BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran agama islam yang di bawa Nabi Muhammad Saw. Di yakini
dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batim.
Di dalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang begaimana seharusnya manusia
itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang
seluas-luasnya.
Petunjuk-petunjuk
agama
mengenai
berbagai
kehidpan
manusia,
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu Kalam
1. Latar Belakang Ilmu Kalam
Munculnya Ilmu Kalam dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut
peristiwa pembunuhan Utsman bin Affan yang berbuntut pada penolakan
Muawiyah atas kekholifahan Ali bin Abi Thalib. Ketegangan antara Muawiyah
dan Ali bin Abi Tholib mengkristal menjadi Perang Shiffin yang berakhir dengan
keputusan tahkim yakni tawaran yang diusulkan untuk memecah kubu Sayyidina
ali menjadi dua bagian yaitu Syiah dan Khowarij. Sikap Ali yang menerima tipu
muslihat Amr bin Ash, utusan dari pihak Muawiyah dalam tahkim, ia dalam
keadaan terpaksa, itu tidak disetujui oleh sebagian tentaranya dalam arti
menentang. Mereka memandang Ali bin Abi Tholib telah berbuat salah sehingga
mereka meninggalkan barisannya. Dalam sejarah Islam, mereka terkenal dengan
sebutan Khawarij, yaitu orang yang keluar dan memisahkan diri atau secerders.
Sedangkan, sebagian besar pasukan yang membela dan tetap mendukung Ali
menamakan dirinya sebagai kelompok Syiah.
2. Pengertian Ilmu Kalam
Menurut Ibn Khaldun, sebagaimana di kutip A. Hanafi, ilmu kalam ialah
ilmu berisi alas an-alasan yang mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman
dengan menggunakan
dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng
dari kepercayaan-kepercayaan aliran golongan salaf dah ahli sunnah.1
Selain itu ada pula yang menyatakan bahwa ilmu kalam ialah ilmu yang
membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan
dengan bukti-bukti yang meyakinkan2. Di dalam ilmu ini membahas tentang cara
marifat tentang sifat-sifat Allah dan para Rasul-Nya dengan menggunakan dalildalil yang pasti guna mencapai kebahagiaan hidup abadi. Ilmu ini termasuk induk
1A. Hanafi, Theologi Islam (ilmu kalam), (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), cet. III, hlm.10,
ilmu agama dan paling utama bahkan paling mulia, karena berkaitan dengan zat
Allah, zat para rasul-Nya.
Dalam pada itu, Muhammad Abduh berpendapat bahwa ilmu kalam
adalah ilmu yang membicarakan tentang wujud Tuhan (Allah), sifat-sifat yang
mesti ada padanya, dan membicarakan pula tentang rasul-rasul Tuhan untuk
menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada padanya,
sifat-sifat yang mesti tidak ada padanya serta sifat-sifat yang mungkin ada padaNya dan sifat-sifat yang mungkin terdapat padanya3.
3. Aliran-aliran ilmu kalam dan Toko-tokohnya
Problematika teologis di kalangan umat Islam baru muncul pada masa
pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib (656-661M) yang ditandai dengan
munculnya kelompok dari pendukung Ali yang memisahkan diri mereka karena
tidak setuju dengan sikap Ali yang menerima Tahkim dalam menyelesaikan
konfliknya dengan muawiyah bin abi Sofyan, gubernur syam, pada waktu perang
siffin. Kelompok ini selanjutnya dikenal dengan Kelompok Khawarij.
Lahirnya
Kelompok
Khawarij
ini
dengan
berbagai
pendapatnya
4 Abuddin Nata, Ilmu kalam, Filsafat, dan tasawuf,. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1995. Hal.
29
6 Ibid. Hal. 97
pelaku tahkim lainnya yaitu Abu Musa Al-Asyari, Muawiyah bin Abi Sofyan dan
Amr Bin Ash
1.Tokoh-tokoh Khawarij
Diantara tokoh-tokoh khawarij yang terpenting adalah :
a. Abdullah bin Wahab A.
d. Hausarah al-Asadi
j. Abd al-Rabih
2. Al-Azariqah
3.Al-Najdat
4.Al-baihasyiah
5.Al-Ajaridah
6.Al-SaAlibah
7.Al-Ibadiah
8.Al Sufriyah
5. Khalifah di pilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan
menjalankan syariat islam, dan di jatuhi hukuman bunuh bila zhalim.
6. Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi setelah tahun ke tujuh dari masa
kekhalifahannya Usman r.a dianggap telah menyeleweng,
7. Khalifah Ali dianggap menyelewang setelah terjadi Tahkim (Arbitrase).10
b) Aliran Murjiah
Aliran Murjiah ini muncul sebagai reaksi atas sikapnya yang tidak mau
terlibat dalam upaya kafir mengkafirkan terhadap orang yang melakukan dosa
besar, sebagai mana hal itu dilakukan oleh aliran khawarij. Mereka
menangguhkan penilaian terhadap orang-orang yang terlibat dalam peristiwa
tahkim itu di hadapan tuhan, karena hanya tuhanlah yang mengetahui keadaan
iman seseorang. Orang mukmin yang melakukan dosa besar itu dianggap tetap
mengakui bahwa tiada tuhanselalin allah dan Nabi Muhammad sebagai Rasulnya.
Dengan kata lain bahwa orang mukmin sekalipun melakukan dosa besar masih
tetap mangucapkan dua kalimat syahadat yang menjadi dasar utama dari iman.
Oleh karena itu orang tersebut masih tetap mukmin, bukan kafir.11 Pandangan
mereka itu terlihat pada kata murjiah yang barasal dari kata arja-a yang berarti
menangguhkan, mengakhirkan dan memberi pengharapan.
Hal-hal yang melatarbelakangi kehadiran murjiah antara lain adalah :12
a. Adanya perbedaan pendapat antara Syiah dan Khawarij; mengkafirkan pihakpihak yang ingin merebut kekuasaan ali dan mengakfirkan orang- yang terlihat
dan menyetujui tahkim dalam perang siffin.
b. Adanya pendapat yang menyalahkan aisyah dan kawan-kawan yang
menyebabkan terjadinya perang jamal.
10 Abdul Rozak,M.Ag. dkk . Ilmu kalam. Bandung:CV. Pustaka setia,2006. Hal. 51 et.seq
11 Abuddin Nata. Op.cit . Hal. 33
12 H.M Yusran Asmuni, op.cit. Hal. 106
selanjutnya, aliran murjiah ini terpecah menjadi beberapa macam, ada yang
moderat, ada pula yang ekstrem.
Tokoh murjiah Moderat antara lain adalah hasan bin Muhammad bin Ali
bin Abi Thalib, Abu Hanifah, Abu Yusuf dan beberapa ahli hadits,15 yang
berpendapat, bagaimanapun besarnya dosa seseorang, kemungkinan mendapat
ampunan dari tuhan masih ada. Sedangkan yang ekstrem antara lain ialah
kelompok Jahmiyah, pengikut Jaham bin Shafwan. Kelompok ini berpendapat,
sekalipun seseorang menyatakan dirinya musyrik, orang itu tidak dihukum kafir.16
c) Aliran Qadariyah
Qadariyah berakar pada qadara yang dapat berarti memutuskan dan
memiliki kekuatan atau kemampuan.Sedangkan sebagai suatu aliran dalam ilmu
kalam, qadariyah adalah nama yang dipakai untuk suatu aliran yang memberikan
13 Ibid, Hal. 34
14 Ibid, Hal. 106
15 Abuddin Nata. Op.cit . Hal. 34
16 H.M Yusran Asmuni, op.cit. Hal. 108
Dalam
paham
qadariyah
manusia
di
pandang
(siksa Neraka) atas segala amal perbuatannya yang salah dan dosakarena itu
pula, maka Allah berhak disebut adil.
c. Kaum Qadariyah mengatakan bahwa Allah itu maha esa atau satu dalam ati
bahwa Allah tidak memiliki sifat-sifat azali, seprti ilmu, Kudrat, hayat,
mendengar dan melihat yang bukan dengan zat nya sendiri. Menurut mereka
Allah SWT, itu mengetahui, berkuasa, hidup, mendengar, dan meilahat dengan
zatnya sendiri.
d. Kaum Qadariyah berpendapat bahwa akal manusia mampu mengetahui mana
yang baik dan mana yang buruk, walaupun Allah tidak menurunkan agama.
Sebab, katanya segala sesuatu ada yang memiliki sifat yang menyebabkan baik
atau buruk.20
Dengan demikian paham qadariyah memilki dasar yang kuat dalam islam,
dan tidaklah beralasan jika ada sebagian orang menilai paham ini sesat atau kelaur
dari islam
d) Aliran Jabariyah
Nama jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa.
Sedangkan menurut al-Syahrastani bahwa Jabariyah berarti menghilangkan
perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyandarkan perbuatan tersebutkepada
Allah.21 Dan dalam bahasa inggris disebut dengan fatalism atau predestination,
yaitu paham yang menyatakan bahwa perbuatan manusia di tentukan sejak semula
oleh qada dan qadar tuhan.
Menurut catatan sejarah paham jabariyah ini di duga telah ada sejak
sebalum agama Islam datang ke masyarakat arab. Hal ini kemudian mendasari
mereka untuk tidak bisa berbuat apa-apa, dan menyebankan mereka semata-mata
tunduk dan patuh kepada kehendak tuhan.22
20 Ibid. hal. 47
21 Drs. Abuddin Nata. Op.cit . Hal. 39
22 Ibid. hal. 40
10
11
12
c. Al Nazzam
d. Al-Jubbai26
13
14
32 Ibid, Hal. 90
33 .M. Yusran Asmuni, op. cit. Hal. 135 et seq.
15
f) Aliran Salafiyah
Secara bahasa salafiyah berasal dari kata salaf yang berarti terdahulu, yang
dimaksud terdahulu disini adalah orang-orang terdahulu yang semasa Rasul SAW,
para sahabat, para tabiin, dan tabitt tabiin. sedangakan salafiyah berarti orangorang yang mengikuti salaf.34
Istilah salaf mulai dikenal dan muncul beberapa abad abad sesudah Rasul
SAW wafat, yaitu sejak ada orang atau golongan yang tidak puas memahami al
Quran dan hadits tanpa tawil, terutama untuk menjelaskan maksud-maksud
tersirat dari ayat-ayat al-Quran sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak
layak bagi Allah SWT.35
Orang yang termasuk dalam kategori salaf adalah orang yang hidup
sebelum tahun 300 hijriah, orang yang hidup sesudah tahun 300 H termasuk
dalam kategori khalaf.
1. Tokoh-tokoh ulama salaf dan perkembangan Aliran salafiyah.
Tokoh terkenal ulama salaf adalah Ahmad bin Hambal. Nama lengkapnya,
Ahmad, bin Muhammad bin Hambal, beliau juga di kenal sebgai pendiri dan
tokoh mazhab Hambali. .
Tokoh salafiyah yang terkenal lainnya adalah Taqiyuddin Abu al Abbas
Ahmad bin Abdul Halim bin Abd al salam bin Abdullah bin Muhammad bin
Taimiyah al Hambali, atau yang lebih di kenal dengan nama Ibnu Taimiyah.
Beliau merupakan seorang teolog dan ahli Hukum yang banyak menghasilkan
karya tulis.beliau juga ahli di bidang tafsir dan hadist.
Dalam perkembangannya, ajaran yang bermula pada Imam Ahmad bin
Hanbal ini, selanjutnya di kembangkan oleh Ibnu Taimiyah, kemudian di suburkan
oleh Imam Muhammad bin Abdul Wahab.dan akhirnya berkembang di dunia
Islam secara Spodaris.
16
Pada abad ke 20 M gerakan ini muncul dengan dimensi baru. Tokohtokohnya adalah Jamaluddin al Afgani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha.
Salafiyah baru al afgani ini terdiri dari 3 komponen pokok yakni :
1. Keyakinan bahwa kemajuan dan kejayaan umat Islam hanya mungkin di
wujudkan jika mereka kembali kepada ajaran Islam yang masih murni dan
meneladani pokok hidup sahabat Nabi
2. perlwanan terhadap kolonialisme dan mominasi barat, baik politik, ekonomi,
maupun kebudayaan.
3. pengakuan terhadap keunggulan barat dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Al Afgani dapat di katakan sebagai penganut salafiyah modern karena
dalam
rumusan
pahamnya
yang
banyak
meletakkan
unsur-unsur
17
Dengan gambaran serupa itu, maka iman semua orang islam di anggap
sama, tidak ada perbedaan antara iman orang islam yang berdosa besar dan iman
orang islam yang patuh menjalankan perintah-perinyah Allah. Jalan pikiran yang
dikemukakan oleh Abu Hanifah itu dapat membawa kesimpulan bahwa perbuatan
kurang penting dibandingkan dengan iman.36
B. Ilmu Fiqih
a. Latar Belakang Ilmu Fiqih
Tarikh tasyri atau sejarah fiqih islam, pada hakekatnya, tumbuh dan
berkembang dimasa Nabi sendiri, karena Nabi lah yang mempunyai wewenang
untuk mentasyrikan hukum, dan berakhir dengan wafatnya Nabi. Dan yang
dimaksud masa kenabian yaitu masa dimana hidup Nabi Muhammad saw, dan
para sahabat yang bermula dari diturunkannya wahyu sampai berakhit dengan
wafatnya Nabi pada tahun 11H. Era ini merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan fiqih islam. Suatu masa turunnya syariat islam dalam pengertian
yang sebenarnya37.
Turunnya syariat dalam proses munculnya hukum-hukum syariyah hanya
terjadi pada era kenabian ini Sebab syariat itu turun dari Allah dan itu berakhir
dengan turunnya wahyu setelah nabiwafat. Nabi sendiri tidak punya kekuasaan
untuk membuat hukum-hukum syariyah karena tugas seorang rosul hanya
menyampaikan hukum-hukum syariyah itu kepada umatnya. Dari sini kita dapat
memahami bahwa kerja para Fuqoha dan mujtahidin bukan membuat hukum tapi
mencari dan menyimpulkannya dari sumber-sumber hukum yang benar. Sumbersumber hukumi islam yang menjadi rujukan para mujtahidin dalam mencari
hukum-hukum syariyah adalah wahyu, baik dari al-Quran maupun as-Sunnah.
Sedangkan yang dimaksud dengan sejarah perkembangan fiqih islam (tasyri)
adalah ilmu yang membahas tentang keadaan fiqih islam pada masa Rasulullah
dan masa-masa sesudahnya, untuk menentukan masa-masa terjadinya terjadinya
36 Ibid, hlm. 42
37 Sirry,MunimA.SejarahFiqih Islam. 1996
18
hukum itu dan segala yang merupakan hukum, baik berupa naskh, takhshis dan
lain-lain, serta tentang keadaan fuqoha dan mujtahidin beserta hasil karya mereka
terhadap hukum-hukum itu38.
b. Pengertian Ilmu Fiqih
Dilihat dari sudut bahasa, fiqih berasal dari kata faqaha yang berarti
memahami dan mengerti. Sedangkan menurut istilah syarI, ilmu fiqih
dimaksudkan
sebagai
ilmu
yang
berbicara
tentang
hukum-hukum
19
40 Idrus ramulyo, dalam: Asas-asas Hukum Islam, Sinar Grafika, 1996, hlm. 105
41 Ibid. hlm. 107
42 Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, 2004, hlm. 237
20
Mazhab Hanafi
Didirikan oleh Imam Abu Hanifah, Mazhab Hanafi adalah yang paling
Mazhab Maliki
Didirikan oleh Imam Malik, diikuti oleh sekitar 25% muslim di seluruh
dunia. Mazhab ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara. Mazhab ini
memiliki keunikan dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk Madinah
sebagai sumber hukum karena Nabi Muhammad SAW. hijrah, hidup, dan
meninggal di sana; dan kadang-kadang kedudukannya dianggap lebih tinggi dari
hadits.
c.
Mazhab Syafi'i
Dinisbatkan kepada Imam Syafi'i memiliki penganut sekitar 28% muslim
21
d.
adzhab Hambali
imulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh
22
Ubaid bin Abdu Yaziz bin Hasyim bin Murhalib bin Abdu Manaf, lahir di
Ghuzzah Palestina wilayah Syam pada tahun 150 H dan wafat di Mesir pada
tahun 204H semenjak kecil ia sudah hapal Al-Quran dan gurunya bernama
Mufti Mekah48
d. Ahmad Bin Hambal Asyaibani (164-241H)Bernama
Ahmad bin Hilal bin Asyad Adzuhali As-Syaibani lahir di Baghdad dan wafat
pada bulan robiul awal, gurunya Imam Syafii ,gurunya lebih dari seratus orang
salah satu karya tulisnya yaitu al-musnad yang memuat lebih dari 4000 hadist49
e. Imam Daud bin Ali Al-Asybahani (202-270H) dan Ibnu Hazm Al-Andalusi
(384-456H)Kedua ulama ini adalah ulama besar dan tokoh madzhab dhahiri
pada awal mulanya Daud bin ali bermadzhab syafii dan sangat menghormati
imam Syafii karena Asyafii sangat menguasai al-quran dan assunnah.
Kemudian sebagai ulama dhahiri, beliau tidak mau menggunakan qiyas beliau
hanya menggunakan dhahirinya saja baik dari al-quran atau pun assunah
karena itu kemudian terkenal dengan nama Daud Ad-Dhahiri
Pada mulanya madzhab dhahiri menyebar di bagdad, kemudian menyebar
ke sebelah barat dan menjadi pegangan di andalusia
f. Imam Jafat As-Shaddiq (80-148H)Beliau adalah salah seorang dari ulama
Syi`ah yang berketurunan dari Rasulallah SAW. Ia adalah putra Muhammad Al
Bakir bin Ali Zaenal Abidin bin Husein bin Ali Karramallahu Wajhahu
sedangkan Ibunya Ummu Farwah binti Alqosim bin Muhammad bin Abi Bakar
Ash-Shiddiq RA.
Dengan pengetahuannya yang dalam tentang al-qur`an beliau menarik
mutiara-mutiara dari pengertian-pengertian dan Nash-nash Al-qur`an kemudian
dari Sunnah sesudah itu mengambil mashlahat dari akal pokiran yang sehat.
C. Ilmu Tasawuf
a. Latar Belakang Ilmu Tasawuf
48 Ibid. hlm. 129
49 Ibid. hlm. 132
23
dan
dialog
langsung
seorang
hamba
dengan
tuhan-Nya.
Tasawuf Akhlaki
50 Abudin Nata, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998),
Cet ke-4, h. 153
24
Tasawuf akhlaki jika ditinjau dari sudut bahasa merupakan bentuk frase
atau dalam kaidah bahasa Arab dikenal dengan sebutan jumlah idhafah)(
Frase atau jumlah idhafah merupakan gabungan dari dua kata menjadi satu
kesatuan makna yang utuh dan menentukan realitas yang khusus. Dua kata itu
adalah tasawuf dan akhlak. Jika kata tasawuf dengan kata akhlak disatukan,
dua kata ini akan menjadi sebuah frase, yaitu tasawuf akhlaki. Secara etimologis,
tasawuf akhlaki bermakna membersihkan tingkah laku atau saling membersihkan
yang menjadi sasarannya. Tasawuf akhlaki ini bisa dipandang sebagai sebuah
tatanan dasar untuk menjaga akhlak manusia atau dalam bahasa sosialnya
moralitas masyarakat.
Oleh karena itu, tasawuf akhlaki merupakan kajian ilmu yang sangat
memerlukan praktik untuk menguasainya. Tidak hanya berupa teori sebagai
sebuah pengetahuan, tetapi harus terealisasi dalam rentang waktu kehidupan
manusia. Agar
mudah
menempatkan
posisi
tasawuf
dalam
kehidupan
Hasan Al-Bashri
Hasan Al-Bashri, memiliki nama lengkap Abu Said Al-Hasan bin Yasar
adalah seorang zahid yang termasyur dikalangan tabiin. Lahir di Madinah pada
tahun 21 H (632 M) dan wafat pada tahun 10 H (728 M). Ia dikabarkan pernah
25
bertemu dengan 70 orag sahabat yang turut menyaksikan peperangan Badr dan
300 sahabat lainnya.54
Hasan Al-Bashri terkenal dengan keilmuannya yang sangat dalam. Tak
heran kalau ia menjadi imam di Bashrah secara khusus dan daerah-daerah lainnya
secara umum. Tidak heran kalau ceramah-ceramahnya dihadiri oleh selurh
segmen masyarakat. Disamping dikenal sebagai zahid, ia juga dikenal sebagai
seorang wara dan berani memperjuangakan kebenaran. Diantara karya tulisannya
berisi kecaman terhadap aliran kalam Qadariyyah dan tafsir-tafsir Al-Quran.
Hamka mengemukakan sebagian ajaran tasawuf Hasan Al-Bashri seperti berikut:55
a) Perasaan takut yang menyebabkan hatimu tenteram lebih baik daripada rasa
tentram yang menimbulkan perasaan takut.
b) Dunia adalah negeri tempat beramal. Barang siapa bertemu dunia dengan
perasaan benci dan zuhud, ia akan berbahagia dan memperoleh faedah
darinya. Akan tetapi, barang siapa bertemu dunia dengan perasaan rindu dan
hatinya tertambal dengan dunia, ia akan sengsara dan akan berhadapan dengan
penderitaan yang tidak dapat ditanggungnya.
c) Tafakur membawa kita pada kebaikkan dan berusaha mengerjakannya.
Menyesal atas perbuatan jahat menyebabkan kita untuk tidak mengulanginya
lagi. Sesuatu yang fana-betapa pun banyaknya- tidak akan menyamai sesuatu
yang baqa-betapa pun sedikitnya. Waspadalah tehadap negeri yang cepat
datang dan pergi serta penuh tipuan.
d) Dunia ini adalah seorang janda tua yang telah bungkuk dan beberapa kali
ditinggal mati suaminya.
e) Orang yang beriman akan senantiasa berdukacita pada pagi dan sore hari
karena berada diantara dua perasaan takut, yaitu takut mengenang dosa yang
telah lampau dan takut memikirkan ajal yang masih tinggal serta bahaya yang
akan mengancam.
54 Hamka, Tasauf: Perkembangan dan Pemurniannya, Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1986,
h 76.
55 Hamka, Tasauf: Perkembangan dan Pemurniannya, ..., hal 78.
26
Al-Muhasibi
Al-Harits bin Asad Al-Muhasibi (wafat 243 H) menempuh jalan tasawuf
Taat.
b)
Aktivitas anggota tubuh yang telah disinari oleh cahaya yang memenuhi
hati merupakan tahap makrifat selanjutnya.
c)
d)
Tahap keempat, apa yang dikatakan oleh sementara sufi dengan fana yang
menyebabkan baqa.
27
Al-Qusyairi
Beliau adalah seorang tokoh sufi utama dari abad kelima hijriah. Nama
lengkapnya Al-Qusyairi adalah Abdul Karim bin Hawazin, lahir pada tahun 376
H di Istiwa, kawasan Naishabur. Al-Qusyairi adalah seorang yang mampu
mengompromikan syariat denga hakikat. Beliau wafat pada tahun 465 H.59
Al-Qusyairi menjelaskan bahwa pengembalian arah tasawuf menurutnya harus
dengan merujuknya pada doktrin Ahlus Sunnah wal Jamaah, yang dalam hal ini
adalah dengan mengikuti para sufi sunni pada abad ketiga dan keempat hijriah
yang sebagaimana diriwayatkannya dalam Ar-Risalah.
4)
Al-Ghazali
Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin
Muhammad bin Taus Ath-Thusi Asy-Syafii Al-Ghazali. Lahir pada tahun 450
H/1058 M di kota Khurasan, Iran.
Dalam tasawufnya, Al-Ghazali memilih tasawuf sunni berdasarkan AlQuran dan As-Sunnah Nabi Muhammad Saw. ditambah dengan doktrin Ahlu
Sunnah Wa Al-Jamaah. Dari paham tasawufnya, ia menjauhkan semua
kecenderungan gnostis yang memengaruhi para filsuf Islam, sekte Ismailiyah,
59 Abu Al-Wafa Al-Ghanimi At-Taftazani, Madkhal Ila At-Tashawwuf Al-Islam,
28
60 Harun Nasution, Filsafat dan Mistisme dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1978, h
78.
61 Al-Ghazali, Kimiya As-Saadah, Beirut: Al-Maktabah Asy-Syibiyah, t.t, h 132.
62 Al-Ghazali, Kimiya As-Saadah, ..., h 130.
29
2.
Tasawuf Irfani
Untuk menemukan pengenalan (marifat) seorang sufi harus melalui
beberapa fase yang dikenal dengan maqom (tingkatan) dan hal (keadaan).
Lingkup perjalanan menuju Allah ini dalam kalangan sufi sering disebut sebagai
karangan irfani. Ciri-ciri tasawuf sunni antara lain
a. Melandaskan diri pada Al-quran dan As-Sunnah.
b.Tidak menggunakan terminologi-terminologi filsafat sebagaimana terdapat pada
ungkapan-ungkapan Syahahat.
c. Lebih bersifat mengajarkan dualisme dalam hubungan antara Tuhan dan
manusia.
d. Kesinambungan antara hakikat dengan syariat.
e. Lebih terkonsentrasi pada pembinaan, pendidikan akhlak, dan pengobatan jiwa
dengan cara riyadhah (latihan-latihan) dan langkah takhalli, tahalli, dan tajalli.
Berikut tokoh-tokoh beserta ajaran dari tasawuf irfani.
a) Robiah Al-Adawiyah
Nama lengkap dari Robiah adalah Robiah Al-adawiyah bin Ismail AlAdawiyah Al-Bashariyah Al-Qarisyah. Ia lahir pada tahun 95H/713 M disuatu
perkampungan dekat kota Basrah dan wafat dikota itu juga pada tahun 185H.
b) Ajaran Tasawuf Rabiah Al adawiyah
Rabiah Al adawiyah tercatat dalam perkembangan mistisme dalam islam
sebagai peletak dasar tasawuf berdasarkan cinta kepada Allah SWT. Rabiah pula
yang pertama-tama mengajukan pengertian rasa tulus ikhlas dengan cinta yang
berdasarkan permintaan ganti dari Allah SWT. Sikap dan pandangan Rabiah Al
adawiyah tentang cinta dipahami dari kata-katanya, baik yang langsung maupun
yang disandarkan kepadanya.63
3.
Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi yaitu tasawuf yang ajaran-ajaranya memadukan antara visi
intuitif dan visi resional. Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya
memadukan antara visi mistis dan visi rasional.Tasawuf ini menggunakan
63 Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf,Bandung:CV. Pustaka Setia 2010,253-255
30
31
ini, maka hasil yang diperoleh oleh para shufi falsafi sebagaimana telah di
ungkapkan adalah sesuatu yang wajar saja, dan suatu konsekuensi logis. Namun
apabila didekati dengan fiqih dan ilmu kalam, adalah jenis hal tersebut di anggap
suatu yang menyimpang, karena antara khalik dan makhluk, antara abid dan
mabud tidak bisa di satukan.
D. Ilmu Filsafat
a. Latar Belakang Ilmu Filsafat
Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad
ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi
akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak
menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaanpertanyaan ini.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak
di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir.
Jawabannya sederhana, di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada
kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.
Akibat dari berkembangnya kesusasteraan Yunani dan masuknya ilmu
pengetahuan serta semakin hilangnya kepercayaan akan kebenaran yang diberikan
oleh pemikiran keagamaan, peran mitologi yang sebelumnya mengikat segala
aspek pemikiran kemudian secara perlahan-lahan digantikan oleh logos (rasio/
ilmu).
Pada saat inilah, para filsofof kemudian mencoba memandang dunia
dengan cara yang lain yang belum pernah dipraktekkan sebelumnya, yaitu berpikir
secara ilmiah. Dalam mencari keterangan tentang alam semesta, mereka
melepaskan diri dari hal-hal mistis yang secara turun-temurun diwariskan oleh
tradisi. Dan selanjutnya mereka mulai berpikir sendiri. Dalam artian inilah, mulai
32
ada kesadaran untuk mendekati problem dan kejadian alam semesta secara logis
dan rasional.
b. Pengertian Ilmu Filsafat
Secara
etimologis
filsafat
berasl
dari
bahsa
Arab
yaitu falsafah.Kata falsafah inipun berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata
philosophia.Philos
berarti
cinta,
suka.Sophia
berarti
pengetahuan,
peradaban yunani dan menjadikan titik tolak peradaban manusia di dunia. Filsafat
yunani telah menyebar dan mempengaruhi di berbagai bangsa diantaranya adalah
33
34
itu mati jiwa itu pindah lagi dan seterusnya.Tetapi dengan mensucikan dirinya,
jiwa dapat selamat dari reinkarnasi itu.Kedua dari penemuannya terhadap intervalinterval utama dari tangga nada
1. Zaman Klasik (abad 6 SM - 2 M)
Pada zaman yunani kuno, filsafat dianggap sebagai filsafat alam, karena
pada masa ini segala sesuatu diukur dan di ambil dari alam.
Menurut pendapat para tokoh pada zaman ini, yaitu:
a. Thales (624 546 SM), berpendapat bahwa alam semesta ini berasal dari air,
karena dari segala aspek kehidupan memerlukan dan menggunakan air.
b. Anaximander (610 547 SM), berpendapat bahwa alam semesta berasal dari
udara, karena setiap makhluk hidup pasti membutuhkan dan menggunakan
udara.
c. Heraclitus, berpendapat bahwa alam berasal dari api, karena dari api akan
menjadikan sesuatu menggumpal dan membentuk benda padat yang
diakibatkan dari panasnya api.
d. Pythagoras (572 500 SM), berpendapat bahwa semua berasal dari sesuatu
yang bisa dihitung dan di angka-kan.
e. Parmanides, berpendapat bahwa sesuatu dilihat dari dua segi, yakni fisika
(sesuatu yang ada itu ada) dan metafisika (sesuatu yang tidak ada itu tidak ada).
f. Socrates (470 -399 SM), yang mengemukakan bahwa pada masa setelah yunani
kuno, mengalami masa keemasan
35
Periode skolastik awal (abad 9 12), ditandai oleh pembentukan metodemetode yang lahir karena hubungan yang rapat antara agama dan filsafat
serta persoalan tentang universalia.
b.
c.
3.
Filsafat Modern
Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern. Pada masa ini
rasionalisme semakin kuat. Tidak gampang untuk menentukan mulai dari kapan
Abad Pertengahan berhenti. Namun, dapat dikatakan bahwa Abad Pertengahan itu
36
berakhir pada abad 15 dan 16. Masa setelah Abad Pertengahan adalah masa
Modern. Sekalipun, memang tidak jelas kapan berakhirnya Abad Pertengahan itu.
Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas menandai masa Modern ini, yaitu berkembang
pesat berbagai kehidupan manusia Barat, khususnya dalam bidang kebudayaan,
ilmu pengetahuan, dan ekonomi.
Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru
menuju perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo da Vinci
(1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630)
dan Galileo Galilei (1564-1643). Sedangkan Francis Bacon (1561-1623)
merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam
bidang ilmu pengetahuan. Dia merupakan bangsawan Inggris yang terkenal
dengan karyanya yang bermaksud untuk menggantikan teori Aristoteles tentang
ilmu pengetahuan dengan teori baru.
Pada masa filsafat modern ini terdapat beberapa aliran yang berkembang
pada masa itu, diantaranya yaitu:
a.
Idealisme
Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa
realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa.ide-ide dan pikiran atau
yangsejenis dengan itu.Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam
perkembangansejarah pikiran manusia. Tokohnya yaitu Immanuel Kant, Georg
Wilhelm Friedrich Hegel, Arthur Schopenhauer, Francis Herbert Bradley.
b.
Materialisme
Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa dunia
ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu.
Kemajuan aliran ini mendapat tantangan yang keras dan hebat dari kaum agama
dimana-mana.Hal ini disebabkan bahwa faham Materialisme ini pada abad ke-19
tidak mengakui adanya Tuhan (atheis) yang sudah diyakini mengatur budi
masyarakat.Pada masa ini, kritikpun muncul di kalangan ulama-ulama barat yang
menentang Materialisme.
c.
Dualisme
37
Empirisme
Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang memandang alam ini
terdiri atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Kedua
macam hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri, sama azazi dan abadi.
Perhubungan antara keduanya itu menciptakan kehidupan dalam alam Contoh
yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini adalah terdapat
dalam diri manusia.
e.
Rasionalisme
Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang
berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal.Selain itu, tidak ada sumber kebenaran
yang hakiki.
f.
Fenomenalisme
Secara
harfiah
Fenomenalisme
adalah
aliran
atau
faham
yang
Intusionalisme
Intusionalisme adalah suatu aliran atau faham yang menganggap bahwa
38
Intuisi adalah non-analitik dan tidak didasarkan atau suatu pola berfikir tertentu
dan sering bercampur aduk dengan perasaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aliran dalam islam meliputi aliran Ilmu Kalam, aliran Ilmu Fiqih, aliran
Ilmu Tasawuf, dan aliran Ilmu Filsafat. Latar belakang ilmu-ilmu yang ada
tersebut sudah ada maupun muncul dan lahir sejak zaman nabi / rasulullah tetapi
hanya sebab kemunculannya saja yang berbeda-beda. Adapun tokoh-tokoh yang
ada dalam aliran pemikiran ilmu dalam islam tersebut sangat banyak dan dengan
pemikiran tentang ilmu-ilmu tersebut sangatlah hebat hingga mampu membuat
ilmu-ilmu tersebut menjadi bisa menyelesaikan suatu kondisi yang terjadi baik
berupa konflik ataupun suatu keadaan yang terjadi walaupun dengan pemikiran
yang berbeda- beda, maka dari itu dengan pemikiran yang berbeda-beda itulah
yang membuat saling menguatkan memperselesaikan suatu keadaan yang sedang
terjadi dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmu aliran dalam islam tersebut.
B. Saran
Penulis menyadari terdapat banyak sekali kekurangan dalam penulisan
makalah ini, namun penulis telah berupaya menyelesaikan makalah ini dengan
memaksimalkan usaha agar terselesaikannya tugas makalah ini. Sesuatu yang
sangat di harapkan adalah saran dan kritikan yang membangun demi memperbaiki
kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang ada.