Anda di halaman 1dari 10

SOAL

1. Jelaskan menurut anda tentang ilmu kalam, ilmu tauhid, dan teologi islam!
2. Jelaskan apa yang melatarbelakangi munculnya berbagai aliran seperti syiah,
khawarij, murji’ah, jabariyah, qadariyah, mu’tazilah, wahabi dan aswaja!
3. Bagaiana pemikiran kalam dari masing-masing aliran tersebut beserta
doktrinnya!
4. Bagaimana implikasi pemikiran ilmu kalam dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan tema diskusi yang saudara bahas!
5. Jelaskan sepengetahuan saudara secara singkat tentang pemikiran Muhammad
Abduh, Ismail Raj Al Faruqi, H.M Rasyidi dan Harun Nasution!
A. Jelaskan menurut anda tentang ilmu kalam, ilmu tauhid, dan teologi islam!
Ilmu Tauhid ialah Ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat wajib, jaiz,
dan mustahilNya. Juga membahas tentang Rasul-rasul Allah, sifat wajib, sifat jaiz serta
sifat mustahilnya..
Ilmu Kalam merupakan disiplin keilmuan dalam agama Islam terkait berbagai
argumentasi tentang akidah iman yang diperkuat dengan dalil-dalil rasional. yaitu
kepercayaan tentang Allah dan sifat-sifatNya, tentang para Rasul dan juga sifat-
sifatnya. Demikian juga kepercayaan terhadap berita-berita (sam'iyat) yang dibawa
kitab suci dan nabi seperti alam ghaib,hari akhir, kebangkitan, dan alam akhirat.
Pembahasan keduanya sama, perbedaannya adalah ilmu kalam membahas hal-hal
tersebut berdasar argumen rasional masing-masing sekte teologi dalam islam. Sdengan
ilmu tauhid fokus dalam bagaimana orang islam mengenal tuhannya.
Begitu pula dengan teologi islam, teologi islam adalah ilmu yang membahas
ketuhanan dan segala aspek yang berkaitan dengannya. Sebenarnya ketiganya bisa
dikatakan sama jika dilihat dari segi pembahasannya.
B. Jelaskan apa yang melatarbelakangi munculnya berbagai aliran seperti syiah,
khawarij, murji’ah, jabariyah, qadariyah, mu’tazilah, wahabi dan aswaja!
1. Syiah dan Khawarij
Syi'ah muncul ketika berlangsung peperangan antara ali dan mu'awiyyah
yang dikenal dengan perang sifin. Dalam peperangan ini, sebagai respon atas
penerimaan ali terhadap arbitrase yang ditawarkan mu'awiyyah, pasukan ali di
ceritakan terpecah menjadi dua, satu pendukung sikap ali, kelak di sebut syi'ah dan
kelompok lain menolak sikap ali lekak di sebut khawarij.
2. Murji’ah
Munculnya murji'ah dilatarbelakangi oleh persoalan politik, yaitu tentang ke
kholifahan. Umat islam terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok Ali bin Abi
Tholib dan Muawiyah bin Abi Sofyan. Aliran ini muncul di Damaskus pada akhir
abad hijriah. Kalimat ini disebut murji'ah yaitu menunda atau
mengembalikan.murji'ah sendiri yakni kelompok atu aliran yang tetap berada dalam
barisan Ali bin Abi Thalib. Berkembangnya murji'ah ini,antara lain gagasan irja'
atau arja'a yang dikembangkan oleh sebagian sahabat sebagai penjamin persatuan
dan kesatuan umat islam . Gagasan irja' merupakan doktrin murji'ah,yang muncul
pertama kali sebagai gerakan politik diperlihatkan oleh cucu Ali bin Abi
Thalib,yaitu al-hasan bin Muhammad al-hanafiyah.
Sekte murji'ah muncul sebagai reaksi atas sikap yang tidak mau terlibat
dalam upaya "kafir mengafirkan" terhadap orang yang melakukan dosa besar,
sebagaimna yang dilakukan kaum khawarij. sekte ini menangguhkan penilaiannya
terhadap orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim di hadapan tuhan karena
hanya tuhanlah yang mengetahui keadaan iman seseorang. Begitupun orang mukmin
yang melakukan dosa besar, tapi menurut mereka masih di sebut mukmin. Sekte ini
beranggapan bahwa berbuat atau melakukan dosa, tidak bermasalah apabila disertai
dengan iman,seperti halnya melaksanakan solat tidak berguna apabila disertai
dengan kekafiran.
3. Jabariah dan Qadariah
Munculnya kedua paham ini tetap mempunyai kaitan dengan aliran-aliran
Kalam sebelumnya yakni Khawārij dan Murji’ah, sementara itu muncul dalam
sejarah teologi Islam seorang bernama Washil bin ‘Atha’ yang lahir di Madinah di
tahun 700 M dan mendirikan aliran teologi baru yang berbeda dengan kedua aliran
teologi sebelumnya yang dikenal dengan nama Mu’tazilah. Pada masa inilah umat
Islam telah banyak mempunyai kontak dengan keyakinan-keyakinan dan pemikiran-
pemikiran dari agama-agama lain dan dengan filsafat Yunani. Sebagai akibat dari
kontak ini masuklah ke dalam Islam paham Qadariyah (free will dan free act) dan
paham Jabariyah atau fatalisme.
Paham Qadariyah yang muncul sekitar tahun 70 H (689 M). Tetapi menurut
keterangan ahli-ahli teologi Islam, bahwa golongan ini dimunculkan pertama kali
dalam Islam oleh Ma’bad al-Juhany di Bashrah. Dikatakan bahwa yang pertama kali
berbicara dan berdebat masalah qadar adalah seorang Nasrani yang masuk Islam di
Irak. Kemudian darinyalah paham ini diambil oleh Ma’bad al-Juhany dan temannya
Ghailān al-Dimasyqi. Ma’bad termasuk tabi’in atau generasi kedua setelah Nabi.
Tetapi ia memasuki lapangan politik dan memihak ‘Abd al-Rahmān Ibn al-Asy’as,
gubernur Sajistan, dalam menentang kekuasaan Bani Umayyah. Ma’bad al-Juhany
akhirnya mati terbunuh dalam pertempuran melawan al-Hajjaj tahun 80 H.
Sepeninggal Ma’bad al-Juhany, Ghailān al-Dimasyqi sendiri terus
menyiarkan paham Qadariyahnya di Damaskus, tetapi di sana dia mendapat tekanan
dari Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Azīz (717-720 M). Setelah ‘Umar wafat ia
meneruskan kegiatannya yang lama, hingga akhirnya ia mati dihukum oleh Hisyam
bin ‘Abdul malik (724-743 M/105-125 H). Ghailān mengembangkan ajaran
Qadariyah sempai ke Iran.
Adapun aliran sebaliknya, yaitu dikenal dengan paham Jabariyah sebagai
antitesa dari paham Qadariyah. Paham Jabariyah ini lahir bersamaan dengan
dikembangkannya paham Qadariyah oleh pengikut-pengikutnya setelah kedua tokoh
paham free will ini wafat. Di dalam buku Sarh al-‘Uyūn dikatakan bahwa paham
Jabariyah ini berakar dari orang-orang Yahudi di Syām, lalu mereka
mengajarkannya kepada sebagian orang muslim saat itu, setelah mempelajarinya
kemudian mereka menyebarkannya. Tetapi perkataan ini tidak berarti bahwa paham
ini semata-mata berakar dari Yahudi saja, karena orang Persia juga telah mengenal
pemikiran tersebut sebelumnya.
Golongan muslim yang pertama kali memperkenalkan paham Jabariyah ini
adalah al-Ja’d bin Dirham, tetapi waktu itu belum begitu berkembang. Kemudian
Jahm bin Shafwān dari Khurāsān mempelajari paham ini dari al-Ja’d bin Dirham
yang kemudian menyebar luaskannya. Jahm yang terdapat dalam aliran Jabariyah ini
sama dengan Jahm yang mendirikan aliran al-Jahmiyyah dalam kalangan Murji’ah.
Sehingga paham Jabariyah juga identik dengan sebutan Jahmiyyah karena
berkembang setelah disebarluaskan oleh Jahm bin Shafwān. Sebagai sekretaris
Syurayh ibn al-Hārits, ia turut dalam gerakan melawan kekuasaan Bani Umayyah.
Dalam perlawanan tersebut Jahm ditangkap dan dihukum mati tahun 131 H.
4. Mu’tazilah
Aliran ini muncul pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan dan
anaknya Hisyam. Aliran ini mulai muncul karena Washil bin Atha dan ‘Amru bin
Ubaid memisahkan diri dari pengajian gurunya Hasan Bashri di masjid Bashrah,
kemudian memebentuk pengajian sendiri. Karena bebrbeda pendapat mengenai
orang orang mukmin yang mengerjakan dosa besar. Menurut ‘Atha orang mukmin
yang mengerjakan  dosa besar, tidak mu’min dan tidak pula kafir, melainkan di
suatu tempat diantara kedua itu.
a. Karena memisahkan diri dari ( menyalahi) semua pendapat yang telah mengenai
dosa besar. Menurut Murji’ah masih mu’min, menurut Khawarij Azariqah
menjadi kafir, menurut Hasan Bashri menjadi munafik. Menurut Atha tidak
mu’min dan tidak pula kafir, tetapi fasik.
b. Karena pendapat mereka mengatakan bahwa orang yang mengerjakan dosa
besar bererti memisahkan diri dari golongan orang mu’min dan dari golongan
orang kafir.
5. Wahabi
Pengenalan peradaban Yunani pada masyarakat Arab menyebabkan praktek-
praktek keagamaan di Hijaz lebih didominasi oleh kalangan sufi yang bersifat mistik
platonik dan kalangan sunni, seperti pemujaan terhadap orang-orang suci beserta
tempat pemakamannya. Bid’ah, khurafat dan takhayul juga menjamur di kalangan
masyarakat, bahkan sampai pada penyimpangan akidah yang tampak dari upacara-
upacara ritual yang tidak berpangkal pada ajaran Allah dan Nabi Saw. Kondisi
keagamaan ini membuat geram Muhammad bin ‘Abd al-Wahab (1115-1206
H./1703-1792 M.) yang berseberangan paham dengan kalangan sunni dan sufi,
sehingga mendirikan sebuah gerakan yang terkenal di masyarakat dengan gerakan
Wahabiyyah.
Bisa dikatakan bahwa alasan kenapa Muhammad bin Abdul Wahhab
mendirikan gerakan wahabi adalah karena keresahannya setelah pergi di beberapa
negeri yang dikuasai Islam ia melihat berbagai macam tradisi, kepercayaan, dan
adat-istiadat yang dilakukan oleh masyarakat dalam bentuk ritual-keagamaan. Ia
juga menyaksikan betapa besarnya pengaruh ahli-ahli tarekat di masa hidupnya
sehingga kuburan-kuburan syaikh tarekat yang bertebaran di setiap kota, bahkan
kampung-kampung, ramai dikunjungi oleh orang-orang yang ingin meminta
berbagai macam pertolongan.
Muhammad bin Abdul Wahhab melihat di beberapa negeri Islam yang
dikunjunginya itu kehidupan Islam telah lenyap karena telah meninggalkan ritus
yang tidak bernafaskan Islam, dan kemunduran yang merata. Kondisi umat yang
telah rusak tauhidnya itulah yang tampaknya mendorong Muhammad ibn ‘Abd al-
Wahhâb untuk memperbaikinya lewat pemikiran dan ajaran-ajarannya.
6. Ahlu Sunnah Wal Jamaah
Ahl al-Sunnah dikenal luas dan populer sejak adanya kaum Mu‟tazilah yang
menggagas rasionalisme dan didukung oleh penguasa Bani Abbasiyah. Sebagai
madzhab pemerintah, Mu’tazilah menggunakan cara-cara kekerasan dalam
menghadapi lawan-lawannya. Aliran ini memaksa para pejabat dan tokoh-tokoh
agama untuk berpendapat tentang kemakhlukan al-Quran. Akibatnya, aliran ini
melakukan mihnah (inquisition), yaitu ujian akidah kepada para pejabat dan ulama.
Materi pokok yang diujikan adalah masalah al-Quran.
Tujuan al-Makmun melakukan mihnah adalah membebaskan manusia dari
syirik Jumlah ulama yang pernah diuji sebanyak 30 orang dan diantara ulama yang
melawannya secara gigih adalah Ahmad bin Hanbal. Kegiatan tersebut akhirnya
memunculkan term Ahl al Sunnah Wa al-Jama’ah.
C. Bagaiana pemikiran kalam dari masing-masing aliran tersebut beserta
doktrinnya!
1. Khawarij
Iman dalam pandangan khawarij tidak hanya percaya kepada Allah, mengerjakan
segala perintah kewajiban agama juga merupakan bagian dari keimanan. Dengan
demikian, siapapun yang menyatakan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi
tidak melaksanakan kewajiban agama malah melakukan perbuatan dosa, ia
dipandang kafir.
2. Murjiah
Pelaku dosa besar akan disiksa di neraka. Sementara Murji’ah moderat berpendapat
bahwa pelaku dosa besar tidaklah menjadi kafir. Meskipun disiksa di neraka, ia tidak
kekal didalamnya, bergantung pada dosa yang dilakukannya. Kendati pun demikian,
masih terbuka kemungkinan bahwa Tuhan akan mengampuni dosanya sehingga
bebas dari siksa neraka.
3. Qadariah
Berpendapat bahwa segala perbuatan manusia tidak merupakan perbuatan yang
timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya.
Kalau seseorang mencuri umpamanya, maka perbuatan mencuri itu bukanlah terjadi
atas kehendaknya sendiri, tetapi timbul karena kada dan kadar.Tuhan menghendaki
yang demikian.
4. Jabariah
Kaum Jabariah berpendapat sebaliknya. Manusia tidak mempunyai kemerdekaan
dalam menentukan kehendak dan perbuatannya. Manusia dalam faham ini terikat
pada kehendak mutlak Tuhan. Manusia tidak mempunyai kekuasaan untuk berbuat
apa-apa; manusia tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri dan
tidak mempunyai pilihan; manusia dalam perbuatannya adalah dipaksa dengan tidak
ada kekuasaan, kemauan dan pilihan baginya. Segala perbuatan manusia tidak
merupakan perbuatan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang
dipaksakan atas dirinya.
5. Mu’tazilah
Aliran Mu’tazillah mempunyai lima dokterin yang dikenal dengan al-usul al-
khamsah. Berikut ini kelima doktrin aliran Muktazillah.
a. At-Taauhid (Tauhid)
Ajaran pertama aliran ini berarti meyakini sepenuhnya bahwa hanya Allah SWT.
Konsep tauhid menurut mereka adalah paling murni sehingga mereka senang
disebut pembela tauhid (ahl al-Tauhid).
b. Ad-Adl
Menurut aliaran Muktazillah pemahaman keadilan Tuhan mempunyai pengertian
bahwa Tuhan wajib berlaku adil dan mustahil Dia berbuat zalim kepada hamba-
Nya. Mereka berpendapat bahwa tuhan wajib berbuat yang terbaik bagi manusia.
Misalnya, tidak memberi beban terlalu berat, mengirimkan nabi dan rasul, serta
memberi daya manusia agar dapat mewujudkan keinginannya.
c. Al-Wa’d wa al-Wa’id (Janji dan Ancaman).
Menurut Muktazillah, Tuhan wajib menepati janji-Nya memasukkan orang
mukmin ke dalam sorga. Begitu juga menempati ancaman-Nya mencampakkan
orang kafir serta orang yang berdosa besar ke dalam neraka.
d. Al-Manzilah bain al-Manzilatain (posisi di Antara Dua Posisi).
Pemahaman ini merupakan ajaran dasar pertama yang lahir di kalangan
Muktazillah. Pemahaman ini yang menyatakan posisi orang Islam yang berbuat
dosa besar. Orang jika melakukan dosa besar, ia tidak lagi sebagai orang
mukmin, tetapi ia juga tidak kafir. Kedudukannya sebagai orang fasik. Jika
meninggal sebelum
6. Wahabi
Adapun doktrin-doktrin ajaran wahabi sebagai berikut
a. yang boleh dan harus disembah hanyalah Tuhan, dan orang-orang yang
menyembah selain Tuhan telah menjadi musyrik serta halal untuk dibunuh
b. kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya
karena mereka meminta pertolongan bukan lagi kepada Tuhan, tetapi kepada para
syaikh atau wali dan dari kekuatan gaib. Orang Islam demikian juga telah
menjadi musyrik
c. menyebut nama nabi, syaikh atau malaikat sebagai perantara dalam doa juga
merupakan syirik
d. meminta syafaat selain kepada Tuhan adalah juga syirik
e. bernazar kepada selain Tuhan juga syirik
f. memperoleh pengetahuan selain dari Alquran, hadis, dan kias (analogi)
merupakan kekufuran
g. tidak percaya kepada qada dan qadar Tuhan juga merupakan kekufuran
h. penafsiran Alquran dengan takwil (interpretasi bebas) adalah kufur
7. Syiah
a. Ali bin Abi Thalib adalah imam dan khalifah yang ditetapkan melalui nash
(wahyu) dan wasiat dari Rasulullah
b. Mereka beranggapan bahwa kepemimpinan (imamah) harus dari jalur kerurunan
Sayyidina Ali
c. Jika pernah terjadi imam bukan dari keturunan Ali, hal itu merupakan kezaliman
dari orang lain dan taqiyah dari keturunan Ali
d. Kepemimpinan bukan hanya dipandang sebagai kemaslahatan dengan dipilih atau
ditunjuk, tapi kepemimpinan termasuk aqidah dan tiang agama
e. Imam wajib memiliki sifat ‘ismah (terpelihara dari kesalahan) sebagai sifat yang
terdapat dalam diri Nabi
f. Imam harus terbebabas dari dosa kecil maupun besar
8. Ahlu Sunnah Wal Jama’ah
a. Doktrin-doktrin dari aliran Asy‟ariyah mengambil jalan tengah antara golongan
rasionalis dan tektualis (tawassut)
b. Allah bisa dilihat dengan mata kepala di akhirat.
c. Sifat-sifat Allah yaitu sifat-sifat positif atau ma’ani, yaitu kodrat, iradat, dan
seterusnya adalah sifat-sifat yang lain dari dzat Allah tapi bukan juga lain dari
dzat.
d. Al-Qur‟an sebagai manifestasi kalamullah yang qadim adalah qadim, sedangkan
al-Qur‟an berupa huruf dan suara adalah baru.
e. Allah menghendaki kebaikan dan keburukan
f. Allah boleh memberi beban di atas kesanggupan manusia.
g. Kebaikan dan keburukan tidak dapat diketahui akal semata-mata.
h. Pekerjaan manusia, Allah-lah yang menentukan.
i. Ada syafa‟at di hari kiamat.
j. Utusan-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw diperkuat dengan mukjidzat-mukjidzat-
Nya.
k. m. Kebangkitan di akhirat, pengumpulan manusia di padang mahsyar, pertanyaan
Munkar dan Nakir di kubur, timbangan amal perbuatan manusia, jembatan
shiratal mustaqim, kesemuanya adalah benar.
l. Surga dan neraka adalah makhluk (diciptakan).
m. Semua Shahabat-shahabat Nabi baik dan adil.
n. Ijma‟ adalah suatu kebenaran yang harus diterima.
o. Orang mukmin yang mengerjakan dosa besar akan masuk neraka sampai selesai
menjalani siksa dan akhirnya akan masuk surga.
D. Bagaimana implikasi pemikiran ilmu kalam dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan tema diskusi yang saudara bahas!
Dengan semboyannya yaitu kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta kembali
ke jalan kaum Salaf. Wahabi menyebarkan pahamnya kepada masyarakat yang
notabennya tidak memiliki dasar ilmu agama yang cukup, yang sebelumnya beragama
dengan santai dan tidak punya musuh. Setelah terpapar paham wahabi, dalam beragama
meraka menjadi orang yang kaku, frontal, dan arogan. Seakan-akan hanya dirinya yang
paling benar dan yang tidak sependapat dengannya dinyatakan sesat. Paham wahabi
menyebabkan hilangnya ketenagan dalam beragama karena doktrinnya yang keras.
E. Jelaskan sepengetahuan saudara secara singkat tentang pemikiran Muhammad
Abduh, Ismail Raj Al Faruqi, H.M Rasyidi dan Harun Nasution!
Abduh adalah salah satu tokoh pembaharu dalam islam. Dia banyak
dipengaruhi oleh Syaikh Jamaluddin al-Afghani, terutama dalam pemikiran rasional,
politik dan sosialnya. Abduh adalah salah satu penganut ajaran rasionalis dan condong
kepada Mu’tazilah. Kepercayaan pada kekuatan akal, membawa Muhammad Abduh
selanjutnya kepada faham yang mengatakan bahwa manusia mempunyai kebebasan
dalam kemauan dan perbuatan.
Ismail Raj Al-Fariqi, yang dikenal sebahgai penggagas islamisasi ilmu. Ia
berkeyakinan bahwa kalimat Allah adalah kalimat paling agung. Allah ada sebagai
tuhan dan manusia adalah makhluknya. Ia mengakui manusia mempunyai kebebasan
dalam kemauan dan perbuatan serta bebas memilih apa yang akan dilakukan. Oleh
karena kebebasan memilih itulah nanti pada hari akhir perbuatan manusia itu akan
diganjar sesuai dengan apa yang dilakukan (balasan).
Di dalam Ilmu Kalam Harun Nasution mengungkapkan beberapa pendapat
adanya hubungan akal dan wahyu. Salah satu fokus pemikiran Harun Nasution adalah
hubungan antara akal dan wahyu. Ia menjelaskan bahwa wahyu dan akal memang
menimbulkan pertanyaan, tetapi keduanya tidaklah bertentangan. Akal hanya
mengetahui hal-hal yang masih bersifat umum saja akan tetapi wahyu datang untuk
menspesifikasikan hal yang diketahui oleh akal. Akal dapat mengetahui kebaikan dan
keburukan sebelum datangnya wahyu, akal dapat mengetahui adanya tuhan sebelum
adanya wahyu. Akan tetapi akal tidak mampu menjelaskan secara lebih terperinci
seperti akal tahu menyembelih kambing itu buruk akan tetapi wahyu memperinci hal
tersebut dengan mengatakan bahwasanya menyembelih kambing untuk dibagikan
kepada orang miskin itu baik. Akal tahu bahwa alam ini tidak bisa jadi begitu saja, pasti
ada penciptanya akan tetapi akal tidak tahu siapa penciptanya dan wahyu datang
menjelaskannya.

Anda mungkin juga menyukai