DAFTAR ISI......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah “tauhid/ilmu kallam”. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Ajaran
Khawarij”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.
BAB I
PENDAHULUAN
Artinya:
“Dan diantara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridhaan
allah. Dan Allah maha penyentuh kepada hamba-hambanya”
Setelah Ali sebagai Khalifah ke-4 wafat mati terbunuh, Hasan bin Ali menyerakan
kekhalifahan kepada Mu’awiyah, sedangkan Husein wafat di padang karbala.
Gerakan kaum Khawarij tidak mereda, melainkan bertambah untuk melawan
Mu’awiyah, mereka membangun organisasi sendiri dengan sangat rapi dan
berkembang menjadi bercabang dua. Pada tahap berikutnya, kaum Khawarij tidak
hanya mempersoalkan kekhalifahan dan tahkim semata, tetapi merembet kepada
masalah i’tiqad dan keyakinan sehingga dalam dunia Islam terbentuk suatu aliran
yang disebut “aliran Khawarij” .
Artinya:
26. Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara
orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.
27. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan
menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak
yang berbuat ma'siat lagi sangat kafir.
c) Iman
Kaum Khawarij berpendapat bahwa yang dilakukan iman itu bukan pengakuan
dalam hati dan ucapan dengan lisan saja, tetapi amal ibadah yang juga menjadi
rukun iman. Menurut mereka, orang yang tidak mengerjakan sholat, puasa, zakat,
dan lain-lain, ia termaksud orang kafir. Jelasnya kaum Khawarij, semua orang
mukmin yang berbuat dosa, baik besar maupun kecil adalah kafir dan wajib
diperangi serta boleh dibunuh dan dirampas hartanya.
d) Orang sakit dan Lanjut usia
Berkenaan dengan orang-orang sakit dan orang yang telah lanjut usia yang tidak
ikut berperang dijalan Allah, kaum khawarij menganggap mereka sebagai orang
kafir dan wajib dibunuh.
e) Dosa Besar dan Kecil
Kaum Khawarij menyatakan bahwa semua dosa itu sama, dan tidak ada yang kecil
atau besar. Semua kedurhakaan terhadap Tuhan termaksud dosa besar dan tidak
ada yang kecil. Pernyataan ini tampaknya dimaksud agar semua orang Islam yang
menjaadi lawan-lawannya dapat diperangi dan di rampas harta-hartanya karena
mereka terlah berbuat dosa setiap orang yang bebuat dosa adalah kafir.
f) Anak-anak orang kafir
Menurut fatwa kaum Khawarij, anak-anak orang kafir ketika mati pada uasia
kecil, ia masuk neraka karena mengikuti ibu dan bapaknya yang kafir. Bagi
sebagaian kelompok lain, fatwa ini dianggap radikal. Sangat keras dan berlebihan
karena memperlakukan manusia secara tidak adil, dan menghakimi manusia tanpa
melihat perbuatannya. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang
diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
Artinya:
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi
ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari
rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian
kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh
telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Q.S. An Nisa: 100)
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk
dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-
orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang
alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan
memelihara Kitab-Kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. karena itu
janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah
kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit.”
(Q.S. Al Ma’idah: 44)
Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudri R.A. dia berkata, “Rasulullah
SAW bersabda:
ِّ ق َما ِرقَةٌ ِع ْن َد فُرْ قَ ٍة ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ يَ ْقتُلُهَا اَوْ لَي الطَّا ِئفَتَي ِْن بِ ْال َح
ق ُ تَ ْم ُر
Artinya: “Akan memisahkan diri satu kelompok (Khawarij) ketika kaum
muslimin berpecah belah. Kelompok itu akan diperangi oleh salah satu golongan
dan dua golongan yang lebih dekat dengan kebenaran (H.R. Muslim)
Selanjutnya Abu Sa’id Al Khudri R.A menyataka bahwa rasulullah saw bersabda.:
“nanti akan muncul diantara kamu kaum yang menghina shalat kamu
dibandingkan dengan shalat mereka, dan puasa kamu dibandingkan dengan puasa
mereka, amal perbuatan kamu dibandingkan dengan amal perbuatan mereka,
mereka itu membaca al quran tetapi bacaan mereka tidak akan melewati
kerongkongan mereka, dan merka akan memecah agama sebagaimana anak panah
keluar dari busurnya” (H.R. Sahih Bukhari)
A. Kesimpulan
Secara bahasa kata khawarij berarti orang-orang yang telah keluar. Kata ini
digunakan oleh kalangan Islam untuk menyebutkan barisan Ali ibn Abi Thalib r.a
karena kekecewaan mereka terhadap sikapnya yang telah menerima tawaran
tahkim (arbitrase) dari kelompok Mu’awiyah yang dikomandoi oleh Amr ibn Ash
dalam perang Shiffin. Kaum Khawarij kadang-kadang menamakan kelompok
mereka dengan nama “kaum syurah”, artinya kaum yang mengorbankan dirinya
unutk kepentingan dan keridhaan Allah, dengan berpijak pada Q.S Al-Baqarah:
207.
Dalam ajaran Khawarij ini mereka berpendapat bahwa orang yang berbuat dosa
besar sudah bukan orang Islam lagi, tetapi menjadi kafir dan murtad, lambat laun
juga dosa kecil mereka anggap telah menjadi kafir dan halal darahnya. Akhirnya
mereka anggap Islam hanya khawarij saja. Orang islam yang tidak sepaham
dengan aliran Khawarij menurut mereka adalah kafir dan bahkan boleh dibunuh.
DAFTAR PUSTAKA
Asmuni, Yusran. 1996. Ilmu Tauhid. cet. 3, Jakarta: PT. Raka Grafindo Persada.
An-Najjar, Amir. 1986. Aqidah, Pemikiran & Filsafat Khawarij, Solo: Pustaka
Mantiq.
Anwar, Rosihom dan Razak, Abdul. 2012. Ilmu Kalam, Bandung: Pustaka .
Hatta, Mawardy. 2016. Aliran-Aliran Kalam/Teologi Dalam Sejarah Pemikiran
Islam, cet. I, Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Nata, Abdul, Ilmu Kalam. 1995. Filsafat dan Tasawuf, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Nasution, Harun. 1986. Teologi Islam: Aliran Sejarah Analisis Perbandingan.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Rahman, Taufik. 2013. Tauhid-Ilmu kalam. Bandung: Pustaka Setia.a