A. Ilmu kalam
1. Pengertian Tauhid/ilmu kalam dan ruang lingkupnya
Ilmu kalam ialah ilmu ayng membicarakan tentang Tuhan, sifa-sifat Nya baik
yang wajib,muhal dan yang jaiz . tentang Rasul ,dan sifat-sifat nya.
Ilmu kalalm di sebut dengn beberapa nama
Ilmu Aqaid
Ilmu Tauhid
Golongan ini adalah aliram ‘moderat’ yang berusaha memandang pelaku dusa
besar tidak kafir, karena penentu dosa hanyalah hak milik Allah saja, dan bukan
urusan manusia. Mereka mengatakan bahwa amal bukan bagian dari iman,merak
berpendapat bahwa mulakukan keshaliah ataupun kemaksiatan tidak akan mengurangi
atau menambah iman seseorang. Bahkan perbuatan kafir dan zindiq tidak akan
membahayakan keimanan seseorang.
c. Mu’tazilah
Mu’tazilah adalah suatu aliran ‘rasionalis’ yang berpendapat bahwa orang yang
melakukan dosa besar di tempatkan pada posisi ‘netral’ yaitu antara kafir dan
mukmin, tidak kafir dan bukan mukmin,dalam mu’tazilah posisi tersebut di sebur al-
manzilah manzilatain ‘’posisi di antara dua sisi’’.
d. Jabbariyah
Dengan demikian jabariyah yang ekstim mengatakan bahwa manusia lemah tidak
berdaya,terkait dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan.
Kedua, jabariyah yang moderat adalah Tuhan yang menciptakan manusia,baik itu
positif atau negatif. tetapi manusia memiliki peran juga di dalamnya.
e. Qadariyah
f. Syi’ah
Ahlulbait
Al-Bada’
Asyura
Imamah
Isham
Mahdawiyah
Marja’iyah
Mahdawiyah dan masih banyak lagi.
B. FIQH
1. Pengertian dan sejarah munculnya fiqh
Fiqh merupakan salah satu bidang ilmu dalam syari’ah islam yang secara khusus
membahas membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan
manusia, baik kehidupan pribadi bermasyarakat maupun kehiduppan manusia dengan
Tuhannya. Fiqh membahas tentang cara bagaimana beribadah, tentang prinsip hukum
islam dan hubungan antara manusian sesuai dengan dalil-dalil yang ter dapat
dalamAl-Qur’an dan sunnah. Dalam hukum Fiqh terdapat empat mazhabdari Sunni,
satu mazhab dari syi’ah dan khawarij.
Masa berikunya adalah sejak berkuasanyan Mu’awwiyah sampai sekirar abat ke-
2 H. Rujukan dlam mengatasi persoalah masih sama dengan barpegang pada Al-
Qur’an, Hadist, dan ijtihad . tetapi proses ijtihad fiqh sering mengalami masalah,di
sebabkan tersebar luasnya kekuasaan islam di berbagai wilayah dan mendatangkan
ijtihad yang berbeda-beda.
Dr. Thaha jabir fayyad berkesiimpulan bahwa mazhab yang muncul sekitar tiga
belas mazhab yang semuanya berfaliasi sebagai ‘ahlu-sunnah’ tetapi hanya sembilan
yang di ketahui,di antaranya adalah,
Tasawuf adalalh ilmu yang membahas masalah pendekatan diri manusia kepada
Tuhan melalui penyucian roh. Para ilmuwan islam dan para orientalis sampai saat ini
masih berbeda tentang asal usul istilah Tasawuf. Ada pendapat bahwa tasawuf di
pengaruhi oleh agama dan tradisi sebelumnya,seperti terambil dari kata shuf yaitu
bulu kasar, ada juga yng mengatakan berawal dari kata shafa yang artinya bersih , ada
juga yang mengatakan dari kata shaff yang artinya barisan shaf ketika shalat. Sebab
yang kuat imanya dan murni kebatinannya itu ketika memilih shaf pertama.
Kata tasawuf memang sudah lumrah pada abad ke dua Hijriyah, orang yang
mula-mula di beri gelar sufi adalah Abu Hasyim dari kota kufah.tetapi orisinalitas
ajaran tasawwuf banyak di perbedakkan. Beberapa kalangan menyatkan tasawuf
tersumbeer dari ajaram persia ,hindu, atau nasrani. Misalnya tentang Ma’rifat yang
merupakan sisa-sisa ajaran filsafat Yunani.
Sejarah mencatat, kegigihan al-Ghazali dalam menahan deras arus filsafat yang
masuk kedalam tasawuf tidak berlangsung lama.sepeninggalaln Beliau,pada abad ke-
VI datang aliran baru yaitu sinkretisme antara ajaran tasawuf dengan filsafat. Ajaran
tasawuf pada abad ke-VII ini di perkuat pada latihan dan perjuangan batin melalui
ibadah dan dzikir, kemudian muncul istilah kasyaf,tajalli,wihdat al-muthlaqah,hulul
dan ittihad.
Pada masa ini terjadi kemunduran sufi,hal itu nampak pada potret kehidupan sufi
di persia. Naiknya kerajaan shafawi di persia pada tahun 1502 M membuat nasib
tasawuf di persia semakin memburuk.
Manusia dilengkapi oleh dua pokok oleh Allah, yaitu rohani dan jasmani. Dua
hal ini memiliki kebutuhan masing-masing, jasmani membutuhkan
makam,minum,pelampiasan shahwat dan lainya, sedangkan rohani membutuhkan
kedamaian, ketentraman kasih sayang, dan cinta.
Para sufi menegaskan bahwa hakikat sesungguhnya adalalh rohaninya. Ia
adalah muara segala kebajikan. Bahagia badani sangat tergantug pada
kebahagiaan rohani, sedang kebahagiaan rohani tidak ada hubungannya pada
wujud jasmani manusia. Ahli tasawuf membuat suatu sistem yang terdiri dari 3
tingkatan ; Takhalli, tahalli dan tajalli.
Takhalli
Merupakan langkah pertama yang harus di jalani orang sufi. Takhalli
adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku / akhlaq tercela baik
jasmaniyah maupun batiniyah.
Takhalli
Bila tahap pertama sudah bisa di lalui ,maka berlanjut pada tahap ke-2
yaitu mengisi diri dengan sifat-sifat terpuji dengan taat lahir dan batin.
Pada tahap ini, hati harus selalu ingat dan berzikir kepada Allah.
Sikap mental dan perbuatan baik yang sangagt penting di isikan kedalam
diri manusia dan di biasakan dalam rangka pembentukan manusia
parpurna,antara lain sbg
Taubat adalah rasa penyesalan yang sungguh-sungguh dalalm hahti di
sertai permohonan ampun .
Cemas dan harap adalah suatu perasaan yang tumbul karna banyak
melakukan perbuatan salah,dan sering lalai kpda Allah. Sering
menyendiri karna menyadari kurangnyan dalam mangabdi kepada
Allah.
Zuhud terhadap dunia.
Al-farq adalah tidak menuntut lebih banyak dari apa yang telah di
punyai dan merasa puas atas apa yang sudah di miliki.
As-shabru adalah keadaan jiwa yang kokoh, stabil dan konsisten dalam
pendirian.
Ridha adalah menerima denagn lapang dada dan hati terbuka atas apa
yang datang dari Allah.
Muqorobah adalah suatu sikap mawas diri, mirip dengan intropeksi diri
atau setiap saat siap dan siaga meneliti keadaan diri sendiri
Tajalli
Tajalli adalah pengungkapan nur gain dalam hati.
Untuk memmperdalam rasa ketuhanan ,ada beberapa cara yang di ajarkan
alhi sufi,antara lain;
Munajat
Muqarabah dan mushabahah
Memperbanyak wirid dan zikir
Mengingat mati
Tafakkur
b. Tasawus A’mali
Dinamakan tasawuf a’mali karna sisi amal di dalamnya lebih dominan dari
sisi teori, akan tetapi tidak berarti tasowof ini kosong dari teori. Istilah ‘amali ini
mewujudiankan bahwa tasawuf ini telah menjadi sebuah madrasat tariqoh yang
diterorganisi.
Dalam tasawuf ini ajaran agama di bagi kepada ilmu batin dan ilmu lahir.
Oleh karena itu, cara memahami dan mengamalkannya juga harus memakai lahir
dan batin. Kedua aspek yang tersimpan dalam agama dibagi menjadi 4 yaitu;
syari’ah, thariqah, hakikat dan ma’rifat.
Syari’ah
Syari’ah adalah undang-undang yang telah di tetapkan oleh Allah untuk umat
manusia dalam bidang hukum. Karna itu mengerjakan syari’ah berati
mengerjakan amalan-amalan lahir dan ajaran agama ,seperti sholat, puasa,
zakat, dsb.
Thariqoh
Thariqoh adalah bentuk nyata dari tasawuf. Ia lebih bercorak tuntunan hidup
praktis sehari-hari dari pada corak konseptual yang filosofis.
Haqiqah
Kajian tentang haqiqah di mulai dengan aspek moral yang di bentengi dengan
aspek ibadah,jika kedua aspek ini di lakukan denganpenuh kesungguhan dan
keikhlasan, akan meningkatkan kondisi mental seseorang, suatu saan jika
tingkat mental seseorang telah sampai pada tingkat tertinggi, Tuhan akan
menerangi hati sanubari orang tersebut dengan nur-Nya.
Ma’rifat
Ma’rifat artinya pengetahuan tentang Tuhan melalui hati sehingga jiwa merasa
dekat dan menyatu dengan Tuhan.
c. Tasawuf falsafi
Tasawuf falsafi merupakan tasawuf yang ajaranya memadukan antar visi
mistis dan visi rasional, perpaduan ajaran tasawuf dengan filsafat, membuat ajaran
tasawuf ini bercampur dengan ajaran-ajaran filsafat. Istilah-istilah dalam tasawuf
falasifa antara lain; fana’ dan baqa’,ittihad, hulul, dan wahdatul wujud.