Anda di halaman 1dari 11

ISLAM SEBAGAI OBJEK KAJIAN BIDANG ILMU KALAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengantar Studi Islam
Dosen Pengampu:
Maulana,S.Pd.I,. MA

Disusun Oleh
Syaprudin
NIM. 204. 2023. 003

SEMESTER I
PROGRAM STUDI ILMU QUR`AN DAN TAFSIR
FAKULTAS DAKWAH DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM
SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
TAHUN 2023M/ 1444 H
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta`ala yang
telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang islam sebagai objek kajian ilmu kalam. Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada baginda nabi besar kita , Nabi Muhammad SAW.
Yang mana telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga ke zaman terang
benderang ini serta menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama Islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam
semesta.
Dengan ini saya menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin dapat
diselesaikan tanpa ada bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah “Pengantar Studi
Islam” yaitu yang terhormat Bapak Maulana S.Pd.I,MA. yang telah memberikan
kepada saya amanah untuk menyelesaikan tugas membuat makalah tentang islam
sebagai objek kajian ilmu kalam. Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun
ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman dan menambah
wawasan serta pengalaman bagi para pembaca.
Saya sadar bahwa tentunya makalah ini tentunya tidak terlepas dari banyak
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari yang dipaparkan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dinantikan demi
perbaikan di masa mendatang.

Sambas, 7 Desember 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii
BAB I…………………………………………………………………………….. 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………...1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………….....1
BAB II………………………………………..……………………………….......2
A. Pengertian Ilmu Kalam……………………………………………………...2
B. Sejarah Pemikiran Ilmu Kalam dalam Islam……………………………...4
C. Sumber Pembahasan Ilmu Kalam……………………..................................6
BAB III…………………………………………………………………………....8
A. Kesimpulan………………………………………………………………….8
B. Saran…………………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...………9
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu Kalam merupakan salah satu mata kuliah penting yang diajarkan
diseluruh perguruan tinggi Islam di Indonesia. Memang diakui banyak para tokoh
yang
menganggap Ilmu Kalam adalah sarat dengan pertentangan dan paling banyak
mengandung perbedaan. Bahkan ada pula yang menyebutkan Ilmu
Kalam tidak memuaskan orang pintar dan tidak memberi manfaat kepada orang
bodoh, karena mereka belum menemukan intinya. Akan tetapi tidak sedikit pula para
tokoh yang menyebutkan bahwa setiap orang yang ingin menyelami seluk-beluk
agama perlu mempelajari Ilmu Kalam, karena ilmu ini sangat banyak manfaatnya.

Makalah ini merupakan awal bagi mahasiswa yang ingin mendalami lebih jauh
berkenaan dengan ilmu kalam. Semoga makalah ini dapat memberikan kemudahan
bagi pembaca dan semoga ada berkah dan keridhaan Allah SWT, sehingga dapat
memberikan kemanfaatan khususnya bagi penyusun, Amin ya Rabbal alamin.

B. Rumusan masalah

1. Apa Itu Ilmu Kalam?

2. Sejarah Pemikiran Ilmu Kalam Dalam Islam?

3. Sumber Pembahasan Ilmu Kalam?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Pengertian Ilmu Kalam.

2. Memahami Sejarah Pemikiran Ilmu Kalam.

3. Mengetahui Sumber Pembahasan Ilmu Kalam.


BAB II
A. Pengertian Ilmu Kalam

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata kalam diartikan dengan‗perkataan atau


kata (terutama bagi Allah).1 Ibnu khaldun memberikan pengertian bahwa Ilmu
kalam ialah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan-
kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan
terhadap
orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaankepercayaan aliran golongan Salaf
dan Ahli Sunah. Masih ada definisi lainnya akan tetapi kesemuanya itu berkisar
pada persoalan kepercayaan di atas dan cara menguraikan kepercayaan-kepercayaan
itu, yaitu kepercayaan tentang Tuhan dan sifat-sifat-Nya, tentang rasul-rasul
dan sifat-sifatnya dan kebenaran keutusannya, demikian pula tentang kebenaran kabar
yang dibawa Rasul itu,sekitar alam gaib, seperti akhirat dan seisinya.2

Ilmu kalam adalah nama lain dari sebagian nama lain dari sebagian ilmu yang
menjadi dasar kepercayaan atau keimanan dalam Islam. Nama yang sering disebut
adalah ilmu tauhid, ilmu aqaid, ilmu ushuluddin, ilmu kalam dan teologi Islam.
Semua ilmu itu membahas tatacara yang dipakai untuk mengesakan Tuhan dan
meningkatkan keyakinan kepada-Nya. Namun antara setiap ilmu itu terdapat
perbedaan corak karena perbedaan penekanan objeknya. Ilmu tauhid melihat dari
pentingnya keesaan Tuhan, ilmu aqidah melihat dari segi keesaan Tuhan itu menjadi
keyakinan umat Islam, ilmu
kalam melihat dari segi teknis analisisnya yang menggunakan logika atau mantiq.

Adapun teologi Islam pada mulanya diambil dari istilah asing yang sering
dipakai dikalangan Kristen dalam keyakinan mereka, sehingga istilah itu kurang
sesuai untuk dipakai dalam Islam. Tetapi sekarang istilah teologi banyak dipakai
dalam berbagai segi, bukan hanya untuk ilmu-ilmu ketuhanan tetapi juga untuk ilmu
yang berkaitan persoalan kemasyarakatan sehingga kita hampir sering
mendengar istilah teologi sekuler, teologi pembebasan dan sebagainya. Karena itu
sekarang umat Islam juga suka menggunakan istilah teologi. Untuk membedakan
dengan keyakinan umat Kristen maka dalam Islam dipakai
istilah Teologi Islam3.

Istilah-istilah ini tidak lahir sejalan dengan kedatangan atau muncul


Islam,tetapi lahir setelah berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia Islam, sejalan
1
KBBI Digital
2
Ahmad Hanafi, Teologi Islam (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2001), hlm. 3
3
Afrizal M, Pemikiran Kalam Imam Al-Syafi’i (Pekanbaru: Suara Umat, 2013), hlm. 1
dengan perkembangan dan kemajuan lain yang dicapai dunia Islam seperti yang
dijumpai dalam sejarah. Pada masa awal Islam yang penting adalah pengamalan,
bukan
ilmu atau pengetahuan sehingga memberikan nama terhadap ilmu atau pengetahuan
tertentu belum menjadi perhatian sama sekali dari para ilmuan. Untuk mendalami
persoalan yang diangkat pemahaman terhadap setiap istilah itu sangat penting. Oleh
sebab itu pembahasan dimulai dengan mengemukakan akidah.4

Ilmu kalam dinamakan ilmu kalam, diantara alasannya, karena:


1. Persoalan penting yang menjadi pembicaraan padaabad-abad permulaan Hijriah
ialah ‖Firman Tuhan (Kalam Allah) dan non azalinya Quran (Khalq alQuran).
2. Dasar ilmu kalam ialah dalil-dalil pikiran dan pengaruh dalil ini nampak jelas
dalam pembicaraan para mutakalimin. Mereka jarang kembali keparda dalil naqli
(Quran dan Hadis), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan lebih
dahulu.
3. Karena cara pembuktian kepercayaan-kepercayan agama menyerupai logika dalam
filsafat, maka pembuktian dalam agama ini dinamakan ilmu kalam
untuk membedakannya dengan logika dalam filsafat.5

B. Sejarah Pemikiran Ilmu Kalam Dalam Islam

Sejarah awal munculnya Ilmu Kalam adalah sejak wafatnya Nabi Muhammad
SAW, yang kala itu muncullah persoalan di kalangan umat Islam mengenai siapa
yang hendak menjadi pengganti Nabi (Khalifatul Rasul). Hal tersebut kemudian
diatasi dengan diangkatnya Abu Bakar As-Shiddiq sebagai khalifah. Setelah Beliau
wafat, kekhalifahan dipimpin oleh Umar bin Khattab yang pada kala itu umat Islam
tampak tegar dalam mengalami ekspansi seperti kejazirahan dari Arabian, Palestina,
Syiria, sebagian wilayah Persia, hingga Romawi dan Mesir.

Setelah masa kekhalifahan Umar bin Khattab berakhir, maka diangkatkan


Utsman bin Affan menjadi khalifah pengganti Umar. Utsman ini masih termasuk
dalam golongan Quraisy yang kaya raya, keluarganya juga terdiri dari orang-orang
Aristokrat Makkah yang memiliki pengalaman dagang dan pengetahuan administrasi.
Pengetahuan itu dimanfaatkan dalam memimpin administrasi di daerah-daerah yang
ada di luar semenanjung Arabiah. Namun sayangnya, pada masa tersebut justru
cenderung terjadi nepotisme sehingga terjadilah ketidakstabilan di kalangan umat
Islam. Bahkan banyak sekali penentang yang tidak setuju pada kepemimpinan
Utsman, hingga akhirnya Beliau tewas terbunuh oleh pemberontak dari Kufah,
Basrah, dan Mesir.
4
Ibid, hlm. 2
5
Ahmad Hanafi, Teologi Islam, hlm 4-5
Setelah Utsman wafat, maka Ali Abi Thalib terpilih sebagai calon khalifah
selanjutnya. Namun, Beliau langsung mendapatkan tantangan dari pemuka-pemuka
lainnya yang juga ingin menjadi khalifah, sebut saja ada Thalhah, Zubair, dan Aisyah.
Peristiwa tersebut dikenal dengan Perang Jamal. Kemudian, ada juga tantangan yang
datang dari Muawiyah bin Abi Sufyan yang kala itu ingin menjadi khalifah dan
menuntut Ali supaya menghukum para pembunuh-pembunuh dari Utsman. Atas
adanya peristiwa-peristiwa itu muncullah Teologi mengenai asal muasal sejarah
keberadaan Ilmu Kalam.

Ilmu kalam adalah nama lain dari sebagian nama lain dari sebagian ilmu yang
menjadi dasar kepercayaan atau keimanan dalam Islam. Nama yang sering disebut
adalah ilmu tauhid, ilmu aqaid, ilmu ushuluddin, ilmu kalam dan teologi Islam.,
yakni:
Faktor Internal

1. Keberadaan Al-Quran selain mengajak kaum-Nya untuk mempercayai kenabian


dan hal-hal yang berhubungan dengan hal tersebut, menyinggung pula adanya
golongan-golongan dan agama-agama yang ada di masa Nabi Muhammad SAW.
Al-Quran tidak membenarkan kepercayaan mereka dan membantahnya dengan
alasan-alasan sebagai berikut:
 Sebagai golongan yang mengingkari agama dan keberadaan Tuhan, serta
mengatakan juga bahwa merekalah yang menyebabkan kebinasaan dan
kerusakan, sebagaimana disebutkan dalam Q.S Al-Jatsiyah ayat 24.
 Sebagai golongan-golongan syirik, sebagaimana disebutkan dalam Q.S Al-
Maidah ayat 116.
 Sebagai golongan-golongan kafir, sebagaimana disebutkan dalam Q.S Al-Isra’
ayat 94.
 Sebagai golongan-golongan munafik, sebagaimana disebutkan dalam Q.S Ali
Imran ayat 154.
2. Adanya nas-nas yang kelihatannya saling bertentangan, sehingga datanglah
orang-orang yang mengumpulkan ayat tersebut dan mem-filsafatnya.
Faktor Eksternal

1. Banyak di antara pemeluk-pemeluk agama Islam, yang dulunya beragama


Yahudi, Masehi, dan lainnya. Setelah mereka “tenang” dari tekanan, mulailah
mereka mengkaji kembali akidah-akidah agama mereka dan mengembangannya
ke dalam Islam.
2. Golongan Islam yang ada pada zaman dulu, terutama golongan Mu’tazilah
memusatkan perhatiannya untuk penyiaran Islam dan membantah alasan bahwa
mereka memusuhi Islam, dengan cara mengetahui secara sebaik-baiknya akidah-
akidah mereka.
3. Para Mutakallimin hendak mengimbangi lawan-lawannya menggunakan filsafat,
sehingga mereka mempelajari logika dan filsafat.
Ilmu Kalam disebut-sebut sebagai ilmu yang dapat berdiri sendiri pada masa Daulah
Dani Abbasiyah, terutama pada kala kepemimpinan khalifah al-Makmun, yang
dipelopori oleh dua orang tokoh Islam yakni Abu Hasan al-Asy’ari dan al-Maturidi.6

C. Sumber Pembahasan Ilmu Kalam

Adapun sumber dalam pembahasan ilmu kalam yaitu:


1. Al-Qur‘an
Al-Qur‘an adaah kitab induk, rujukan utama bagi segala rujukan, sumber dari
segala sumber, basis bagi segala sains dan ilmu pengetahuan. Sejauh mana keabsahan
ilmu harus diukur, maka pernyataan al-Qur‘an bias menjadi standarnya. Menurut
Mulyadhi Kartanegara, alQur‘an adalah buku induk ilmu pengetahuan, di mana tidak
ada satu perkara apapun yang terlewatkan. Semuanya telah tercover di dalam al-
Qur‘an, baik yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (habl min
Allah), hubungan manusia dengan sesama manusia (habl min an-Naas), ataupun
hubungan manusia dengan alam dan lingkungan.7 Lebih lanjut, Achmad Baiquni
menegaskan bahwa “Sebenarnya segala ilmu yang diperlukan manusia itu
tersedia di dalam al-Qur‘an”.8

2. Hadits

Dalam hadits Nabi Muhammad SAW, banyak membicarakan mengenai


masalah-masalah yang juga dibahas dalam Ilmu Kalam. Diantaranya adalah hadits
Nabi yang menjelaskan mengenai hakikat keimanan dan terpecahnya golongan,
yakni: “Hadits ini diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar. Ia mengatakan bahwa
Rasulullah pernah bersabda ‘Akan menimpa umatku apa yang pernah menimpa bani
Israil ….Bani Israil telah terpecah belah menjadi 72 golongan dan umatku akan

66
Yufi Cantika, Pengertian Ilmu Kalam: Sejarah, Sumber, dan Hubungannya dengan
Beberapa Ilmu Islam, Dikutip Dari https://www.gramedia.com/literasi/ilmu-kalam/ Pada Tanggal 15
Desember 2023, pukul 21.57 WIB.
8
Mulyadhi Kartanegara, Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam, (Jakarta:Baitul Ihsan, 2006),
hlm. 119
8
Achmad Baiquni, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, (Yogyakarta: Dana Bakhti
Prima Yasa, 1997), hlm. 17

8
terpecah belah menjadi 73 golongan. Semuanya akan masuk neraka, kecuali satu
golongan,’ ‘Siapa mereka itu, wahai Rasulullah’ Tanya para sahabat. Rasulullah
menjawab, ‘Mereka itu adalah yang mengikuti jejakku dan sahabat-
sahabatku.” (H.R. At-Tirmidzi).9

3. Hasil Pemikiran yang Mendalam

Hasil pemikiran manusia khususnya dari orang-orang yang memiliki keilmuan


yang mendalam memberikan warna terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Dalam
hal ini sumber pembahasan dalam Ilmu Kalam juga dipengaruhi dari hasil pemikiran
berkenaan dengan ketuhanan. Dalam kamus bahasa Idonesia, kata pemikiran,
diartikan dengan sesuatu yang diterima seseorang dan dipakai sebagai pedoman,
sebagaimana diterimanya dari masyarakat sekelilingnya.10

99
Yufi Cantika, Pengertian Ilmu Kalam…

10
KBBI Digital

10
BAB III
A. Kesimpulan
Ilmu Kalam merupakan salah satu mata kuliah penting yang diajarkan
diseluruh perguruan tinggi Islam di Indonesia. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata
kalam diartikan dengan‗perkataan atau kata (terutama bagi Allah). Ilmu kalam adalah
nama lain dari sebagian nama lain dari sebagian ilmu yang menjadi dasar
kepercayaan atau keimanan dalam Islam. Nama yang sering disebut adalah ilmu
tauhid, ilmu aqaid, ilmu ushuluddin, ilmu kalam dan teologi Islam.
Ilmu kalam adalah nama lain dari sebagian nama lain dari sebagian ilmu yang
menjadi dasar kepercayaan atau keimanan dalam Islam. Nama yang sering disebut
adalah ilmu tauhid, ilmu aqaid, ilmu ushuluddin, ilmu kalam dan teologi Islam.
Adapun sumber dalam pembahasan ilmu kalam yaitu Al-Qur‘an, Hadis, dan Hasil
pemikiran yang mendalam.

B. Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, maka dari itu
penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat membantu penyusun
untuk menyusun makalah ini dengan baik dan benar untuk ke depannya. Semoga
dengan makalah ini dapat memberikan manfaat pembaca pada umumnya dan
pemakalah khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, M. 2013 Pemikiran Kalam Imam Al-Syafi’i. Pekanbaru: Suara Umat.

Baiquni, Achmad. 1997. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, Yogyakarta: Dana Bakhti Prima

Yasa.

Cantika, Yufi. Pengertian Ilmu Kalam: Sejarah, Sumber, dan Hubungannya dengan Beberapa Ilmu

Islam, Dikutip Dari https://www.gramedia.com/literasi/ilmu-kalam/

Hanafi, Ahmad. 2001. Teologi Islam. Jakarta: PT. Bulan Bintang.

Kartanegara, Mulyadhi. 2006. Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam. Jakarta: Baitul Ihsan.

KBBI Digital.

Anda mungkin juga menyukai