Ilmu kalam
WIDYA ANANDA 17511069
a.Faktor internal
Dorongan dan pemahaman al-quran
dalam al-quran banyak dijelaskan bahwa orang beriman adalah orang
yang berakal dan merenungi ayat- ayat Allah SWT. Dalam hal ini Harun
Nasution memberi contoh anjuaran manusia menggunakan aklalnya dalam
al-quran
Nazara, artinya adalah berpikir dan merenungkan. pada : Surat Qaf ayat
6 dan Surat Ath- Thariq ayat 5
adabbara, artinya merenungkan terdapat pada surat Shad ayat 29 dan
surat Muhammad ayat 24.
Tafakkara artinya berpikir. dalam Surat An-Nahl ayat 69 dan surat Al-
Jatsiah ayat 13.
Faqiha yang berarti mengerti atau paham, dalam Surat Al Isra ayat 44
Fahima artinya memahami, dalam bentuk ”fahama”. Dalam surat Al
Anbiya ayat 79.
Persoalan politik
Aliran Mu’tazilah
Aliran Asy’ariyah
Aliran pemikir kalam
klasik
Aliran Salafiyah
Aliran Murji’ah
Aliran Syi’ah
1. Aliran Khawarij
Khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti ‘keluar’,
ditujukan bagi setiap orang yang keluar dari imam yang hak
dan telah disepakati para jama’ah, baik ia keluar pada masa
Khulafaur Rasyidin maupun masa tabi’in secara baik-baik
2. Aliran Mu’tazilah
Mu`tazilah sebagai aliran teologi memiliki akar dan produk
pemikiran tersendiri, yang dimaksud akar pemikiran di sini adalah
dasar dan pola pemikiran yang menjadi landasan pemahaman dan
pergerakan mereka. Sedangkan yang dimaksud produk pemikiran
adalah konsep-konsep yang dihasilkan dan dasar pola pemikiran
yang mereka yakini tersebut.
3. Aliran Asy’ariyah
Tokoh aliran ini Abu Hasan Al-Asy’ari yang lahir di Basrah pada
tahun 873 M dan wafat tahun 935 M. Pada mulanya Al-Asy’ari
adalah murid Al-Jubba’i salah seorang tokoh terkemuka aliran
mu’tazilah.
Walaupun Al-Asy’ari telah berpuluhan tahun menganut paham
mu’tazilah akhirnya ia meninggalkan aliran mu’tazilah dengan
alasan:
a. Al-asy’ari bermimpi, dalam mimpinya itu Nabi Muhammad
SAW mengatakan kepadanya bahwa mazhab Ahli Hadits-lah yang
benar, dan mazhab mu’tazilah salah.
b. Al-Asy’ari berdebat dengan gurunya Al-Jubba’i, dan dalam
perdebatannya itu Al-Jubba’i tak dapat menjawab tantangan Al-
Asy’ari sebagai muridnya.
4. Aliran Salafiyah
Aliran ini muncul sebagai kelanjutan dari pemikiran Ahmad bin
Hambal yang kemudian pemikirannya diformulasikan secara
lebih lengkap oleh Ahmad Ibn Taymiyah.
5. Aliran Murji’ah
Murji’ah berasal dari bahasa arab yang berarti menunda
atau dari kata raja’a yang berarti mengharapkan. Murjiah
adalah bentuk isim fail dari kata tersebut di atas, berarti
orang yang menunda atau orang yang mengharapkan. Dalam
arti yang pertama dimaksudkan berarti golongan atau
paham yang menanggungkan keputusan sesuatu hal (mulanya
persoalan yang berbuat dosa besar) nanti dikelak kemudian
hari disisi Allah. Sedang pengertian dalam arti yang kedua
Murjiah ialah golongan yang mengharapkan ampunan dari
Tuhan atas kesalahan dan dosanya (asal persoalan adalah
orang mukmin yang berbuat dosa besar, mati sebelum
bertobat).
6. Aliran Syi’ah
Akar kata Syi’ah bermakna pihak, puak dan kelompok, yang
diambil dari kata Syayya’a yang memiliki arti berpihak. Aliran
ini menunjukkan pengikut Ali dalam hubungannya dengan
peristiwa pergantian kekhalifahan setelah Rasulullah wafat.
Pemikiran Kalam dan Modernisme
2. Muhammad Abduh
Umat Islam merespon pengikisan dunia tradisional dan
penyikapan miring bangsa Barat terhadap Islam melalui usaha-
usaha pembaharuan.
Abduh meyakini akan kemandirian dan potret diri Islam, ia
berusaha menghilangkan unsure-unsur asing, sementara
paparannya tentang doktrin-doktrin teologis bersifat
modernistic dalam pengertian ia menghindari penggunaan bahasa
teologis tradisional.
Kesimpulan
Ilmu Kalam adalah salah satu Ilmu kajian Islam yang didalamnya membahas
mengenai aspek ketuhanan dan di dalam kajian-kajian tersebut berisi argumen-
argumen rasional dalam arti menggunakan dalil-dalil ‘aqliyah untuk membela aqidah-
aqidah imannya dengan bukti yang yakin.
Pada dasarnya, Ilmu Kalam muncul sejak terjadinya peristiwa al Fitnah al Kubra
yakni ketika terbunuhnya Khalifah Usman, tetapi ilmu kalam mulai bentuknya yang
definisi sejak masa pertumbuhannya yang ditandai dengan masuknya filsafat Yunani.
Dalam sejarah mula-mula muncul Ilmu Kalam pada masa Khalifah Al-Makmun dari
Daulah Abbasiyah dan diciptakan oleh Kaum Mu’tazilah. Alasan dinamakan Ilmu
Kalam karena masalah yang paling menonjol adalah mengenai salah satu sifat Allah.