Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STUDI ISLAM
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN TEOLOGI DAN TASAWUF

DOSEN PENGAMPU :
Muhammad Taufiqurrahman, M. Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :

1. Repita Erpalina (2323220045)


2. Melani Masrifah Hidayah (2323220033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI
SUKARNO BENGKULU
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “ Memahami dan
Menjelaskan Teologi dan tasawuf “

Sholawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para shahabatnya semoga kita mendapat
syafaatnya kelak di hari kiamat, Aamiin.

Sebelumnya kami sangat menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami membutuhkan keritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kelancaran tugas-tugas selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan dan kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Semoga makalah ini memberi manfaat bagi pembaca, semoga Allah meridhoi dan semoga
Allah mempermudahkan langkah kita semua Aamiin Allahumma Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bengkulu, 04 ktober 2023

ii
DAFTAR ISI
JUDUL.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulis.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Aliran-Aliran Teologi.....................................................................................................2
B. Aliran Tasawuf................................................................................................................5

BAB III PENUTUP...................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai umat islam kita harus mengetahui aliran-aliran dalam Pemikiran Islam
seperti : Aliran-aliran Fiqih, Aliran-aliran Tasawuf dan Aliran-aliran Teologi (aliran
kalam). Ada tiga hal yang mendasar dalam studi pemikiran keislaman yang sering
dianggap kontroversi : Yaitu aliran Fiqih, Aliran Tasawuf atau sufisme, Aliran
Teologi (aliran kalam). Ketiganya seolah berbeda dan tidak memiliki titik temu serta
persinggungan sejarah. Berbicara mengenai sejarah aliran Teologi berbicara tentang
Ilmu Kalam. Kalam yang artinya harfiah yang berarti “kata-kata”. Kaum teologi islam
berdebat dengan kata-kata dalam mempertahankan pendapat dan pemikirannya
sehingga kaum ini disebut sebagai muttakalim yaitu ahli debat yang pintar mengolah
kata.
Sering sekali dijumpai uraian tentang perbedaan tasawuf dengan ilmu
kalam. Padahal pada masa kelahiran keduanya, sulit di pisahkan. Tasawuf dan ilmu
kalam adalah satu. Akhir-akhir ini mereka dipisahkan oleh suatu studi islam sebagai
suatu studi tersendiri yang menyebabkan hubungan keduanya semakin terpisah.
Tasawuf merupakan rumusan langsung dari perasaan seseorang yang
mendambakan kehadirat illahi, mebersihkan dan mensucikan batin dan ketenangan
hati seseorang. Sedangkan teologi atau ilmu kalam merupakan ilmu yang disiplin
yang banyak mengedepankan islam yang membicarakan tentang persoalan, tentang
aqidah atau keyakinan.

B. Rumusan Masalah
a. Apa saja aliran-aliran Teologi dalam pemikiran Islam ?
b. Apa saja penjelasan dari aliran Tasawuf ?

C. Tujuan Penulis
a. Untuk mengetahui pemahaman tentang aliran Teologi dalam pemikiran Islam
b. Untuk mengetahui penjelasan tentang Aliran Tasawuf

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aliran-aliran Teologi

Kata teologi berasal dari dua kata yang terpisah,yaitu theos dan logos, yang berarti
bahwa theos adalah tuhan dan logos adalah ilmu. Sehingga secara bahasa teologi adalah
ilmu yang berbicara tentang konsep ketuhanan, Adapun secara Terminologis yaitu teologi
adalah ilmu yang membahas tuhan dan segala sesuatu yang terkait denganya, hubungan
manusia dengan tuhan dan hubungan tuhan dengan manusia. Dalam perkembangan
teologi, terjadinya dinamika konsep kesejarahanya dengan munculnya istilah teologi
tradisional dan teologi modern, hal ini dilakukan untuk membedakan masa keduanya.

Lahirnya aliran islam teologi bermula dari peristiwa politik saat pergantian Khalifah
Utsman bin Affan ke Khalifah Ali bin Abi Thalib, terjadi pertentangan hebat antara dua
kubu Mu’awiyah, Gubernur Damaskus dan anggota keluarga yang terdekat dengan
Utsman bin Affan dengan pihak Ali bin Abi Thalib yang terpilih sebagai Khalifah
menggantikan Khalifah yang terdahulu. Mu’awiyah tidak mengakui kesahan Ali bin Abi
Thalib sebagai Khalifah dan menuduh Ali ikut campur dalam pembunuhan Utsman. Dari
kejadian ini menghasilkan perang siffin yang terjadi sekitar tahun 658 M, yaitu perang
antara pasukan Ali bin Abi Thalib dengan pasukan Mua’awiyah dan dari persoalan ini
lahirlah beberapa aliran teologi, Aliran tersebut Adalah :

1. Khawarij
Khawarij berarti orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib yang
dimana golongan dari mereka sebagai orang-orang yang hanya keluar rumah dan
semata-mata hanya berjuang dijalan Allah SWT. Dalam pandangan khawarij bahwa
orang-orang yang berbuat dosa adalah kafir dan wajib dibunuh dan aliran khawarij
terdapat enam sekte penting yaitu :
 Al-Muhakimmah adalah gelar bagi pengikut Aliran Khawarij yang paling awal,
mereka berpendapat bahwa setiap perbuatan dosa besar seperti berzinah, membunuh
adalah kafir dan karena itu dianggap telah keluar dari islam.
 Al-Zariqah yang dimana nama sekte ini dinisbatkan dengan nama pemimpin yang
mereka angkat yaitu Nafi bin al-Azraq, dalam sekte ini lebih ekstrim dari sekte Al-
Muhakimah,yang dimana mereka bukan hanya memandang kafir orang muslim yang
tidak sepaham dengan mereka dan bahkan telah dipandang sebagai musyrik bahkan

2
jika orang muslim yang sepaham dengan Al-Zariqah tidak mau hijrah dan bermukim
diwilayah kekuasaaan mereka juga dipandang sebagai musyrik.
 Al-NazdatAl adalah belainan dengan dua sekte yang sebelumnya yang dimana sekte
Al-Nazdat berpendapat bahwa orang yang berdosa besar dan menjadi kafir sehingga
kekal di dalam neraka hanyalah orang islam yang tidak sepaham dengan mereka.
sedangkan pengikutnya walaupun melakukan dosa besar sekalipun mendapat siksa.
Namun kemudian akan masuk surga, artinya tidak kekal dalam neraka.
 Al-Azaridah memiliki perbedaan dengan sekte-sekte Khawarij lainnya, namun yang
paling menonjol perbedaan faham dari ajaran mereka ialah bahwa sekte ini
mengingkari keberadaan surat Yusuf sebagai bagian dari Kitab Suci al-Quran sebagai
kitab suci yang merupakan wahyu Allah, tidak mugkin mengandung cerita
cinta.dengan ketidak mauan sekte ini mengakuinya, umat islam meamandang kafir
golongan ini.
 Al-Syufriyah dipimpin oleh Ziad bin al-Asfar pendapat sekte ini oleh para pengamat
dipandang agak lebih moderat, yang dimana pokokpokok faham mereka berisi tentang
1) Kufr dibagi menjadi dua : kufr bi inkar al-Nimah (mengingkari rahmat tuhan) dan
Kufr ni inkar al-Rububiyah (mengingkari tuhan) dengan demikian artinya kafir
tidak selamanya harus keluar dalam islam.
2) Orang syufriah yang tidak mau berhijrah tidak dipandang kafir
3) Mereka tidak berpendapat bahwa anak-anak kaum musyrikin boleh dibunuh.
4) Daerah golongan islam yang tidak sepaham dengan mereka tidak “dar harb”
(daerah yang harus diperangi). yang harus diperangi adalah ma’askar atau camp
pemerintah dan anak-anak dan kamu Perempuan tidak boleh dijadikan tawanan.
 Al-ibadiyah adalah nama yang dinisbatkan dengan nama pemimpinnnya yaitu
Abdullah bin Ibad. sekte ini adalah sekte yg paling moderat dibandingkan dengan
sekte yg lainnya, karena itu sekte ini masih ada sampai sekarang dan yang lainnya
sudah habis dari peredaran, paham sekte ibadiyah ini antara lain :
1) Orang muslim yang tidak sepaham dengan mereka bukan kafir yang keluar dari
islam dan buka pula musyrik, tetapi kafir nikmat.
2) Dengan orang islam yang tidak sepaham dengan mereka boleh diadakaan
perkawinan dan hubungan warisan, syahadat mereka dapat diterima dan
membunuh mereka haram.
3) Yang boleh dirampas dalam perang adalah senjata dan kuda, emas dan perak
harus dikembalikan kepada pemiliknya.
3
2. Murji’ah

Murji’ah adalah aliran dalam islam yang muncul dari golongan yang tidak sepaham
dengan Khawarij, dalam pandangan Murji’ah orang yang berdosa besar tetap mukmin dan
permasalahan dosa yang dilakukan dikembalikan kepada Allah SWT untuk mengampuni atau
tidak, kemudian kaum Murji’ah bagi orang islam yang melakukan dosa-dosa besar bahwa
mereka tidak kekal di dalam neraka. Dalam aliran ini dapat diambil bahwa yang utama dalam
beragama adalah iman, sedangkan amal adalah persoalan yang kedua. yang menentukan
seseorang tetap mukmin atau tidak adalah imannya, bukan amalnya, iman lebih utama
dibandingkan amal perbuatan. Pemikiran aliran Murji’ah itu akhirnya membawa golongan ini
terpecah menjadi dau sekte yaitu :

1) Murji’ah moderat Murjiah ini berpendapat bahwa orang berdosa besar bukanlah kafir
dan tidak kekal di alam neraka namun mereka akan dihukum dalam api nereka sesuai
dengan besar dosa yang dilakukannya.
2) Murji’ah ekstrim Murjiah ekstrim berpendapat bahwa iman merupakan hal terpenting
dalam beragama. tetapi bagi mereka ini yang dimaksud dengan iman ialah mengetahui
tuhan dan kufur adalah tidak tahu pada tuhan. iman dan kufur ini letaknya pada hati
dan bukan pada bagian tubuh yang lainnya.
3. Mu’taziah
Mu’taziah adalah suatu kelompok dari Qodariyah yang berselisih pandang dengan
umat islam yang lain. dalam pandangan mu’tazillah orang berbuat dosa besar bukan kafir
tetapi bukan pula mukmin, namun mereka terletak diantara dua posisi kafir dan mukmin.
Dalam teologi mu’tazilah orang seperti ini dikatakan “tanzilu baina manzilatain”Aliran
mu’tazilah pernah menjadi faham teologi yang dominan dikalangan umat islam bahkan
menjadi mahzab teologi yang diakui secara resmi oleh Negara dibawah kepemimpinan
Khalifah al-Makmun. 5 Prestasi besar yang mereka capai ini tentunya tidak terlepas dari
usaha yang gigih dilakukan oleh para tokoh-tokoh Mu’tazillah, diantara tokoh tersebut
adalah : Wasil bin Atha, Amru bin Ubaid, dan Abu Huzail al-Allaf, Al-Nazzam,
AlJubba’i. Aliran Mu’tazillah ini adalah aliran yang membahas segala permasalahan
teologis dengan banyak menggunakan akal (rasio).
4. Qadariah
Qadariyah berpendapat bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan
dalam menentukan perjalanan hidupnya. menurut paham aliran ini, manusia mempunyai

4
kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan perbuatannya. dengan
demikian Qadariyah berasal dari pengertian.
5. Jabariyah

Jabariyah yang ditonjolkan pertama kali dalam sejarah teologi islam oleh al-Ja’d Ibn
Dirham, tetapi yang menyiarkan adalah Jahm. manusia menurut jabariyah tidak mempunyai
kekuasaan untuk berbuat apa-apa manusia tidak mempunyai daya, tidak mempunyai daya dan
tidak mempuyai kehendak sendiri, pilihan sendiri, manusia dalam perbuatan-perbuatanya
adalah dipaksa dengan tidak ada kekuasaan, kemauan dan pilihan baginya.

6. Asya’ariah
Asya’ariah ialah aliran Teologi tradisional yang disusun oleh Abu Hasan Al ASy’ari,
pada awalnya Abu Hasan al-Asya’ari merupakan orang Mutazilah yang merasa tidak puas
akan Teologi Mu’tazilah. Dalam satu riwayat keluarganya Abu Musa al-Asya’ari dari
Mu’tazilah dikarenakan ia pernah bermimpi bahwa mu’taazilah dicap oleh Nabi
Muhammad sebagai ajaran yang sesat.
Tokoh-tokoh besar pengikut dan pengembang aliran Asy’ariyah ini antara lain:
a) Al-Baqilani
b) Al-Juwain
c) Al-Ghazali
7. Maturidiah
Maturidiah ialah aliran yang didirikan oleh Abu Mansur Muhammad
alMaturidi, dalam perkembangan selanjutnya aliran (Asy’ariah dan Maturidiah) ini
disebut dengan Ahlus Sunah Wal Jamaah, karena kedua aliran ini dibedakan dalam
lapangan hukum islam. Aliran Asy’ariah lebih cenderung dengan pendekatan Imam
Syafi’i sedangkan Aliran Maturidiah cenderung kepada pendekatan Imam Hanifah.

B. Aliran Tasawuf
Tasawuf atau Sufisme adalah ilmu yang mempelajari suatu cara bagaimana seseorang
dapat mudah berada di hadirat Allah SWT. Tasawuf merupakan aspek ajaran agama islam
yang paling penting, karena peranan tasawuf merupakan jantung atau urat nadi pelaksanaan
ajaran agama islam. Tasawuf inilah yang merupakan kunci kesempurnaan amaliah agama
islam. selain aspek tasawuf dalam islam juga ada aspek lain yang disebut dengan akidah dan
syariah. Diskusi dan pembicaraan tentang dari mana asal tasawuf dalam islam sudah lama,

5
dan ada yang mengatakan bahwa Taswuf di dalalam islam adalah barang baru yang diimpor
dari luar islam, dan juga ada yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari islam itu sendiri.
pendapat pertama mungkin didasarkan pada fakta sejarah bahwa sebelum agama islam sudah
ada praktek kehidupan dan berkembang pada penganut agama terdahulu. Seperti agama
Nasrani, Hindu, Budha dan lain sebagainya. Sedangkan pendapat kedua, didasarkan pada
kenyataan bahwa di dalam ajaran islam itu sendiri terdapat unsur-unsur tasawuf

Memang tasawuf dalam islam telah ada bersamaan dengan datangnya agama islam itu
sendiri,hal ini dapat dilihat dari :

1) Cara hidup Nabi Muhammmad SAW sendiri sebagai pembawa ajaran islam, yang
senantiasa memperaktikan hidup zuhud yang mana zuhud adalah salah satu
ajaran/amalan terpenting dalam bertasawuf.
2) Bahwa dalam Al-Qur’an sendiri banyak ayat-ayat yang secara langsung atau tidak
langsung menyuruh manusia untuk bertaswuf. ayat-ayat AlQuran tersebut antara
lain : Surah fathir ayat 5 :
Artinya : “Hai manusia,sesungguhnya janji Allah itu adalah benar, maka sekali-kali
janganlah kehidupan dunia sampai memperdayakan kamu, dan sekali-sekali
janganlah orang yang pandai menipu memperdaya kamu tentang Allah SWT.”

Dalam sejarahnya sebelum aliran Tasawuf, terlebih dahulu muncul aliran zuhud, para
orientalis mengatakan bahwa pembentukan taswuf dipengaruhi oleh agama masehi atau
nasrani. Meskipun tasawuf berkembang secara alami tetapi tidak kemungkinan ada sedikit
pengaruh luar, sebenarnya pengaruh dari agama masehi dan agama luar lainnya hanyalah
sedikit. Tasawuf dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : faktor internal dan faktor eksternal
menurut Afifi masing-masing.

Faktor tersebut dibagi menjadi dua sehingga menjadi empat yakni :

1) Faktor ajaran islam sebagaimana terkandung dalam kedua sumbernya, yaitu al-Quran
dan as-Sunnah
2) Reaksi kerohanian kaum muslimin terhadap system social, politik dan ekonomi dalam
kalangan umat islam.
3) Kependetaan agama nasrani, sebagai konsekuensi dari agama yg lahir sebelum islam
dimana pemeluknya tersebar diberbagai Negara sehingga sikapnya memengaruhi
masyarakat agama lain termasuk masyarak agama islam.

6
4) Reaksi terhadap ilmu dan ilmu kalam, keduanya tidak bisa memuaskan batin seorang
muslim.

Ditinjau dari segi corak kedekatan, manusia dengan Tuhan terdapat dua aliran yaitu :

a. Aliran Baghdad Baghdad ialah gerakan perkembangan tasawuf yang berpusat di


Baghdad, para tokoh terkenal yang mengembangkan aliran ini diantaranya :
1) Abdullah al-Harist dan Abu Faidh Zunnun bin Ibrahim al-Mishri dan Junaid al-
Baghdadi
2) Rabi’ah Adawiyah
3) Imam Ghazali
b. Aliran Isfahan Isfahan ialah gerakan yang berpusat di Isfahan Iran. aliran ini juga

memiliki sejumlah sufi ternama dengan membawa teorinya masing-masing.

1) Hamdun al-Qassar
2) Abu Yazid al-Busthami, yang menggambarkan kedekatan ketika manusia kehilangan
kesadaran diri (fana) yang ada hanya kesenangan kepada Allah (baqa). Pada saat ini
manusia akan dapat ijtihad dengan Allah. Al-Hallaj yang mengembangkan teori hulul
yaitu nasut Tuhan, menggambil tempat pada lahut manusia, kondisi ini dilewati saat
manusia melewati proses fana dan baqa.
3) Suharwadi, yang mengembanagkan konsep cahaya. Tuhan digambarkan sebagai
pemberi cahaya dan manusia sebagai penagkap cahaya, kemampuan tersebut yang
membuat manusia dekat dengan tuhan.
4) Ibn’Arabi, yang mengembangkan konsep wahdat al-wujud yaitu pandangan bahwa
hakekat wujud yang sebenarnya Allah SWT, adapun wujud-wujud lain dari Tuhan
ialah manifestasi (mazhar) dari tuhan.

7
BAB III
PENUTUP
Latar belakang lahirnya aliran islam teologi bermula dari peristiwa politik saat pergantian
Khalifah Utsman bin Affan ke Khalifah Ali bin Abi Thalib, terjadi pertentangan hebat antara
dua kubu Mu’awiyah, Gubernur Damaskus dan anggota keluarga yang terdekat dengan
Utsman bin Affan dengan pihak Ali bin Abi Thalib yang terpilih sebagai Khalifah
menggantikan Khalifah yang terdahulu. Mu’awiyah tidak mengakui kesahan Ali bin Abi
Thalib sebagai Khalifah dan menuduh Ali ikut campur dalam pembunuhan Utsman. Dari
kejadian ini menghasilkan perang siffin yang terjadi sekitar tahun 658 M, yaitu perangantara
pasukan Ali bin Abi Thalib dengan pasukan Mua’awiyah dan dari persoalan ini lahirlah
beberapa aliran teologi.
Secara historis, hukum islam telah menjadi 2 aliran pada zaman sahabat Nabi Muhammad
SAW. Dua aliran tersebut yaitu Madrasat Al-Baghdad dan Aliran Madinah. Aliran Madinah
dibentuk karena sebagian sahabat tinggal dikota tersebut. Imam yang sangat terkenal dalam
pembahasan perubahan hukum islam karena pendapatnya ia di golongkan menjadi Qoul
Qodim dan Qoul Jadid. Ahmad Bin Hanbal pendiri aliran Hanbaliyah.
Atas jasa sahabat Nabi Muhammad Saw yang tinggal di Madinah terbentuklah Fuqadha
Sab’ah yang juga mengajarkan dan mengembangkan gagasan-gagasan guru-gurunya dari
kalangan sahabat. Dalam sejarahnya sebelum aliran Tasawuf, terlebih dahulu muncul aliran
zuhud, para orientalis mengatakan bahwa pembentukan taswuf dipengaruhi oleh agama
masehi atau nasrani. meskipun tasawuf berkembang secara alami tetapi tidak kemungkinan
ada sedikit pengaruh luar, sebenarnya pengaruh dari agama masehi dan agama luar lainnya
hanyalah sedikit.Tasawuf dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : faktor internal dan faktor
eksternal menurut Afifi masing-masing faktor tersebut dibagi menjadi dua sehingga menjadi
empat.

8
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Qudus. 2015. Perbandingan Pemikiran Islam Teologi Fiqih dan Tasawuf.
Jakarta: Sanabil.
Batubara Chuzaimah, iwan. 2018. Handboock Metodologi Study Islam. Jakarta : Prenamedia
Group.
Harun Nasution. 1973. Falsafah dan Mistisme Dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Purba Hadis, Teologi Islam Tauhid. 2016. Medan : Perdana Publishing Group

Anda mungkin juga menyukai