Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ILMU TAUHID

Aliran Khawarij

Disusun untuk memenuhi tugas:

Mata Kuliah : Ilmu Tauhid

Dosen Pengampu : Prof. H. Jamali, M. Ag.

Disusun Oleh Kelompok 1:

Aisyah Elsa Sulistia (2108101157)

Iis Siti Ariska (2108101158)

Latifatul Khoiriyah (2108101159)

Kelas PAI E/1

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

2021 M / 1442 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aliran Khawarij” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas Bapak, pada mata
kuliah Ilmu tauhid. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Aliran Khawarij.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak, selaku dosen mata kuliah Ilmu tauhid
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Wa’alaikumsalam Wr. Wb

Cirebon, 07 September 2021

Hormat Kami
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Khawarij……………………………………………………………………


B. Ciri-ciri Kaum Khawarij...………………………………………………………………………
C. Sebab-sebab Munculnya Aliran Khawarij…………….…………………………………….
D. Ajaran Pokok Aliran Khawarij………………………………………………………………...
E. Sekte-sekte Aliran Khawarij………………………………………………………………….

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
Referensi……………………………………………………………………………….
ALIRAN KHAWARIJ

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang
Peradaban yang telah dibangun umat Islam telah mengalami banyak liku-
liku ketidak puasan manusia yang selalu merasuki membuat terjadinya
pergolakan dalam perjalanannya. Kegagalan diperang Shiffin telah menimbulkan
akibatnya sangat buruk di kalangan tentara khalifah Ali bin Abi Tholib.

A. Pengertian aliran khawarij

Secara etimologi kata khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja
yang berarti keluar mucul timbul atau memberontak. Berdasarkan pengertian
etimologi ini pula khawarij berarti setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan
umat islam.Harun Nasution menyebutkan bahwa nama Khawarij berasal dari
kata Kharaja yang berarti keluar nama itu sendiri diberikan kepada mereka
karena mereka keluar dari barisan Ali.
Sedangkan yang dimaksud khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah
suatu sekte/kelompok pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan
barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima
abitrase (tahkim), dalam perang siffin pada tahun 37 H/648 M, dengan kelompok
bughat (pemberontak) Mu’awiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khilafah

B. Ciri-ciri kaum khawarij

1. Terlalu mudah mengkafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka,


walaupun orang tersebut adalah penganut agama Islam.

2. Islam yang benar adalah Islam yang mereka pahami dan amalkan. Islam
sebagaimana yang dipahami dan diamalkan golongan Islam lain tidak benar.
3. Orang-orang Islam yang tersesat dan telah menjadi kafir itu perlu dibawa
kembali ke Islam yang sebenarnya, yaitu Islam seperti yang mereka pahami
dan amalkan.

4. Karena pemerintahan dan ulama yang tidak sepaham dengan mereka adalah
sesat, maka mereka memilih imam darigolongan mereka sendiri. Imam
dalam arti pemuka agama dan pemuka pemerintahan.

5. Mereka bersikap fanatic dalam paham dan tidak segan-segan menggunakan


kekerasan dan pembunuhan untuk mencapai tujuan mereka.

C. Sebab-sebab Munculnya Aliran Khawarij

Asal mulanya kaum Khawarij adalah orang yang mendukung Sayyidina


Ali Akan tetapi, setelah Ustman terbunuh pada tahun 35 H / 656 M oleh para
pemberontak, kaum Muslimin membaiat Ali bin Abi Thalib sebagai
khalifah.Tetapi umayyah bin abi sufyan tidak setuju atas keputusan kaum
muslimin ini dan memutuskan untuk berperang dengan sayyidina ali bin abi
tholib.peperangan ini di sebut dengan perang siffin.
Pada saat perang siffin berlangsung pasukan Ali bin Abi Thalib sudah
hampir memenangkan perang tersebut tetapi panglima perang dari pihak
Muawiyah (Amru bin asy) mengajak Ali bin Abi Thalib untuk berdamai (tahkim) .
Ali bin Abi Thalib yang mendapat desakan dari pimpinan pimpinan pasukannya
akhirnya tidak bisa menolak ajakan dari pihak Muawiyah tersebut.
Sebagian pasukan Sayyidina Ali ada yang tidak suka menerima ajakan
tahkim itu, karena mereka menganggap bahwa orang yang mau berdamai ketika
pertempuran adalah orang yang ragu akan pendiriannya dalam kebenaran
peperangan yang ditegakkannya.Akhirnya kaum ini membenci Ali r.a. karena
dianggap lemah dalam menegakkan kebenaran, sebagaimana mereka
membenci Mu‟awiyah karena melawan Khalifah yang sah. Kaum inilah yang
dinamakan Khawarij, kaum yang keluar dan memisahkan diri dari Ali.
Berdasarkan keterangan diatas dapat difahami bahwa timbulnya Khawarij
adalah persoalan politik yang berubah kemudian menjadi soal kepercayaan atau
dogmatis teologi. Mereka menuduh Khalifah Ali bin Abi Thalib lebih percaya
pada putusan musuh dan mengenyampingkan putusan Allah yaitu menerima
tahkim yang menjadi sebab perpecahan dan perbedaan pendapat sampai tingkat
dogmatis teologi.

Nabi Muhammad SAW telah memerintahkan untuk memerangi kelompok


Khawarij dan beliau menjelaskan bahwa dalam memerangi mereka terdapat
pahala dan ganjaran bagi orang yang membunuh mereka. Hal ini merupakan
dalil kesesatannya kelompok ini dan jauhnya mereka dari Islam,juga bahayanya
yang besar terhadap umat ini disebabkan fitnah dan kekacauan yang ditimbulkan
oleh mereka.

D. Doktrin- doktrin dan Ajaran Pokok Aliran Khawarij

1. Doktrin politik

 Pemerintah yang bersifat demokratis.

Khalifah harus di pilih secara demokratis untuk seluruh umat Islam. Kekhilafahan
akan tetap berjalan selama ia tidak menyimpang dari prinsip prinsip keadilan dan
sesuai dengan syariat,tetapi jika ia menyimpang maka ia wajib di gulingkan atau di
bunuh

 Khalifah tidak harus dari keturunan Arab.

Yang berhak menjadi Khalifah bukan hanya orang orang dari keturunan
Quraisy,tetapi semua bangsa Arab maupun non Arab juga berhak menjadi
Khalifah.

 Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah sah, tetapi setelah peristiwa arbitase
dianggap telah menyeleweng dari ajaran mereka.

 Muawiyah dan Amr bin Ash, juga Abu Musa al-Asy'ari dianggap
menyeleweng dan telah menjadi Kafir.

 Pasukan Perang Jamal yang menyerang Ali juga kafir

2. Bidang akidah

 Orang yang berdosa besar,ia tidak di hukum berdosa besar maupun berdosa
kecil,tetapi mereka itu kafir.Mereka mengambil argumentasi dari surah Al-
Maidah ayat 44 yang bermakna "dan barang siapa yang tidak memutuskan
menurut apa yang diturunkan Alloh mereka itulah orang-orang kafir."

 Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka

 Setiap muslim harus menghindari dari pimpinan yang menyeleweng, seperti


Utsman, Ali, Muawiyah, Abu Musa Al Asy’ari dan Amr Ibn Al-‘As.

 Adanya wa'd dan wa'id, yang berisi bahwa orang baik harus masuk sorga,
sedangkan orang yang jahat harus dimasukkan ke neraka.Dan orang-orang
yang tidak bertaubat itulah orang kafir yang kekal didalam neraka

 Menerima al-Qur'an sebagai salah satu sumber diantara sumber-sumber


hukum Islam lainnya. Mereka lebih berpegang kepada dhahirnya lafadz dalam
memahami ayat-ayat Al-Qur’an.

3. Doktrin sosial

 Amar ma'ruf nahi munkar yaitu melakukan perbuatan yang menuju kebaikan
dan menjauhkan diri dari kemungkaran
 Menta'wil ayat-ayat al-Qur'an yang mustasyabihat yaitu menjelaskan ayat Al-
Qur’an yang masih perlu penjabaran atau penjelasan yangrinci
 Manusia bebas memutuskan perbuatannya, bukan Tuhan.

E. Sekte-sekte Khawarij

Khawarij pada umumnya terdiri dari orang-orang Arab Badui yang hidup
sederhana dipadang pasir yang tandus, bersifat keras hati dan berani dan
merdeka
tidak tergantung pada orang lain.

Diantara sekte yang terkenal dalam kaum Khawarij yaitu:

1. Kaum Al-Muhakimmah
Sekte Al Muhakimmah merupakan generasi pertama dan terdiri dari
pengikut Ali dalam perang shifin, mereka kemudian keluar dari barisan Ali
dan berkumpul di Harurah dekat Khufahu ntuk menyusun kekuatan guna
melakukan pemberontakan terhadap ali bin abi thalib.

Mereka disebut Al Muhakimmah sesuai dengan prinsip dari golongan


mereka: La hukma illa Allah (tidak ada hukum selain hukum Allah) dengan
prinsip tersebut, mereka berpandangan tidak sah menetapkan hukum selain
hukum Allah yaitu Alquran.

2. Al Azariqah

Nama sekte ini di nisbahkan pada pendirinya Abi Rasyid Naibina Azraq
menurut para ahli sejarah sekte ini dikenal paling ekstrim dan radikal dari
pada sekte lainnya dikalangan khawarij.Hal ini ditandai dengan di
pergunakannya term musyrik bagi orang yang melakukan dosa besar
sedangkan sekte lain hanya menggunakan term kafir.Term musyrik dalam
Islam merupakan dosa yang paling besar melebihi dosa kafir.

3. An Najdat

Nama sekte ini berasal dari nama pemimpinnya Najdahbin Amir Al Hanafi.
Sekte ini merupakan sepaham dengan Al Azariqah karena mereka tidak
setuju dengan termmusyrik yang diberikan kepada orang yang tidak
mengikuti paham Al Azariqah dan halal dibunuhnya .perempuan dan anak-
anak orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka dengan alasan
musyrik.

4. Al Ajaridah

Pengikut Adul Karimbin Ajrad. Menurut mereka hijrah bukan merupakan


kewajiban tetapi kebajikan sehinggga bila pengikutnya tinggal diluar
kekuasaan mereka tidak dianggap kafir.

5. Ash Asufriyah
Sekte ini adalah pengikut Ziyad bin Al Ashfar. Menurut kelompok ini
orang yang melakukan dosa besar dikenakan had sebagaimana yang telah
ditentukan oleh Allah. Seperti pencuri, pezina dan sebagainya. Sedangkan
pelaku dosa besar yang tidak ada hadnya maka disebut kafir. Namun,
demikian ada yang berpendapat bahwa pelaku dosa besar yang tidak ada
hadnya tidak boleh dikafirkan kecuali atas keputusan hakim.

6. Al Ibadiyah

Aliran ini di pimpin oleh„ Abdullah ibn Ibadh. Mereka merupakan penganut
paham Khawarij yang paling moderat dan luwes serta paling dekat dengan
paham Sunni. Sehingga,aliran ini masih bertahan sampai sekarang.

Kesimpulan:

Aliran Khawarij telah tumbuh dan berkembang dengan cara yang keras
dan ekstrim dalam memahami ajaran Islam. Kehidupan dan lingkungan yang
tidak begitu kondusif menjadikan mereka memahami ajaran Islam apa adanya
tanpa ada usaha untuk memahami lebih lanjut tentang makna apa saja yang
terkandung dalam wahyu Allah SWT.

REFERENSI

Harun Nasution, Teologi Islam, (Jakarta:


Yayasan Penerbit Universitas Indonesia,1978)
Amat Zuhri,Warna-Warni Teologi Islam
(IlmuKalam), (Yogyakarta: Gama Media
Yogyakarta ,2008)

Harun nasution, teologi Islam, Aliran-


Aliran sejarah analisis perbandingan (Jakarta:UI ,1986),

Mulyadi & Bashori, StudiI lmuTauhid/


Kalam, (Malang: UIN Maliki 2010)

Harun Nasution, Islam Rasional: Gagasan


Dan Pemikiran ,(Bandung: Penerbit Mizan Anggota 1998)

Sahilun A. Nasir, Kiai Haji, Pemikiran


Kalam (Teologi Islam) (Jakarta, 2010)

Anda mungkin juga menyukai