ALIRAN KAHAWARIJ
DOSEN PENGUdPU
DISUSUN OLEH
Nurhazizah (22.23.1064)
Rismawati (22.23.1077)
Kelas: 1C
Kelompok 1
EKONOMI SYARI’AH
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan Allah SWT atas limpahan rahmat,taufik dan
hidayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna
memenuhi tugas mata kuliah "ILMU KALAM"ini dapat selesai sesuai
dengan waktunya.Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda
Nabi Muhammad Saw.dan semoga kita selalu berpegang teguh pada
sunnahnya amin.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya ada hambatan yang selalu
mengiringi namun atas kerjasama dan diskusi,akhi akhirnya semua
hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi.
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk
menambah wawasan khususnya dalam ILMU KALAM dan adapun
metode yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah
berdasarkan pengumpulan sumber informasi dari berbagai sumber buku
maupun media massa yang mendukung dengan tema makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,khusu khususnya bagi
para pembaca dan umumnya bagi para pendengar.Mohon maaf apabila
dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata
ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,serta untuk ide kritik
dan saran kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................iii
1. Latar Belakang...................................................................................iii
2. Rumusan Masalah..............................................................................iii
3. Tujuan................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................1
A. Pengertian Khawarij............................................................................1
B. Sebab-Sebab Munculnya Aliran Khawarij..........................................1
C. Doktrin-Doktrin Aliran Khawarij……................................................6
D. Sekte-Sekte Khawarij.........................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................9
A. Kesimpulan........................................................................................9
B. Saran..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Khawarij merupakan aliran teologi pertama yang muncul dalam dunia Islam.
Mulai timbul pada abad ke-1 H/ 8 M (pada masa pemerintahan Ali). Dilatar
belakangi oleh adanya pertikaian politik antara Khalifah Ali dan Muawiyah
(dalam menjabat gubernur syam).Ali terpilih menjadi khalifah dan mau tidak mau
semua harus mengikuti kebijakan Ali (menurunkan semua gubernur yang telah
diangkat oleh khalifah sebelumnya). Namun Muawiyah menolak memberikan
baiat kepada Ali (tidak mau menyerahkan jabatannya sebagai gubernur karena
merasa kuat menjadi gubernur selama 22 tahun).
Kemudian Muawiyah membawa pasukan untuk memberontak Ali.Pertempuran
antara pasukan Ali dan Muawiyah tidak bisa dihindarkan (terjadi di
Siffin).Pasukan Ali hampir memperoleh kemenangan dalam perang Shiffin
tersebut. Namun, tangan kanan Muawiyah ( Amr Ibn al Ash) mengajak berdamai
(tahkim/arbitrase) dengan mengangkatkan al-Quran ke atas (ali terpaksa
menerima ajakan damai meskipun terpaksa karena ia suadah mencium kelicikan
dibalik ajakan damai). Kemudian Keputusan tahkim bahwa Ali diturunkan dari
jabatannya sebagai khalifah dan mengangkat Muawiyah sebagai khalifah
pengganti Ali. Kaum Khawarij merasa kecewa dan saat itu pula mereka
menyatakan keluar dari golongan Ali Ibn Abi Thalib (Mereka beranggapan bahwa
tahkim yang dilakukan tidak berdasarkan al Quran).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Khawarij
Nama Khawarij dari kata kharaja yang berarti keluar. Nama ini dilekatkan
pihak lain kepada para pasukan Ali bin Abi Thalib, lalu mereka keluar dari
pasukan itu. Awalnya mereka mendukung khalifah Ali bin Abi Thalib, tetapi
lantaran khalifah Ali menerima tahkim (ar bitrase), maka kelompok
pendukung Ali retak dan sebagiannya keluar dari barisan. Kelompok yang
keluar dari barisan inilah yang disebut Khawarij. Kelompok ini berkumpul di
suatu tempat yang disebut Ha rura (satu tempat di daerah Kufah), dan oleh
sebab itu mereka juga dise but al-Haruriyyah. Ada pendapat yang mengatakan
bahwa pemberi an nama "Khawarij” didasarkan kepada ayat 100 dari surat an-
Nisaa, yang di dalamnya disebutkan "keluar dari rumah lari kepada Allah dan
Rasul-Nya. Menurut catatan sejarah aliran ini pertama kali muncul pada
pertengahan abad ke-7, terpusat di daerah yang kini ada di Irak Selatan, dan
merupakan bentuk yang berbeda dari Sunni dan Syi'ah. Kaum Khawarij juga
menyebut diri mereka dengan "syurah, berasal dari kata "Yasyri" (menjual),
sebagaimana disebutkan dalam ayat 207 surat al-Baqarah, "...Ada orang yang
mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah". Artinya, mereka
adalah orang yang sedia mengorbankan diri untuk Allah." Dari beberapa
rujukan ini, maka yang paling populer adalah penyebutan Khawarij
disebabkan mereka keluar dari dinul Islam dan pemimpin kaum Muslimin saat
itu.
1
Rozak, Abdul, Rosihan Anwar.2016,Ilmu Kalam,Bandung: CV Pustaka
Setia.
1
sehingga menganggap penguasa yang ada pada waktu itu tidak berhak menjadi
khalifah bagi kaum muslimin ditambah juga dengan keadaan politik yang
tidak menentu yang membuat mereka berani untuk memberontak terhadap
para penguasa, apalagi mereka menganggap bahwa perselisihan antara Ali
denganMuawiyah adalah perselisihan memperebutkan kursi kekhilafahan.
2. Permasalahan tahkim
1. Fanatisme Kesukuan
2
Rozak, Abdul, Rosihan Anwar.2016,Ilmu Kalam,Bandung: CV Pustaka
Setia.
2
Fanatisme kesukuan ini merupakan satu dari sebab-sebab munculnya
Khawarij. Fanatisme kesukuan ini telah hilang pada zaman Rasulullah dan
Abu Bakar serta Umar, kemudian muncul kembali pada zaman pemerintahan
Utsman dan yang setelahnya. Dan pada masa Utsman fanatisme tersebut
mendapat kesempatan untuk berkembang karena terjadi persaingan dalam
memperebutkan jabatan-jabatan penting dalam kekhilafahan sehingga Utsman
di tuduh mengadakan gerakan nepotisme dengan mengangkat banyak dari
keluarganya untuk menjabat jabatan-jabatan strategis di pemerintahannya.dan
inilah yang dijadikan hujjah oleh mereka untuk mengadakan kudeta
terhadapnya.
2. Faktor Ekonomi.
Semangat ini dapat dilihat dari kisah Dzul Khuwaishiroh bersama
Rasulullah dan kudeta berdarahnya mereka terhadap Utsman, ketika mereka
merampas dan merampok harta baitul-mal langsung setelah membunuh
Utsman, demikian juga dendam mereka terhadap Ali dalam perang jamal,
ketika Ali melarang mereka mengambil wanita dan anak-anak sebagai budak
rampasan hasil perang sebagimana perkataan mereka terhadap Ali: Awal yang
membuat kami dendam padamu adalah ketika kami berperang bersamamu di
hari peperangan jamal, dan pasukan jamal kalah, engkau membolehkan kami
mengambil apa yang kami temukan dari harta benda dan engkau mencegah
kami dari mengambil wanita wanita mereka dan anak-anak mereka.
3. Semangat keagamaan.
Merupakan satu penggerak mereka untuk keluar memberontak dari
penguasa yang absah.
3
Rozak, Abdul, Rosihan Anwar.2016,Ilmu Kalam,Bandung: CV Pustaka
Setia.
3
3). Orang-orang islam yang tersesat dan telah menjadi kafir itu perlu dibawa
kembali ke islam yang sebenamya, yaitu islam seperti yang mereka pahami
dan amalkan.
4). Karena pemerintahan dan ulama yang tidak sepaham dengan mereka adalah
sesat, maka mereka memilih imam dari golongan mereka sendiri. Imam
dalam arti pemuka agama dan pemuka pemerintahan.
5). Mereka bersikap fanatik dalam paham dan tidak segan-segan menggunakan
kekerasan dan pembunuhan untuk mencapai tujuan mereka.
6). Mencela dan Menyesatkan. Orang-orang Khawarij sangat mudah mencela
dan menganggap sesat Muslim lain, bahkan Rasul saw. sendiri dianggap
tidak adil dalam pembagian ghanimah. Kalau terhadap Rasul sebagai
pemimpin umat berani berkata sekasar itu, apalagi terhadap Muslim yang
lainnya, tentu dengan mudahnya mereka menganggap kafir. Mereka
mengkafirkan Ali, Muawiyah, dan sahabat yang lain. Fenomena ini
sekarang banyak bermunculan. Efek dari mudahnya mereka saling
mengkafirkan adalah kelompok mereka mudah pecah disebabkan kesalahan
kecil yang mereka perbuat.
7). Buruk Sangka.
Fenomena sejarah membuktikan bahwa orang-orang Khawarij adalah kaum
yang paling mudah berburuk sangka. Mereka berburuk sangka kepada
Rasulullah SAW bahwa beliau tidak adil dalam pembagian ghanimah,
bahkan menuduh Rasulullah SAW tidak mencari ridha Allah. Mereka tidak
cukup sabar menanyakan cara dan tujuan Rasulullah SAW melebihkan
pembesar-pembesar dibanding yang lainnya. Padahal itu dilakukan
Rasulullah SAW dalam rangka dakwah dan ta'liful qulub. Mereka juga
menuduh Utsman sebagai nepotis dan menuduh Ali tidak mempunyai visi
kepemimpinan yang jelas.4
8). Berlebih-lebihan dalam ibadah. Hal ini dibuktikan oleh kesaksian Ibnu
Abbas. Mereka adalah orang yang sangat sederhana, pakaian mereka
sampai terlihat serat-seratnya karena cuma satu dan sering dicuci, muka
mereka pucat karena jarang tidur malam, jidat mereka hitam karena lama
dalam sujud, tangan dan kaki mereka kasar. Mereka disebut quro" karena
bacaan Al Qur'an mereka bagus dan lama. Bahkan Rasulullah SAW sendiri
membandingkan ibadah orang-orang Khawarij dengan sahabat yang
lainnya, termasuk Umar bin Khattab, masih tidak ada apa-apanya, apalagi
4
Rozak, Abdul, Rosihan Anwar.2016,Ilmu Kalam,Bandung: CV Pustaka
Setia.
4
kalau dibandingkan dengan kita. Ini menunjukkan betapa sangat berlebih-
lebihannya ibadah mereka.
9). Keras terhadap sesama Muslim dan memudahkan yang lainnya Hadits
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa mereka mudah membunuh orang
Islam, tetapi membiarkan penyembeli berhala. Ibnu Abdil Bar
meriwayatkan, "Ketika Abdullah bin Habbub bin Al-Art berjalan dengan
isterinya bertemu dengan orang Khawarij dan mereka meminta kepada
Abdullah untuk menyampaikan hadits-hadits yang didengar dari Rasulullah
SAW, kemudian Abdullah menyampaikan hadits tentang terjadinya fitnah,
yang artinya: "Yang duduk pada waktu itu lebih baik dari yang berdiri,
yang berdiri lebihbaik dari yang berjalan.... Mereka bertanya, "Apakah
Anda mendengar ini dari Rasulullah?" "Ya," jawab Abdullah. Maka serta-
merta mereka langsung memenggal Abdullah. Dan isterinya dibunuh
dengan mengeluarkan janin dari perutnya.Di sisi lain tatkala mereka di
kebun kurma dan ada satu biji kurma yang jatuh kemudian salah seorang
dari mereka memakannya, tetapi setelah yang lain mengingatkan bahwa
kurma itu bukan miliknya, langsung saja orang itu memuntahkan kurma
yang dimakannya. Dan ketika mereka di Kuffah melihat babi langsung
mereka bunuh, tapi setelah diingatkan bahwa babi itu milik orang kafir ahli
dzimmah, langsung saja yang membunuh babi tadi mencari orang yang
mempunyai babi tersebut, meminta maaf dan membayar tebusan.5
5
Rozak, Abdul, Rosihan Anwar.2016,Ilmu Kalam,Bandung: CV Pustaka
Setia.
5
Doktrin-doktrin pokok khawarij adalah berikut ini:
6
-Mustarid bin Sa'ad
-Hausarah al-Asadi
- Quraib bin Maruah
-Nafi' bin al-Azraq
-'Abdullah bin Basyir
D. Sekte-sekte Khawārij
Sekalipun Khawarij telah beberapa kali memerangi Ali dan melepaskan diri
dari kelompok Ali, dari mulut mereka masih terdengar kata-kata "haq". 7
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib mengatakan, bahwa Khawarij lebih
mulia daripada bani Umayyah dalam tujuan nya, karena bani Umayyah telah
merampas Khalifah tanpa hak, kemudian mereka menjadikannya hak warisan.
7
Rozak, Abdul, Rosihan Anwar.2016,Ilmu Kalam,Bandung: CV Pustaka
Setia.
7
Hal ini merupakan prinsip yang bertentangan dengan Islam secara nash dan
jiwanya.8
Khalifah yang adil Umar bin Abdul Aziz," menguatkan pendapat Khalifah
keempat yakni Ali, dalam menilai Khawarij dan berbaik sangka kepada mereka,
"Aku telah memahami bahwa kalian tidak menyimpang dari jalan hanya untuk
keduniaan, namun yang kalian cari adalah kebahagian di akhirat, hanya saja
kalian menempuh jalan yang salah". Sebenarnya, yang merusak citra Khawarij
adalah sikap mereka yang begitu mudah menumpahkan darah, terlebih lagi
darah umat Is lam yang menentang atau berbeda dengan pemikiran mereka.
Dalam pandangan mereka darah orang Islam yang menyalahi pemikiran mereka
lebih murah dibanding darah non-Muslim.
BAB III
PENUTUP
8
Rozak, Abdul, Rosihan Anwar.2016,Ilmu Kalam,Bandung: CV Pustaka
Setia.
8
A. Kesimpulan
2. Nama Khawarij dari kata kharaja yang berarti keluar. Nama ini dilekatkan
pihak lain kepada para pasukan Ali bin Abi Thalib, lalu me reka keluar
dari pasukan itu.
Demikian makalah Ilmu Kalam dalam mata kuliah yang tentunya masih jauh
dari kesempurnaan. Kami sadar bahwa ini merupakan proses dalam
menempuh pembelajaran, untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran
yang membangun demi kesempurnaan hasil diskusi kami. Harapan kami
semoga dapatdijadikan suatu ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
9
Rozak, Abdul, Rosihan Anwar.2016,Ilmu Kalam,Bandung: CV Pustaka
Setia.
10