2022/2023
UNIVERSITAS ISLAM MALANG (UNISMA)
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jelaskan pengertian kedua firqah itu dan sebutkan pokok dasar dari ajarannya?
1-) secara harfiah, istilah “kalam” ini artinya ‘perkataan’ atau ‘percakapan’.
Sementara secara terminologi, ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan mengenai
wujud Allah SWT, sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada
pada-Nya, sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya, hingga Rasul Allah untuk
menetapkan kebenaran akan kerasulannya.
Ilmu kalam kalam ialah Ilmu kalam sering juga disebut Ilmu
Ushuluddin, Menurut beberapa tokoh,pengertian ilmu kalam
adalah sebagai berikut;
Al-Farabi telah menemukan ilmu kalam sebagai suatu ilmu yang membahas
tentang ilmu ketuhanan (ketauhitan).
Ilmu Khaldun telah membahas bahwa ilmu kalam merupakan ilmu yang berisi
alasan-alasan untuk mempertahankan kepercayaan iman. Dengan
menggunakan dalil-dalil dari para salaf dan ahli sunnah.
Menurut syekh Muhammad ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang
wujud Allah serta sifatnya.Selain itu, ilmu kalam juga membahas tentang
risalahnya para Nabi dan Rasul, serta segala sesuatu yang berhubungan
dengan mereka.
Mustafa Abdul Raziq, Menurut beliau ilmu kalam adalah ilmu yang
membahas aqidah seorang yang berasal dari argumen-argumen yang rasional.
Serta sebagai ilmu yang sangat erat hubunganya dengan keyakinan iman.
Tujuan mempelajari ilmu kalam :
1. Mewujudkan manusia agar selalu mempunyai akhlak yang mulia sebagai
manifestasi dari ajaran dan ajaran nilai-nilai aqidah Islam.
2. Meningkatkan kemampuan dalam berfikir, memahami, serta mengajarkan
kepada para murid tentang ilmu kalam. Sehingga para murid menjadi
muslim yang penuh tanggung jawab dan bijaksana dalam menjalani
kehidupan di masyarakat.
3. Menumbuhkan aqidah melalui pengetahuan kepada para masyarakat.
Sehingga bisa menjadi manusia yang terus berkembang dalam ketaqwaan
dan keimanan kepada Allah.
2 -) pengertian dasar ilmu kalam dipandang dalam perspektif ilmu tauhid di karenakan
sebab membicarakan mengenai keesaan Allah SWT. Menurut ulama-ulama Ahl al-
Sunnah, Tauhid adalah bahwa Allah SWT itu Esa dan dzat-Nya, tidak terbagi-bagi,
Esa dalam sifat-sifat-Nya, yang azali, tiada tara bandingan bagi-Nya, Esa dalam
perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak ada sekutu bagi-Nya
.pengertian dasar ilmu kalam dipandang dalam perspektif Ilmu Ushuluddin karena
membahas mengenai prinsip-prinsip agama Islam. Tidak hanya prinsip-prinsip agama
saja, tetapi juga pada prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil yang qat’i (Al-
Quran dan hadis Mutawatir) serta dalil-dalil fikiran.
.pengertian dasar ilmu kalam dipandang dalam perspektif Ilmu Aqoid atau aqidah
karena membicarakan mengenai kepercayaan Islam. Syekh Thahir al-Jazairi (1851-
1919) juga menerangkan bahwa akidah Islam ialah hal-hal yang diyakini oleh umat
muslim, artinya mereka menetapkan atas kebenaran yang ada.
3-) faktor politik : Aliran kalam muncul dipicu oleh persoalan politik yang
menyangkut pembunuhan Usman bin Affan yang berbuntut pada perlawanan
muawiyah atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Setelah Usman bin Affan wafat
kedudukannya sebagai khalifah diikuti oleh Ali bin Abi Thalib. Kemudian Ali
mendapat tantangan dari Muawiyah, gubernur damaskus dan keluarga dekat Usman,
dia tidak mau mengakui Ali sebagai khalifah. Ia menuntut Ali supaya menghukum
pembunuh-pembunuh Usman, bahkan ia menuduh Ali turut campur dalam soal
pembunuhan itu. Salah seorang pemuka pemberontak Mesir yang datang ke Madinah
dan kemudian membunuh Usman adalah Muhammad IbnAbi Bakr, anak angkat dari
Ali Ibn Abi Thalib. Dan pula Ali tidak mengambil tindakan terhadap pemberontak-
pemberontak itu, bahkan Muhammad Ibn Abi Bakr diangkat menjadi Gubernur Mesir.
Yang kemudian terjadi perang sengit antara pihak Ali dan Muawiyah.
3) Tafakkara dalam arti berpikir. Terdapat pada Surat An- Nahl ayat 69 dan surat Al-
Jatsiah ayat 13.
4) Faqiha yang berarti mengerti atau paham, terdapat pada Surat Al Isra ayat 44
6) Fahima yang artinya memahami, dalam bentuk ”fahama”. Terdapat pada surat Al
Anbiya ayat 79.
5-) awal permulaan aliran Kawarij Aliran khawarij muncul setelah adanya peristiwa tahkim,
yaitu sebagai upaya menyelesaikan peperangan antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah.
Peperangan kedua pihak itu terjadi disebabkan karena Mu’awiyah pada akhir 37 H, menolak
mengakui kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Karena Ali bin Abi Thalib memindahkan ibu
kotanya ke al-Kufah.Setelah adanya penolakan tersebut Mu’awiyah segera menghimpun
pasukannya untuk menghadapi kekuatan Ali sehingga terjadilah perang Siffin pada tahun 37
H/ 658 M. Tentara Ali di bawah pimpinan Malik Al -Asytar hampir mencapai titik
kemenangan, karena bisa mendesak tentara Muawiyah. Tetapi, Amru bin Asy panglima
tertinggi dari pasukan Muawiyah ketika melihat pasukannya terdesak mundur, ia
memerintahkan pasukannya untuk mengangkat tinggi-tinggi Al-Qur’an dengan ujung tombak
sambil berkata Al-Qur’an yang akan menjadi hakim di antara kita.Kemudian Ali mendapat
desakan dari pasukannya untuk menerima ajakan tersebut. Tetapi sebagian di antara
pasukan Sayyidina Ali ada yang tidak suka menerima ajakan tahkim itu, Akhirnya kaum ini
membenci Ali r.a. karena dianggap lemah dalam menegakkan kebenaran
Awal permulaan aliran syiah Syiah mulai muncul setelah pembunuhan khalifah Utsman bin
‘Affan. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar, masa-masa awal kekhalifahan Utsman
yaitu pada masa tahun-tahun awal jabatannya, Umat islam bersatu, tidak ada perselisihan.
Kemudian pada akhir kekhalifahan Utsman terjadilah berbagai peristiwa yang
mengakibatkan timbulnya perpecahana, muncullah kelompok pembuat fitnah dan
kezhaliman, mereka membunuh Utsman, sehingga setelah itu umat islam pun berpecah-
belah.Dalam sejarah syiah mereka terpecah menjadi lima sekte yang utama yaitu
Kaisaniyyah, Imamiyyah (rafidhah), Zaidiyyah, Ghulat dan Ismailliyah. Dari kelima sekte
tersebut lahir sekian banyak cabang-cabang sekte lainnya.
Puncak dari perselisihan ini yakni adanya tahkim. Tahkim yang diharapkan dapat
mengembalikan persatuan kaum Muslimin justru menyebabkan kaum Muslimin terpecah
menjadi tiga golongan. Tiga golongan politik yaitu Syiah (pro-Ali), Khawarij (kontra-Ali) dan
Sunni (sebagian pro-Muawiyah, sebagian pro-Ali dan sebagian netral).