Anda di halaman 1dari 1

PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) 2021/2022

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Jln. MT. Haryono 193 Malang 65144 Telp. (0341) 556766 Email: fkip_unisma@yahoo.co.id
[

Nama Matakuliah : BAHASA INDONESIA Dosen Pembina : Dr. Moh. Badrih, M.Pd.
Bulan : 15-11-2022 Sifat : Tutup Buku
Waktu : 90 Menit Nilai :
Petunjuk Penyelesaian
1. Baca Semua Soal dengan Baik dan Teliti
2. Jawablah Soal Ujian pada Lembar Jawaban yang telah disediakan
3. Seluruh Lembar Jawaban Ujian harus dikembalikan kepada Pengawas Ujian/Dosen
4. Soal terdiri (5) Soal
5. Periksalah Jawaban Saudara sebelum diserahkan kepada Pengawas Ujian/Dosen
6. Patuhilah semua tata tertib Ujian yang telah ditetapkan
7. Pelanggaran terhadap tata tertib Ujian dikenakan Sanksi Nilai “E”

1. Bahasa adalah simbol bunyi yang arbitrer, distingtif, bermakna, konvensional, dan
manusiawi. Jelaskanlah perbedaan tersebut dengan menggunakan contoh yang akurat.
2. Jelaskan secara singkat perkembangan bahasa Indonesia berdasarkan hasil riset para
peneliti!
3. Sebutkan dan Jelaskan fungsi bahasa Indonesia dalam kehidupan akademik!
4. Sebutkan dan jelaskanlah penyerapan bahasa Indonesia yang digunakan dalam berbagai
kegiatan akademik, berilah contoh masing-masing 5.
5. Bacalah teks berikut. (Pedoman Analisis Buku Bahasa Indonesia Research Hal 21-30)

peran pesantren dalam memajukan pendidikan nasional telah membuktikan eksistensinya .


Keperipurnaan pondok pesantren harus dipahami dan dilihat dari berbagai aspek . Pada awal tahun70-an,
sebagian kalangan menginginkan pesantren memberikan pelajaran umum bagi para santrinya. hal ini melahirkan
perbedaan pendapat di kalangan para pengamat dan pemerhati pondok pesantren . sebagian berpendapat bahwa
pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang khas dan unik harus mempertahankan ketradisionalannya.
namun pendapat lain menginginkan agar pondok pesantren mulai mengadopsi elemen - elemen budaya dan
pendidikan dari luar .
dari dua pandangan yang berbeda tersebut , terlahir pula keinginan yang berbeda di kalangan para
pengelola pesantren . kelompok pertama menginginkan agar pesantren tetap mempertahankan posisinya seperti
semula dengan sistem yang khas. Sedangkan kelompok ke dua menginginkan agar pesantren mulai meng-adopsi
atau mengakodmodasi sistem pendidikan sekolah atau madrasah ke dalam sistem pendidikan pesantren .
akhirnya terjadilah persentuhan antara pondok pesantren dengan madrasah dan sekolah. Dalam
sejarah perkembangan pesantren, disebutkan bahwa pondok pesantren, masih berbentuk surau, yang pertamakali
membuka pendidikan formal adalah Tawalib di Padang Panjang pada tahun 1921, sedangkan di Jawa adalah
pesantren Tebu Ireng Jombang pada tahun 1919 menyusul pondok modern Darussalam Gontor pada tahun 1926.

6. Pada kalimat 1 dan 2 dalam paragraf pertama di atas merupakan contoh kalimat yang tidak
tidak baku. Ubahlah kalimat tersebut menjadi kalimat baku dengan memperhatikan tilisan
teks tersebut secara cermat.
7. Demikian juga dengan paragraf kedua kalimat 1, kalimatnya tidak jelas dan ringkas serta.
Perbaikilah kalimat tersebut menjadi kalimat yang efektif.

SELAMAT MENGERJAKAN

Wakil Dekan 1, Ka. Prodi,

Dr. Sri Wahyuni M.Pd. Dr. Moh. Badrih, S.Pd., M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai