Metodologinya dimulai dengan seperangkat prinsip yang diterima secara luas sebagai
kebenaran moral, seperti prinsip non-maleficence dan prinsip otonomi. Prinsip-prinsip ini
kemudian diterapkan pada kasus-kasus tertentu untuk mendapatkan penilaian moral. Penilaian
tersebut kemudian diuji berdasarkan intuisi kita dan direvisi jika perlu. Proses ini berlanjut
hingga seperangkat penilaian moral yang koheren dan konsisten tercapai. Metodologi ini juga
menekankan pentingnya mempertahankan sebanyak mungkin penilaian yang telah kita
pertimbangkan. Artinya teori moral yang kita peroleh harus serupa dengan apa yang sudah kita
yakini. Namun, metodologi ini juga mengakui bahwa pandangan moral dapat berubah seiring
berjalannya waktu dan bahwa beberapa perubahan mungkin merupakan kemajuan.
Metodologi ini dapat diterapkan pada berbagai masalah etika dalam konteks biomedis,
seperti bantuan medis saat sekarat (MAiD), pengujian genetik, dan donasi organ. Dalam setiap
kasus, metodologi melibatkan proses menyeimbangkan intuisi moral kita dengan prinsip-
prinsip moral umum dan fakta empiris untuk sampai pada serangkaian penilaian moral yang
koheren dan konsisten. Secara keseluruhan, sub bab metodologi ini menjelaskan tentang
metodologi yang terperinci dan ketat untuk teori normatif dan penalaran etis dalam konteks
biomedis. Hal ini menekankan pentingnya menyeimbangkan intuisi moral kita dengan prinsip
moral umum dan fakta empiris untuk sampai pada serangkaian penilaian moral yang koheren
dan konsisten. Metodologi ini dapat diterapkan pada berbagai masalah etika dalam konteks
biomedis dan memberikan kerangka kerja yang berguna untuk pengambilan keputusan etis
dalam konteks tersebut.