05 06
Pengertian Teori Etika Teori Yang Melandaskan
Etika Kebidanan
Prinsip, Konsep Dan Doktrin Dalam 07 08
Etika Kebidanan Yang Harus Dimensi Etik dalam Peran
Diperhatikan Bidan
09
April
Pengertian Dilema Etik / Moral
dalam Pelayanan Kebidanan
01
Pengertian Etika
Pengertian Etika
Menurut bertens, etika adalah nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, arti ini bisa dirumuskan
sebagai sistem nilai. Di dalam kamus besar bahasa indonesia etika dirumuskan dalam 3 arti
yaitu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Dalam konteks lain secara luas dinyatakan bahwa “etika” adalah aplikasi dari proses dan teori
filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-
prinsip dasar dan konsep yang membimbing makhluk hidup dalam berpikir dan bertindak serta
menekankan nilai-nilai mereka (shirley R jones- ethics in midwifery).
02
Faktor – Faktor Yang
Melandasi Etika
Faktor faktor yang melandasi etika
1. Faktor – faktor yang melandasi etika
A. Nilai
Menurut filsuf jerman hang jonas “nilai” adalah the address of a yes, sesuatu
yang ditujukan dengan “ya” nilai mempunyai konotasi yang positif. Nilai
mempunyai tiga ciri :
C. Sosial budaya
dibangun oleh konstruksi sosial dan dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
D. Religius
1) Agama mempunyai hubungan erat dengan moral
2) Agama merupakan motivasi terkuat perilaku moral atau etik
3) Agama merupakan salah satu sumber nilai dan norma etis yang paling penting
4) setiap agama mengandung ajaran moral yang menjadi pegangan bagi perilaku para anggotanya.
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya adat kebiasaan, anggapan – anggapan
tentang baik buruk, tindakan-tindakan yang di perbolehkan atau tidak diperbolehkan.
B. Etika Normatif
Etika normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang dimana berlangsung diskusi-diskusi
yang paling menarik tentang masalah-masalah moral
C. Metaetika
Metaetika berasal dari bahasa yunani “meta” mempunyai arti melebihi atau melampaui. Metaetika
mempelajari logika khusus dari ucapan – ucapan etis. Pada metaetika mempersoalkan bahasa normatif apakah
dapat diturunkan menjadi ucapan kenyataan. Metaetika mengarahkan pada arti khusus dan bahasa etika.
04
Tipe tipe ETIk
Tipe Tipe Etik
A. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah
biologi dan pengobatan. Bioetik juga difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan
antara ilmu kehidupan, bioteknologi pengobatan, politik, hukum, dan theologi. Bioetik lebih berfokus
pada dilema yang menyangkut pada perawatan kesehatan, kesehatan modern, aplikasi teori etik dan
prinsip etik terhadap masalah – masalah pelayanan kesehatan
B. Clinical Ethics / Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik
selama pemberian pelayanan kepada klien. Contohnya: adanya persetujuan atau penolakan,
dan bagaimana seseorang baiknya merespon permintaan tindakan yang kurang bermanfaat
(sia-sia).
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam
tindakan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
05
Teori Etika
Teori Etika
Practical ethics : seperti yang disarankan, adalah bagian aktif di mana karya para filsuf
moral dipraktikkan
06
Teori Yang Melandaskan
Etika Kebidanan
Teori Yang Melandaskan Etika Kebidanan
1. Teori Utilitarian
Menurut W.D Ross : Setiap manusia punya intuisi akan kewajiban dan
semua kewajiban berlaku langsung pada diri kita.
Kewajiban untuk melakukan kebenaran adalah kewajiban utama,
termasuk kesetiaan, ganti rugi, terima kasih, keadilan, berbuat baik
dan sebagainya. Memahami kewajiban akan membuat seseorang
terhindar dari konflik atau dilemma.
07
Prinsip, Konsep Dan Doktrin
Dalam Etika Kebidanan Yang
Harus Diperhatikan
Accountability / dapat di pertanggung jawaban
Beneficence / kemurahan hati
Non-maleficence / bukan tindak kejahatan
Confidentiality / kerahasiaan
justice / keadilan
Paternalism : pengambilan kebijakan atau praktik oleh orang yang memiliki
wewenang untuk membatasi kebebasan dan tanggung jawab bagi mereka
atas kepentingan terbaik bawahannya.
Consent / persetujuan
Value of life / nilai kehidupan
Quality of life / kualitas hidup
Sanctity / kesucian
Status of the fetus / status janin
Acts and omission / Tindakan dan kelalaian
Ordinary or extraordinary mean
Double effect
Truth – telling
08
Dimensi Etik dalam Peran Bidan
Dimensi Etik Dalam Peran
Bidan
7 peran bidan secara menyeluruh
meliputi beberapa aspek
Penasehat Praktisi
Pengelola
Konselor
Pendidik
Teman
Peneliti
Menurut United Kingdom Central Council (UKCC) tahun 1999 tanggung
jawab bidan meliputi:
1. Dilema Etik
Dilema terjadi ketika dihadapkan pada sesuatu hal yang kurang jelas sehingga
kesulitan dalam pengambilan keputusan. Bila akan dihadapkan pada kondisi yang
sukar karena menyangkut etik / bioetik, sehingga pengambilan keputusan
membutuhkan pertimbangan moral serta kebijaksanaan yang berhubungan
dengan pelayanan kebidanan
Dilema moral menurut Campbell (1984 dalam Jones 2000) adalah
“One is faced with two alterfnative choices, neither of which seems a
satisfactory solution to the problem” Suatu keadaan dimana dihadapkan
pada dua alternatif pilihan yang kelihatannya sama atau hampir sama
merupakan pemecahan masalah yang sama-sama memuaskan.
Dilema Etik Dalam Bioetik:
Abortus (Pro Choice) tidak sesuai dengan moral dan ajaran agama apapun dan dalam
hukum kesehatan harus dilakukan atas dasar indikasi medis tertentu. Di Amerika
pada masa pemerintahan Obama memdukung Pro Choice, tapi tetap ditentang oleh
kaum Pro Life
Pencangkokan organ tertentu dan
Permintaan mengakhiri nyawa karena tidak tahan terhadap perderitaannya
(euthanasia), telah di lakukan di USA dan UK dan negara lainnya.
Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin atau pertentangan
antara nilai – nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada. Ketika mencari solusi atau
pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesional, yaitu:
1. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan pasien atau klien.
2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian disertai rasa
tanggung jawab memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien.
2.Konflik Moral
Avoidance-avoidance conflict, dimana orang didorong untuk menghindari dua atau lebih hal
yang negative tetapi tujuan- tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain.
Penanganan Konflik Etik Kebidanan Terdiri Atas :
1. Informed Concent
Pesetujuan yang diberikan pasien atau walinya yang berhak
terhadap bidan untuk melakukan suatu tindakan kebidanan
kepada pasien setelah memperoleh informasi lengkap dan
dipahami mengenai tindakan yang akan dilakukan
2. Negosiasi
Proses yang di dalamnya dua pihak atau lebih bertukar barang / jasa dan berupaya menyepakati
tingkat kerjasama tersebut.
Persuasi bisa diartikan sebagai usaha untuk mengubah sikap dan kepercayaan melalui informasi dan
argument.
Ketika target menerima pesan (message) yang berbeda dari pendiriannya maka munculah respon yang
bermacam-macam seperti :
Dilema Etik Dilema Juga Terjadi Ketika Dihadapkan Pada Sesuatu Hal Yang Kurang Jelas Sehingga Kesulitan Dalam
Pengambilan Keputusan. Bila Sesorang Dihadapkan Pada Kondisi Yang Sukar Karena Menyangkut Etik / Bioetik, Sehingga
Pengambilan Keputusanpun Perlu Membutuhkan Pertimbangan Moral Serta Kebijaksanaan Yang Berhubungan Dengan
Pelayanan Kebidanan.
Referensi …
http://
bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Konsep-Kebidanan-dan-Etikolegal-dalam-Praktik-Kebidanan-Kom
prehensif.pdf
http://
kbidbinahusada.ac.id/publikasi/artikel/148-bahan-ajar-teori-teo
ri-yang-mendasari-pengambilan-keputusan-dalam-menghadapi-dil
emma-etik-moral-pelayanan-kebidanan
TERIMAKASIH