Anda di halaman 1dari 9

ALIRAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM

A. Ilmu kalam
1. Pengertian Tauhid/ilmu kalam dan ruang lingkupnya
Ilmu kalam ialah ilmu ayng membicarakan tentang Tuhan, sifa-sifat Nya baik
yang wajib,muhal dan yang jaiz . tentang Rasul ,dan sifat-sifat nya.
Ilmu kalalm di sebut dengn beberapa nama
 Ilmu Aqaid
 Ilmu Tauhid

Ruang lingkuo ilmu kalam adalah mempercayai adanya Malaikat,kitab-kitab


Allah, nabi, rasul, hari kiamat, qada’ dan qadhar, akhirat ,surga , neraka, dan masalah
iman dan kafir yang masiih mengikuti dalil-dalil rasional agar terhindar dari aqidah
yang sesat.

2. Sejarah kelahiran ilmu kalam


Menurut Hanan , kemunculan persoalan ini dipicu oleh ersoalan politik yang
menyangkut terbunuhnya Usman bin Affan yang bertuntut pada penolakan Muawiyah
pada kekhalifaan Ali bin Abi Thalib , ketentangan ini mengkristal menjadi perang
siffin dan berakhir dengan keputusan tahkim. Sikap Ali yang menerima tentang
tahkim ini di nilah oleh beberapa pendukungnya sebagai sikap yang telah
menyimpang dari hukum Al-Qur’an. Akibat dari hal tersebut sekitar 12000 orang
menyatakan keluar dari golongan Ali bin Abi Thalib. Pada saat itu umat islam terbagi
menjadi tiga golongan, pertama, kelompok Muawwiyah. Kedua kelompok Ali. Dan
yang ketiga adlah kelompok yang keluar dari golongan Ali dan tidak suka pada
Muawiyah.
Dampak dari perpecahan tersebut terjadinya perdebatan antara siapa yang kafir
dengan siapa yang tidak kafir, dan menjadi persoalan kalam yang pertama kalinya.
a. Khawarij
Kata ini memiliki asal kata kharaja-yakhruju yang berarti keluar , dari situ
Khawarij dapat dipastikan bermakna orang-orang yang keluar. Akan tepai pengertian
Khawariij tidak hanya sampai di situ saja,sebutan Khawarij , biasanya, identik dengan
mengkafirkan orang yang melakukan perbuatan dosa besar selain syirik.
Pandangan Khawarij yang menyatakan hal tersebur adalah berdasarkan Firman
Allah yang artinya,’’.....barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang di
turuunkakn Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.[Al-Maidah;44].
Karema alasan tersendiri Khawarid terbagi menjadi kelompok-kelompok, di
antaranya Al-Azariqoh,Al-Baihasiyah,dan masih banyak lagi.
b. Murji’ah

Pada mulanya murji’ah muncul untuk mngcounter faham khawarij yang


mengkafirkan dosa besar ,dan mengcounter mu’tazilah yang berfaham bahwa pelaku
dosa besar tidak kafir dan tidak mukmin.

Golongan ini adalah aliram ‘moderat’ yang berusaha memandang pelaku dusa
besar tidak kafir, karena penentu dosa hanyalah hak milik Allah saja, dan bukan
urusan manusia. Mereka mengatakan bahwa amal bukan bagian dari iman,merak
berpendapat bahwa mulakukan keshaliah ataupun kemaksiatan tidak akan mengurangi
atau menambah iman seseorang. Bahkan perbuatan kafir dan zindiq tidak akan
membahayakan keimanan seseorang.

c. Mu’tazilah

Mu’tazilah adalah suatu aliran ‘rasionalis’ yang berpendapat bahwa orang yang
melakukan dosa besar di tempatkan pada posisi ‘netral’ yaitu antara kafir dan
mukmin, tidak kafir dan bukan mukmin,dalam mu’tazilah posisi tersebut di sebur al-
manzilah manzilatain ‘’posisi di antara dua sisi’’.

d. Jabbariyah

Jabariyah adalah menolak paham manusia dan menyandarkan semua pebuatan


adalah takdir dari Allah, dengan kata lain bahwa manusia mengerjakan semua
perbuatan dalam keadaan terpapksa. Adapun ajaran ajaran jabbariah di b,tidak
pedakan menjadi dua aspek ,yaitu ekstrin dan moderat. Pertama, aliran ekstrim . di
amtara tokoh adalah Jahm bin Shofwan dengan pandangan bahwa manusia tidak bisa
berbuat apa-apa. Tidak mempunyai daya ,tidak punya kehendak sendiri dan tidak
mempunyai pilihan.

Dengan demikian jabariyah yang ekstim mengatakan bahwa manusia lemah tidak
berdaya,terkait dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan.
Kedua, jabariyah yang moderat adalah Tuhan yang menciptakan manusia,baik itu
positif atau negatif. tetapi manusia memiliki peran juga di dalamnya.

e. Qadariyah

Qadariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan


manusiadiintervensi oleh Tuhan, artinya manusialah yang mewujudkan perbuatan-
perbuatan dengan kemampuan dan tenaganya sendiri.

f. Syi’ah

Syi’ah berarti kelompok ,pengikut,atau dalam artian yang lebuh umum


‘’pendukung’’ sedangkan secara khusus berrti pendukung ataupengikut Ali bin Abi
Thalib. Ada yang berpendapat bahwa syi’ah lahir pada saat setelah wafatnya Nabi
Muhammad saw. Ajaran-ajaran syi’ah antar lain,

 Ahlulbait
 Al-Bada’
 Asyura
 Imamah
 Isham
 Mahdawiyah
 Marja’iyah
 Mahdawiyah dan masih banyak lagi.
B. FIQH
1. Pengertian dan sejarah munculnya fiqh

Fiqh merupakan salah satu bidang ilmu dalam syari’ah islam yang secara khusus
membahas membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan
manusia, baik kehidupan pribadi bermasyarakat maupun kehiduppan manusia dengan
Tuhannya. Fiqh membahas tentang cara bagaimana beribadah, tentang prinsip hukum
islam dan hubungan antara manusian sesuai dengan dalil-dalil yang ter dapat
dalamAl-Qur’an dan sunnah. Dalam hukum Fiqh terdapat empat mazhabdari Sunni,
satu mazhab dari syi’ah dan khawarij.

Di era Rasulullah semua persoalan termasuk fiqh di serahkan langsuung pada


Beliau, Periode Rosulullah di bagi menjadi dua yaitu, perioda mekah dan madinah.
Perode mekah lebih tertuju pada permasalahan aqidah dan akhlak karena disinilah
agam islam petama kali di sebarkan, ayat-ayat yang di wahyukan juga lebih banyak
tentang masalah ketauhidan dan keimnan. Setelah hijrah , barulah ayat-ayat yang
memperiintahkan puasa, zakat,dan haji turun secara bertahap, pada periode madinah
ini ijtihad mulai di terapkan walaupun pada akhirnya akan kembali pada wahyu Allah
melalui Nabi Muhammad saw.

Periode Khulafaur Rasyidin dimulai sejak wafatnya Rasulullah sampai berdirinya


Dinasti Umayyah, sumber fiqh pada masa ini berpegang pada Al-Qur’an,hadist,dan
ijtihad para sahabat.

Masa berikunya adalah sejak berkuasanyan Mu’awwiyah sampai sekirar abat ke-
2 H. Rujukan dlam mengatasi persoalah masih sama dengan barpegang pada Al-
Qur’an, Hadist, dan ijtihad . tetapi proses ijtihad fiqh sering mengalami masalah,di
sebabkan tersebar luasnya kekuasaan islam di berbagai wilayah dan mendatangkan
ijtihad yang berbeda-beda.

2. Titik awal munculnya mazhab fiqih dan pekembangannya

Sebenarnya perbedaan-perbedaan ini terlah muncul pada masa sahabat,karena


perbedaan dalam memahami nash, dan perbedaan jumlah nash yang sampai pada ini.
Ada beberapa faktor yang mendurong munculnya mazhab fiqh, di antaranya

 Semakin luasnya wilayah kekuasaan islam .


 Para pendiri mazhab fiqh berusaha meyebar luaskan pemahaman mereka
dengan mendirikan pusat-pusat studi tentang fiqh.
 Adanya kecendrngan masyarakat islam memilih salah satu pendat untuk
masalah yang sedang mereka hadapi.

Dr. Thaha jabir fayyad berkesiimpulan bahwa mazhab yang muncul sekitar tiga
belas mazhab yang semuanya berfaliasi sebagai ‘ahlu-sunnah’ tetapi hanya sembilan
yang di ketahui,di antaranya adalah,

 Imam Abu Hanifah al Nu’mah bin Tsabit bin Zuthi


 Imam Laits bin Sa’at
 Imam Muhammad bin idris as Syafi’I
 Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal, dan lain-lain
C. TASAWWUF
1. Pengertian dan sejarah munculnya Tasawwuf

Tasawuf adalalh ilmu yang membahas masalah pendekatan diri manusia kepada
Tuhan melalui penyucian roh. Para ilmuwan islam dan para orientalis sampai saat ini
masih berbeda tentang asal usul istilah Tasawuf. Ada pendapat bahwa tasawuf di
pengaruhi oleh agama dan tradisi sebelumnya,seperti terambil dari kata shuf yaitu
bulu kasar, ada juga yng mengatakan berawal dari kata shafa yang artinya bersih , ada
juga yang mengatakan dari kata shaff yang artinya barisan shaf ketika shalat. Sebab
yang kuat imanya dan murni kebatinannya itu ketika memilih shaf pertama.

Kata tasawuf memang sudah lumrah pada abad ke dua Hijriyah, orang yang
mula-mula di beri gelar sufi adalah Abu Hasyim dari kota kufah.tetapi orisinalitas
ajaran tasawwuf banyak di perbedakkan. Beberapa kalangan menyatkan tasawuf
tersumbeer dari ajaram persia ,hindu, atau nasrani. Misalnya tentang Ma’rifat yang
merupakan sisa-sisa ajaran filsafat Yunani.

Sedangkan sejarah tasawuf dapat dilacak sebagai berikut

a. Masa awal ‘’abad I dan II H’’


Fase ini belum bisa sepenuhnya di sebut dengan fase tasawuf tapi lebih tepatnya
disebut dengan fase kezuhudan. Adapun ciri tasawuf pada fase ini adalah sbg
1. Bercorak praktis.
Tasawuf pada masa ini lebih bersifat ilmiyah dari pada bersiafat pemikiran.
Bentuk ilmiyah itu seperti memperbanyak ibadah, menyedikitkan makan dan
minum, menyedikitkan tidur dan lain-lain.
2. Bercorak kezuhudan.
Keseder hanaan kehidupan Nabi diklaim sebagai penentu jalaln para zahid,
banyak kehidupan nabi yang mencerminkan perilaku zuhud dan keseder hanaa
dalam berpakain dan makan , walaupum memakan makanan enam dan berpakaian
bagus dapat di penuhi.
3. Kezuhudan di dorong tasa khouf.
Kauf adalah rasa takut pada siksaan Allah sangat menguasai sahabat Nabi dan
orang-orang shalih pada abad pertama dan kedua hijriyah.
4. Sikap zuhud dan khauf berdasar dari nash.
Al-Qur’an dan Hadist menerangkan tentang adanya kehidupan di akhirat,
keduanya memberikan informasi tentang kengerian kehidupan akhirat baggi
mereka yang tidak mematuhi hukum-hukum Allah SWT. Dan masih banyak lagi
zuhud pada abad pertama dan kedua Hijriah
b. Masa perkembangan dan pembentukan abad III dan IV
Apabila abad I dan II di sebut fase kezuhudan, maka abad ke III dan IV di sebut
fase tasawuf dan perkembangannya telah meluas sampai pada kota
Baghdad,Persia,Mesir,Syam dan Semenanjung Arabia. Pada fase ini muncul istilah
fana’,ittihad dan hulul. Fana adalah suatu kondisi dimana seorang shufi kehilangan
kesadaraan terhadap hal-hal fisik. Ittidah adalah kondisi dimana seorang shufi merasa
bersatu dengan Allah. Halul adalah masuknya Allah kedalam tubuh manusia yang
dipilih.
c. Masa pertentangan dan konsolidasi Abad V H.
Bibit pertentangan antar ulama fiqih ada sejak abad ke-3dan ke-4 H, puncaknya
adalah dengan di eksekusinya Al-Hallaj yang berdampak sangar buruk terhadap
keberadaan tasawuf. Hal ini perparah dengan berkembangnya mazhab syi’ah
ismailiyyah, yaitu mazhab syi’ah yang ingin mengembalikan kekuasaan keturunan Ali
bin Abi Thalib ke singgasana kekholifahan.
d. Fase sinkretisme dan kemunduran Abad VI-VIII H.

Sejarah mencatat, kegigihan al-Ghazali dalam menahan deras arus filsafat yang
masuk kedalam tasawuf tidak berlangsung lama.sepeninggalaln Beliau,pada abad ke-
VI datang aliran baru yaitu sinkretisme antara ajaran tasawuf dengan filsafat. Ajaran
tasawuf pada abad ke-VII ini di perkuat pada latihan dan perjuangan batin melalui
ibadah dan dzikir, kemudian muncul istilah kasyaf,tajalli,wihdat al-muthlaqah,hulul
dan ittihad.

Pada masa ini terjadi kemunduran sufi,hal itu nampak pada potret kehidupan sufi
di persia. Naiknya kerajaan shafawi di persia pada tahun 1502 M membuat nasib
tasawuf di persia semakin memburuk.

2. Isi pokok ajaran tasawuf


a. Tasawuf Akhlaqi

Manusia dilengkapi oleh dua pokok oleh Allah, yaitu rohani dan jasmani. Dua
hal ini memiliki kebutuhan masing-masing, jasmani membutuhkan
makam,minum,pelampiasan shahwat dan lainya, sedangkan rohani membutuhkan
kedamaian, ketentraman kasih sayang, dan cinta.
Para sufi menegaskan bahwa hakikat sesungguhnya adalalh rohaninya. Ia
adalah muara segala kebajikan. Bahagia badani sangat tergantug pada
kebahagiaan rohani, sedang kebahagiaan rohani tidak ada hubungannya pada
wujud jasmani manusia. Ahli tasawuf membuat suatu sistem yang terdiri dari 3
tingkatan ; Takhalli, tahalli dan tajalli.

 Takhalli
Merupakan langkah pertama yang harus di jalani orang sufi. Takhalli
adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku / akhlaq tercela baik
jasmaniyah maupun batiniyah.
 Takhalli
Bila tahap pertama sudah bisa di lalui ,maka berlanjut pada tahap ke-2
yaitu mengisi diri dengan sifat-sifat terpuji dengan taat lahir dan batin.
Pada tahap ini, hati harus selalu ingat dan berzikir kepada Allah.
Sikap mental dan perbuatan baik yang sangagt penting di isikan kedalam
diri manusia dan di biasakan dalam rangka pembentukan manusia
parpurna,antara lain sbg
 Taubat adalah rasa penyesalan yang sungguh-sungguh dalalm hahti di
sertai permohonan ampun .
 Cemas dan harap adalah suatu perasaan yang tumbul karna banyak
melakukan perbuatan salah,dan sering lalai kpda Allah. Sering
menyendiri karna menyadari kurangnyan dalam mangabdi kepada
Allah.
 Zuhud terhadap dunia.
 Al-farq adalah tidak menuntut lebih banyak dari apa yang telah di
punyai dan merasa puas atas apa yang sudah di miliki.
 As-shabru adalah keadaan jiwa yang kokoh, stabil dan konsisten dalam
pendirian.
 Ridha adalah menerima denagn lapang dada dan hati terbuka atas apa
yang datang dari Allah.
 Muqorobah adalah suatu sikap mawas diri, mirip dengan intropeksi diri
atau setiap saat siap dan siaga meneliti keadaan diri sendiri
 Tajalli
Tajalli adalah pengungkapan nur gain dalam hati.
Untuk memmperdalam rasa ketuhanan ,ada beberapa cara yang di ajarkan
alhi sufi,antara lain;
 Munajat
 Muqarabah dan mushabahah
 Memperbanyak wirid dan zikir
 Mengingat mati
 Tafakkur
b. Tasawus A’mali

Dinamakan tasawuf a’mali karna sisi amal di dalamnya lebih dominan dari
sisi teori, akan tetapi tidak berarti tasowof ini kosong dari teori. Istilah ‘amali ini
mewujudiankan bahwa tasawuf ini telah menjadi sebuah madrasat tariqoh yang
diterorganisi.

Dalam tasawuf ini ajaran agama di bagi kepada ilmu batin dan ilmu lahir.
Oleh karena itu, cara memahami dan mengamalkannya juga harus memakai lahir
dan batin. Kedua aspek yang tersimpan dalam agama dibagi menjadi 4 yaitu;
syari’ah, thariqah, hakikat dan ma’rifat.

 Syari’ah
Syari’ah adalah undang-undang yang telah di tetapkan oleh Allah untuk umat
manusia dalam bidang hukum. Karna itu mengerjakan syari’ah berati
mengerjakan amalan-amalan lahir dan ajaran agama ,seperti sholat, puasa,
zakat, dsb.
 Thariqoh

Thariqoh adalah bentuk nyata dari tasawuf. Ia lebih bercorak tuntunan hidup
praktis sehari-hari dari pada corak konseptual yang filosofis.

 Haqiqah
Kajian tentang haqiqah di mulai dengan aspek moral yang di bentengi dengan
aspek ibadah,jika kedua aspek ini di lakukan denganpenuh kesungguhan dan
keikhlasan, akan meningkatkan kondisi mental seseorang, suatu saan jika
tingkat mental seseorang telah sampai pada tingkat tertinggi, Tuhan akan
menerangi hati sanubari orang tersebut dengan nur-Nya.
 Ma’rifat
Ma’rifat artinya pengetahuan tentang Tuhan melalui hati sehingga jiwa merasa
dekat dan menyatu dengan Tuhan.
c. Tasawuf falsafi
Tasawuf falsafi merupakan tasawuf yang ajaranya memadukan antar visi
mistis dan visi rasional, perpaduan ajaran tasawuf dengan filsafat, membuat ajaran
tasawuf ini bercampur dengan ajaran-ajaran filsafat. Istilah-istilah dalam tasawuf
falasifa antara lain; fana’ dan baqa’,ittihad, hulul, dan wahdatul wujud.

Anda mungkin juga menyukai