Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU KALAM

“ALIRAN KHAWARIJ TOKOH-TOKOH DAN DOKTRIN AJARANNYA”.

Dosen Pengampu : M. Ali Karmani, M.Pd

OLEH KKELOMPOK : XII

1. HAMIDATUL AINI
2. ENI ARSIH
3. SUKRAN HAMDI
4. TAQDIR ILHAMDI
5. SYARAFUDIN

PROGRAM STUDI :

MANAJEMEN PENDIDIKAN SLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PALAPA NUSANTARA

TA : 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan judul “ALIRAN KHAWARIJ TOKOH-TOKOH DAN
DOKTRIN AJARANNYA ”. Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah
ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Ilmu Kalam”.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini


tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan
bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah “ Ilmu Kalam ” M. Ali Karmani, M.Pd
”. penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki maka penyusun meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita
semua didalam dunia pendidikan.

Selebung, 27 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemikiran Khawarij..................................................................................3
B. Doktrin-Doktrin Khawarij........................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.....................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita sudah tahu apa yang terjadi ketika peperangan Shiffin antara Sayidina
Ali dengan Sayidina Muawiyah ra. Pihak Sayidina Muawiyah hampir kalah lalu
mereka mengangkat Mushaf pada ujung tombak dan menyerukan perhentian
peperangan dengan bertahkim.

Akibat itu golongan Ali terbagi menjadi dua golongan yaitu golongan yang
setuju dengan tahkim dan golongan yang tidak setuju dengan tahkim. Mereka
yang tidak setuju dengan tahkim beralasan bahwa orang yang mau berdamai pada
ketika pertempuran adalah orang yang ragu akan pendiriannya, dalam kebenaran
peperangan yang ditegakkannya. Hukum Allah sudah nyata kata mereka, siapa
yang melawan khalifah yang sah harus diperangi. Kaum inilah yang dinamakan
kaum Khawarij yaitu kaum yang keluar golongan dari Sayidina Ali.

Kemudian selain Khawarij, umat islam juga mengenal aliran Murji’ah.


Aliran Murji’ah ini merupakan golongan yang tak sepaham dengan kelompok
Khawarij dan Syi’ah. Pengertian Mur’jiah sendiri adalah vonis hukuman atas
perbuatan seseorang sampai di pengadilah Allah SWT, sehingga seorang muslim
sekalipun berdosa besar dalam kelompok ini tetap diakui sebagai muslim dan
mempunyai harapan untuk bertobat.

Setiap orang Islam harus mengetahui macam dan bentuk paham Khawarij
dan Murji’ah, agar kita bisa mengambil pelajaran penting yang bisa diambil dari
kedua paham tersebut. Memang kedua golongan ini sudah hilang dibawa arus
sejarah, tetapi pahamnya masih berkeliaran dimana-mana. Dalam penulisan
makalah ini, kami mencoba mengulas tentang sejarah kemunculan khawarij,

1
pemikiran dan doktrin-doktrin khawarij, perkembangan khawarij, sejarah
kemumculan murji’ah, dan sekte-sekte murji’ah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Itu Pemikiran Khawarij?

2. Apa Saja Doktrin Aliran Khawarij?

C. Tujuan

1. Mengetahui Pemikiran Dan Tokoh Aliran Khawarij

2. Untuk Mengetahui Doktrik Aliran Khawarij

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemikiran Khawarij

1. Khawarij

Kata khawarij secara etimologis berasal dari bahasa Arab kharaja yang
berarti keluar, muncul, timbul, atau memberontak. Berkenaan dengan
pengertian etimologis ini, Syahrastani menyebut orang yang memberontak
imam yang sah sebagai khawarij. Berdasarkan pengertian etimologi ini pula,
khawarij berarti setiap muslim yang memiliki sikap laten ingin keluar dari
kesatuan umat islam.1

Adapun yang dimaksud khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah


suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar
meninggalkan barisan karena tidak sepakat terhadap Ali yang menerima
arbitrase/tahkim dalam Perang Siffin pada tahun 37 H/684 M dengan
kelompok bughat (pemberontakan) Mu’awiyah bin Abi Sufyan perihal
persengketaan khilafah. Kelompok khawarij pada mulanya memandang Ali
dan pasukannya berada pada pihak yang benar karena Ali merupakan khalifah
sah yang telah dibai’at mayoritas umat islam, sementara Mu’awiyah berada
pada pihak yang salah karena memberontak kepada khalifah yang sah. Lagi
pula, berdasarkan estimasi khawarij, pihak Ali hampir memperoleh
kemenangan pada peperangan itu, tetapi karena Ali menerima tipu daya licik
ajakan damai Mu’awiyah, kemenangan yang hampir diraih itu menjadi raib.

Ali sebenarnya sudah mencium kelicikan dibalik ajakan damai


kelompok Mu’awiyah, sehingga pada mulanya Ali menolak permintaan itu.
Akan tetapi, karena desakan sebagian pengikutnya, terutama ahli qurra’,
1
http://pamungkas97.blogspot.com/2015/11/pemikiran-kalam-khawarij-dan-

3
seperti Al-Asyi’ats bin Qais, Mas’ud bin Fudaki At-tamimi, dan Zaid bin
Husein Ath-Tha’i, dengan terpaksa Ali memerintahkan Al-Asytar (komandan
pasukan Ali) untuk menghentikan peperangan .

Setelah menerima ajakan damai, Ali bermaksud mengirimkan


Abdullah bin Abbas sebagai delagasi juru damai (hakam)-nya, tetapi orang-
orang Khawarij menolaknya denga alasan bahwa Abdullah bin Abbas adalah
orang yang berasal dari kelompok Ali. Mereka lalu mengusulkan agar
mengirim Abu Musa Al-Asyi’ari dengan harapan dapat memutuskan perkara
berdasarkan kitab Allah. Keputusan tahkim, yaitu Ali diturunkan dari
jabatannya sebagai khalifah dari utusanya, sementara Mu’awiyah dinobatkan
menjadi khalifah oleh delegasinya pula sebagai pengganti Ali, akhirnya
mengecewakan orang-orang khawarij.

Sejak itulah, orang-orang khawarij membelot dengan mengatakan,


“Mengapa kalian berhukum kepada manuisia? Tidak ada hukum selain hukum
yang ada pada sisi Allah.” Mengomentari perkataan mereka, imam Ali
menjawab, “itu adalah ungkapan yang benar, tetapi mereka artikan dengan
keliru.” Pada waktu itulah orang-orang khawarij keluar dari pasukan Ali dan
langsung menuju Hurura, sehingga khawarij disebut juga dengan nama
Hururiah. Kadang-kadang mereka disebut dengan Syurah dan Al-Mariqah.

Di Harura, kelompok Khawarij melanjutkan perlawanan selain kepada


Mu’awiyah juga kepada Ali. Di sana mereka mengangkat seorang pemimpin
difinitif yang bernama Abdullah bin Sahab Ar-Rasyibi. Sebelumnya mereka
dipandu Abdullah Al-kiwa untuk sampai ke-Harura.

2. Tokoh-Tokohnya.

a. Abdullah bin Wahhab Ar-Rasyidi.

b. Urwah bin Hudair.

4
c. Mustarid bin Sa’ad.

d. Hausarah Al-Asadi.

e. Quraib bin Maruah.

f. Nafi’ bin Al-Azraq.

g. Abdullah bin Basyir.

B. Doktrin-doktrin Khawarij

Doktrin Ajaran-ajarannya. Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan


ini adalah kaum muslimin yang berbuat dosa besar adalah kafir. Kemudian, kaum
muslimin yang terlibat dalam perang Jamal, yakni perang antara Aisyah,
Thalhah, dan dan Zubair melawan khalifah Ali bin Abi Thalib dihukumi kafir.
Kaum Khawarij memutuskan untuk membunuh mereka berempat tetapi hanya
berhasil membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib ra. Menurut mereka Khalifah
harus dipilih rakyat serta tidak harus dari keturunan Nabi Muhammad Saw. dan
tidak mesti keturunan Quraisy. Jadi, seorang muslim dari golongan manapun bisa
menjadi khalifah asalkan mampu memimpin dengan benar. 2

1. Doktrin Akidah.

a. Setiap umat Muhammad Saw. yang terus menerus melakukan dosa besar
hingga matinya belum melakukan taubat, maka dihukumkan kafir serta kekal
dalam neraka.

b. Membolehkan tidak mematuhi aturan-aturan kepala negara, bila kepala negara


tersebut khianat dan zalim.

c. Amal soleh merupakan bagian esensial dari iman. Oleh karena itu, para pelaku
dosa besar tidak bisa lagi disebut muslim, tetapi kafir. Dengan latar belakang
2
https://www.bacaanmadani.com/2018/01/aliran-khawarij-tokoh-tokohnya-doktrin.html?m= 1

5
watak dan karakter kerasnya, mereka selalu melancarkan jihad (perang suci)
kepada pemerintah yang berkuasa dan masyarakat pada umumnya.

d. Kaum Khawarij mewajibkan semua manusia untuk berpegang kepada


keimanan, apakah dalam berpikir, maupun dalam segala perbuatannya.
Apabila segala tindakannya itu tidak didasarkan kepada keimanan, maka
konsekwensinya dihukumkan kafir.

e. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk kedalam surga,
sedangkan orang yang jahat harus masuk neraka).

f. Amar ma’ruf nahi munkar.

g. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.

h. Qur’an adalah makhluk.

i. Memalingkan ayat-ayat al-Quran yang bersifat mutasyabihat (samar).

2. Doktrin Politik

a. Mengakui kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dan Umar bin Khattab
r.a., sedangkan Usman bin Affan r.a. dan Ali bin Abi Thalib r.a., juga orang-
orang yang ikut dalam perang Jamal, dipandang telah berdosa.

b. Dosa dalam pandangan mereka sama dengan kekufuran. Mereka


mengkafirkan setiap pelaku dosa besar apabila ia tidak bertobat. Dari sinilah
muncul istilah kafir dalam faham kaum Khawarij.

c. Khalifah tidak sah, kecuali melalui pemilihan bebas diantara kaum muslimin.
Oleh karenanya, mereka menolak pandangan bahwa khalifah harus dari suku
Quraisy.

6
d. Ketaatan kepada khalifah adalah wajib, selama berada pada jalan keadilan dan
kebaikan. Jika menyimpang, wajib diperangi dan bahkan dibunuhnya.

e. Mereka menerima al-Quran sebagai salah satu sumber di antara sumber-


sumber hukum Islam.

f. Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib r.a. adalah sah, tetapi setelah terjadi
peristiwa taḥkīm tahun ke-7 dan kekhalifahannya Usman bin Affan r.a.
dianggap telah menyeleweng.

g. Mu’awiyah dan Amr bin Ash dan Abu Musa al Asy’ari juga dianggap
menyeleweng dan telah menjadi kafir.

Di antara doktrin-doktrin pokok Khawarij adalah :

a. Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam,

b. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab

c. Setiap orang muslim berhak menjadi khalifah asal sudah memenuhi syarat

d. Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil


dan menjalankan syari’at islam. Ia harus harus dijatuhkan dan di bunuh
jika melakukan kezaliman

e. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, dan Ustman) adalah sah, tetapi
setelah tahun ketujuh dari masa ke kekhalifahannya, Utsman r.a. di anggap
telah menyeleweng

f. Khalifah Ali juga sah, tetapi setelah terjadi arbitrase, ia dianggap


menyeleweng,

g. Mua’wiyah dan Amr bin Al-Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga di
anggap menyeleweng dan telah menjadi kafir

7
h. Pasukan perang jamal yang melawan juga kafir

i. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim karenanya harus
dibunuh. Mereka menganggap bahwa seorang muslim tidak lagi muslim
(kafir) disebabkan tidak mau membunuh muslim lain yang telah dianggap
kafir, dengan resiko ia menanggung beban harus di lenyapkan pula

j. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka.


Apabila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam dar
al harb (Negara musuh), sedangkan golongan mereka dianggap dalam dar
al islam (negara islam).

k. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng

l. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk syurga, sedangkan
yang jahat harus masuk neraka)

m. Amar makruf nahi mungkar

n. Memalingkan ayat-ayat Al-Quran yang tampak mutasyabihat (samar)

o. Al-Quran adalah makhluk

p. Manusia bebas memutuskan perbuatannya dari Tuhan

8
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Khawarij secara etimologis berasal dari bahasa Arab kharaja yang berarti
keluar, muncul, timbul, atau memberontak.. Berdasarkan pengertian etimologi ini
pula, khawarij berarti setiap muslim yang memiliki sikap laten (ingin keluar dari
kesatuan umat islam).

Tokoh Dalam Alirah Khawarij

1. Abdullah bin Wahhab Ar-Rasyidi.

2. Urwah bin Hudair.

3. Mustarid bin Sa’ad.

4. Hausarah Al-Asadi.

5. Quraib bin Maruah.

6. Nafi’ bin Al-Azraq.

7. Abdullah bin Basyir.

Doktrin pemikran khawarij :

1. Doktrik Aqidah

2. Doktrin Politik

B. Saran

Dari penulisan makalah yang sigkat ini mudah-mudahan dapat menjadi


tambahan ilmu bagi kita semua supaya kita mendapat tambahan referensi. Dan

9
mudah-mudahan menjadi ilmu yang bermanfaat. Dan dalam penulisan makalah
ini tentunya memiliki kekurangan maka dari itu sangat di butuhkan saran dan
kritikan dari berbagai pihak agar makalah ini lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bacaanmadani.com/2018/01/aliran-khawarij-tokoh-tokohnya

http://pamungkas97.blogspot.com/2015/11/pemikiran-kalam-khawarij-dan-

asrori, M. (1987). Perkembangan Aliran dalam Ilmu Kalam. Yogyakarta: Biro


Penerbitan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai