JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah Prinsip Etika Keperawatan Non Maleficience, Moral Right, Norma
Masyarakat. ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami
berterima kasih pada Ibu Faridah SST, MKes selaku Dosen mata kuliah Ilmu
Keperawatan Dasar dan Penggerak Mula yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Prinsip Etika Keperawatan. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.3 RUMUSAN MASALAH
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
2.2 Kode Etik Keperawatan
1. Tujuan dan Fungsi Kode etik keperawatan
2. Konsep Moral dalam praktek keperawatan
a. Prinsip-prinsip moral dalam praktek keperawatan
b. Konsep Moral Right dalam Keperawatan
2.3Nilai-nilai professional yang harus diterapkan oleh perawat
2.4 Hak-hak perawat, menurut Claire dan Fagin (1975), bahwa perawat berhak:
2.5 Tanggung jawab/kewajiban perawat
2.6 Kewajiban seorang perawat
2.7 Hak-hak pasien
2.8 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIS
2.9 ISTILAH-ISTILAH ETIK DAN HUKUM KEPERAWATAN
2.10 PENGARUH HUKUM TERHADAP PERKEMBANGAN PROFESI
KEPERAWATAN
2.11 HUBUNGAN HUKUM DENGAN PROFESI PERAWAT
2.11 SUMBER UTAMA HUKUM DI KEPERAWATAN
2.12 CARA MENGATASI DILEMA HUKUM DAN ETIS DI KEPERAWATAN
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengertian Etika Keperawatan adalah Etika (Yunani kuno: “ethikos“,
berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari
nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik,
buruk, dan tanggung jawab.
Praktek keperawatan sebagai suatu pelayanan profesional diberikan
berdasarkan ilmu pengetahuan, menggunakan metodologi keperawatan dan
dilandasi kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan mengatur hubungan
antara perawat dan pasien, perawat terhadap petugas, perawat terhadap
sesama anggota tim kesehatan, perawat terhadap profesi dan perawat terhadap
pemerintah, bangsa dan tanah air.
Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mangabdi
kepada kemanusiaan, mendahulukan kepentingan masyarakat diatas
kepentingan pribadi, bentuk pelayanannya bersifat humanistik, menggunakan
pendekatan secara holistik, dilaksanakan berdasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan serta menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama dalam
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan. Dengan memahami konsep
etik, setiap perawat akan memperoleh arahan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan yang merupakan tanggung jawab moralnya dan tidak akan
membuat keputusan secara sembarangan.
Norma-norma dalam etika kesehatan dibentuk oleh kelompok profesi
tenaga kesehatan itu sendiri, yang bila dihimpun (diModifikasikan) sering
disebut sebagai kode etik. Kode etik keperawatan merupakan suatu
pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan tuntunan bagi
anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan, baik yang berhubungan
dengan pasien, masyarakat, teman sejawat dan diri sendiri. Dengan kata lain
pengertian kode etik perawat yaitu suatu pernyataan / keyakinan publik yang
mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan, yang
bertujuan untuk memberikan alasan terhadap keputusan-keputusan etika.
Kode etik diorganisasikan dalam nilai moral yang merupakan pusat bagi
praktik keperawatan yang etika, semuanya bermuara dalam hubungan
profesional perawat dengan klien dan menunjukan apa yang diperdulikan
perawat dalam hubungan tersebut.
Nilai-nilai moral tersebut adalah: Prinsip Penghargaan (respek) terhadap
orang, dari prinsip penghargaan timbul prinsip otonomi yang berkenaan dengan
hak orang.untuk memilih bagi diri mereka sendiri, apa yang menurut pemikiran
mereka adalah yang terbaik bagi dirinya, selanjutnya kemurahan hati
(Benefiecence) merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak
merugikan/bahaya orang lain. Prinsip Veracity merupakan suatu kewajiban
untuk mengatakan yang sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain.
Prinsip confidentiality (kerahasiaan), berarti perawat menghargai semua
informasi tentang klien merupakan hak istimewa pasien dan tidak untuk
disebarkan secara tidak tepat.Fidelity / kesetiaan, berarti perawat berkewajiban
untuk setia dengan kesepakatan dan tanggung jawab yang telah dibuat, meliputi
menepati janji, menyimpan rahasia serta "Carring". Prinsip Justice (keadilan),
merupakan suatu prinsip moral untuk berlaku adil untuk semua individu.
Semua nilai-nilai moral tersebut selalu dan harus dijalankan pada setiap
pelaksanaan praktek keperawatan dan selama berinteraksi dengan pasien dan
tenaga kesehatan lain. Kondisi inilah yang sering kali menimbulkan konflik
dilema etik. Maka penyelesaian dari dilema etik tersebut harus dengan cara
yang bijak dan saling memuaskan baik pemberi asuhan keperawatan (perawat),
Pasien dan profesi lain (teman sejawat).
1.2 TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas konsep
dasar
2. keperawatan dan untuk lebih jauh memahami tentang prinsip-prinsip
etika dalam keperawatan.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip etika keperawatan : otonomi,
beneficence, justice, moral right, nilai dan norma masyarakat.
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari etika ?
2. Apa pengertian dari kode etik ?
3. Apa tujuan dan fungsi dari kode etik ?
4. Apa saja prinsip-prinsip moral dalam praktik keperawatan ?
5. Apa saja nilai-nilai profesional yang di terapkan dalam keperawatan ?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Etika merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang
menurut Araskar dan David (1978) berarti kebiasaan atau model prilaku, atau
standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat
diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pertimbangan
pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan. Dalam Oxford
Advanced Learner’s Dictionary of Curret English, AS Hornby mengartikan
etika sebagai sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-aturan prilaku.
Menurut definisi AARN (1996), etika berfokus pada yang seharusnya baik
salah atau benar, atau hal baik atau buruk.Sedangkan menurut Rowson,
(1992).etik adalah segala sesuatu yang berhubungan/alasan tentang isu
moral.
Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan manusia untuk
memilih tindakan baik dan buruk, dapat dikatakan etik merupakan kesadaran
yang sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung
jawabkan (Degraf, 1988).Etika merupakan bagian dari filosofi yang
berhubungan dengan keputusan moral menyangkut manusia (Spike lee,
1994).Menurut Webster’s “The discipline dealing with what is good and bad
and with moral duty and obligation, ethics offers conceptual tools to evaluate
and guide moral decision making”
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan
pengetahuan moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai,
kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu
kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau undang-undang.
Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika
merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang
dipakai manusia sebagai dasar prilakunnya.Maka etika keperawatan (nursing
ethics) merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur
diri sendiri, dan etika keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.
2.2 Kode Etik Keperawatan
Kode etik profesi merupakan pernyataan yang komprehensif dari bentuk
tugas dan pelayanan dari profesi yang memberi tuntunan bagi anggota dalam
melaksanakan praktek dibidang profesinya, baik yang berhubungan dengan
pasien, keluarga, masyarakat dan teman sejawat, profesi dan diri
sendiri.Sedangkan Kode etik keperawatan merupakan daftar prilaku atau
bentuk pedoman/panduan etik prilaku profesi keperawatan secara
professional (Aiken, 2003).dengan tujuan utama adanya kode etik keperawatan
adalah memberikan perlindungan bagi pelaku dan penerima praktek
keperawatan.
Kode etik profesi disusun dan disahkan oleh organisasi profesinya
sendiri yang akan membina anggota profesinya baik secara nasional maupun
internasional. (Rejeki, 2005).Konsep etik yang merupakan panduan profesi
merupakan tanggung jawab dari anggota untuk melaksanakannya.Profesi
keperawatan sebagai salah satu profesi yang professional dan mempunyai
nilai-nilai/prinsip moral dalam melakukan prakteknya maka kode etik sangatlah
diperlukan. Perawat sebagai anggota profesi keperawatan hendaknya dapat
menjalankan kode etik keperawatan yang telah dibuat dengan sebaik-baiknya
dengan tetap memegang teguh dan selalu dilandasi oleh nilai-nilai moral
profesionalnya.(Misparsih, 2005).Etika keperawatan memberikan keputusan
tentang tindakan yang diharapkan benar-benar tepat atau bermoral. Etika
keperawatan sebagai pedoman menumbuhkan tanggung jawab atau kewajiban
bagi anggotanya tentang hak-hak yang diharapkan oleh orang lain. Anggota
profesi mempunyai pengetahuan atau ketrampilan khusus yang dipergunakan
untuk membuat keputusan yang mempengaruhi orang lain.(Samporno, 2005).
Etika profesi keperawatan merupakan practice discipline dan sebagai
implimentasinya diwujudkan dalam asuhan praktek keperawatan. Perawat
harus membiasakan diri untuk sepenuhnya menerapkan kode etik yang ada
sebagai gambaran tanggung jawabnya dalam praktik keperawatan.(Priharjo,
1995).
1. Tujuan dan Fungsi Kode etik keperawatan
Secara umum menurut Kozier (1992).dikatakan bahwa tujuan kode etik
profesi keperawatan adalah meningkatkan praktek keperawatan dengan
moral dan kualitas dan menggambarkan tanggung jawab, akontabilitas
serta mempersiapkan petunjuk bagi anggotannya. Etika profesi
keperawatan merupakan alat untuk mengukur prilaku moral dalam
keperawatan.Dalam menyusun alat pengukur ini keputusan diambil
berdasarkan kode etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi
perilaku moral perawat (Suhaemi, 2002).
Adanya penggunaan kode etik keperawatan, organisasi profesi
keperawatan dapat meletakkan kerangka berfikir perawat untuk
mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada masyarakat
anggota tim kesehatan lain dan kepada profesi.
Tujuan pokok rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik
keperawatan, merupakan standar etika perawat, yaitu:
a. Menjelaskan dan menerapkan tanggung jawab kepada pasien,
lembaga dan masyarakat.
b. Membantu tenaga/perawat dalam menentukan apa yang harus
diperbuat dalam menghadapi dilema etik dalam praktek keperawatan.
c. Memberikan kesempatan profesi keperawatan menjaga reputasi atau
nama dan fungsi profesi keperawatan.
d. Mencerminkan/membayangkan pengharapan moral dari komunitas.
e. Merupakan dasar untuk menjaga prilaku dan integrasi.
Sesuai tujuan tersebut diatas, perawat diberi kesempatan untuk dapat
mengembangkan etika profesi secara terus menerus agar dapat
menampung keinginan dan masalah baru dan mampu menurunkan etika
profesi keperawatan kepada perawat-perawat muda.Disamping maksud
tersebut, penting dalam meletakkan landasan filsafat keperawatan agar
setiap perawat dapat memahami dan menyenangi profesinya.
Menurut American Ethics Commission Bureau on Teaching, tujuan
etika profesi keperawatan adalah, mampu:
a. Mengenal dan mengidentifikasi unsure moral dalam praktik
keperawatan
b. Membentuk strategi/cara dan menganalisa masalah moral yang terjadi
dalam praktik keperawatan
c. Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yang baik dan dapat
dipertanggung jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan
kepada Tuhan Yang Maha Esa
Beberapa tujuan dan fungsi kode etik keperawatan diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa fungsi kode etik keperawatan, adalah:
1) Memberikan panduan pembuatan keputusan tentang masalah etik
keperawatan.
2) Dapat menghubungkan dengan nilai yang dapat diterapkan dan
dipertimbangkan
3) Merupakan cara mengevaluasi diri profesi perawat
4) Menjadi landasan untuk menginisiasi umpan balik sejawat
5) Menginformasikan kepada calon perawat tentang nilai dan standar profesi
keperawatan
6) Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang nilai moral.
Sedangkan kode etik keperawatan di Indonesia yng dikeluarkan oleh
organisasi profesi (PPNI) telah diatur lima pokok etik, yaitu: hubungan
perawat dan pasien, perawat dan praktek, perawat dan masyarakat,
perawat dan teman sejawat, perawat dan profesi. Kelima pokok etik
keperawatan yang ada merupakan bentuk kode etik yang telah mejadi
panduan dari semua perawat Indonesia untuk menjalankan profesinya.
2. Konsep Moral dalam praktek keperawatan
Praktek keperawatan menurut Henderson dalam bukunya tentang teori
keperawatan, yaitu segala sesuatu yang dilakukan perawat dalam mengatasi
masalah keperawatan dengan menggunakan metode ilmiah, bila
membicarakan praktek keperawatan tidak lepas dari fenomena keperawatan
dan hubungan pasien dan perawat.
Fenomena keperawatan merupakan penyimpangan/tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia (bio, psiko, social dan spiritual), mulai dari tingkat
individu untuk sampai pada tingkat masyarakat yang juga tercermin pada
tingkat system organ fungsional sampai subseluler (Henderson, 1978, lih, Ann
Mariner, 2003). Asuhan keperawatan merupakan bentuk dari praktek
keperawatan, dimana asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian
kegiatan praktek keperawatan yang diberikan pada pasein dengan
menggunakan proses keperawatan berpedoman pada standar keperawatan,
dilandasi etika dan etiket keperawatan (Kozier, 1991). Asuhan keperawatan
ditujukan untuk memandirikan pasien, (Orem, 1956,lih, Ann Mariner, 2003).
Keperawatan merupakan Bentuk asuhan keperawatan kepada
individu, keluarga dan masyarakat berdasarkan ilmu dan seni dan menpunyai
hubungan perawat dan pasien sebagai hubungan professional (Kozier, 1991).
Hubungan professional yang dimaksud adalah hubungan terapeutik antara
perawat pasien yang dilandasi oleh rasa percaya, empati, cinta, otonomi, dan
didahulu adanya kontrak yang jelas dengan tujuan membantu pasien dalam
proses penyembuhan dari sakit (Kozier,1991).
a. Prinsip-prinsip moral dalam praktek keperawatan
1) Tidak Membahayakan (Nonmaleficence)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan
psikologis pada klien. Johnson (1989) menyatakan bahwa prinsip tidak
melukai orang lain berbeda dan lebih keras daripada prinsip untuk
berlaku baik.
Tindakan dan pengobatan harus berpedoman “primum non
nocere” (yang paling utama adalah jangan merugikan) tidak
melukai,tidak menimbulkan bahaya,cidera bagi orang lain atau klien.
Prinsip tidak melukai orang lain,berbeda dan lebih keras dari pada
prinsip untuk melakukan yang terbaik. Resiko fisik,psikologis maupun
sosial akibat tindakan dan pengobatan yang akan dilakukan
hendaknya seminimal mungkin. Contoh :Bila ada klien dirawat dengan
penurunan kesadaran, maka harus dipasang side driil.
2) Hak (Right)
Berprilaku sesuai dengan perjanjian hukum, peraturan-
peraturan dan moralitas, berhubungan dengan hukum legal.
(Webster’s, 1998).Moralitas menyangkut apa yang benar dan salah
pada perbuatan, sikap, dan sifat. Tanda utama adanya masalah moral,
adalah bisikan hati nurani atau timbulnya perasaan bersalah, malu,
tidak tenang, dan tidak damai dihati. Standar moral dipengaruhi oleh
ajaran, agama, tradisi, norma kelompok, atau masyarakat dimana ia
dibesarkan. Contoh : Klien berhak untuk mengetahui informasi tentang
penyakit dan segala sesuatu yang perlu diketahuinya.
3) Norma Masyarakat
Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang
penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah
pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi
adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan
sebagai perilaku personal. Values (nilai-nilai) yang idealsatau idaman,
konsep yang sangat berharga bagi seseorang yang dapat memberikan
arti dalam hidupnya. Values merupakan sesuatu yang berharga bagi
seseorang, dan bisa mempengaruhi persepsi,motivasi,pilihan dan
keputusannya.
Salary dan McDonnel (1989),values yang di sadari menjadi
pengendali internal seseorang adn bertingkah, membuat pilihan dan
keputusan.
2.5 Hak-hak perawat, menurut Claire dan Fagin (1975), bahwa perawat berhak:
1. Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.
2. Mengembangkan diri melalui kemampuan kompetensinya sesuai dengan
latar pendidikannya
3. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan serta standard an kode etik profesi
4. Mendapatkan informasi lengkap dari pasien atau keluaregannya tentang
keluhan kesehatan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang
diberikan
5. Mendapatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan/kesehatan secara
terus menerus
6. Diperlakukan secara adil dan jujur baik oleh institusi pelayanan maupun
oleh pasien
7. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang dapat
menimbulkan bahaya baik secara fisik maupun emosional
8. Diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan
pelayanan kesehatan
9. Privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
pasien dan atau keluargannya serta tenaga kesehatan lainnya.
10. Menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik melalui anjuran maupun
pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan standar profesi atau kode etik keperawatan atau
aturan perundang-undangan lainnya.
11. Mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak atas jasa profesi
yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku di
institusi pelayanan yang bersangkutan
2.6 Tanggung jawab/kewajiban perawat
Disamping beberapa hak perawat yang telah diuraikan diatas, dalam
mencapai keseimbangan hak perawat maka perawat juga harus mempunyai
kewajibannya sebagai bentuk tanggung jawab kepada penerima praktek
keperawatan. (Claire dan Fagin, 1975l,dalam Fundamental of nursing,Kozier
1991)
2.7 Kewajiban seorang perawat
1. Mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan
2. Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan
standar profesi dan batas kemanfaatanny
3. Menghormati hak pasien
4. Merujuk pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang
mempunyai keahlihan atau kemampuan yang lebih kompeten, bila yang
bersangkutan tidak dapat mengatasinya.
5. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berhubungan dengan
keluarganya, selama tidak bertentangan dengan peraturan atau standar
profesi yang ada.
6. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadahnya
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing selama tidak
mengganggu pasien yang lainnya.
7. Berkolaborasi dengan tenaga medis (dokter) atau tenaga kesehatan
lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan
kepada pasie
8. Memberikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien dan atau keluargannya sesuai dengan batas
kemampuaannya
9. Mendokumentasikan asuhan keperawatan secara akurat dan
berkesinambungan
10. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dn tehnologi keperawatan
atau kesehatan secara terus menerus
11. Melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai
dengan batas kewenangannya
12. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, kesuali
jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang.
13. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah dibuat
sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.
9. Profesionalisme
Merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi/mengubah
karakteristik kearah profesi.
10. Hukum
Peraturan perundang-undangan yang di buat oleh suatu kekuasaan dalam
mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat.
3.1. Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung
gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan.Oleh sebab itu
pemberian pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan
hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat
diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika
keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang
dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada
masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk
tehnisnya. Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang
dapat dipertanggung jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang
salah dan didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari
prilaku manusia (niat).Prinsip-prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori
termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di dalam profesi
keperawatan.Penerapan nilai moral professional sangat penting dan sesuatu
yang tidak boleh ditawar lagi dan harus dilaksanakan dalam praktek
keperawatan.
Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang,
demikian juga bagi pasien sebagai penerima asuhan keperawatan mempunyai
hak yang sama walaupun sedang dalam kondisi sakit. Demikian juga perawat
sebagai pemberi asuhan keperawatan mempunyai hak dan kewajiban masing-
masing.Kedua-duannya mempunyai hak dan kewajiban sesuai
posisinya.Disinilah sering terjadi dilema etik, dilema etik merupakan bentuk
konflik yang terjadi disebabkan oleh beberapa factor, baik faktor internal dan
faktor eksternal, disamping itu karena adanya interaksi atau hubungan yang
saling membutuhkan. Oleh sebab itu dilema etik harus diselesaikan baik pada
tingkat individu dan institusi serta organisasi profesi dengan penuh tanggung
jawab dan tuntas
3.2. Saran
1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan
sebagai bentuk pelindungan hukum baik pemberi dan penerima praktik
keperawatan
3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara
baik dilapangan.
4. Sebagai seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas
keperawatan kita harus mengetahui dengan pasti segala bentuk etika
maupun isu etik keperawatan; dan makalah ini merupakan salah satu
bagian pembelajaran yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA