ILMU KALAM
Disusun Oleh
LUKI AWALUDIN
2211103
KEBUMEN
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur senantiasa panjatkan kehadirat Allah SWT. yang selalu memberi rahmat,
nikmat, karunia serta hidayah-Nya. Sehingga makalah yang berjudul ilmu kalam. Dalam
penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang di karenakan terbatasnya
Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini.
Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen kami yang
telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami. Kami menyadari akan kemampuan
kami yang masih terbatas. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin.
Harapan kami, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami dan
Dan kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang
membacanya.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keagamaan, misalnya ilmu fiqih, ilmu aqidah, dan ilmu tauhid. Ilmu-ilmu tersebut
Ilmu fiqih mempelajari tentang hukum-hukum dalam agama islam. Ilmu aqidah
mempelajari tentang tingkah laku baik buruk manusia menurut agama islam. Dan
Ilmu tauhid juga disebut ilmu kalam, ilmu kalam adalah ilmu yang
membicarakan tentang wujudnya Tuhan (Allah), sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya,
sifat-sifat yang tidak ada pada-Nya, dan sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya. Dan
yang mesti ada padanya, sifat-sifat yang mungkin ada padanya dan sifat-sifat yang tidak
banyak model-model penelitian ilmu kalam, oleh sebab itu dalam makalah ini penulis
B. Rumusan Masalah
dalam fisafat, maka pembuktian dalam soal-soal agama ini di namai Ilmu Kalam
Teologi Islam merupakan istilah lain dari ilmu kalam. Istilah ini berasal dari
dengan discourse or reson concerining God (diskursus atau pemikiran tentang Tuhan).
of both philosophy and science” (Teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara
tentang kebenaran wahyu serta indepedensi filsafat dan ilmu pengetahuan). Sementara
itu, Gove menyatakan bahwa teologi adalah penjelasan tentang keimanan, perbutan,
bernalar dengan menggunakan logika. Oleh karena itu, ciri utama dari ilmu kalam
adalah rasionalitas atau logika. Kata kalam sendiri mulanya memang dimaksudkan
sebagai terjemah dari logos yang diadopsi dari bahasa yunani yang berarti
pembicaraan.
Dari kata inilah, muncul istilah logika dan logis yang diterjemahkan kedalam
bahasa Arab dengan istilah mantiq. Sehingga ilmu logika, khususnya logika formal
(silogisme) dinamakan Mantiq. Karena di adopsi dari bahasa Yunani, maka kerangka
dan isi pemikiran Yunani memberikan kontribusi yang besar untuk memperkaya ilmu
nya ialah omongan atau perkataan. Sedangkan Ilmu Kalam secara terminologi adalah
Ilmu kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain ilmu ushuluddin,
ilmu tauhid, Al-Fiqh Al-Akbar, dan teologi Islam. Disebut ilmu ushuluddin karena
ilmu ini membahas pokok-pokok agama (ushuluddin). Disebut ilmu tauhid karena
ilmu ini membahas keesaan Allah SWT. Di dalamnya dikaji pula tentang asma’
(nama-nama) dan af’al (perbuatan-perbuatan) Allah yang wajib, mustahil, dan ja’iz,
juga sifat yang wajib, mustahil, dan ja’iz bagi Rasul-Nya. Ilmu tauhid sebenarnya
ilmu yang membahas tentang keesaan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan-
Nya. Secara objektif, ilmu kalam sama dengan ilmu tauhid, tetapi argumentasinya
Oleh karena itu, sebagian teolog menganggap bahwa ilmu kalam berbeda
dengan tauhid.
Al-Fiqh Al-Akbar merupakan istilah bagi Abu Hanifah (80-150 H) dalam
memberikan nama ilmu ini. Menurut persepsinya, hukum Islam yang dikenal dengan
istilah fiqh terbagi atas dua bagian. Pertama, Al-Fiqh Al-Akbar, di dalamnya dibahas
tentang hal-hal yang berkaitan dengan istilah keyakinan atau pokok-pokok agama atau
ilmu tahid. Kedua, Al-Fiqh Al-Ashghar, di dalamnya dibahas tentang hal-hal yang
cabang.
Memerhatikan definisi ilmu kalam di atas, aitu ilmu yang membahas masalah-
teoretis aliran Salaf tidak dapat dimasukkan ke dalam aliran ilmu kalam karena aliran
filsafat atau logika. Aliran ini cukup dimasukkan ke dalam aliran ilmu tauhid atau
“Ilmu ini (Ilmu Kalam) yang berkaitan dengan akidah imani ini
sesungguhnya dibangun di atas argumen-argumen rasional atau ilmu yang
berkaitan dengan akidah isami ini bertolak atas bantuan nalar”.
b. Ibnu Kholdun
B. Kemunculan Ilmu Kalam dalam Islam berawal dari peristiwa tahkim atau
arbitrase antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan. Perseteruan
politik ini tidak hanya memecah belah Islam dalam perkara pemerintahan,
namun juga bergeser ke penafsiran teks agama yang melahirkan disiplin Ilmu
Kalam.
ketuhanan atau akidah. Padanan kata populernya adalah teologi Islam. Harun
Nasution dalam buku Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah (1987)
menuliskan bahwa Ilmu Kalam adalah “ilmu yang membahas wujud Allah, sifat-sifat-
berselisih mendatangi beliau SAW untuk mencari pencerahan sehingga tidak ada
mengenai qadar yang nantinya menjadi kontroversi di kalangan ahli Ilmu Kalam.
Kalam kemudian lahir ketika terjadi perseteruan politik di masa Ali bin Abi Talib dan
kekhalifahan Usman bin Affan. Di masa itu, orang-orang yang memiliki paham
filsafat Yunani untuk memahami akidah Islam. Namun, ahli Ilmu Kalam (Mutakallim)
tidak pernah keluar dari koridor Islam dan tetap memosisikan wahyu, yaitu Al-Quran
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Ilmu kalam adalah Ilmu yang membahas tentang masalah ketuhanan serta
Ilmu Kalam juga dinamakan ilmu aqaid atau ilmu ushuludin, karena persoalan
kepercayaan yang menjadi pokok ajaran agama itulah yang menjadi pokok
pembicaraannya.
Pokok permasalahan Ilmu Kalam terletak pada tiga persoalan, yaitu Esensi
Tuhan itu sendiri dengan segenap sifat-sifat-Nya, Qismul Nububiyah, hubungan yang
Secara garis besar, penelitian ilmu kalam dapat dibagi dalam dua bagian.
Pertama, penelitian yang bersifat dasar dan pemula, dan kedua, penelitian yang
bersifat lanjutan atau pengembangan dari penelitian model pertama. Penelitian model
pertama ini sifatnya baru pada tahap membangun ilmu kalam menjadi suatu disiplin
ilmu dengan merujuk pada Al-Qur’an dan hadits serta berbagai pendapat tentang
kalam yang dikemukakan oleh berbagai aliran teologi. Sedangkan penelitian model
kedua sifatnya hanya mendeskripsikan tentang adanya kajian ilmu kalam dengan
Ahmad Hanafi, teologi islam (Ilmu Kalam), Jakarta: Bulan Bintang, 1979 Syaikh Mohammad
Abduh, Risalah Tauhid, Jakarta: Bulan Bintang, 1975
Mustafa Abd. Razak. Tahmid li tarikh al-fasafah al-islamiyah, lajnah wa at-thalif wa-
attarjamah wa nasyir, 1959
________
http://duniapendidikan33.blogspot.com/2015/12/makalah-tentang-ilmu- kalam.html?m=1
https://tirto.id/sejarah-ilmu-kalam-perkembangan-teologi-islam-berawal-dari-tahkim- ghgr