Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH : FILSAFAT ISLAM


DOSEN : DR. ARQOM KUSWANJONO
WAKTU : 120 MENIT
SIFAT : OPEN BOOK

Kerjakan soal secara mandiri, apabila mengutip pendapat tokoh dari buku, jurnal atau pustaka
lain, harap menuliskan sumbernya.

1. Berikan penjelasan singkat tentang Sejarah Kelahiran Filsafat Islam,


hubungannya dengan Filsafat Yunani, dan proyek penerjemahan
Filsafat Yunani memang memberikan pengaruh besar kepada filsafat islam dalam
perkembangannya. Namun, filsafat islam hadir tidak didasarkan filsafat Yunani, karena
beguru artinya bukan meniru, setiap pemikiran para tokohnya berasal dari konteks budaya
masing – masing, dan pemikiran rasional islam telah ada sebelum datangnya filsafat
Yunani, yang berasal dari pemikiran para ilmuwan Muslim yang mencoba menjelaskan
ajaran kita suci. Ada tiga cara yang relevan untuk penalaran filosofis, pertama metode
takwil. Kedua, musytarak. Ketiga, qiyas. Selain itu, adanya tuntutan dalam pembahasan
teologis untuk merasionalkan pandangan yang masih kontradiktif dan rumit. Selanjutnya,
disistematisasikan dalam suatu gagasan metafisika yang untuh. Dari situ awal pemikiran
filosofi islam.

Selanjutnya, dikarenakan adanya kontak umat islam dengan budaya Yunani bersamaan
dengan penulisan ilmu islam. Oleh karena itu, budaya Yunani memberikan pengaruh dan
corak tertentu, khususnya dalam bentuk dan isi. Selain itu, program penerjemahan naskah
ilmu filsafat ke bahasa arab yang dilakukan pada masa Islam klasik (Rahman, 1994:84).
Usaha ini melahirkan filsuf besar muslim. Program penerjemahan buku filsafat Yunani
dilakukan secara masal dan gencar karena sebagai kebutuhan dan muncul banyak doktrin
yang hiterodok yang dari dari wilayah Iran, Persia, atau dari daerah pinggiran Islam.

2. Berikan penjelasan singkat tentang Ilmu kalam Syiah dan Muktazilah


Syiah dalam bahasa Arab artinya adalah pihak, puak, golongan, kelompok atau pengikut
sahabat atau penolong. Namun, pengertian tersebut bergeser, setiap orang yang menyebut
syiah, maka pikirannya akan tertuju pada syiah – ali. Syiah – ali merupan kelompok
masyarakat yang memihak dan memuliakan Ali beserta keturunannya. Kelompok tersebut
perlahan – lahan membangun sebagai aliran Islam. Doktrin yang muncul pada zaman syiah,
yaitu: kepala negara diangkat dengan persetujuan rakyat melalui lembaga ahl al – hall wa
al –‘awd, kepala negara (imam) berkuasa seumur hidup, kepala negara juga pemegang
kekuasaan tertinggi dalam agama dan politik berdasarkan petunjuk Allah dan wasiat Nabi.

Mu’tazilah berasal dari I’tazala dengan makna yang berarti menjauhkan atau memisahkan
diri dari sesuatu. Kata ini kemudian menjadi nama sebuah aliran dalam ilmu kalam, yang
para sarjana menyebutnya sebagai Mu’tazillah berdasarkan peristiwa yang terjadi pada
Washil ibn Atha (80 H/699 M- 131 H/748 M) dan Amr ibn Ubayd dengan al – Hasan al –
Bashri. Washil ibn Atha adalah pemimpin tertua aliran Mu’tazillah, yang kemungkinan
ingin mengambil jalan tengah antara khawaij dan murjiah, melainkan berada di dua posisi.
Alasan yang dikemukakan adalah bahwa orang yang berdosa besar itu masih ada imannya
tetapi tidak dapat dikatakan mu’min karena ia telah berdosa besar.
3. Berikan penjelasan singkat tentang Ilmu kalam Asyariah dan Maturidiyah
Asyariyah adalah nama aliran di dalam islam, nama lain dari aliran ini adalah Ahlu Sunnah
wal Jamaah. Aliran Asy‟ariyyah adalah aliran teologi yang dinisbahkan kepada pendirinya,
yaitu Abu al-Hasan Ali ibn Islmail al Asyari. Ia dilahirkan di Bashrah, besar dan wafat di
Baghdad (260-324 H). Menurut aliran Asyariyyah, Allah mempunyai beberapa sifat dan
sifat - sifat itu bukan zat-Nya dan bukan pula selain zat-Nya, namun ada pada zatnya.
Meskipun penjelasan Asyariyyah itu mengandung kontradiksi, hanya dengan itulah aliran
tersebut dapat melepaskan diri dari paham ta’addud al- qudama (banyaknya kadim)
setidaknya menurut pemikiran mereka.

Nama Maturidiyyah diambil dari nama tokoh pertama yang tampil mengajukan pemikiran
sendiri. Nama lengkapnya adalah Abu Mansur Muhammad Ibn Mahmud al-Maturidi.
Aliran Maturidiyyah yang dikatakan tampil sebagai reaksi terhadap pemikiran-pemikiran
mutazzilah yang rasional itu, tidaklah seluruhnya sejalan dengan pemikiran yang yang
diberikan oleh al-asy‟ari. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa pemikiran teologi
asyari sangat banyak menggunakan makna teks nash agama (Quran dan Sunnah), maka
Maturidiyyah dengan latar belakang mazhab Habafi yang dianutnya banyak menggunakan
takwil.

4. Berikan penjelasan singkat tentang Aliran Masyaiyah (Paripatetisme) dan


Isyraqiyah (Illuminasi/Sahrawardi)
Masyaiyah berasal dari bahasa arab “masha’i” yang artinya berjalan. Dalam bahasa inggris
disebut peripatetisme “peripatetic” yang berarti menggembara, atau pengembara. Sebutan
mengembara atau berjalan diberikan kepada mazhab (aliran) ini, karena tiga kemungkinan.
Pertama, karena ajarannya disampaikan Aristoteles, sebagai founder (pembangun), sambil
berjalan-jalan. Kedua, dikaitkan dengan sudut sebuah gedung olah raga di kota Athena
yang bernama Peripatos.3 Adapun kemungkinan ketiga ialah karena metode berpikir ini
menggunakan istidlāl (perumusan dalil) setiap kali mengambil kesimpulan.

Teori iluminasi (isyraqiyah) yang merupakan buah karya Suhrawardi telah memberikan
pandangan baru dalam khazanah pengembangan filsafat Islam yang sejak sebelumnya telah
di dominasi oleh aliran Paripatetisme. Kelahiran aliran iluminasi (israqi) merupakan sebuah
alternatif atas kelemahan-kelemahan yang ada pada filsafat sebelumnya, khususnya
peripatetik Aristotelian. Terminologi isyraqi memiliki banyak arti, diantaranya; terbit dan
bersinar, berseri-seri, terang karena disinari, dan menerangi. Intinya, isyraqi berkaitan
dengan kebenderangan atau cahaya yang umumnya digunakan sebagai lambang kekuatan,
kebahagiaan, ketenangan dan hal lain yang membahagiakan.

5. Berikan penjelasan singkat tentang Aliran Irfani (Tasawuf falsafi/Ibnu Arabi)


dan Hikmah al Muta’aliyah (Mulla Sadra).
Tasawuf Irfani adalah tasawuf yang berusaha menyingkap hakikat kebenaran atau makrifat
diperoleh dengan tidak melalui logika atau pembelajaran atau pemikiran, tetapi melalui
pemberian Tuhan secara langsung (mauhibah). Tokoh-tokoh tasawuf Irfani diantaranya
Rabiah Al Adawiyah, Zun Nun Al Misry, Husein bin Mansyur, As Sulami, Al Hallaj, Al
Junaid, dan Abu Yazid Al Bustami. Metode yang digunakan tokoh tasawuf irfani adalah :
riyadhah (latihan jiwa), tafakur (refleksi diri), tazkiyat (penyucian diri), dan dzikrullah
(dzikir kepada Allah).
Al-Hikmah al-Muta’aliyah termasuk pemikiran filsafat dilihat dari kaca mata Islam.
Sebuah pemikiran logis yang digabungkan dengan pemikiran irfani dan burhani. Secara
mendasar al-Hikmah al-Muta’aliyah memiliki prinsip-prinsip antara lain: intuisi intelektual
(dzauqi atau isyraqi), penalaran pembuktian rasional (‘aql atau istidlal) dan agama atau
wahyu (syar’i). Sehingga hal itu dapat menjadi kebijaksanaan yang diperoleh melalui ilham
ruhaniah yang disebut intuisi intelektual kemudian diaplikasikan dalam bentuk yang dapat
dimengerti logika (rasional) caranya dengan menggunakan berbagai macam argumen
rasionalnya.

6. Berikan penjelasan singkat pilih tiga tokoh dari tujuh tokoh berikut:
a. Al Kindi (Filsafat Islam di Timur/Masyriq/Persia)
Al – Kindi, yang nama lengkapnya Abu Yusuf Ya’kub ibn Ishaq ibn Sabbah ibn Imran
ibn Ismail al – Ash ats ibn Qais Al – Kindi, lahir di Kufah (Iraq). Nama Al – Kindi
dinisbatkan kepada marga leluhur, salah satunya suku besar pada zaman pra – Islam.
Menurut Faud Ahwani, Al – kindi lahir dari keluarga bangsawan, terpelajar, dan kaya.
Al – Falsafah al – Aula adalah buku filsafat Al – Kindi untuk khalifah Al –Mu’tashim
(833 -842) dari dinasti Banni Abbas (750 – 1258). Pemikiran metafisikanya didasarkan
pada konsep filsafat Aristoteles. Al – kindi mengikuti Aristoteles tetapi tidak sama
dengan gurunya, dan di sini lah orisinalitas Al kindi.
b. Al Farabi (Filsafat Islam di Timur/Masyriq/Persia)
Al-Farabi dikenal sebagai filsuf Islam terbesar, memiliki keahlian dalam banyak
bidang keilmuan dan memandang filsafat secara utuh dan menyeluruh serta
mengupasnya dengan sempurna, sehingga filsuf yang datang sesudahnya seperti Ibnu
Sina (370H/980 M-428/1037 M) dan Ibnu Rusyd (520H/1126 M-595 H/1198 M)
bayak mengambil dan mengupas sistem filsafatnya. Al – Farabi dalam karya, ihsha al
– Ulum, mengklasifikasikan ilmu pengetahuan dalam tiga kelompok, filsafat, ilmu
agama, dan bahasa. Yang termasuk filsafat adalah metafisika, ilmu matematis,
kealaman, dan politik.
c. Ibn Kholdun
Ibn Khaidun, lahir di Tunisia pada tanggal I Ramadhan 732 H (27 Mei 1332 M). Beliau
mempunyai nama lengkap Waliyuddin `Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Abu
Bakar Muhammad ibn al-Hassan dan dikenal sebagai seorang sejarawan dan "Bapak
Sosiologi Isiam". Corak pemikiran Ibn Khaldun memang rasional dan banyak
berpegang pada logika dan juga salah satu pemikir yang teguh beriman kepada Allah
s.w.t. dan berpegang teguh pada ajaran Islam.

Daftar Pustaka
Andy, D. H. (2019). Ilmu Tasawuf. Medan: UIN Sumatera Utara.
Dr. H. A. Khudori Soleh, M. A. (2016). Filsafat Islam. Yogyakarta: Ar-ruzz media.
Faqihuddin, A. (1994). Studi Pemikiran Ibnu Khaldun. Universitas Islam As-Syafiíyah , 108 -
110.
Gunawan, A. (2019). PEMIKIRAN MULLA SADRA TENTANG AL-HIKMAH .
Csamratul Fikri, 173 -174.
Nasution, H. B. (2016). Masgshaiyah : Mahzab Awal Filsafat Islam. Theologia, 74.
Soleh, K. (2014). Mencermati Sejarah Perkembangan Islam. TSAQAFAH, 64.
Sumadi, E. (2015). TEORI PENGETAHUAN ISYRAQIYYAH. Fikrah, 284.
Susanti, E. (2004). Aliran - Aliran Dalam Pemikiran Islam. Pembelajaran Ilmu Keislaman,
28.
.
 Selamat mengerjakan --

Anda mungkin juga menyukai