Oleh:
Emi Nurasiah
Yulia Nevy
Alfu Zahra
Ai Sumiati
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengertian, Ruang
Lingkup, Pertumbuhan, Perkembangan, serta Perbedaan Ulumul Qur’an dan Ulum
Al-Tafsir ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ulumul Qur’an.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengertian,
Ruang Lingkup, Pertumbuhan, Perkembangan, serta Perbedaan Ulumul Qur’an
dan Ulum Al-Tafsir bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................4
C. Tujuan penulisan.....................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................................................5
A. Pengertian Ulumul Qur’an.....................................................................................5
B. Ruang Lingkup Ulumul Qur’an ...........................................................................6
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Ulumul Qur’an.............................................8
D. Perbedaan Ulumul Qur'an dan Ulum Al-Tafsir..................................................11
BAB III..............................................................................................................................13
PENUTUP.........................................................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................................13
Daftar Pustaka..................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Ulumul Qur’an ?
2. Apa saja ruang lingkup Ulumul Qur’an ?
3. Bagaimana perkembangan Ulumul Qur’an ?
4. Bagaimana Perbedaan Ulumul Qur’an dan Ulum al-tafsir ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Ulumul Qur’an ?
2. Untuk Mengetahui Ruang lingkup Ulumul Qur’an ?
3. Untuk Mengetahui Perkembangan Ulumul Qur’an ?
4. Untuk Mengetahui Perbedaan Ulumul Qur’an dan Ulum al-tafsir ?
BAB II
PEMBAHASAN
، وجمع القرأن وترتيبه، العلم الذي يتناول األبحاث المتعلقة بالقرأن من حيث معرفة أسباب النزول
إلى غير ذلك مما له بالقرأن، والمحكم والمتشابه، والناسخ والمنسوخ،ومعرفة المكي والمدني
Artinya : “Ilmu yang meliputi beberapa pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an,
baik dari segi pengetahuan tentang sebab-sebab turun ayat, pengumpulan Al-Qur’an dan
penyusunannya, pengetahuan tentang makki dan madani, nâsikh dan mansûkh, muhkam
dan mutasyâbih dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Al-Qur’an.”
مباحث تتعلق بالقرأن الكريم من ناحية نزوله وترتيبه وجمعه وكتابته وقراءته وتفسيره وإعجازه وناسخه
ومنسوخه ودفع الشبه عنه ذلك
Artinya : “Beberapa pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an al-Karim, baik dari
segi turunnya, susunannya, pengumpulannya, penulisannya, qirâahnya, tafsirnya,
kemukjizatannya, nâsikh dan mansûkhnya, dan menolak tuduhan-tuduhan terhadapnya
dan lain-lain semacamnya.”
يقصد يعلوم القران اإلبحاث التى تتعلق بهذا الكتاب المحيد الخالد من حيث الترول والجمع والترتيب
والندوين ومعروفة أسباب الترول وامكي منه والمدني ومعرفة الناسخ والمنسوخ والمحكموالمتشابه وغير
ذلك من األبحاث الكثيرة التي تتعلق بالقران العظيم
Adapun beberapa disiplin keilmuan yang terbungkus dalam ‘ulumul qur’an antara lain :
1. Ilmu Adab Tilawah al-Qur'an, yaitu ilmu- ilmu yang menerangkan aturan
pembacaan al-Qur’an.
2. Ilmu Tajwid, yaitu ilmu yang menerangkan cara membaca al-Qur’an, tempat
memulai, atau tempat berhenti (waqaf).
3. Ilmu Mawathin an-Nuzul, yaitu ilmu yang menerangkan tempat, musim awal dan
akhir turunnya ayat.
4. Ilmu Tawarikh an-Nuzul, yaitu ilmu yang menerangkan danmenjelaskan masa dan
urutan turunnya ayat, satu demi satu dariawal hingga yang terakhir turun.
5. Ilmu Asbab an-Nuzul, yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turunnya ayat.
6. Ilmu Qira’at, yaitu ilmu yang menerangkan ragam qira’at (pembacaan al-Qur’an)
yang telah diterima Rasulullah Saw. Qiraat terdiri dari qiraat tujuh (qiraat sab’ah),
qira'at 10 (asyara) dan qira'at empat belas. Ada qira'at yang shahih dan ada qira'at
yang tidak sahih.
7. Ilmu Gharib al-Quran, yaitu ilmu yang menerangkan maknakata-kata ganjil yang
tidak terdapat dalam kitab-kitab konvensional, atau tidak terdapat dalam
percakapan sehari-hari.
8. Ilmu I’rab al-Quran, yaitu ilmu yang menerangkan harakat al-Qur’an dan
kedudukan sebuah kata dalam kalimat.
9. Ilmu Wuzuh wa an-Nazha’ir, yaitu ilmu yang menerangkankata-kata al-Qur’an
yang mempunyai makna lebih dari satu.
10. Ilmu Ma’rifat al-Muhkam wa al-Mutasyabih, yaitu ilmu yangmenerangkan ayat-
ayat yang dipandang muhkam dan yangdipandang mutasyabih
َسِم ْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو ُهَو َع َلى اْلِم ْنَبِر َيُقوُل { َو َأِع ُّد وا َلُهْم َم ا اْس َتَطْع ُتْم ِم ْن ُق َّوٍة } َأاَل ِإَّن
اْلُقَّو َة الَّر ْمُي َأاَل ِإَّن اْلُقَّو َة الَّر ْمُي َأاَل ِإَّن اْلُقَّو َة الَّر ْمُي
Riwayat dari Abi Abdul Rahman as-Sulamiy (seorang tabi’in), ia berkata, “Telah
menceritakan kepada kami orang yang dulu membacakan kepada kami yaitu sahabat-
sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa mereka dulu mendapatkan bacaan
(Al-Qur’an) dari Rasululullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sepuluh ayat, mereka tidak
mengambil sepuluh ayat yang lainnya sehingga mereka mengerti apa yang ada di
dalamnya yaitu ilmu dan amal. Mereka berkata, ‘Maka kami mengerti ilmu dan
amal.’” (Hadits Riwayat Ahmad nomor 24197, dan Ibnu Abi Syaibah nomor 29929)
Riwayat di atas paling tidak mengandung informasi tentang sejarah Al-Qur’an dan
metode pembelajaran Al-Qur’an.
Dari Abu Sa’id al- Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
اَل َتْكُتُبوا َع ِّني َو َم ْن َكَتَب َع ِّني َغْيَر اْلُقْر آِن َفْلَيْم ُحُه َو َح ِّد ُثوا َع ِّني َو اَل َحَرَج َو َم ْن َك َذ َب َع َلَّي َقاَل َهَّم اٌم َأْح ِس ُبُه
ْأ
َقاَل ُم َتَع ِّم ًدا َفْلَيَتَبَّو َم ْقَع َد ُه ِم ْن الَّناِر
“Janganlah kalian tulis riwayat/yang kamu terima dariku, barangsiapa yang (telah)
menulis riwayat dariku selain al qur’an hendaklah Ia menghapusnya, dan beritakanlah
apa yang kamu terima dariku ini (kepada orang lain) dan tidak ada halangan (tidak dosa
bagi kamu). Barang siapa berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka dia akan
menempati (menyiapkan) tempatnya di neraka.” (H.R. Muslim No. 5326)
Banyak riwayat tafsir Qur’an yang diambil dari Abdullah bin Abbas, Abdullah bin
Mas’ud dan Ubay bin Ka’ab, dan apa yang diriwayatkan dari mereka tidak berarti
merupakan tafsir Quran yang sudah sempurna, tetapi hanya terbatas pada makna
beberapa ayat dengan penafsiran yang masih samar dan penjelasan yang masih global.
Dari kalangan para tabi’in, diantara mereka ada satu kelompok terkenal yang mengambil
ilmu ini dari para sahabat disamping mereka sendiri bersungguh-sungguh atau melakukan
ijtihad dalam menafsirkan ayat. Yang terkenal di antara mereka adalah,
1. Murid-murid Ibnu Abbas di Makkah yang terkenal ialah: Sa’id bin Jubair,
Mujahid, ‘IKrimah bekas sahaya ( maula ) Ibnu Abbas, Tawus bin Kisan al
Yamani dan ‘Atha’ bin Abu Rabah.
2. Murid-murid Ubay bin Kaab, di Madinah: Zaid bin Aslam, Abul Aliyah, dan
Muhammad bin Ka’b al Qurazi.
3. Murid-murid Abdullah bin Mas’ud di Iraq yang terkenal : ‘Alqamah bin Qais,
Masruq al Aswad bin Yazid, ‘Amir as Sya’bi, Hasan Al Bashri dan Qatadah bin
Di’amah as Sadusi.
Dan yang diriwayatkan oleh mereka meliputi: ilmu tafsir, ilmu Gharibil Qur’an,
ilmu Asbabun Nuzul, ilmu Makki Wal madani dan ilmu Nasikh dan Mansukh, tetapi
semua ini tetap didasarkan pada riwayat dengan cara didiktekan
Istilah Ulumul Quran berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata ulum dan Al-
Quran. Kata ulum merupakan bentuk jamak dari kata ilmu. Sedangkan AlQur`an menurut
bahasa adalah bentuk jamak dari kata benda atau masdar yang berasal dari kata
kerja qara’a – yaqra’u – qur’anan yang artinya bacaan atau sesuai yang dibaca berulang-
ulang.
ومعرفة المكي, وجمع القرآن وترتيبه,العلم الذي يتناول األبحاث المتعلقة بالقرآن من حيث معرفة أسباب النزول
قد يسمى هذا العلم بأصول.” إلى غير ذلك مما له صلة بالقرآن, والمحكم والمتشابه, والناسخ والمنسوخ,والمدني
(مباحث في علوم القرآن. ألنه يتناول المباحث التي ال بد للمفسر من معرفتها للستناد إليها في تقسير القرآن,التفسير
)12 ص: لمناع القطان
Oleh sebab itu, penting adanya pemahaman yang baik dalam pembelajaran Ulumul
Qur`an untuk menghindari pemahaman yang literal, keras, kaku, bahkan keliru. Karena
sebagaimana telah disebutkan dalam beberapa ayat perihal keistimewaan-keistimewaan
Al-Quran :
َتٰب ـَر َك اَّلِذ ۡى َنَّز َل اۡل ـُفۡر َقاَن َع ٰل ى َع ۡب ِدٖه ِلَيُك ۡو َن ِلۡل ٰع َلِم ۡي َن َنِذ ۡي َر ا
Dan disebutkan pula oleh beberapa ulama’ ushul, ulama’ fiqih dan ulama’ bahasa
dalam mendefinisikan Al-Qur`an (Syahbah, 1992:18) :
كالم المنزل على نبيه محمد صلعم المعجز المتعبد بتالوته المنقول بالمتوتر المكتوب في المصاحف من أول سورة
الفاتحة إلى أخر سورة الناس.
Artinya : “Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Nya, Muhammad SAW yang
lafadz-lafadznya mengandung mukjizat, membacanya mengandung nilai ibadah,
diturunkan secara mutawatir dan ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat Al-fatihah
sampai akhir surat An-Naas”.
Sementara itu, Ibn Khaldun memberi pengertian bahwa pokok kajian dalam ulumul
Quran itu ada dua, yaitu ilmu yang membahas cara membaca teks-teks Al-Quran (Ilmu
Qira’at) dan ilmu-ilmu yang membaas cara memahami apa yang ada di balik teks-teks Al-
Quran (ilmu Tafsir). Sebagaimana pemberian judul pasal kelima dalam
bukunya Muqaddimah, yaitu
Jadi, dari pernyataan beberapa sumber tersebut bisa kita simpulkan bahwa ilmu Tafsir
adalah bagian dari Ulumul Qur`an. Karena dengan mempelajari Ulumul Quran berarti
kita mendalami pula cara-cara mengkaji dan mena Al-Quran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa kata
Ulumul Qur’an secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata,
yaitu “ulum” dan “Al-Qur’an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilmu” yang
berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang disandarkan kepada kata Al-Qur’an telah
memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang
berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari segi keberadaanya sebagai Al-Qur’an
maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan secara terminologi dapat disimpulkan bahwa ulumul qur’an adalah ilmu
yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari aspek
keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun aspek pemahaman kandunganya sebagai
pedoman dan petunjuk bagi manusia.
Ulumul Qur’an merupakan suatu ilmu yang mempunyai ruang lingkup
pembahasan yang luas. Ulumul Qur’an meliputi semua ilmu yang ada kaitanya
dengan Al-Qur’an, baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupun ilmu-
ilmu bahasa Arab. Disamping itu, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di
dalamnya.
Secara garis besar Ilmu alQur’an terbagi dua pokok bahasan yaitu :
1. Ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti ilmu yang membahas
tentang macam-macam qira’at, tempat turun ayat-ayat Al-Qur’an, waktu-waktu
turunnya dan sebab-sebabnya.
2. Ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan
penelaahan secara mendalam seperti memahami lafadz yang ghorib (asing) serta
mengetahui makna ayat-ayat yang berhubungan dengan hukum.
Daftar Pustaka
Abdul Wahid Ramli.Drs, Ulumul Qur’an, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002
Nata Abuddin, Al-Qur’an dan Hadits, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1992
Al-Alwi Sayyid Muhammad Ibn Sayyid Abbas, Faidl Al-Khobir, Al-Hidayah,
Surabaya
Imam Al-Zarqani, manahil al-irfan fi ulum al-qur’an
Imam Al-Suyuthi itmamu al-dirayah