Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ILMU KALAM

Kelompok 1
Muh Zulfikram
Muh Fatir
Nurul Ikhtiar
Naila Mutia Putri
Septi Ayu Pratiwi

SMA NEGERI 1 BATU PUTIH


TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu kalam dalam agama mempunyai kedudukan yang sama dengan logika
dalam filsafat. Dalam mengkaji agama (al-Qur’an), baik ayat-ayat yang muhkam
maupun yang mutasyabihat sebagai otoritas teks yang bersumber dari Tuhan,
diperlukan sebuah metode untuk menangkap pesan-pesan-Nya. Ulama-ulama klasik
menggunakan ilmu kalam sebagai metode untuk memantapkan hati dan membela
kepercayaan-kepercayaan agama dengan menghilangkan berbagai macam
keraguan. Ilmu kalam pada akhirnya menjadi sebuah keniscayaan untuk dipelajari.
Ilmu kalam secara etimologi berarti perkataan, ucapan, firman atau sabda. Adapun
secara terminologi ilmu kalam yaitu ilmu tentang perkataan mengenai akidah
(keagamaan) Islam dengan menggunakan metode jadal (dialektika) dan
dipergunakan untuk mempertahankan akidah Islam dari serangan non-Muslim yang
dianggap sesat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan pengertian ilmu kalam ?
2. Mengidentifikasi ruang lingkup ilmu kalam ?
3. Mengidentifikasi sumber-sumber ilmu kalam ?
4. Menganalisis manfaat ilmu kalam ?
5. Menganalisis tujuan ilmu kalam ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari ilmu kalam
2. Mengetahui ruang lingkup ilmu kalam
3. Mengetahui sumber-sumber ilmu kalam
4. Memahami manfaat dari ilmu kalam
5. Memahami tujuan dari ilmu kalam
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ILMU KALAM
Secara harfiah, istilah “kalam” ini artinya ‘perkataan’ atau ‘percakapan’.
Sementara secara terminologi, ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan
mengenai wujud Allah SWT, sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat
yang tidak ada pada-Nya, sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya, hingga
Rasul Allah untuk menetapkan kebenaran akan kerasulannya. Jika kita masih
merasa asing dengan nama ilmu ini, wajar saja sebab biasanya orang-orang
menyebut Ilmu Kalam ini sebagai Ilmu Tauhid.
Beberapa ulama juga turut mengemukakan mengenai definisi dari Ilmu
Kalam ini, misalnya:
Menurut Al-’iji, Ilmu Kalam adalah sebuah ilmu yang memberikan kemampuan
untuk menetapkan aqidah agama Islam dengan mengajukan argumen guna
melenyapkan keraguan yang ada.

B. RUANG LINGKUP ILMU KALAM


Adapun ruang lingkup pembahasan ilmu kalam mencakup beberapa hal,
yaitu :
1. Qismul Ilahiyat, yakni esensi keberadaan Tuhan beserta sifat-sifat-Nya.
Hal-hal yang dibicarakan adalah tentang:
● Sifat-sifat Tuhan. Apakah memang ada Sifat Tuhan atau tidak.
Masalah ini diperdebatkan oleh aliran Mu’tazilah dan Asy’ariyah.
● Qudrat dan Iradat tuhan. Persoalan diperdebatkan pada aliran
Qadariyah dan Jabariyah.
● Persoalan akan kemauan bebas manusia. Masalah ini berkaitan erat
dengan Qudrat dan Iradat Tuhan.
● Masalah Al-Quran. Apakah makhluk atau tidak, serta apakah Al-Quran
azali atau baharu.
2. Qismul Nububiyah, yakni hubungan yang memperhatikan antara Tuhan
dengan makhluk-Nya. Hal-hal yang dibicarakan adalah tentang:
● Utusan-utusan Tuhan yang telah ditetapkan untuk melakukan
pekerjaan tertentu, yaitu Malaikat.
● Wahyu yang disampaikan oleh Tuhan kepada Rasul-Nya baik secara
langsung maupun melalui perantara Malaikat.
● Para Rasul itu sendiri yang menerima perintah dari Tuhan untuk
menyampaikan ajaran kepada umat manusia.
3. Qismul Al-Sami’yat, yakni persoalan yang berkaitan dengan kehidupan
sesudah mati. Hal-hal yang dibicarakan adalah tentang:
● Hari kebangkitan manusia kembali di akhirat.
● Hari perhitungan.
● Shiratal Mustaqim (jembatan).
● Persoalan yang berhubungan akan tempat pembalasan, baik itu surga
atau neraka.

C. SUMBER-SUMBER ILMU KALAM
Keberadaan Ilmu Kalam ini tetap menjadikan Al-Quran dan Hadist sebagai
sumber utama kajian mereka dalam upaya menerangkan wujud Allah SWT,
sifat-sifat-Nya, dan persoalan aqidah Islam lainnya. Nah, berikut
sumber-sumber kajian dari Ilmu Kalam.
1. Al-Qur’an
Dalam kitab suci ini, banyak sekali ayat yang membicarakan mengenai
masalah ketuhanan. Misalnya pada Q.S Al-Ikhlas ayat 3-4 yang berarti
“(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakan”“dan tidak ada sesuatu pun
yang setara dengan-Nya”
2. Hadits
Dalam hadits Nabi Muhammad SAW, banyak membicarakan mengenai
masalah-masalah yang juga dibahas dalam Ilmu Kalam. Diantaranya adalah
hadits Nabi yang menjelaskan mengenai hakikat keimanan dan terpecahnya
golongan, yakni:

“Hadits ini diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar. Ia mengatakan bahwa


Rasulullah pernah bersabda ‘Akan menimpa umatku apa yang pernah
menimpa bani Israil ….Bani Israil telah terpecah belah menjadi 72 golongan
dan umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Semuanya akan
masuk neraka, kecuali satu golongan,’ ‘Siapa mereka itu, wahai Rasulullah’
Tanya para sahabat. Rasulullah menjawab, ‘Mereka itu adalah yang mengikuti
jejakku dan sahabat-sahabatku,.” (H.R. At-Tirmidzi)
3. Pemikiran Manusia
Yakni berupa pemikiran yang memang dikeluarkan oleh umat Islam maupun
non-muslim. Mengingat bahwa Islam telah menggunakan
pemikiran-pemikiran rasional untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan
dengan ayat-ayat dalam Al-Quran, terutama yang belum jelas maksudnya
bahkan sebelum filsafat Yunani masuk.

D. MANFAAT ILMU KALAM


1. Memperkuat, membela, dan melindungi akidah Islam dari berbagai
penyimpangan yang tidak sesuai dengan agama.
2. Menolak akidah yang sesat dengan cara memberikan penjelasan tentang
asal-usul sebuah perkara.
3. Mengajak umat Islam lebih mengenal Tuhannya secara rasional.
4. Mengokohkan dan menyelamatkan keimanan pada diri seseorang dari
ketersesatan yang membelenggu.
5. Menopang nilai ajaran Islam yang bersumber pada tiga pilar utama yaitu
iman, Islam, dan ihsan.
6. Menjawab problematika penyimpangan agama lain yang berpotensi merusak
akidah Islam.

E. TUJUAN ILMU KALAM


1. Untuk menolak akidah yang sesat dengan berusaha menghindari
tantangan-tantangan dengan cara memberikan penjelasan duduk perkara
selanjutnya membuat suatu garis kritik yang sehat berdasarkan logis.
2. Memberikan penguatan landasan keimanan melalui pendekatan filosofis dan
logis, sehingga kebenaran Islam tidak saja dipahami secara dogmatis
(diterima apa adanya) tetapi bisa juga dipaparkan secara rasional.
3. Menguatkan sistem nilai ajaran Islam yang terdiri atas tiga pokok, yaitu iman
sebagai landasan akidah, Islam sebagai manifestasi syariat, ibadah dan
muamalah, serta ihsan sebagai aktualisasi akhlak.
4. Menjawab problematika penyimpangan teologi agama lain yang dapat
merusak akidah Islam, khususnya ketika Islam bersinggung dengan teologi
agama lain dalam masyarakat yang heterogen (berbeda-beda).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu Kalam secara etimologi (bahasa) adalah ilmu yang membicarakan
Bagaimana menetapkan kepercayaan kepercayaan keagamaan (agama
Islam) dengan bukti-bukti yang yakin. Salah satu sumber ilmu kalam,
pemikiran manusia berasal dari pemikiran umat Islam sendiri dan pemikiran
yang berasal dari luar umat Islam di dalam Al-Qur’an, banyak sekali terdapat
ayat-ayat yang memerintahkan manusia untuk berpikir dan menggunakan
akalnya.
Mempelajari ilmu Kalam dalam Islam juga tentu membuat kita tetap
istiqomah dalam jalan Allah SWT., hal ini karena telah diperkuat dengan ilmu
Islam dan dasar-dasar pengetahuan sebagai pondasi keimanannya. Tentu
tidak akan mudah retak dibandingkan yang hanya sekedar meyakini tanpa
sadar ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan

Anda mungkin juga menyukai