Anda di halaman 1dari 14

KHAWARIJ DAN PENGARUHNYA

Disusun untuk memenuhi tugas study teologi islam yang diampu oleh Athi
Hidayati, S.Sy, M.Sy

Di susun oleh :

1. FAHMI FARIZI 1796144030


2. MAYA SALSABILLA 1796144020
3. M. ISLAKHUN NADHOR 1796144042

UNIVERSITAS HASYIM ASYARI

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

TEBUIRENG JOMBANG

2017

1
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................................2


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................4
C. Tujuan ..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kaum Khawarij ..........................................................................5
B. Sejarah Berdirinya Kaum Khawarij .............................................................5
C. Sebab-sebab berdirinya Kaum Khawarij .....................................................7
D. Tokoh dan Pemikiran Kaum Khawarij ........................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pemikiran dalam Islam tidak terlepas dari perkembangan


sosial dalam kalangan Islam itu sendiri. Memang, Pembahasan pokok dalam
Agama Islam adalah aqidah, namun dalam kenyataanya masalah pertama yang
muncul di kalangan umat Islam bukanlah masalah teologi, melainkan persolaan di
bidang politik, hal ini di dasari dengan fakta sejarah yang menunjukkan bahwa,
titik awal munculnya persolan pertama ini di tandai dengan lahirnya kelompok-
kelompok dari kaum muslimin yang telah terpecah yang kesemuanya itu di awali
dengan persoalan politik yang kemudian memunculkan kelompok-kelompok
dengan berbagai Aliran teologi dan berbagai pendapat-pendapat yang berbeda-
beda.

Dalam sejarah agama Islam telah tercatat adanya firqah-firqah (golongan) di


lingkungan umat Islam, yang antara satu sama lain bertentangan pahamnya secara
tajam yang sulit untuk diperdamaikan, apalagi untuk dipersatukan.

Hal ini sudah menjadi fakta dalam sejarah yang tidak bisa dirubah lagi, dan
sudah menjadi ilmu pengetahuan yang termaktub dalam kitab-kitab agama,
terutama dalam kitab-kitab ushuluddin.

Barang siapa yang membaca kitab-kitab ushuluddin akan menjumpai


didalamnya perkataan-perkataan: Syiah, Khawarij, Qodariah, Jabariah, Sunny
(Ahlussunnah Wal Jamaaah), Asy-Ariah, Maturidiah, dan lain-lain.

Umat Islam, khususnya yang berpengetahuan agama tidak heran melihat


membaca hal ini karena Nabi Muhammad SAW sudah juga mengabarkan pada
masa hidup beliau.

Untuk itu dalam makalah ini penulis hendak membahas tentang salah satu
jenis firqah diatas, yaitu golongan khawarij dan pemikirannya.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian khawarij ?

2. Bagaimana sejarah berdirinya kelompok khawarij?

3. Apakah sebab-sebab munculnya kelompok khawarij?

4. Siapakah tokoh-tokoh kelompok khawarij?

5. Apa saja pemikiran-pemikiran kelompok khawarij?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dilakukannya penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengertian Khawarij.

2. Sejarah berdirinya kelompok khawarij

3. Sebab-sebab munculnya kelompok khawarij

4. Siapa tokoh-tokoh kelompok khawarij

5. Apa saja pemikiran-pemikiran kelompok khawarij.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Khawarij

Kata khawarij menurut bahasa merupakan jamak dari secara harfiah


berarti orang-orang yang keluar, mengungsi atau mengasingkan diri. Istilah ini
bersifat umum yang mencakup semua aliran dalam Islam yang memisahkan diri
atau keluar dari jamaah ummat, sebagaimana yang dijelaskan oleh Asy-
Syahrastani:

(Tiap yang memberontak kepada imam yang benar yang disepakati oleh jamaah
dinamakan khawarij)

Jadi khawarij adalah firqah bathil yang keluar dari dinul Islam dan
pemimpin kaum muslimin. Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Taimiyah
dalam kitabnya Al-Fatawa, Bidah yang pertama muncul dalam Islam adalah
bidah khawarij.

Secara Historis khawarij merupakan orang-orang yang keluar dari barisan


Ali Awalnya mengakui kekuasaan Ali bin Abi Thalib, lalu menolaknya. Namun
pada perkembangan selanjutnya mereka juga adalah kelompok yang tidak
mengakui kepemimpinan Muawiyah.

B. Sejarah Berdirinya Kelompok Khawarij

Kelompok Khawarij lahir sebagai aksi demonstratif atas kebijaksanaan Ali


dan Muawiyah menunjuk perwakilan dalam komporomi untuk mengahiri perang
Shiffin. Peristiwa tersebut dikenal dengan Tahkim (arbitrase).

Kaum Khawarij pada mulanya dikenal sebagai pengikut Ali bin Abi
Thalib, namun karena peristiwa tersebut sehingga mereka meninggalkan Ali.
Karena mereka menganggap Ali telah mendurhakai Allah dengan mengakat

5
hakim/ wali selain Allah. Bahkan lebih jauh mereka mengkafirkan Ali dan seluruh
yang tunduk pada tahkim tersebut.

Selanjutnya golongan ini dikenal sangat ekstrim dan radikal terhadap


pendapat yang berbeda dengannya. Bahkan secara Ekstrim, mereka melakukan
pemberontakan terhadap pemerintahan yang menurutnya zalim. Sehingga dalam
rentang waktu yang cukup lama kaum ini banyak membuat keonaran.

Kalau ditelusuri ke belakang, maka dapat diketahui bahwa embirio dari


seluruh komplik tersebut berawal dari peristiwa pembunuhan Usman. Mencermati
peristiwa tersebut, ummat Islam terbagi tiga, satu golongan menghendaki untuk
menyelesaikan pembunuhan tersebut sebelum mengangkat khalifah, sementara
golongan kedua menghenadaki secepatnya diadakan pengangkatan khalifah,
golongan ketiga adalah golongan yang netral.

Golongan yang menghendaki segera diangkat khalifah adalah mereka yang


menganggap bahwa yang paling berhak menjadi khalifah setelah Usman bin affan
adalah Ali. Golongan ini pada mulanya mendapat dukungan kuat dari seluruh
umat Islam. Sementara kelompok kedua berdalih bahwa persoalan kekhalifahan
adalah masalah yang tidak terlalu mendesak, sementara yang perlu diproritaskan
adalah pengusutan kasus pembunuhan Usman, bahkan kelompok ini mensinyalir
kalau Ali ada di balik pembunuhan Usman dengan menggunakan tangan-tangan
lain.

Komplik kelompok pertama dan kedua semakin melebar bahkan berakhir


dengan pertempuran antara sesama muslim. Peperangan Shiffin yang diakhiri
dengan tahkim sebagai cikal bakal lahirnya kelompok Khawarij. Kelompok ini
berasumsi bahwa tindakan politik tersebut telah menabrak aturan agama. Sebab
hal tersebut tidak ditemukan dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad.
Akibatnya mereka berontak kepada Ali dan bahkan memusuhinya sepanjang Ali
tidak membatalkan kesepakatannya tersebut.

Atas dasar ini, kemudian golongan yang semula mendukung Ali ini
selanjutnya berbalik menentang dan memusuhi Ali beserta tiga orang tokoh
pelaku tahkim lainnya yaitu Abu Musa Al-Asyari, Muawiyah bin Abi Sofyan dan

6
Amr Bin Ash.Untuk itu mereka berusaha keras agar dapat membunuh ke empat
tokoh ini , dan menurut fakta sejarah, hanya Ali yang berhasil terbunuh oleh
Abdurrahman bin muljam, sebagai salah seorang utusan khawarij.

Kondisi umat Islam pada waktu itu adalah bias dari kemerdekaan berpikir
dan berijtihad atas masalah yang mereka hadapi. Sebab umat Islam menghadapi
sejumlah peroblema yang tidak pernah ditemukan pada priode Nabi Muhammad.
Lebih dari itu para sahabat mulai menetapkan hukum dengan berpedoman pada
qiyas dan ijma. Sehingga perseberangan pendapat antara umat Islam sulit
terhindarkan. Bahkan perbedaan pendapat tersebut telah merampas hak Allah
yaitu menetapkan seorang kafir hanya kerena berbeda pendapat

Kaum khawarij kadang-kadang menamakan golongan mereka dengan


kaum syurah artinya kaum yang mengorbankan dirinya untuk kepentingan dan
keredhaan Allah,

Dalam perkembangannya kelompok khawarij ini selalu menentang


kelompok Ali dan Muawiyah dengan mengagungkan slogan " tidak ada
hukum, kecuali dari Allah. Oleh al-Jabiri slogan ini pengukuhan sebentuk
sakralisasi politik

Memang golongan ini sudah hilang dibawa arus sejarah, dengan


berhsilnya khalifah Dinasti Umaiyah menghentikan gerakan anarkis mereka,
dengan memberikan kebebasan relatif pada level pemikiran, keagamaan dan
politik, namun tidak segan-segan menumpasnya dengan senjata. akan tetapi
fahamnya masih berkeliaran dimana-mana sehingga harus kita waspadai.

C. Sebab-sebab Berdirinya Kelompok Khawarij

Dari uraian sejarah kelahirannya dapat diidentifikasikan beberapa faktor


penyebab kemunculan kelompok khawarij adalah:

1. Perseteruan sekitar masalah khilafah. kemungkinan ini merupakan


sebab yang paling kuat dalam kemunculan Khawarij dan pemberontakan mereka,
karena mereka memiliki pandangan yang khusus dan keras dalam hal ini,sehingga

7
menganggap penguasa yang ada pada waktu itu tidak berhak menjadi khalifah
bagi kaum muslimin ditambah juga dengan keadaan politik yang tidak menentu
yang membuat mereka berani untuk memberontak terhadap para penguasa
,apalagi mereka menganggap bahwa perselisihan antara Ali dengan Muawiyah
adalah perselisihan memperebutkan kursi kekhilafahan

2. Permasalahan tahkim. inipun menjadi sebab yang kuat dari


pemberontakan dan kemunculan Khawaarij, karena mereka mengkafirkan Ali
lantaran keridhoan beliau terhadap perkara ini

3. Kedzaliman para penguasa dan tersebarnya kemungkaran yang


banyak dikalangan manusia. Demikianlah slogan dan propaganda mereka dalam
khutbah-khutbah dan tulisan-tulisan mereka untuk mengambil simpati umat Islam
dengan mengatakan bahwa para penguasa telah berbuat kedzaliman dan
kemaksiatan telah menyebar dan merebak pada masyakat yang ada sehingga perlu
mencegahnya,akan tetapi pada hakikatnya apa yang mereka lakukan dengan
memberontak terhadap penguasa itu lebih besar dari pada kemungkaran dan
kedzoliman yang ada,karena mereka menganggap bahwa membunuh orang yang
menyelisihi mereka merupakan satu ketaatan yang bisa mendekatkan diri mereka
kepada Allah dan menganggap semua penguasa mulai dari Ali kemudian Bani
Umayah dan Abasiyah adalah dzolim tanpa klarifikasi dan kehati-hatian, padahal
menegakkan keadilan dan mencegah kemungkaran bisa dilakukan dengan cara
yang lain tanpa harus mengorbankan dan menumpahkan darah-darah orang yang
menyelisihi mereka baik penguasa atau rakyat.

Disamping faktor-faktor penyebab diatas, kemunculan kelompok khawarij


juga disebabkan oleh :

1. Fanatisme kesukuan.

Fanatisme kesukuan ini merupakan satu dari sebab-sebab munculnya


Khawarij. Fanatisme kesukuan ini telah hilang pada zaman Rasulullah dan Abu
Bakar serta Umar, kemudian muncul kembali pada zaman pemerintahan Utsman
dan yang setelahnya. Dan pada masa Utsman fanatisme tersebut mendapat
kesempatan untuk berkembang karena terjadi persaingan dalam memperebutkan

8
jabatan-jabatan penting dalam kekhilafahan sehingga Utsman di tuduh
mengadakan gerakan nepotisme dengan mengangkat banyak dari keluarganya
untuk menjabat jabatan-jabatan strategis di pemerintahannya,dan inilah yang
dijadikan hujjah oleh mereka untuk mengadakan kudeta terhadapnya.

2. Faktor ekonomi,

Semangat ini dapat dilihat dari kisah Dzul Khuwaishiroh bersama


Rasulullah dan kudeta berdarahnya mereka terhadap Utsman, ketika mereka
merampas dan merampok harta baitul-mal langsung setelah membunuh Utsman,
demikian juga dendam mereka terhadap Ali dalam perang jamal, ketika Ali
melarang mereka mengambil wanita dan anak-anak sebagai budak rampasan hasil
perang sebagimana perkataan mereka terhadap Ali: Awal yang membuat kami
dendam padamu adalah ketika kami berperang bersamamu di hari peperangan
jamal, dan pasukan jamal kalah, engkau membolehkan kami mengambil apa yang
kami temukan dari harta benda dan engkau mencegah kami dari mengambil
wanita-wanita mereka dan anak-anak mereka.

3. Semangat keagamaan.

ini pun merupakan satu penggerak mereka untuk keluar memberontak dari
penguasa yang absah.

D. Tokoh-tokoh dan Pemikiran Kaum Khawarij

a. Tokoh-tokoh Kelompok Khawarij

Urwah bin Hudair, Mustarid bin Sa'ad, Hausarah al-Asadi, Quraib bin
Maruah, Nafi' bin al-Azraq, 'Abdullah bin Basyir

Berdasarkan catatan sejarah, gerakan kelompok khawarij ini terpecah


menjadi dua cabang besar yaitu :

1. Kelompok Khawarij yang bermarkas di wilyah Bathaih, yaitu


kelompok yang mengusai dan mengawasi kaum khawarij yang berada di Persia
dan disekeliling Irak. Cabang ini dipimpin oleh Nafi bin azraq dan Qatar bin
Fajaah

9
2. Kelompok Khawarij yang bermarkas di Arab Daratan, yaitu
kelompok yang mengusai dan mengawasi kaum khawarij yang berada di Yaman,
Hadhramaut dan Thaif, Cabang ini dipimpin oleh Abu Thaluf, Najdah bin Ami
dan Abu Fudaika

Dari dua kelompok besar , kelompok khawarij terbagi dalam Sekte-sekte


dan ajaran pokok Khawarij.Terpecahnya Khawarij ini menjadi beberapa sekte,
mengawali dan mempercepat kehancurannya dan sehingga Aliran ini hanya
tinggal dalam catatan sejarah. Sekte-Sekte tersebut antara lain adalah :

1. Al-Muhakkimah

Golongan Khawarij asli dan terdiri dari pengikut-pengikut Ali, disebut


golongan Al-Muhakkimah. Bagi mereka Ali, Muawiyah, kedua pengantara Amr
Ibn Al-As dan Abu Musa Al-Asyari dan semua orang yang menyetujui paham
bersalah itu dan menjadi kafir.

2. Al-Azariqah

Golongan yang dapat menyusun barisan baru dan besar lagi kuat sesudah
golongan Al-Muhakkimah hancur adalah golongan Al-Azariqah. Daerah
kekuasaan mereka terletak diperbatasan Irak dengan Iran. Nama ini diambil dari
Nafi Ibn Al-Azraq.Khalifah pertama yang mereka pilih ialah Nafi sendiri dan
kepadanya mereka beri gelar Amir Al-Muminin. Nafi meninggal dalam
pertempuran di Irak pada tahun 686 M. mereka menyetujui paham bersalah itu
dan menjadi musyrik

3. Al-Nadjat

Najdah bin Ibn Amir Al-Hanafi dari Yamamah dengan pengikut-


pengikutnya pada mulanya ingin menggabungkan diri dengan golongan Al-
Azariqah. Tetapi dalam golongan yang tersebut akhir ini timbul perpecahan.
Sebagian dari pengikut-pengikut Nafi Ibn Al-Azraq, diantaranya Abu Fudaik,
Rasyid Al-Tawil dan Atiah Al-Hanafi, tidak menyetujui paham bahwa orang
Azraqi yang tidak mau berhijrah kedalam lingkungan Al-Azariqah adalah
musyrik. Akan tetapi mereka berpendapat bahwa orang berdosa besar yang
menjadi kafir dan kekal dalam neraka hanyalah orang Islam yang tidak sepaham

10
dengan mereka. Adapun pengikutnya jika mengerjakan dosa besar, benar akan
mendapatkan siksaan, tetapi bukan dalam neraka, dan kemudian akan masuk
surga.

4. Al-Ajaridah

Mereka adalah pengikut dari Abd Al-Karim Ibn Ajrad yang menurut Al-
Syahrastani merupakan salah satu teman dari Atiah Al-Hanafi. Menurut paham
mereka berhijrah bukanlah merupakan kewajiban sebagai diajarkan oleh Nafi Ibn
Al-Azraq dan Najdah, tetapi hanya merupakan kebajikan. Kaum Ajaridah boleh
tinggal diluar daerah kekuasaan mereka dengan tidak dianggap menjadi kafir.
Harta boleh dijadikan rampasan perang hanyalah harta orang yang telah mati.

5. Al-Sufriah

Pemimpin golongan ini ialah Ziad Ibn Al-Asfar. Dalam paham mereka
dekat sama dengan golongan Al-Azariqah.

6. Al-Ibadiyah

Golongan ini merupakan golongan yang paling beda dari seluruh golongan
Khawarij. Namanya diambil dari Abdullah Ibn Ibad yang pada tahun 686 M.
memisahkan diri dari golongan Al-Azariqah.

b. Pemikiran Kelompok Khawarij

Secara umum hasil pemikiran dari kelompok Khawarij adalah:

1. Persoalan Khalifah

a. Kelompok khawarij mengakui khalifah-khalifah Abu Bakar, Umar


dan separo zaman dari khalifah Ustman bin Affan . Pengangkaatan ketiga
khlalifah tersebut sah sebab telah dilaksanakan dengan Syura yaitu musyawarah
ahlul halli wal aqdi. Akan tetapi diakhir masa kekhakifahan Usman bin Affan
tidak diakui oleh mereka, karena khalifah telah melakukan penyelewengan dalam
menetapkan pejabat-pejabat negara.

11
b. Khalifah Ali bin Abi Thalib, awalnya pengangkatan sebagai khalifah
diakui oleh kelompok khawarij, namun kemudian khalifah melakukan dosa besar
dengan menerima tahkim, maka mereka pun tidak mengakui Ali bin Abi Thalib
sebagai khalifah dan menghukumnya kafir

c. Khalifah harus dipilih langsung oleh rakyat.

d. Khalifah tidak harus keturunan Arab. Dengan demikian setiap orang


muslim berhak menjadi Khalifah apabila suda memenuhi syarat-syarat.

e. Khalifah di pilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap


adil dan menjalankan syariat islam, dan di jatuhi hukuman bunuh bila zhalim.

2. Persoalan Fatwa Kafir

a. Orang Islam yang melakukan Dosa besar adalah kafir,karena itu


halal darahnya, halal hartanya, halal anak istrinya dan kampung halamnya adalah
Darul Harb.

b. Orang-orang yang terlibat dalam perang jamal (perang antara


Aisyah, Talhah, dan zubair, dengan Ali bin abi tahAlib) dan para pelaku tahkim
termasuk yang menerima dan mambenarkannya di hukum kafir.

3. Persoalan Iman dan Ibadah

Kaum khawarij berpendapat bahwa yang dikatan iman itu bukanlah


pengakuan dalam hati dan ucapan dengan lisan saja, tetapi amal ibadat menjadi
rukun iman pula Barang siapa yang tidak mengerjakan sembahyang, puasa, zakat
dan lain-lain, maka orang tersebut telah menjadi kafir.

4. Persoalan Dosa

Bagi kaum khawarij semua dosa adalah besar, jadi mereka tidak mengenal
perbedaan antara dosa besar dan dosa kecil. sekalian pendurhakaan pada Tuhan
(dosa) besar

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian uraian yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik


beberapa kesimpulan

1. Kelompok khawarij lahir dari kekisruhan politik yang terjadi setelah


mangkatnya khalifah Usman bin Affan, yaitu terjadi perselisihan antara Khalifah
Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah pada perang siffin

2. Berdirinya kelompok khawarij bukan hanya berdampak pada


perbedaan politik, akan tetapi juga berkembang pada permasalahan teologis yang
memiliki perbedaan yang tidak mungkin untuk disatukan.

3. Pemikiran-pemikiran kelompok khawarij merupakan doktrin-dokrin


yang bersifat ekstrim yang berkaitan dengan persoalan-persoalan seperti tentang
khalifah, fatwa kafir, dosa serta iman dan ibadah

13
DAFTAR PUSTAKA

1. http://awanaalfaizy.blogspot.com/2012/11/khawarij-dan-
pemikirannya_5391.html
2. http://Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html
3. http://PEMIKIRAN KALAM PEMIKIRAN KHAWARIJ, MURJIAH,
QADARIYAH dan JABARIYAH.html
4. http://Kumpulan Makalah KHAWARIJ TOKOH, PEMIKIRAN,
PENAMAAN DAN PERKEMBANGANNYA.html
5. Abdul Rozak, dkk . Ilmu kalam. Bandung: Pustaka setia,2006.
6. Teungku Muhamad Hasbi Ash Shiddieqy. Sejarah dan pengantar ilmu
ketauhidan/kalam. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra,2001

14

Anda mungkin juga menyukai