Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji hanya milik Allah SWT semata, yang telah member nikmat kesehatan dan
menganugrahkan akal pikiran kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang
berjudul : “Sejarah Timbulnya Persoalan Kalam Dalam Islam”

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Demikian pula bagi para keluarga yang dengan setia mendampingi perjuangan hidup beliau. Tak lupa
juga kepada para sahabat yang rela berkorban harta dan nyawa demi tegaknya Dien Al Islam, yang
hasilnya dapat kita rasakan bersama sampai sekarang ini. Juga kami haturkan salam sejahtera bagi umat
beliau yang mengikuti ajaran yang disampaikan oleh beliau hingga akhir zaman kelak.

Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu dalam penulisan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, oleh
sebab minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak.
A. SEJARAH MUNCULNYA ILMU KALAM DALAM ISLAM.

Munculnya Ilmu Kalam dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan ‘Utsman
bin Affan yang berbuntut pada penolakan Mu’awiyah atas kekholifahan Ali bin Abi Thalib. Ketegangan
antara Mu’awiyah dan Ali bin Abi Tholib mengkristal menjadi Perang Shiffin yang berakhir dengan
keputusan tahkim yakni tawaran yang diusulkan untuk memecah kubu Sayyidina ali menjadi dua bagian
yaitu Syi’ah dan Khowarij (arbitrase). Sikap Ali yang menerima tipu muslihat Amr bin Ash, utusan dari
pihak Mu’awiyah dalam tahkim, ia dalam keadaan terpaksa, itu tidak disetujui oleh sebagian tentaranya
dalam arti menentang. Mereka memandang Ali bin Abi Tholib telah berbuat salah sehingga mereka
meninggalkan barisannya. Dalam sejarah Islam, mereka terkenal dengan sebutan Khawarij, yaitu orang
yang keluar dan memisahkan diri atau secerders.Sedangkan, sebagian besar pasukan yang membela dan
tetap mendukung Ali menamakan dirinya sebagai kelompok Syi’ah.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya Ilmu Kalam dapat dibagi menjadi dua , yaitu faktor
dari dalam ( intern) dan faktor dari luar ( extern).

B. Faktor faktor yg menyebabkan timbulnya ilmu kalam

1. Faktor Intern

Adapun faktor-faktor intern dari ilmu kalam ada tiga macam, yaitu:

a. Sesungguhnya Al-Qur’an itu sendiri disamping merupakan seruan dakwahnya kepada tauhid dan
mempercayai kenabian, terdapat pula perkara yang berhubungan soal menyinggung golongan-golongan
dan agama yang tersebar pada masa Nabi Muhammad SAW.lalu Al-Qur’an itu menolaknya dan
membatalkan pendapat-pendapatnya.

b. Sesungguhnya kaum muslimin telah selesai menaklukkan negeri-negeri baru, dan keadaan mulai
stabil serta melimpah ruah rezekinya,disinilah akal pikiran mereka mulai memfilsafatkan agama.

c. Masalah –masalah politik, yakni pada detik-detik saat Rasullullah wafat, beliau tidak memberikan
satu isyaroh pun tentang siapa yang akan menggantikan beliau dalam masalah Khilafah dan Imamah,
sehingga terjadilah pro dan kontra di kubu umat Islam pada waktu itu.

2. Faktor Extern

Adapun faktor-faktor extern ada tiga, yaitu:

a. Sesungguhnya kebanyakan orang-orang memeluk islamitu sesudah kemenangannya, semula mereka


memeluk berbagai agama, yaitu: Agama Yahudi, Kristen, Manu, Zoroaster, Brahmana, Sabiah, Atheisme
dan lain-lain.
b. Sesungguhnya golongan islam yang terdahulu terutama golongan Mu’tazilah telah memutuskan
perhatiannya yang terpenting yaitu untuk dakwah islamiah dan bantahan alasan orang-orang yang
memusuhi islam.

c. Faktor ketiga ini merupakan kelanjutan faktor yang kedua. Yaitu sesungguhnya kebutuhan para
mutakallimin terhadap filsafat itu adalah untuk mengalahkan (mengimbangi) musuh-musuhnya,
mendebat mereka dengan mempergunakan alasan-alasan yang sama, maka mereka terpaksa
mempelajari filsafat Yunani dalam mengambil manfaat logika, terutama dari segi Ketuhanan. Kita
mengetahui An-Nadhami (tokoh Mu’tazilah) mempelajari filsafat Aristoteles dan menolak baberapa
pendapatnya.

3. Fase Penyelidikan dan Pemikiran

Kemenangan-Kemenangan yang mereka peroleh dalam peperangan dan kemewahan hidup


menyebabkan mereka merasa aman tinggal dalam negri mereka masing-masing dan memperoleh
kesempatan untuk membahas masalah-masalah agama secara pembahasan falsafah yang tidak lagi
membatasi diri.

Kaum muslimin mulai mengunakan filsafat untuk memperkuat alasan-alasannya. Ini adalah fase
membicarakan soal-soal agama secara filosofis. Seperti contoh, orang-orang muslim dulu iman kepada
Qodar baik dan buruknya dan iman seepenuhnya bahwa manusia ini ditugaskan menjalani perintah-
perintah Tuhan tanpa menanyakan lebih lanjut. Datanglah kemudian orang-orang yang mengumpulkan
ayat-ayat sekitar soal tersebut dan memfilsafatkannya. Disatu pihak ada ayat–ayat yang menunjukan
adanya jabr(paksaan) dan pemberian tugas diluar kesanggupan seseorang (lihat Q.S. Al- Baqoroh,2:6; Al-
Mudatsir, 74:17; At-Taubah, 9:3). Dipihak lain Qur’an penuh dengan ayat-ayat yang menunjukan bahwa
manusia bisa melakukan perbuatannya dan bertanggung jawab terhadapnya. (lihat, Q.S Al-Isro’, 17:94;
An-Nisa’, 4:168; Al-Kahfi,18:29; Al-Insan, 76:3). Bagaimana mempertemukan ayat-ayat tersebut?

C. ALARAN-ALIRAN ILMU KALAM

1. Alaran khawarij

Khawarij adalah aliran dalam teologa islam yang pertama kali muncul. Menurut ibnnu abibakar
ahmad al-syahrastani, bahwa yang disebut khawarij adalah setiap orang yang keluar dari imam yang hak
yang telah disepakati para jama’ah, baik ia keluar pada sama sahabat khulafaur rasidin, atau pada masa
tabi’in secara baik-baik.

Dalam urain diatas diasebutkan beberapa macam dari aliran tersebut sebagai berikut:

· Al-mukhakimah

Adalah mereka yang keluar dari barisan yang keluar dari barisan ali ketika berlangsung peristiwa
takhim dan kemudian berkumpul disuatu tempat yang bernama harur, bagian dari negeri kufah.
Pimpinan mereka diantaranya Abdullah bin al-kawa, utab bin al-a’war, abdulah bin wahab al-rasidy. Al-
muhakimah ini adalah golongan khawarij yang pertama yang terdiri dapi pengikut pengikut ali , mereka
berpendapat bahwa ali,muawiah, kedua pengantar amr ibnu al-ash dan abu musa al-as’ari serta orang
yang menyetujui tahkim sebagai orang-orang yang bera salah menjadi kafir.

· Al-azarikah

Adalah bagian dari golongn khawarij yang dapat menyusun barisan baru yang besar dan kuat.
Khalifah yang pertama mereka pilih adalah nafi sendiri, dan kepadanya mereka memberi gelar amiru al-
mukminin.

· Al-najdat

Adalah golongan khawarij yang ketiga. Nama golongan ini diambil dari nama pimpinannya yang
bernama Najdah ibn amir al-hanafi dari yamah. Mereka ini pada mulanya ingin berga bung dengan kaum
azarikah, namun rencana ini tedak terwujud karena terjadi perselisihan paham antara pengikut al-
zarikah dan al-najad.

2. Aliran syiah

Aliran syiah adalah golongan yang menyanjung dan memuji sayidina ali secara berlebihan karena
mereka beranggapan bahwa ali lebih berhak menjadi khalafah pengganti nabi Muhammad
saw,berdasarkan wasiatnya. Sedangkan khalifah-khalifah superti abubakar asidiq dan umar bin khotob
dan usman bin affan dianggap sebagai penggasab atau perampas khilfah.

3.Aliran murjiah

Aliran ini muncul sebagai reaksi atas sikapnya yang tidak mau terlibat dalam upaya kafir
mengafirkan terhadap orang yang melakukan dosa besar, sebagai mana yang dilakukan aliran khawarij,
mereka menanggahkan penilaian terhadap orang-orang yang terlibat dalanm peristiwa takhim itu
dihadapan tuhan, karena hanya tuhanlah yang mengetahui keadaan iman seseorang.

Pandangan itu terlihat dari kata murjiah itu sendiri yang berasal dari kata arja-a yang berarti
porang yang menanggukan, mengakhirkan dan member pengharapan.

Sebagai aliran teologi, kaum murjiah ini mempunyai pendapat bahwa orang yang melakukan
dosa desar bukanlah kafir dan tidak kekal dalam neraka sesuai dangan dosa yang ia lakuakan dan ada
kemungkinan tuhan akan mengampuninya, sehingga mereka tidak akan masuk neraka sama sekali.

Adapun golongan murjiah ekstrim tokohnya adalah jahm bin safwan dan pengikutnya disebut
al-jamiah. Golongn ini bferpendapat bahwa orang islam yang percaya pada tuhan yang kemudian
menyatakan kekufuran secara lisan, tidaklah kafir,karena kafir dan iman tempatnya bukan dalam bagian
tubuh manusia tetapi dalam hati sanubari.

KESIMPULAN

Sejarah timbulnya persoalan-persoalan Ilmu Kalam di pengaruhi oleh beberapa sebab, yaitu:
1. Faktor intern, Dasar Al-Qur’an, Sebab Politik, Fase Penyelidikan dan Pemikiran

2. Faktor ekstern, faktor dari luar, baik kebudayaan asing maupun agama lain.

· Banyak diantara pemeluk-pemeluk islam yang mula-mula beragama Yahudi, Masehi, dan lain-lain
bahkan diantara mereka sudah ada yang menjadi ulamanya.

· Golongan Islam yang dulu, terutama mu’tazilah yang membela ‘aqidah islamiyah, berpendapat
bahwa mereka tidak dapat menunaikan kewajiban mereka sebagaimana mestinya melainkan dengan
mengetahui dengan sebaik-baiknya ‘aqidah-‘aqidah yang dianut oleh pihak lawan serta dalil-dalil
mereka, agar dapat disusun bantahan-bantahan terhadap lawan aqidah itu. Yaitu filsafat dan logika.
Dengann masuknya filsafat, semakin banyak pula pembicaraan ilmu kalam. (contoh: jauhar, arad).

· Dan mereka menemukan bahwasanya lawan-lawan mereka bersenjata dalam membela aqidah
mereka dengan filsafat. Karenanya dipandang perlu untuk menghadapi lawan mempergunakan senjata
yang digunakan lawan sendiri. Lantaran merekapun memahami falsafah Yunaniah. Mereka memasukan
kedalam ilmu tauhid hal-hal yang menjadi alat untuk mempertahankan ‘aqidah.

Anda mungkin juga menyukai