Anda di halaman 1dari 11

Studi Teologi Islam Dan Hukum Islam

Aliran-Aliran Dalam Ilmu Kalam ( Khawarij Dan Murji’ah)


Dosen Pengampu:
Imam Muslih, M.Pd.I

Disusun Oleh:
1. Rizky Wulandari (2397174043)
2. Firliya Rohman (2397174061)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI TEBUIRENG JOMBANG
2024
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Aliran-Aliran Dalam Ilmu Kalam ( Khawarij Dan
Murji’ah)”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Jombang, 28 Februari 2024

Penyusun

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
A. Pengertian Ilmu Kalam................................................................3
B. Aliran-Aliran Dalam Ilmu Kalam...............................................3
BAB III PENUTUP...............................................................................6
A. Kesimpulan .................................................................................6
DAFTRA PUSTAKA............................................................................7

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu kalam adalah salah satu ilmu yang dipelajari dalam islam,
yang muncul pada masa-masa awal dipelajarinya islam. Menurut bahasa
ilmu kalam berarti ucapan atau perkataan dan dalam islam kalam bisa
berarti firman ALLAH SWT. Perkataan “kalam” sebenarnya merupakan
suatu istilah yang sudah tidak asing lagi, khususnya bagi kaum muslimin.
Secara harfiyah, perkataan kalam dapat ditemukan baik dalam Al-Qur’an
maupum berbagai sumber lain. Menurut Ali Asy-Syahbi bahwa istilah
kalam mula-mula muncul pada masa pemerintahan Khalifah Al-Makmun
(813-833 M) dari daulah Abbasiyah dan diciptakan oleh kaum Mu’tazilah.
Alasan mereka menggunakan istilah kalam ini, boleh jadi karena masalah
yang menonjol mereka perdebatkan yaitu tentang bicara sebagai salah satu
sifat tuhan. Maka dari perkara-perkara itu dapat disimpulkan bahwa
sejarah ilmu kalam dikarenakan Masalah perselisihan yang paling
diperdebatkan antar golongan islam adalah masalah-masalah teologis,
terutama menyangkut firman Allah. Pada intinya, ilmu kalam maupun
teologi membahas tentang Kepercayaan, tentang tuhan dengan segala
seginya, seperti, tentang wujud keesaan, dan sifat- sifat Allah Pertalian
dengan alam semesta, yang berarti termasuk di dalamnya persoalan
terjadinya alam, leadilan dan kebijaksanaan tuhan, pengutusan rasul-rasul
yang meliputi soal-soal penerimaan wahyu dan berita.
Sebagai salah satu ilmu keIslaman, Ilmu kalam sangat lah penting
untuk di ketahui oleh seorang muslim yang mana pembahasan dalam ilmu
kalam ini adalah pembahasan tentang aqidah dalam Islam yang merupakan
inti dasar agama, karena persolaan aqidah Islam ini memiliki konsekwensi
yang berpengarah pada keyakinan yang berkaitan dengan bagaimana
seseorang harus menginterpretasikan tuhan itu sebagai sembahannya
hingga terhindar dari jurang kesesatan dan dosa yang tak terampunkan
(syirik). Dalam pembahasan Ilmu Kalam, kita dihadapkan pada barbagai
macam gerakan pemikiranpemikiran besar yang kesemuanya itu dapat
dijadikan sebagai gambaran bahwa agama Islam telah hadir sebagai
pelopor munculnya pemikiran-pemikiran yang hingga sekarang semuanya
itu dapat kita jumpai hampir di seluruh dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ilmu kalam?
2. Apa saja aliran-aliran dalam ilmu kalam?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu kalam
2. Untuk mengetahui apa saja aliran-aliran dalam ilmu kalam

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Kalam


Ilmu kalam berasal dari dua kata yaitu, Ilmu dan Kalam. Prasa ini
ingin menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah ilmu tentang kalam.
Ilmu kalam merupakan suatu cabang ilmu yang merupakan bagian dari
displin ilmu-ilmu berlatar Islam sebelum terlampau jauh membicarakan
tentang ilmu ini.
Kata Ilmu merupakan kata yang salah satu nama-Nya. Al-Ilmu
juga berarti maha mengetahui. Kata ilmu berakar dari 3 huruf. Sedangkan
kata kalam merupakan kata yang penuh makna. Kalam berarti pengucapan
atau ucapan.
Ilmu kalam membahas ajaran-ajaran dasar di dalam agama Islam.
Ajranajaran dasar itu menyangkut wujud Allah, Kerasulan Muhammad,
dan Al-Quran, serta orang yang percaya dengan tiga hal itu, yakni orang
muslim dan mukmin, serta orang yang tidak percaya, yakni kafir dan
musyrik, soal surga dan neraka, dll

B. Aliran-Aliran Dalam Ilmu Kalam


1. Aliran Khawarij
Khawarij berasal dari kata kharaja, artinya ialah keluar, dan yang
dimaksudkan disini ialah mereka yang keluar dari barisan Ali sebagai
diterimanya arbitse oleh Ali. Tetapi sebagaian orang berpendapat
bahwa nama itu diberikan kepada mereka, karena mereka keluar dari
rumah-rumah mereka dengan maksud berjihad di jalan Allah. Hal ini
di dasarkan pada QS An-Nisa: 100. Berdasarkan ayat tersebut, maka
kaum khawarij memandang diri mereka sebagai orang yang
meninggalkan rumah atau kampung halamannya untuk berjihad.
Ajaran Khawarij bermula dari masalah pandangan mereka tentang
kufur. Kufur (orang-orang kafir), berarti tidak percaya. Lawannya
adalah iman (orang yang dikatakan mukmin) berarti percaya. Di masa
Rasulullah kedua kata itu termanifestasi secara tajam sekali, yakni
orang yang telah percaya kepada Allah yang disampaikan oleh Nabi
Muhammad SAW dan orang-orang yang tidak percaya kepada Allah
tersebut. Dengan kata lain, mukmin adalah orang yang telah memeluk
agama Islam sedangkan kafir adalah orang yang belum memeluk
agama Islam. Kaum Khawarij memperluas makna kafir dengan
memasukkan orang yang telah beragama Islam ke dalamnya. Yakni
orang Islam yang bila ia menghukum, maka yang digunakannya
bukanlah hukum Allah. Secara umum, konsep mereka tentang iman

3
bukan pembenaran dalam hati semata-mata. Pembenaran hati (al-tasdiq
bi al-qabl) menurut mereka, mestilah disempurnakan dengan
menjalankan perintah agama. Seseorang yang telah memercayai bahwa
tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu utusan Allah, tapi ia
tidak melakukan kewajiban agama, berarti imannya tidak benar, maka
ia akan menjadi kafir.
Pengikut Khawarij terdiri dari suku Arab Badui yang masih
sederhana cara berpikirnya. Jadi sikap keagamaan mereka sangat
ekstrem dan sulit menerima perbedaan pendapat. Mereka menganggap
orang yang berada di luar kelompoknya adalah kafir dan halal
dibunuh. Sikap picik dan ekstrem ini pula yang membuat mereka
terpecah menjadi beberapa sekte.
Berbeda dengan kelompok Sunni dan Syi‟ah, mereka tidak
mengakui hakhak istimewa orang atau kelompok tertentu untuk
menduduki jabatan khalifah. Khawarij tidak memandang kepala negara
sebagai orang yang sempurna. Ia adalah manusia biasa juga yang tidak
luput dari kesalahan dan dosa. Karenanya, mereka menggunakan
mekanisme syura untuk mengontrol pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan. Kalau ternyata kepala negara menyimpang dari
semestinya, dia dapat diberhentikan atau dibunuh.
Tokoh-tokoh Dalam Aliran Khawarij: Urwah bin Hudair, Mustarid
bin Sa'ad, Hausarah al-Asadi, Quraib bin Maruah, Nafi' bin al-Azraq,
dan 'Abdullah bin Basyir.

Doktrin-Doktrin Aliran Khawarij


a. Khalifah harus dipilih bebas seluruh umat Islam.
b. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab.
c. Dapat dipilih secara permanen selama yang bersangkutan
bersikap adil dan menjalankan syariat Islam. Ia dijatuhkan
bahkan dibunuh apabila melakukan kedzaliman.
d. Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi setelah tahun ke tujuh
Ustman dianggap menyeleweng. Dan khalifah Ali adalah sah
tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia dianggap
menyeleweng.
e. Muawiyah dan Amr bin Ash serta Abu Musa Al-Asy‟ari juga
dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir.
f. Pasukan perang jamal yang melawan Ali kafir.
g. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim
sehingga harus dibunuh dan seseorang muslim dianggap kafir
apabila ia tidak mau membunuh muslim lainnya yang telah
dianggap kafir.
h. Setiap Muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan
mereka.

4
i. Seseorang harus menghindar dari pemimpin yang
menyeleweng.
j. Orang yang baik harus masuk surge dan orang yang jahat
masuk ke neraka.
k. Qur‟an adalah makhluk
l. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari tuhan.

2. Aliran Murji’ah
Murjiah berasal dari bahasa Arab irja artinya penundaan atau
penangguhan. Karena sekte yang berkembang pada masa awal islam
yang dapat diistilahkan sebagai “orang-orang yang diam”. Mereka
meyakini bahwa dosa besar merupakan imbangan atau pelanggaran
terhadap keimanan dan bahwa hukuman atau dosa tidak berlaku
selamanya. Oleh karena itu, ia menunda atau menahan pemutusan dan
penghukuman pelaku dosa di dunia ini. Hal ini mendorong mereka
untuk tidak ikut campur masalah politik. Satu diantara doktrin mereka
adalah shalat berjamaah dengan seorang imam yang diragukan
keadilannya adalah sah. Doktrin ini diakui oleh kalangan islam sunni
namun tidak untuk kalangan syiah.

Asal Usul Aliran Murji’ah


Aliran Murjiah muncul sebagai reaksi dari aliran kharjiyyah yang
memandang perbuatan dosa sebagai quasi absolut dan merupakan sifat
penentu, murji‟ah lebih cenderung sebagai reaksi terhadap kharijiyyah
daripada terhadap aliran mayoritas. Sangat kontras dengan aliran
kharjiyyah yang mirip sekali dengan ajaran yang mirip sekali dengan
ajaran St. John tentang “dosa yang dihukum mati”.
Aliran Murji‟ah muncul dengan mengusung keyakinan lain
mengenai dosa besar. Masalah yang mulanya hanya bersifat politis
akhirnya berkembang menjadi masalah teologis. Lantara dua aliran
tersebut muncul mendahului aliran Mu‟tazillah, maka tidak salah pula
jika Wolfson menyebut bahwa keduanya sebagai aliran pra-Mu‟tazilah
dalam teologi islam.

Doktrin-Doktrin Aliran Murji’ah


a. Orang Islam yang percaya pada Tuhan dan kemudian
menyatakan kekufuran secara lisan tidaklah menjadi kafir,
karena kufur dan iman letaknya di hatiku.
b. Menurut murjiah ekstrem ini, iman adalah mengetahui Tuhan
dan Kufur tidak tahu pada Tuhan. Sejalan dengan itu shalat
bukan merupakan ibadat bagi mereka, karena yang disebut
ibadat adalah iman kepadanya, dalam arti mengetahui Tuhan.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu kalam berasal dari dua kata yaitu, Ilmu dan Kalam. Prasa ini
ingin menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah ilmu tentang kalam.
Ilmu kalam membahas ajaran-ajaran dasar di dalam agama Islam. Ajaran-
ajaran dasar itu menyangkut wujud Allah, Kerasulan Muhammad, dan Al-
Quran, serta orang yang percaya dengan tiga hal itu, yakni orang muslim
dan mukmin, serta orang yang tidak percaya, yakni kafir dan musyrik, soal
surga dan neraka, dll.
Ilmu kalam memiliki banyak aliran yang diantaranya: Khawarij,
Syiah, Qadariyah, Jabariyah, Murji‟ah, Mu‟tazilah, Maturidiyyah, dan
Asy‟ariyyah. Setiap aliran-aliran yang ada di dalam ilmu kalam memiliki
doktrin-doktrinnya masing-masing yang mereka yakini dan mereka
pertahankan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Elmansyah, Ilmu Kalam (Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2017)


Abdul Rozak dan Rosihin Anwar, Ilmu Kalam (Bandung: CV Pustaka Setia,
2010)
Faizal Amin, Ilmu Kalam: Sejarah Pemikiran Islam dan Aktualisasinya,
(Pontianak: STAIN Pontianak Pres, 2012)
Elmansyah, Ilmu Kalam (Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2017)
Yunan Yusuf, Alam pikiran islam pemikiran: dari khawarij ke Buya Hamka
Hingga Hasan Hanafi (Jakarta: Kencana, 2004)
Chaerudji, Ilmu Kalam (Jakarta: Diadit Media, 2007)
M. Muhammad Arifin Ilham, ensiklopedia tasawuf imam al-ghazali (Jakarta:
Hikmah, 2009)
Yunan Yusuf, Alam Pikiran Islam Pemikiran Kalam, (Jakarta: Kencana, 2014)
Abdul Mujleb, Syafi‟ah, & Ahmad Ismail, Ensiklopedia Tasawuf Imam Al
Ghazali, (Jakarta: Hikmah, 2009)
Hamka Haq, Al-Syatibi, (Jakarta: Erlangga, 2007)

Anda mungkin juga menyukai