Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
Drs. H. Syamsudin, MM
PEMBAHASAN
A. Pengertian Khawarij
Secara etimologi kata khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang berarti keluar,
muncul, timbul atau memberontak. Berdasarkan pengertian etimologi ini pula, khawarij berarti
setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat Islam.
Adapun khawarij dalam terminology ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut
Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap
keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang siffin pada tahun 37 H/657 M,
dengan kelompok bughat (pemberontak) Muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan
khilafah.
Madzhab Khawarij baru muncul bersamaan dengan madzhab Syiah. Masing-masing muncul
sebagai madzhab pada masa pemerintahan Khalifah Ali Bin Abi Thalib.
Aliran Khawarij merupakan suatu aliran dalam kalam yang bermula dari sebuah kekuatan
politik. Dikatakan khawarij (orang-orang yang keluar) karena mereka keluar dari barisan
pasukan Ali saat mereka pulang dari perang Shiffin, yang dimenangkan oleh Mu’awiyah melalui
tipu daya perdamaian. Gerakan exodus itu mereka lakukan karena tidak puas dengan sikap Ali
menghentikan peperangan, padahal mereka hampir memperoleh kemenangan. Sikap Ali
menghentikan peperangan tersebut, menurut mereka, merupakan suatu kesalahan yang besar,
karena Mu’awiyah merupakan pembangkang. Oleh sebab itu tidak perlu ada perundingan lagi
dengan mereka, dan seharusnya Ali melanjutkan peperangan itu sampai para pembangkang itu
hancur dan tunduk.
Kemudian orang-orang Khawarij mulai mengkafirkan siapa saja yang dianggap melakukan
kesalahan, seperti Utsman bin Affan yang melakukan kesalahan karena mengubah sistem
politiknya sehingga menimbulkan huru-hara. Kemudian Thalhah, Zubai, dan Mu’awiyah yang
melakukan pembangkangan terhadap Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah yang sah. Dan Ali bin
Abi Thalib sendiri yang melakukan kesalahan karena menghentikan pertempuran dalam perang
Shiffin, katika menaklukkan Mu’awiyah yang tidak mau bai’at kepadanya.
Inilah yang sebenarnya menjadi penyabab utama lahirnya kelompok ini.
C. Tokoh-Tokoh Aliran Khawarij
Berdasarkan catatan sejarah, gerakan kelompok khawarij ini terpecah menjadi dua cabang
besar yaitu :
1. Kelompok Khawarij yang bermarkas di wilyah Bathaih, yaitu kelompok yang mengusai dan
mengawasi kaum khawarij yang berada di Persia dan disekeliling Irak. Cabang ini dipimpin oleh
Nafi’ bin azraq dan Qatar bin Faja’ah
2. Kelompok Khawarij yang bermarkas di Arab Daratan, yaitu kelompok yang mengusai dan
mengawasi kaum khawarij yang berada di Yaman, Hadhramaut dan Thaif. Cabang ini dipimpin
oleh Abu Thaluf, Najdah bin ‘Ami dan Abu Fudaika
H. Keistimewaan Khawarij
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian uraian yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kelompok khawarij lahir dari kekisruhan politik yang terjadi setelah mangkatnya khalifah
Usman bin Affan, yaitu terjadi perselisihan antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan
Muawiyah pada perang siffin
2. Berdirinya kelompok khawarij bukan hanya berdampak pada perbedaan politik, akan tetapi juga
berkembang pada permasalahan teologis yang memiliki perbedaan yang tidak mungkin untuk
disatukan.
3. Pemikiran-pemikiran kelompok khawarij merupakan doktrin-dokrin yang bersifat ekstrim yang
ibadah.
DAFTAR PUSTAKA
http://nurkhairiyah3.blogspot.com/2013/09/ilmu-kalam-aliran-khawarij.html
http://iskandar-islam-indonesia.blogspot.com/2013/04/aliran-khawarij-dan-
perkembangannya.html=1