Anda di halaman 1dari 38

Pengantar Teori Etika Dan

Dilema  Sarah Safina Irawati


( 1052201004 )
 Selma Rahangirit (1052201010)
 Siti Nur Fadillah K
(1052201006 )
Topik pembahasan
01
Faktor – Faktor Yang 02 Pengertian Etika
Melandasi Etika
03
Sistematika Etika
04 Tipe - Tipe Etik

05 06
Pengertian Teori Etika Teori Yang Melandaskan
Etika Kebidanan
Prinsip, Konsep Dan Doktrin Dalam 07 08
Etika Kebidanan Yang Harus Dimensi Etik dalam Peran
Diperhatikan Bidan
09
April
Pengertian Dilema Etik / Moral
dalam Pelayanan Kebidanan
01
Pengertian Etika
Pengertian Etika
Menurut bertens, etika adalah nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, arti ini bisa dirumuskan
sebagai sistem nilai. Di dalam kamus besar bahasa indonesia etika dirumuskan dalam 3 arti
yaitu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Dalam konteks lain secara luas dinyatakan bahwa “etika” adalah aplikasi dari proses dan teori
filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-
prinsip dasar dan konsep yang membimbing makhluk hidup dalam berpikir dan bertindak serta
menekankan nilai-nilai mereka (shirley R jones- ethics in midwifery).
02
Faktor – Faktor Yang
Melandasi Etika
Faktor faktor yang melandasi etika
1. Faktor – faktor yang melandasi etika
A. Nilai
Menurut filsuf jerman hang jonas “nilai” adalah the address of a yes, sesuatu
yang ditujukan dengan “ya” nilai mempunyai konotasi yang positif. Nilai
mempunyai tiga ciri :

1) berkaitan dengan subyek


2) tampil dalam suatu nilai yang praktis, dimana subjek ingin membuat sesuatu
3) nilai menyangkut pada sifat tambah oleh subyek pada sifat – sifat yang
dimiliki oleh obyek.
B. Norma
Norma adalah aturan atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai sesuatu.

C. Sosial budaya
dibangun oleh konstruksi sosial dan dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.

D. Religius
1) Agama mempunyai hubungan erat dengan moral
2) Agama merupakan motivasi terkuat perilaku moral atau etik
3) Agama merupakan salah satu sumber nilai dan norma etis yang paling penting
4) setiap agama mengandung ajaran moral yang menjadi pegangan bagi perilaku para anggotanya.

E. Kebijakan atau policy maker

Siapa stake holdernya dan bagaimana kebijakan yang dibuat sangat


berpengaruh atau mewarnai etika maupun kode etik.
03
Sistematika Etika
Sistematika Etika
A. Etika Deskriptif

Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya adat kebiasaan, anggapan – anggapan
tentang baik buruk, tindakan-tindakan yang di perbolehkan atau tidak diperbolehkan.

B. Etika Normatif

Etika normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang dimana berlangsung diskusi-diskusi
yang paling menarik tentang masalah-masalah moral

C. Metaetika

Metaetika berasal dari bahasa yunani “meta” mempunyai arti melebihi atau melampaui. Metaetika
mempelajari logika khusus dari ucapan – ucapan etis. Pada metaetika mempersoalkan bahasa normatif apakah
dapat diturunkan menjadi ucapan kenyataan. Metaetika mengarahkan pada arti khusus dan bahasa etika.
04
Tipe tipe ETIk
Tipe Tipe Etik
A. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah
biologi dan pengobatan. Bioetik juga difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan
antara ilmu kehidupan, bioteknologi pengobatan, politik, hukum, dan theologi. Bioetik lebih berfokus
pada dilema yang menyangkut pada perawatan kesehatan, kesehatan modern, aplikasi teori etik dan
prinsip etik terhadap masalah – masalah pelayanan kesehatan
B. Clinical Ethics / Etik Klinik

Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik
selama pemberian pelayanan kepada klien. Contohnya: adanya persetujuan atau penolakan,
dan bagaimana seseorang baiknya merespon permintaan tindakan yang kurang bermanfaat
(sia-sia).

C. Midwifery Ethics/ Etik Kebidanan

Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam
tindakan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
05
Teori Etika
Teori Etika

Etika didasari oleh filosofi moral yang diaplikasikan dalam


setiap kehidupan manusia. Ada kecenderungan untuk
menganggap moral berkaitan dengan masalah seksualitas namun,
tentunya hal ini berkaitan dengan kebenaran dan kesalahan atau
seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan.
tiga level etika
 Meta-ethics : melibatkan filosofi yang lebih dalam untuk memeriksa sebuah hal yang
abstrak, untuk mengetahui apa yang kita maksud benar atau salah. Dalam situasi sehari-
hari, kita tidak punya waktu untuk tingkat pertimbangan ini karena memerlukan waktu
untuk pemikiran yang lebih rumit

 Ethical theory : bertujuan untuk menciptakan mekanisme


Pemecahan masalah seperti dalam hal matematika,tercipta formula/rumus untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidangnya.

 Practical ethics : seperti yang disarankan, adalah bagian aktif di mana karya para filsuf
moral dipraktikkan
06
Teori Yang Melandaskan
Etika Kebidanan
Teori Yang Melandaskan Etika Kebidanan

1. Teori Utilitarian

Utilitarian Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung


dari konsekuensi atau akibat tindakan.

Contohnya : mempertahankan kehamilan yang berisiko tinggi


dapat menyebabkan hal yang tidak menyenangkan, tetapi pada
dasarnya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan bayinya.
2.Teori Hedonisme

Hedonisme berasal dari bahasa Yunani “Hedone” , mempunyai


arti baik apa yang memuaskan keinginan kita, apa yang
meningkatkan kuantitas kesenangan atau kenikmatan dalam
diri kita. Dari arti kata tersebut terkandung makna manusia
menurut kodratnya mencari kesenangan dan berupaya
menghindari ketidaksenangan.
3.Teori Deontology

Menurut Immanuel Kant : sesuatu dikatakan baik dalam arti


sesungguhnya adalah kehendak yang baik oleh kehendak manusia.

Menurut W.D Ross : Setiap manusia punya intuisi akan kewajiban dan
semua kewajiban berlaku langsung pada diri kita.
Kewajiban untuk melakukan kebenaran adalah kewajiban utama,
termasuk kesetiaan, ganti rugi, terima kasih, keadilan, berbuat baik
dan sebagainya. Memahami kewajiban akan membuat seseorang
terhindar dari konflik atau dilemma.
07
Prinsip, Konsep Dan Doktrin
Dalam Etika Kebidanan Yang
Harus Diperhatikan
 Accountability / dapat di pertanggung jawaban
 Beneficence / kemurahan hati
 Non-maleficence / bukan tindak kejahatan
 Confidentiality / kerahasiaan
 justice / keadilan
 Paternalism : pengambilan kebijakan atau praktik oleh orang yang memiliki
wewenang untuk membatasi kebebasan dan tanggung jawab bagi mereka
atas kepentingan terbaik bawahannya.
 Consent / persetujuan
 Value of life / nilai kehidupan
 Quality of life / kualitas hidup
 Sanctity / kesucian
 Status of the fetus / status janin
 Acts and omission / Tindakan dan kelalaian
 Ordinary or extraordinary mean
 Double effect
 Truth – telling
08
Dimensi Etik dalam Peran Bidan
Dimensi Etik Dalam Peran
Bidan
7 peran bidan secara menyeluruh
meliputi beberapa aspek

Penasehat Praktisi

Pengelola
Konselor

Pendidik
Teman

Peneliti
Menurut United Kingdom Central Council (UKCC) tahun 1999 tanggung
jawab bidan meliputi:

 Mempertahankan dan meningkatkan kenyamanan ibu dan bayi


 Menyediakan pelayanan yang berkualitas dan informasi serta nasehat
yang berdasarkan pada evidence based
 Mendidik dan melatih calon bidan agar dapat bekerjasama dan
memberi pelayanan dengan memiliki tanggung jawab yang sama,
termasuk dengan teman sejawat nya atau kolega agar fit for
practice and fit for purpose.
09
Pengertian Dilema Etik / Moral
Dalam Pelayanan Kebidanan
Pengertian Dilema Etik / Moral
Dalam Pelayanan Kebidanan

1. Dilema Etik

Dilema terjadi ketika dihadapkan pada sesuatu hal yang kurang jelas sehingga
kesulitan dalam pengambilan keputusan. Bila akan dihadapkan pada kondisi yang
sukar karena menyangkut etik / bioetik, sehingga pengambilan keputusan
membutuhkan pertimbangan moral serta kebijaksanaan yang berhubungan
dengan pelayanan kebidanan
Dilema moral menurut Campbell (1984 dalam Jones 2000) adalah
“One is faced with two alterfnative choices, neither of which seems a
satisfactory solution to the problem” Suatu keadaan dimana dihadapkan
pada dua alternatif pilihan yang kelihatannya sama atau hampir sama
merupakan pemecahan masalah yang sama-sama memuaskan.
Dilema Etik Dalam Bioetik:

 Abortus (Pro Choice) tidak sesuai dengan moral dan ajaran agama apapun dan dalam
hukum kesehatan harus dilakukan atas dasar indikasi medis tertentu. Di Amerika
pada masa pemerintahan Obama memdukung Pro Choice, tapi tetap ditentang oleh
kaum Pro Life
 Pencangkokan organ tertentu dan
 Permintaan mengakhiri nyawa karena tidak tahan terhadap perderitaannya
(euthanasia), telah di lakukan di USA dan UK dan negara lainnya.
Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin atau pertentangan
antara nilai – nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada. Ketika mencari solusi atau
pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesional, yaitu:

1. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan pasien atau klien.

2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian disertai rasa
tanggung jawab memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien.
2.Konflik Moral

Konflik moral adalah pertentangan yang terjadi karena pengambilan


keputusan yang menyangkut dilema moral. Konflik moral atau dilema pada
dasarnya sama, kenyataannya konflik yang terjadi karena berada diantara
prinsip moral dan tugas yang mana sering menyebabkan dilema (Johnson 1990
dalam Jones 2000).
Konflik intrapersonal.
3 Macam Konflik Interpersonal

 Approach-approach conflict, dimana orang didorong untuk melakukan pendekatan positif


terhadap dua persoalan atau lebih, tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama
lain.

 Approach-avoidance conflict, dimana orang didorong untuk melakukan pendekatan terhadap


persoalan-persoalan tersebut dan tujuannya dapat mengandung nilai positif dan negative bagi
orang yang mengalami konflik tersebut.

 Avoidance-avoidance conflict, dimana orang didorong untuk menghindari dua atau lebih hal
yang negative tetapi tujuan- tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain.
Penanganan Konflik Etik Kebidanan Terdiri Atas :

1. Informed Concent
Pesetujuan yang diberikan pasien atau walinya yang berhak
terhadap bidan untuk melakukan suatu tindakan kebidanan
kepada pasien setelah memperoleh informasi lengkap dan
dipahami mengenai tindakan yang akan dilakukan
2. Negosiasi
Proses yang di dalamnya dua pihak atau lebih bertukar barang / jasa dan berupaya menyepakati
tingkat kerjasama tersebut.

Negosiasi terjadi ketika suatu keadaan memenuhi syarat-syarat berikut ini:


 Melibatkan dua pihak atau lebih. Kedua, terdapat suatu konflik kepentingan antara pihak-pihak
tersebut.
 Menginginkan sesuatu yang menguntungkan untuk dirinya masing-masing. Price versus profit,
keuntungan bagi satu pihak merupakan harga yang harus dibayar oleh pihak lain.
 Pihak-pihak yang terlibat sama-sama berusaha untuk mencapai kesepakatan bukannya
berkonflik. Kesepakatan dapat dicapai melalui kompromi antara memberi dan menerima sesuatu
antar pihak tersebut
3. Persuasi

Persuasi bisa diartikan sebagai usaha untuk mengubah sikap dan kepercayaan melalui informasi dan
argument.
Ketika target menerima pesan (message) yang berbeda dari pendiriannya maka munculah respon yang
bermacam-macam seperti :

 reject the message (menolak pesan atau informasi)


 derogate the source (mencela the sumber)
 suspend judgment (mencari informasi tambahan untuk menentukan keputusan, menolak atau
menerima)
 distort the message (tidak menanggapi informasi dan menyimpannya dalam “skema” yang mungkin
suatu saat akan mengubah sikapnya)
 attempt counter persuasion (melancarkan argumentasi balik)
kesimpulan
Etika Adalah Nilai-nilai Atau Norma-norma Moral Yang Menjadi Pegangan Bagi Seseorang Atau Suatu Kelompok Dalam
Mengatur Tingkah Lakunya, Arti Ini Bisa Dirumuskan Sebagai Sistem Nilai. Etika Juga Didasari Oleh Filosofi Moral Yang
Diaplikasikan Dalam Setiap Kehidupan Manusia.

Ada Tiga Level Etika Pada Ummnya Antara Lain:


• Meta-ethics : Dimana Untuk Memeriksa Sebuah Hal Dan Juga Untuk Mengetahui Apa Yang Kita Maksud Benar Atau
Salah
• Ethical Theory : Bertujuan Untuk Menciptakan Mekanisme/Untuk Memecahkan Masalah Yang Berkaitan Dengan
Bidangnya
• Practical Ethics : Seperti Yang Disarankan, Adalah Bagian Aktif Di Mana Karya Para Filsuf Moral Dipraktikkan

Dilema Etik Dilema Juga Terjadi Ketika Dihadapkan Pada Sesuatu Hal Yang Kurang Jelas Sehingga Kesulitan Dalam
Pengambilan Keputusan. Bila Sesorang Dihadapkan Pada Kondisi Yang Sukar Karena Menyangkut Etik / Bioetik, Sehingga
Pengambilan Keputusanpun Perlu Membutuhkan Pertimbangan Moral Serta Kebijaksanaan Yang Berhubungan Dengan
Pelayanan Kebidanan.
Referensi …

http://
bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Konsep-Kebidanan-dan-Etikolegal-dalam-Praktik-Kebidanan-Kom
prehensif.pdf
http://
kbidbinahusada.ac.id/publikasi/artikel/148-bahan-ajar-teori-teo
ri-yang-mendasari-pengambilan-keputusan-dalam-menghadapi-dil
emma-etik-moral-pelayanan-kebidanan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai