ISLAM
Anggota Kelompok :
Abiyyu Atha 224110303001
Afna Sholikhah Irma Ismayanti 224110303002
Zaidin Amin 224110303046
FAKULTAS SYARIAH
2023
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman dimana pada saat itu sedang menggoncang umat muslim dimana seorang
pemimpin yang sangat mashur,sangat terhormat, dan sangat mulia di sisi Allah telah
berpulang dan mengakibatkan goncangan yang dahsyat kepada umat muslim. Jasad
pemimpin yang sangat mulia itu tidak langsung dikebumikan karena para penerus
merasa kebingungan siapakah yang akan menjadi pengganti untuk menggantikan
masa kepemimpinan dia?. Goncangan semakin goncangan dialami oleh beberapa
penerusnya yang kemudian menimbulkan beberapa golongan untuk menganggap
siapakah yang paling benar dalam membuat keputusan hukum. Tidak sedikit umat
yang kemudian meninggalkan agama Islam dan beralih kepada agama yang lama
karena mereka merasa pemimpin mereka telah berpulang.
Munculnya ilmu kalam tidak terlepas dari paradigma politik yang berjalan
bersamaan dengan para penerus atau khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abu
Thalib. Politik menyebabkan sebuah peperangan terjadi dan itu adalah kunci dari
munculnya ilmu kalam. Peristiwa peristiwa tersebut menyebabkan kebingungan
antara umat muslim karenanya timbullah suatu golongan golongan yang
menimbulkan pertanyaan teologis tentang iman. 1
1
Amat Zuhri, Ilmu Kalam dalam Sorotan Filsafat Ilmu, (Pekalongan : IAIN Pekalongan), hal. 164
1
Khalifah Utsman memiliki banyak warna tentang politik yang mengikutinya
seperti para bawahannya yang dirasa kurang maksimal dalam bekerja. Tak hanya
itu, Utsman juga dinilai kurang tegas dalam mengambil keputusan keputusan.
Selain itu Utsman juga mengandalkan politik dinasti yang dimana pejabat pejabat
nya adalah dari keluarga Utsman. 2 Karena sesuatu yang memiliki kekurangan
pastinya akan memiliki kelebihan tersendiri seperti yang akan dijelaskan dalam
makalah ini.
Ditambah lagi dengan masa khalifah Ali yang semakin rumit karena semenjak
wafatnya Utsman, masyarakat membaiat Ali sebagai khalifah. Berbagai masalah
masalh ia hadapi dengan cara yang damai namun tak heran jika kubu lawan
menginginkan peperangan. Mau tak mau Ali harus melakukannya demi menjaga
rakyatnya agar mereka bisa hidup sejahtera.3
B. Rumusan Masalah
Sejarah adalah suatu hal yang harus kita ingat bukan seni masa lalu. Jadi
makalah ini akan membahas tentang bagaimana ilmu kalam terbentuk serta
bagaimana pemikiran tokoh yang memiliki pemikiran tentang ilmu kalam?
2
Laessach M. Pakatuwo, Sejarah dan Latarbelakang Lahirnya Ilmu Kalam, (Makassar : Bosowa
School Makassar), hal. 2
3
Ibid
2
PEMBAHASAN
Sebelum membahas tentang asal muasal ilmu kalam alangkah baiknya yakni
dipaparkan dengan definisi terlebih dahulu. Dalam Kamus Bahasa Indonesia4, kata
kalam‘ diartikan dengan perkataan atau kata (terutama bagi Allah)‘. Sementara
menurut bahasa dalam perspektif tauhid yaitu ilmu yang membicarakan/membahas
tentang masalah ketuhanan/ketauhidan (Mengesakan Allah). Secara istilah
(terminologi), ilmu kalam adalah salah satu cabang keilmuan Islam yang membahas
tentang cara menetapkan kepercayaan atau keimanan terhadap agama
menggunakan bukti-bukti yang telah menyakinkan. Ilmu kalam ini tidak jauh dari
segi keimanan (rukun iman). Maka dari itu ada beberapa ahli menamai ilmu kalam
dengan ilmu ushuluddin (ajaran dasar agama), ilmu aqo'id/akidah (keyakinan), ilmu
tauhid (keesaan Allah SWT). Dalam perkembangan terakhir, termasuk di Indonesia
ilmu ini mulai populer dengan nama teologi Islam (Ilmu tentang Ketuhanan)
Ibnu khaldun memberikan pengertian bahwa Ilmu kalam ialah ilmu yang berisi
alasan-alasan mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan
menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap orang-orang yang
menyeleweng dari kepercayaan-kepercayaan aliran golongan Salaf dan Ahli Sunah.
Masih ada definisi lainnya akan tetapi kesemuanya itu berkisar pada persoalan
kepercayaan di atas dan cara mengurai-kan kepercayaan-kepercayaan itu, yaitu
kepercayaan tentang Tuhan dan sifat-sifatnya, tentang rasul-rasul dan sifat-sifatnya
dan kebenaran keutusannya, demikian pula tentang kebenaran kabar yang dibawa
Rasul itu, sekitar alam gaib, seperti akhirat dan seisinya. 5
Ilmu kalam adalah nama lain dari sebagian nama lain dari sebagian ilmu yang
menjadi dasar kepercayaan atau keimanan dalam Islam. Nama yang sering disebut
adalah ilmu tauhid, ilmu aqaid, ilmu ushuluddin, ilmu kalam dan teologi Islam.
4
KBBI Digital
5
Ahmad Hanafi, Teologi Islam (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2001), hal.3.
3
Semua ilmu itu membahas tatacara yang dipakai untuk mengesakan Tuhan dan
meningkatkan keyakinan kepada-Nya. Namun antara setiap ilmu itu terdapat
perbedaan corak karena perbedaan penekanan objeknya. Ilmu tauhid melihat dari
pentingnya keesaan Tuhan, ilmu aqidah melihat dari segi keesaan Tuhan itu
menjadi keyakinan umat Islam, ilmu kalam melihat dari segi teknis analisisnya
yang menggunakan logika atau mantiq.
Adapun teologi Islam pada mulanya diambil dari istilah asing yang sering
dipakai dikalangan Kristen dalam keyakinan mereka, sehingga istilah itu kurang
sesuai untuk dipakai dalam Islam. Tetapi sekarang istilah teologi banyak dipakai
dalam berbagai segi, bukan hanya untuk ilmu-ilmu ketuhanan tetapi juga untuk
ilmu yang berkaitan persoalan kemasyarakatan sehingga kita hampir sering
mendengar istilah teologi sekuler, teologi pembebasan dan sebagainya. Karena itu
sekarang umat Islam juga suka menggunakan istilah teologi. Untuk membedakan
dengan keyakinan umat Kristen maka dalam Islam dipakai istilah Teologi Islam. 6
Istilah-istilah ini tidak lahir sejalan dengan kedatangan atau muncul Islam,
tetapi lahir setelah berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia Islam, sejalan
dengan perkembangan dan kemajuan lain yang dicapai dunia Islam seperti yang
dijumpai dalam sejarah. Pada masa awal Islam yang penting adalah pengamalan,
bukan ilmu atau pengetahuan sehingga memberikan nama terhadap ilmu atau
pengetahuan tertentu belum menjadi perhatian sama sekali dari para ilmuan. Untuk
mendalami persoalan yang diangkat pemahaman terhadap setiap istilah itu sangat
penting. Oleh sebab itu pembahasan dimulai dengan mengemukakan akidah.
6
Afrizal M, Pemikiran Kalam Imam Al-Syafi’i (Pekanbaru: Suara Umat, 2013), hal.1
4
Menurut Ibn Khaldun, Ilmu Kalam adalah ilmu yang mengandung argumentasi
rasional yang digunakan untuk membela akidah-akidah imaniyyah dan
mengandung penolakan terhadap pandangan ahli bid'ah yang di dalam akidah-
akidahnya menyimpang dari mazhab al-Salaf al-Salih dan ahl sunnah, untuk
kemudian masuk pada keyakinan hakiki yang menjadi rahasia dari tauhid.
Menurut Muhammad Abduh, ilmu kalam ialah ilmu yang membahas tentang
wujud Allah, sifat-sifat wajib yang ada bagi-Nya, sifat-sifat jaiz yang sifatkan bagi-
Nya, dan sifat-sifat yang tidak ada bagi-Nya. Ilmu kalam juga membahas tentang
rasul-rasul Allah untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib ada pada
dirinya, hal-hal yang jaiz yang dihubungkan kepada diri mereka” 7
Mengenai asal usul Ilmu kalam, ilmu kalam juga disebut ilmu tauhid (percaya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada sekutu-Nya). Ilmu kalam juga dinamakan
‘ilm ‘aqa ‘id atau’ilm usul al-din. Hal ini karena persoalan kepercayaan yang
menjadi pokok ajaran agama. Ilmu kalam juga sama dengan ilmu teologi bagi
orang-orang Masehi. Secara lebih jelas, beberapa argumentasi mengapa keilmuan
ini dinamakan ilmu kalam. 8
7
Jamrah, Suryan A. Studi Ilmu Kalam. (Jakarta: Kencana, 2015), hal. 23
8
Nasir, Salihun A. Pemikiran Kalam (Teologi Islam) Sejarah, Ajaran, dan Perkembangannya.
(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal 57
9
Al-Taftazzani, Dirasat fi al-Falsafah al-Islamiyyah (Kairo: Maktabah al-Qahirah al-Hadisah, 1957),
hal. 4
10
Hanafi, Theology Islam (Ilmu Kalam), hal. 6-10.
5
hal yang tidak dibicarakan oleh ulama salaf, seperti penakwilan ayat-ayat
mutashabihat, pengertian qada’, kalam, dan lain lain.
Fungsi dalam mempelajari ilmu kalam adalah untuk menjadi dasar atau fondasi
bagi keimanan kaum muslimin agar tidak mudah goyah dengan adanya goncangan
akidah, serta tidak mudah untuk tersesat dengan akulturasi budaya yang seringkali
mengaburkan ajaran Islam. Pendekatan ilmu kalam adalah cara pandang atau
analisis terhadap masalah Ketuhanan dengan menggunakan norma-norma agama
atau simbol-simbol keagamaan yang ada. Pendekatan ilmu kalam tidak bisa dilepas
dari kehidupan umat beragama di tengah tengah masyarakat.11
Banyak tokoh dalam pendekatan ilmu kalam yang penulis tidak dapat sebutkan
semuanya, adapun tokoh pendekatan ilmu kalam era modern antara lain:
11
Mustafa, Muhdagin Dg. “Reorientasi Teologi Islam Dalam Konteks Pluralisme Beragama (Telaah
Kritis dengan Pendekatan Teologis Normatif, Dialogis dan Konvergensif).” Jurnal Hunafa, Vol. 3,
No. 2, 2006, hal.6
6
prinsip sejarah, prinsip pengetahuan, prinsip metafisik, etika, tata sosial,
umamah, keluarga, tata politik, ekonomi dan estetika. Contoh karyanya
“Tauhid: Its Implications for Thought and life (1982).”
2. Imam Ahmad Hanafi. Dokrin Imam ahmad Hanafi tentang: teologi
tradisional; teologi tradisional menurutnya lahir dalam konteks sejarah
kepercayaan keda Tuhan diserang oleh sikte budaya lama dengan tujuan
menahan dokrin lama, tetapi zaman sekarang sudah berubah. Kemudian
beliau menawarkan konsep perlunya rekontruksi teologi. Contoh karyanya
Qadhanya Mu‟ashirat fi Fikrina Al-Mu‟ashir (1976), Al-Turats wa Al-
Tajdid, dan sebagainya.
3. Harun Nasution. Pemikiran beliau dengan ilmu kalam adalah pertama,
tentang peran akal dalam Islam memberikan pengaruh besar. Kedua
perlunya pembaharuan teologi, maksud pembaharuan tersebut adalah
teologi Islam harus mengacu pada konsep free-will, rasional, dan mandiri.
Ketiga, perlunya hubungan antara wahyu dengan akal. Banyak buku yang
sudah ditulisnya, seperti: Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, teologi
Islam, dan sebagainya.
D. Terbentuknya Ilmu Kalam
Berbicara tentang sejarah memang tidak ada habisnya untuk dipelajari salah
satunya yakni munculnya ilmu kalam. Semenjak wafatnya Rasulullah, jasad beliau
tidak langsung dikebumikan layaknya orang pada zaman itu namun didiamkan
selama 3hari karena pada saat itu Umar bin Khattab dan khalifah lainnya sedang
berunding siapakah yang akan menjadi penerus beliau. Setelah diadakan
perundingan maka terbentuklah Abu Bakar sebagai khalifah pertama yang
menggantikan Nabi Muhammad SAW. Diantara khalifah Abu Bakar dan Umar bin
Khattab, mereka menjalankan kepemimpinan dengan sangat baik.
Setelah Umar wafat, beliau digantikan dengan Utsman bin Affan yang memiliki
banyak hambatan ketika beliau menjabat. Utsman menjabat selama 12 tahun yakni
6 tahun awal berjalan secara normal dan roda ekonomi berjalan namun di tahun ke
7
7 hingga ke 12 terdapat beberapa tantangan yang sangat mewarnai masa
kepemimpinan beliau.12
Utsman adalah khalifah yang berumur bisa dibilang lanjut usia karena umur
beliau ketika menjabat adalah 70 tahun. Beliau adalah orang yang sangat lembut
dan penyayang. Beliau memerintah dengan politik dinasti yakni pemerintah dengan
kerabat dan keluarga yang menjadi pemimpin. Hal ini ditentang oleh umat karena
dirasa tidak adil dalam menjalankan amanah.
12
Sirah Nabawiyah, Surat Perintah Palsu Penyebab Kematian Utsman bin Affan, 2021,diakses
pada https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/surat-perintah-palsu-penyebab-kematian-utsman-
bin-affan-nxPGw
13
Laessach M. Pakatuwo, Sejarah dan Latarbelakang Lahirnya Ilmu Kalam, (Makassar : Bosowa
School Makassar), hal. 2
8
Masa khalifah Ali telah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Thalhah
dan Zubair karena Ali tidak mau menghukum pembunuh Utsman pada saat itu. Ali
mengajak berdamai dengan mereka agar berhenti melakukan pemberontakan.
Namun Thalhah dan Zubair tidak mengindahkan ajakan Ali, maka tercetuslah
perang Jamal (Perang Unta) pada 36H. Perang ini kemudian dimenangkan oleh Ali
dan pemberontak Thalhah dan Zubair terbunuh. 14
Saat mereka berunding, juru bicara Muawiyah adalah juru bicara yang cerdik.
Ia mengatakan kepada juru bicara Ali bahwa juru bicara Ali akan memecat Ali.
Merasa ditipu, juru bicara Ali semakin memanas. Saat itu kondisi pertikaian
menjadi tambah runcing sehingga Ali merasa dirugikan. Di tahun 39 H, terjadilah
kesepakatan antar 2 belah pihak agar perang dihentikan dengan syarat Muawiyah
menguasai Suriah dan tidak ikut campur tangan Amirul Mukminin. 16
14
Laessach M. Pakatuwo, Sejarah dan Latarbelakang Lahirnya Ilmu Kalam, (Makassar : Bosowa
School Makassar), hal. 2
15
Ibid
16
Ibid, hal 3
9
Di tahun 40 H, 3 Khawarij berniat untuk membunuh Ali, Muawiyah, dan juru
bicara Ali. Ketiganya gagal terbunuh kecuali Ali. Dalam sejarah dikatakan Ali pada
saat membangunkan orang-orang pada sholat fajar, dua orang khawarij
mengikutinya kemudian mereka membunuhnya tepat di depan pintu Masjid Kufah.
Sejak saat itu berakhirlah masa kejayaan Khulafaur Rasyidin dan khalifah pada saat
itu dipegang oleh Muawiyah dari Bani Umayyah. 17
17
Laessach M. Pakatuwo, Sejarah dan Latarbelakang Lahirnya Ilmu Kalam, (Makassar : Bosowa
School Makassar), hal. 3
10
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12