf, jumlah surah, ayat dan kata-kata Al-Qur’an.
3. Abu al- Hasan al-Asy’ari, kitabnya Al-Mukhtazan fi Ulumul Qur’an.

Di abad ke-5 ini munculnya para tokoh qiraat. Dan 6etika para tokoh serta
karyanya :

1. Ali Ibn Ibrahim Ibn Sa’id al- Hufi, kitabnya Al- Burhan fi Ulumul Qur’an dan
I’rab Al- Qur’an
2. Abu Amr al- Dani, kitabnya Al- Tafsir fi al- Qiraat al- Sab’I dan Al- Muhkam fi
al- Nuqath.
3. Al- Mawardi, kitabnya tentang amtsal Qur’an.

Pada abad ke- 6 lahirlah ilmu Mubhamat al- Qur’an. Abu Qasim Abdur
Rahman al- Suahaili mengarang Mubhamat al-Qur’an. Ilmu ini menjelaskan tentang
lafaz-lafaz dari Al-Qur’an yang maksudnya ada dan siapa tidak jelas.

Di abad ke-7 Ibn Abd al- Salam, dia dijuluki sebagai AI’Izz mengarang kitab
Majaz al- qur’an. ‘Alam al- Din al- Sakhawi beliau mengarang tentang Qiraat. Dia
menulis kitab Hidayah al-Murtab fi al- Mutasyabih.
Pada abad ke- 8 beberapa ulama yang menyampaikan ilmu-ilmu baru tentang
Al-Qur’an bermunculan, seperti berikut ini;

1. Ibn Abi al- Ishba, kitab beliau tentang badai al- Qur’an. Dan ilmu ini
menjelaskan tentang berbagai macam keindahan arab yang terdapat di dalam
AlQur’an
2. Ibn Qayyim, beliau menulis tentang Aqsamul Qur’an.

6
3. Najamuddin al- Thufi, beliau menulis tentang Hujaj Al-Qur’an. Isi yamg
terkandung dalam kitab ini adalah tentang bukti-bukti yang dipergunakan Al-
Qur’an dalam menetapkan suatu hukum.

Pada abad ke- 9 munculah nama-nama ulama yang melanjutkan


perkembangan ilmu-ilmu Qur’an, yaitu:
1. Jalaludin al- Bulqini, kitab beliau yaitu Mawaqi’ al- Ulum min Mawaqi’ al-
Nujum. Menurut Al- Suyuthi, Al-Buqini dia dipandang sebagai ualam yang
mempelopori penyusunan Ulumul Qur’an yang lengkap. Sebab didalam kitab itu
tercakup 50 macam ilmu Al-Qur’an .
2. Muhammad Ibn Sulaiman al- Kafiaji, kitab beliau yaitu Al- Tafsir fi Qawa’id
alTafsir. Di dalam kitab ini diterangkan bahwa makna tafsir, takwil, al-Qur’an
surat dan ayat. Dan juga dijelaskan didalam kitabnya itu tentang syarat-syarat
menafsirkan ayat yang ada di Al-Qur’an.
3. Jalaludin al- Suyuthi, kitabnya Al- Tahbir fi Ulum al- Tafsir ( 873 H ). Kitab ini
memuat 102 macam-macam ilmu Al-Qur’an. Menurut para ulama kitab ini
dipandang sebagai kitab Ulumul Qur’an yang paling lengkap. 7

Sejak penghujung abad ke- 13 H hingga abad ke- 15, perhatian para ulama
terhadap penyusunan kitab-kitab Ulumul Qur’an bangkit. Dan kebangkitan ini
sejalan dengan kebangkitan yang lebih modern dalam perkembangan ilmu-ilmu
agama lainnya. Ulama yang menulis tentang Ulumul Qur’an adalah:
1. Syeikh Thahir Al- Jazairi, kitabnya Al- Tibyan li Ba’dh Al- Mabahits Al-
Muta’alliqah bi Al-Qur’an.
2. Muhammad Jamaludin Al- Qasimi ( 1332 H ) kitabnya, Mahaasin Al- Takwil.
3. Muhammad Abd Al-‘Azhim Al- Zarqani, kitabnya Manaahil Al-‘Irfan Fi ‘Ulum l-
Qur’an.9

7Ajahari, Ulumul Qur’an (Ilmu-Ilmu Al-Qur’an), Ulumul Qur’an (Ilmu-Ilmu Qur’an, 2018. 9
Subhan Abdullah Acim, Kajian Ulumul Qur’an, 2020.

7
Adapun mengenai kapan lahirnya istilah Ulum Al-Qur’an, terdapat adanya 3
pendapat, yaitu:
1. Pendapat yang umum dikalangan para penulis-penulis ‘Ulumul Al-Qur’an’ yang
mengatakan bahwa lahirnya istilah ‘ Ulum Al-Qur’an pertama kali ialah abad ke- 7.
2. Ibn Sa’id beliau terkenal dengan sebutan Al-Hufi, dengan demikian menurutnya,
istilah ini berawal dari pada permulaan abad ke- 15.
3. Shubhi Al- Shalih berpendapat lain. Menurut beliau, orang yang pertama kali
menggunakan istilah ‘ Ulum Al-Qur’an adalah Ibn Al- Mirzaban. Beliau
berpendapat seperti ini berlandasan pada penemuannya tentang beberapa kitab
yang berbicara tentang kajian Al-Qur’an yang telah menggunakan istilah ‘ Ulum
Al- Qur’an.

2.3 Ruang Lingkup Ulumul Qur’an

1. Persoalan Nuzul
Berisi ayat-ayat Makiyah maupun Madaniyah, sebab-sebab turunnya ayat dari
awal turun dan yang terakhir turun, yang berulang-ulang turun, yang turunnya
terpisah-pisah, serta yang turunnya sekaligus.
2. Persoalan Sanad
Meliputi hal yang berhubungan dengan sanad yang mutawatir, ahad, syaz,
qiraat, para penghafal dan periwayat Al-Qur’an serta cara penerimaan
riwayatnya.
3. Persoalaan Adab Qiraat
Berisi masalah berhenti atau waqaf cara memulai atau ibtida, cara
memanjangkan atau imalah, cara meringankan hamzah atau takhfif hamzah,
memasukan bunyi huruf nun mati dalam huruf sesudahnya.
4. Persoalan yang menyangkut lafazd Al-Qur’an yaitu pelik ( gharib ), menerima
perubahan akhir kata ( mu’rab ), metafora atau ( majaz ), sinonim atau
(muradif)

8
5. Persoalan makna Al-Qur’an yang berhubungan dengan hukum yaitu ayat yang
memiliki makna umum dikhususkan oleh sunah yang nash, zhahir, mujmal
(global), munfashal (yang terinci), manthuq (makna berdasarkan
pengutaraan), mutlak (tidak terbatas), muqayyad (terbatas), dan lain
sebagainya.8

2.4 Cabang-Cabang Ulumul Qur’an

1. Ilmu Riwayah
Diartikan sebagai ilmu-ilmu yang dapat diketahui melalui contohnya
bentuk-bentuk qiraat, tempat turunnya Al-Qur’an, waktu turunnya, sebab
turunnya.
2. Ilmu Dirayah
Diartikan sebagai ilmu-ilmu yang diketahui melalui perenungan,
penyelidikan, dan berpikir, seperti memahami pengertian lafal yang
gharib, makna yang menyangkut hukum, menafsirkan ayat yang perlu di
tafsirkan.

Menurut T. M Hasbi Ash- Shiddieqy, terdapat 17 ilmu-ilmu Al-Qur’an yang


menjadi pokok:
a. Ilmu mawatin al-nuzul: ilmu yang menerangkan tempat turun ayat,
masanya, awalnya, dan akhirnya.
b. Ilmu tawarikh al- nuzul: ilmu yang menjelaskan masa turun ayat dan
urutan turunnya dari permulaan sampai akhir.
c. Ilmu asbab al-nuzul: ilmu yang menjelaskan sebab turunnya ayat.
d. Ilmu qiraat: ilmu yang menerangkan bentuk bacaan Al-Qur’an yang
diterima dari Rasul SAW.

8Muis Sad Iman, Al- Munasabah, and A Pendahuluan, ‘207-Article Text-288-1-10-20170315 (1)’,
Tarbiyatuna, 7.1 (2016), 1–13.

9
e. Ilmu tajwid: ilmu yang menerangkan cara membaca Al-Qur’an yang
baik.
f. Ilmu gharib Al-Qur’an: ilmu yang menerangkan makna kata ganjil
yang tidak terdapat dalam kamus Bahasa Arab biasa.

g. Ilmu I’rab Al-Qur’an: ilmu yang menerangkan baris kata Al-Qur’an


dalam susunan kalimat.
h. Ilmu wujuh wa al-Nazair: ilmu yang menerangkan kata-kata AlQur’an
yang mengandung banyak arti.
i. Ilmu ma’rifah al-Mukam wa al-mutsyabih: ilmu yang menjelaskan
ayat-ayat yang dipandang jelas maknanya dan perlu ditakwil atau
samar maknanya.
j. Ilmu nasikh wa al-Mansyuh: ilmu yang menerangkan ayat yang
dianggap dihapuskan oleh sebagian mushafir.
k. Ilmu badai’Al-Qur’an: ilmu yang bertujuan menampilkan keindahan
Al-Qur’an dari sudut kesusastraan, keanehan, dan ketinggian
balaghahnya.
l. Ilmu I’jaz Al-Qur’an: ilmu yang menerangkan kekuatan susunan dan
kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.
m. Ilmu tanasub ayat Al-Qur’an: ilmu yang menerangkan keserasian
antara suatu ayat dengan ayat yang didepan maupun dibelakangnya.
n. Ilmu aqhsam Al-Qur’an: ilmu yang menerangakan maksud sumpah
tuhan yang terdapat dalam Al-Qur’an.
o. Ilmu antsal Al-Qur’an: ilmu yang menenerangkan maksud
perumpamaan yang terdapat dalam Al-Qur’an.
p. Ilmu jidal Al-Qur’an: ilmu yang membahas bentuk-bentuk dan cara
debat serta bantahan Al-Qur’an yang dihadapkan kepada kaum
musrik.
q. Ilmu adab tilawah Al – Qur’an : Ilmu yang memaparkan tata cara serta
kesopanan Ketika membaca Al Qur- an

10
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ulumul Qur’an berasal dari gabungan dua kata yaitu “ ulum” dan “ alqur’an “.
Secara etimologis kata ulum adalah bentuk jamak dari kata ilmu yang artinya
pengetahuan dan pemahaman, kata ilm juga berarti “ mengetahui dengan
sebenarnya”. Secara alqur’an berasal dari arab yang merupakan ism masdhar yang
artinya bacaan. Walaupun menurut ulama berpendapat bahwa kata alqur’an adalah
bacaan namun alqur’an bermakna yang dibaca (maf’ul).

Pertumbuhan dan Perkembangan Ulumul Qur’an

1. Masa sebelum penulisan

Pada masa rasulullah dan para sahabat ulumul qur’an belum dikenal sebagai
suatu ilmu yang berdiri sendiri dan tertulis.

2. Masa penulisan Ulumul Qur’an

Pada zaman kekhalifahan Usman Bin Affan wilayah isalam terus bertambah luas
sehingga terbentuknya pembaruan antara penakluk bangsa Arab dan bangsa yang
tidak sama sekali mengetahui bahasa Arab.

Ruang Lingkup Ulumul Qur’an

1. Persoalan Nuzul

2. Persoalan Sanad

3. Persoalaan Adab Qiraat

4. Persoalan yang menyangkut lafazd Al-Qur’an

5. Persoalan makna Al-Qur’an

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Acim, Subhan, Kajian Ulumul Qur’an, 2020

Ajahari, Ulumul Qur’an (Ilmu-Ilmu Al-Qur’an), Ulumul Qur’an (Ilmu-Ilmu Qur’an,


2018

Akhyar, Sayed, Ulumul Qur’an (Studi Dasar Ilmu Al-Qur’an), CV Bravo, 2023, III
<http://repository.uinsu.ac.id/14143/1/Buku_Ulumul
Qur%27an_Repository.pdf>

Iman, Muis Sad, Al- Munasabah, and A Pendahuluan, ‘207-Article Text-288-1-10-


20170315 (1)’, Tarbiyatuna, 7.1 (2016), 1–13

Isa, abdul gani, ‘ULUMUL QUR ’ AN ( Kajian Sejarah’, Academia, 2018, 13

Khalid, M. Rusydi, ‘‘Ulumul Qur‘an Dari Masa Ke Masa’, Jurnal Adabiyah, X.2
(2010), 124–34
<http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/adabiyah/article/view/1807>

Ulumul, Studi, ‘Karya Muhammad Mafudz Al-Tarmas Dalam Buku Fath Al-Khabir
Bi Sharh Miftah Al ’ Tafsir’, 243–65

12

Anda mungkin juga menyukai