makalah
Oleh:
Badrus sholeh
FAKULTAS SYARI’AH
[HKI]
BAB I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu kalam merupakan objek kajian berupa ilmu pengetahuan dalam agama
Islam yang dikaji dengan menggunakan dasar berfikir berupa logika dan dasar
kepercayaan-kepercayaaan pribadi atau suatu golongan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan akan eksistensi atau keberadaan Tuhan, bagaimana Tuhan,
seperti apa wujudnya dan pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya yang
berhubungan dengan Tuhan.
Pembahasan di atas terlihat merupakan dasar-dasar dari pembahasan ilmu
kalam itu sendiri dan bagaimana peranannya atau korelasinya dengan kurikulum
pendidikan agama Islam. Dengan begitu diharapkan kita mampu meenguasai dasar
pembahasan tentang ilmu kalam dan korelasinya dengan kurikulum pendidikan
Islam.
Adapun tujuan utama dari ilmu kalam adalah untuk menjelaskan landasan
keimanan umat Islam dalam tatanan yang filosofis dan logis. Bagi orang yang
beriman, bukti mengenai eksistensi dan segala hal yang menyangkut dengan
Tuhan yang ada dalam al-Qur’an, Hadits, ucapan sahabat yang mendengar
langsung perkataan Nabi dan lain sebagainya, sudah cukup. Namun tatkala
masalah ini dihadapkan pada dunia yang lebih luas dan terbuka, maka dalil-dalil
naqli tersebut tidak begitu berperan. Sebab, tidak semua orang meyakini kebenaran
al-Qur’an dan beriman kepadanya. Karenanya diperlukan lagi interpretasi akal
terhadap dalil yang sudah ada dalam al-Qur'an tersebut untuk menjelaskannya.
Awalnya perbincangan mengenai teologi ini hanyalah debat biasa sebagai diskusi
untuk mempertajam pemahaman keIslaman, namun lama-kelamaan ia membentuk
sebuah kelompok pro-kontra yang berjuang pada kebencian, permusuhan dan
bahkan peperangan.
13
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian ilmu kalam ?
2. Bagaimana sejarah ilmu kalam ?
3. Bagaimana Manfaat ilmu kalam ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui pengertian ilmu kalam
2. Untuk Mengetahui sejarah ilmu kalam
3. Untuk Mengetahui Manfaat ilmu kalam
4
BAB II
PEMBAHASAN
manusia kuat untuk mengetahui yang baik serta apa yang buruk, untuk tahu
kepada Tuhan, dan untuk mengatur hidup manusia di dunia.
d. Insting
Secara instingtif, manusia selalu ingin bertuhan, oleh karena itu
kepercayaaan adanya Tuhan telah berkembang sejak adanya manusia
pertama. William L. Reese mengatakan bahwa ilmu yang berhubungan
dengan ketuhanan ini yang dikenal dengan istilah theologia, telah
berkembang sejak lama dan muncul dari mitos. Selanjutnya teologi itu
berkembang menjadi teologi alam dan teologi wahyu.
Sebelum membahas mengenai ruang lingkup ilmu kalam kita harus
mengetahui ajaran dasar agama yang tidak boleh diperselisihkan seperti:
1. Allah maha Esa
2. Muhammad adalah Rasul
3. Al-Quran adalah wahyu
4. Hari akhirat itu pasti
5. Surga dan neraka itu ada.
Selanjutnya yang menjadi tema besar ajaran ilmu kalam (ruang lingkup),
seperti:
1. Allah mempunyai sifat di luar dzat atau tidak
2. Diutusnya Rasul wajib atau tidak
3. Al-quran Qadim atau baharu
4. Surga dan neraka itu jasmani atau rohani
5. Melihat Tuhan di akhirat, dengan jasmani atau rohani
6. Dan lain-lain.
3. Sejarah Timbulnya Ilmu alam
Menurut Harun Nasution, kemunculan persoalan kalam dipicu oleh persoalan
politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan Utsman bin affan yang
berbuntut pada penolakan Muawwiyah atas kekhalifahan Ali bin abi Thalib.
Ketegangan tersebut mengkristal menjadi perang Siffin yang berakhir dengan
keputusan tahkim (arbitrase). Sikap Ali menerima tipu muslihat Amr bin Al
ash, utusan dari pihak Muawwiyah dalam tahkim. Kelompok yang awalnya
13
berada dengan Ali menolak keputusan tahkim tersebut mereka menganggap Ali
telah berbuat salah atas keputusan tersebut sehingga mereka meninggalkan
barisannya, kelompok ini dikenal dengan nama khawarij, yaitu orang yang
keluar dan memisahkan diri.
Diluar pasukan yang membelot Ali, adapula yang sebagian besar tetap
mendukung Ali. Mereka inilah yang kemudian memunculkan kelompok Syiah.
Harun lebih jauh melihat bahwa persoalan kalam yang pertama muncul adalah
persoalan siapa yang kafir dan siapa yang bukan kafir.
Sementara itu menurut Dr. M. Yunan yusuf masalah ilmu kalam ini timbul
berawal dari masalah politik yaitu ketika Utsman bin Affan wafat terbunuh
dalam suatu pemberontakan . sebagai gantinya Ali dicalonkan sebagai khalifah
namun pencalonan Ali ini banyak mendapat pertentangan dari para pemuka
sahabat di Mekkah. Tantangan kedua datang dari Muawwiyah, gubernur
Damaskus salah seorang keluarga dekat Utsman bin Affan. Ia pun tidak mau
pengangkatan Ali sebagai khalifah. Muawwiyah menuntut untuk menghukum
para pembunuh Utsman bin Affan.
2. Sebab-sebab ekternal
Berikut ini adalah sebab-sebab eksternal yang menjadi puncak munculnya ilmu
Kalam:
1) Banyaknya orang yang memeluk agama Islam setelah penaklukan beberapa
negeri adalah terdiri dari penganut agama lain seperti yahudi, Nasrani, Ateis
dan lain-lain. Kadangkala mereka menzahirkan pemikiran-pemikiran agama
lama mereka bersalutkan pakaian agama mereka yang baru (Islam).
2) Kelompok-kelompok Islam yang pertama, khususnya Muktazilah, perkara
utama yang mereka tekankan ialah mempertahankan Islam dan menolak
hujah mereka yang menentangnya. Negeri-negeri Islam terdoktrin dengan
semua pemikiran-pemikiran ini dan setiap kelompok berusaha untuk
membenarkan pendapatnya dan menyalahkan pendapat kelompok lain.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani telah melengkapkan diri mereka dengan
senjata ilmu Falsafah, lalu Muktazilah telah mempelajarinya agar mereka
dapat mempertahankan Islam dengan senjata yang telah digunakan oleh
pihak yang menyerang.
13
Pada akhir kurun ketiga dan awal kurun keempat, lahirlah imam Abu Mansur
al-Maturidi yang berusaha menolak golongan yang berakidah batil. Mereka
membentuk aliran al-Maturidiah. Kemudian muncul pula Abul Hasan al-Asy'ari
yang telah mengumumkan keluar dari kelompok Mu'tazilah dan menjelaskan asas-
asas pegangan barunya yang bersesuaian dengan para ulama dari kalangan fuqahak
dan ahli hadis. Dia dan pengikutnya dikenal sebagai aliran Asya'riah. Dan dari dua
kelompok ini, terbentuklah kelompok Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Dan kesimpulannya, kita dapat melihat bahawa kemunculan kelompok-
kelompok di dalam Islam adalah kembali kepada dua perkara:
1) Perselisihan mengenai pemerintahan
2) Perselisihan di dalam masalah usul atau asas agama.
C. MANFAAT MEMPELAJARI ILMU KALAM
Mempelajari ilmu kalam merupakan hal yang sangat penting karena banyak manfaat
yang dapat diperoleh tidak hanya lebih menguatkan keimanan saja akan tetapi
masih banyak manfaat yang lain yaitu sebagai berikut.
1. Menguatkan keimanan
Pada saat ini tidak sedikit masalah yang ada terkait penyimpangan ajaran agama
islam. Penyimpangan ajaran yang ada biasanya disertai dengan ideologi ekstrim
maupun mengandung kesalahan yang membelokkan kebenaran, maka dari itu
mempelajari ilmu kalam akan memberikan jawaban kebenaran ketika terdapat
fenomena penyimpangan ajaran agama di masyarakat yang bisa diakibatkan oleh
banyak faktor terutama faktor lingkungan. Manfaat ini sangat penting sebagai
13
pondasi keimanan seseorang agar tidak mudah terpengaruh dengan paham paham
yang beraliran islam tetapi nyatanya berbeda sekali dengan islam yang sebenarnya.
Pondasi adalah dasar untuk menguatkan. Pada masalah keimanan dalam kehidupan
beragama perlu memiliki penguatan yang tetap hal ini dimaksudkan untuk
menghindarkan seseorang dari bahaya ideologi agama yang serupa tapi tak sama
secara kasarnya bisa disebut aliran sesat. Ilmu kalam akan memberikan pondasi atau
dasar keimanan pada seseorang yang mempelajarinya karena dalam ilmu kalam
pada agama islam akan dibahas mengenai masalah ketuhanan (allah) beserta sifat-
nya, nabi dan rosul, hal hal ghaib, alam akhirat yang disertai penjelasam
menggunakan sumber dari dalil-dalil yang benar. Pondasi keimanan selain dibangun
dari dalam diri sendiri dengan mempercayai adanya tuhan (allah), rosul, kitab-kitab
allah, malaikat, takdir, dan hari akhir juga dibangun dari pembiasaan dalam
mempelajari lebih detail mengenai agama yang dipeluknya.
Manfaat selanjutnya yaitu seseorang yang memepelajari ilmu kalam dengan baik
diharapkan mendapatkan manfaat untuk bisa terus mengamalkan ajaran agama
islam dengan sebaik – baiknya. Selain itu diharapkan bisa terus istiqamah dijalan
allah setelah memperoleh penguatan pondasi keimanan pada saat belajar ilmu
kalam dibandingkan hanya mempercayai sesuatu tanpa dasar ilmu pengetahuan
yang jelas. Hal ini akan menambah nilai positif dan membuat seseorang selalu dekat
dengan allah melalui ilmunya serta menjadi jalan pemberi ilmu bagi orang lain yang
masih belum mengerti.
Manfaat selanjutnya yaitu berkenaan dengan orang lain. Mempelajari ilmu kalam
akan membuat seseorang memiliki landasan pengetahuan yang baik sehingga dari
pengetahuan yang didapatkan setelah mempelajari ilmu kalam dapat diamalkan
kepada orang lain bisa dalam bentuk ceramah atau memberikan nasihat pada yang
membutuhkan. Terkadang ada orang lain disekitar yang menginginkan penjelasan
tentang masalah tertentu yang berhubungan dengan ilmu kalam sehingga sebagai
seseorang yang mengetahui serta telah mempelajari ilmu kalam kita bisa
memberikan penjelasan kepada orang tersebut.
13
Manfaat selanjutnya yaitu mengarahkan ke jalan yang benar maksudnya yaitu ilmu
kalam yang mengandung kebenenaran tentang ajaran islam yang bersumber dari al-
quran, hadist, dan pemikiran manusia bisa mengarahkan seseorang yang kurang
paham dengan akidah islam yang sebenarnya menjadi paham dan memperkuat
keimanannya serta berada di dalam jalan allah yang benar.
Dari manfaat yang beragam diatas seseorang yang mempelajari ilmu kalam bisa
mendapatkan banyak manfaat yang sangat penting bagi kehidupan beragama islam.
Salah satu manfaat terbesar yaitu dapat memperkuat keimanan dan menambah
pengetahuan sebagai orang yang berilmu. Tak lupa bahwa setelah mempelajari ilmu
kalam, ilmu tersebut bisa diamalkan kepada orang lain.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Kalam adalah
suatu ilmu yang membahas tentang akidah dengan dalil-dalil aqliyah (rasional
ilmiah) dan sebagai tameng terhadap segala tantangan dari para penentang dan
sejarah dalam pendeklarasian ilmu kalam tidak luput dari sejarah perpecahan
prinsip teologi umat islam yang masih ketika itu dipicu persoalan politik dan
kedangkalan ukhuwah dalam prilaku perebutan singgasana kekuasaan dan ilmu
kalam tidak lepas dari ilmu tauhid , ilmu tauhid adalah salah satu cabang ilmu
study keislaman yang lebih memfokuskan pada pembahasan wujud allah dengan
segala sifat nya serta tentang para rasul nya , sifat – sifat dan segala perbuatannya
dengan berbagai pendekatan.
DAFTAR PUSTAKA
Harun Nasution, Falsafat dan Mistisme dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1999,
h. 18.
M. Yunan Yusuf, Diktat Ilmu Kalam, Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah, 2001,
h. 8-9.
M. Yunan Yusuf, Alam Pikiran Islam Pemikiran Kalam, Jakarta: Perkasa, 1990,
h. 3-6.
Muarif Hasan Ambary, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Aksara-Van-Hoeve Jaz 2 ,
2003 Cet. 9.
Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M.Ag, Kajian ilmu kalam, Jakarta: Kencana, 2007.
4