ILMU KALAM
1. HAMIDATUL AINI
2. ENI ARSIH
3. SUKRAN HAMDI
4. TAQDIR ILHAMDI
5. SYARAFUDIN
PROGRAM STUDI :
TA : 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita
semua didalam dunia pendidikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemikiran Khawarij..................................................................................3
B. Doktrin-Doktrin Khawarij........................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.....................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sudah tahu apa yang terjadi ketika peperangan Shiffin antara Sayidina
Ali dengan Sayidina Muawiyah ra. Pihak Sayidina Muawiyah hampir kalah lalu
mereka mengangkat Mushaf pada ujung tombak dan menyerukan perhentian
peperangan dengan bertahkim.
Akibat itu golongan Ali terbagi menjadi dua golongan yaitu golongan yang
setuju dengan tahkim dan golongan yang tidak setuju dengan tahkim. Mereka
yang tidak setuju dengan tahkim beralasan bahwa orang yang mau berdamai pada
ketika pertempuran adalah orang yang ragu akan pendiriannya, dalam kebenaran
peperangan yang ditegakkannya. Hukum Allah sudah nyata kata mereka, siapa
yang melawan khalifah yang sah harus diperangi. Kaum inilah yang dinamakan
kaum Khawarij yaitu kaum yang keluar golongan dari Sayidina Ali.
Setiap orang Islam harus mengetahui macam dan bentuk paham Khawarij
dan Murji’ah, agar kita bisa mengambil pelajaran penting yang bisa diambil dari
kedua paham tersebut. Memang kedua golongan ini sudah hilang dibawa arus
sejarah, tetapi pahamnya masih berkeliaran dimana-mana. Dalam penulisan
makalah ini, kami mencoba mengulas tentang sejarah kemunculan khawarij,
1
pemikiran dan doktrin-doktrin khawarij, perkembangan khawarij, sejarah
kemumculan murji’ah, dan sekte-sekte murji’ah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemikiran Khawarij
1. Khawarij
Kata khawarij secara etimologis berasal dari bahasa Arab kharaja yang
berarti keluar, muncul, timbul, atau memberontak. Berkenaan dengan
pengertian etimologis ini, Syahrastani menyebut orang yang memberontak
imam yang sah sebagai khawarij. Berdasarkan pengertian etimologi ini pula,
khawarij berarti setiap muslim yang memiliki sikap laten ingin keluar dari
kesatuan umat islam.1
3
seperti Al-Asyi’ats bin Qais, Mas’ud bin Fudaki At-tamimi, dan Zaid bin
Husein Ath-Tha’i, dengan terpaksa Ali memerintahkan Al-Asytar (komandan
pasukan Ali) untuk menghentikan peperangan .
2. Tokoh-Tokohnya.
4
c. Mustarid bin Sa’ad.
d. Hausarah Al-Asadi.
B. Doktrin-doktrin Khawarij
1. Doktrin Akidah.
a. Setiap umat Muhammad Saw. yang terus menerus melakukan dosa besar
hingga matinya belum melakukan taubat, maka dihukumkan kafir serta kekal
dalam neraka.
c. Amal soleh merupakan bagian esensial dari iman. Oleh karena itu, para pelaku
dosa besar tidak bisa lagi disebut muslim, tetapi kafir. Dengan latar belakang
2
https://www.bacaanmadani.com/2018/01/aliran-khawarij-tokoh-tokohnya-doktrin.html?m= 1
5
watak dan karakter kerasnya, mereka selalu melancarkan jihad (perang suci)
kepada pemerintah yang berkuasa dan masyarakat pada umumnya.
e. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk kedalam surga,
sedangkan orang yang jahat harus masuk neraka).
2. Doktrin Politik
a. Mengakui kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dan Umar bin Khattab
r.a., sedangkan Usman bin Affan r.a. dan Ali bin Abi Thalib r.a., juga orang-
orang yang ikut dalam perang Jamal, dipandang telah berdosa.
c. Khalifah tidak sah, kecuali melalui pemilihan bebas diantara kaum muslimin.
Oleh karenanya, mereka menolak pandangan bahwa khalifah harus dari suku
Quraisy.
6
d. Ketaatan kepada khalifah adalah wajib, selama berada pada jalan keadilan dan
kebaikan. Jika menyimpang, wajib diperangi dan bahkan dibunuhnya.
f. Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib r.a. adalah sah, tetapi setelah terjadi
peristiwa taḥkīm tahun ke-7 dan kekhalifahannya Usman bin Affan r.a.
dianggap telah menyeleweng.
g. Mu’awiyah dan Amr bin Ash dan Abu Musa al Asy’ari juga dianggap
menyeleweng dan telah menjadi kafir.
a. Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam,
c. Setiap orang muslim berhak menjadi khalifah asal sudah memenuhi syarat
e. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, dan Ustman) adalah sah, tetapi
setelah tahun ketujuh dari masa ke kekhalifahannya, Utsman r.a. di anggap
telah menyeleweng
g. Mua’wiyah dan Amr bin Al-Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga di
anggap menyeleweng dan telah menjadi kafir
7
h. Pasukan perang jamal yang melawan juga kafir
i. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim karenanya harus
dibunuh. Mereka menganggap bahwa seorang muslim tidak lagi muslim
(kafir) disebabkan tidak mau membunuh muslim lain yang telah dianggap
kafir, dengan resiko ia menanggung beban harus di lenyapkan pula
l. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk syurga, sedangkan
yang jahat harus masuk neraka)
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Khawarij secara etimologis berasal dari bahasa Arab kharaja yang berarti
keluar, muncul, timbul, atau memberontak.. Berdasarkan pengertian etimologi ini
pula, khawarij berarti setiap muslim yang memiliki sikap laten (ingin keluar dari
kesatuan umat islam).
4. Hausarah Al-Asadi.
1. Doktrik Aqidah
2. Doktrin Politik
B. Saran
9
mudah-mudahan menjadi ilmu yang bermanfaat. Dan dalam penulisan makalah
ini tentunya memiliki kekurangan maka dari itu sangat di butuhkan saran dan
kritikan dari berbagai pihak agar makalah ini lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bacaanmadani.com/2018/01/aliran-khawarij-tokoh-tokohnya
http://pamungkas97.blogspot.com/2015/11/pemikiran-kalam-khawarij-dan-
11