Anda di halaman 1dari 2

Nama: Mochamad Zidan Darmawan

NIM: 21/482916/FI/05034
Teknik Penulisan Naskah Ilmiah FIC13
Revisi Judul dan isinya

Konsep Demokrasi Plato: Relevansi terhadap Pemilihan Presiden di Indonesia


Pendahuluan
Pemerintahan demokrasi merupakan pemerintahan negara yang dilakukan rakyat untuk rakyat.
Sehingga permasalahan sistem pemerintahan ini langsung berkaitan soal rakyat sebagai penduduk
dan warga negara. Demokrasi sangat erat dengan konsep kedaulatan rakyat yang menekankan
bahwa kadaulatan berada ditangan rakyat, sinergitas dalam kedua konsep ini yaitu membentuk
pemerintahan yang didasarkan atas kehendak orang banyak dalam menjalankan kepentingan
bersama (Guruh,200:131).
Plato mengatakan bahwa konsep negara demokrasi merupakan konsep yang tidak ideal, karena
kedaulatan yang berada ditangan rakyat. Demokrasi Indonesia saat ini mengalami pergeseran ke
arah demokrasi pandangan Plato. Pergeseran tersebut dapat dianalisa dari situasi negara, situasi
politik Indonesia sekarang. Saat ini, politik Indonesia tidak lagi memaknai nilai persatuan, nilai
pancasila, serta tidak menghargai hak dan kewajiban sesama manusia. Sebagai contohnya yaitu
pemilihan presiden yang seringkali dijadikan ajang sarana elit politik untuk menyalurkan
politiknya dengan menyalahgunakan kebebasan berpendapat yang artinya memancing emosi
rakyat untuk membentuk sebuah isu politik.
Pembahasan
Demokrasi pada dasarnya memiliki interaksi yang erat dengan ideologi negara Indonesia yaitu
pancasila. Pancasila didasari oleh lima sila sebagai acuan masyarakat dalam berpikir dan
bertindak. Cara berpikir dan bertindak dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup masyarakat
dalam suatu negara. Demokrasi dalam konsep pemikiran Plato itu mengarah kepada kebebasan
mutlak. Kebebasan mutlak itu sangat tidak baik dalam suatu masyarakat. kebebasan akan
bertentangan dengan hak serta kewajiban sesama bangsa dalam negara tersebut. Oleh karena itu,
tidak akan ada kedamaian sehingga tercadi kekacauan. Demokrasi menurut Plato tersebut
merupakan demokrasi yang bebas tidak ada aturan yang mengatur jalannya sistem demokrasi.
Setiap warga negara dapat mengemukakan pendapat.
Indonesia menuju pemilihan presiden 2024 mengalami banyak penurunan sistem demokrasi yang
selama ini diperjuangkan. Demokrasi yang dicita – citakan oleh seluruh rakyat Indonesia adalah
demokrasi yang berkiblat dari pancasila, yaitu persaingan yang tetap menghargai harkat dan
martabat satu dengan yang lainnya. Pada pemilihan presiden tahun 2019 diwarnai dengan berbagai
macam aksi politik dari setiap kubu pendukung calon presiden masing – masing. Saat itu, kedua
kubu saling menunjukan kebolehan dengan mensosialisasikan kelebihan calon yang didukungnya
dan menjelekan lawannya. Gerakan seperti ini menandakan sistem demokrasi Indonesia
mengalami kemunduran. Artinya, demokrasi tidak lagi mengarah pada kepentingan bersama tetapi
menjadi kepentingan kelompok.
Demokrasi dalam pandangan Plato dan demokrasi Indonesia dalam pemilihan presiden memiliki
relevansi yang sangat jelas. Demokrasi Indonesia tidak ideal ketika demokrasi disalahgunakan,
seperti menyalahgunakan kebebasan kedaulatan rakyat yang dikaitkan dengan sistem politik.
Berpolitik dengan mengatasnamakan demokrasi Indonesia tidak lagi berpegang pada aturan dan
hukum yang berlaku, karena hukum dan peraturan itu sudah memanipulasi dengan adanya sistem
demokrasi (kebebasan). Gerakan antar pendukung masing – masing calon presiden memunculkan
dua kelompok yang saling pro dan kontra, seperti contoh pemilihan presiden tahun 2014 dan 2019.
Hal tersebut pastinya akan membuat api emosi yang dilontarkan dengan saling mengejek dan
saling berdebat, sehingga situasi akan memicu keributan. Dengan demikian dalam pemilihan
presiden di Indonesia sudah tidak lagi ideal sama seperti pandangan Plato.
Kesimpulan
Sistem demokrasi Indonesia saat ini mengalami kemunduran. Demokrasi tidak lagi berlandaskan
pada aturan dan tidak lagi pada nilai persatuan. Sistem demokrasi dikotori dengan situasi politik
yang panas khususnya pemilihan presiden 2014, 2019, dan yang akan mendatang pada tahun 2024.
Berdasarkan tahun yang 2014 dan 2019, pemilihan presiden selalu memunculkan kubu pendukung
masing – masing calon presiden. Para elit politik menjadikan nilai bangsa tidak lagi menjadi hal
yang utama. Namun, lebih mengutamakan nilai kepentingan pribadi dan juga golongan.
Memanfaatkan sistem demokrasi yang seperti ini akan memunculkan berbagai macam pro dan
konrta dikalangan masyarakat, sehingga terciptanya kekacauan demokrasi. Menurut pandangan
Plato, bentuk negara demokrasi tidak ideal sebab bentuk negara seperti ini memuja kebebasan.
Ketika warga negara memuja kebebasan, maka warga tidak akan mendapatkan pendidikan tentang
virtue, tidak ada harmoni dan kesejahteraan. Dalam hal ini, Indonesia bergeser kearah konsep
demokrasi Plato. Tidak memaknai persatuan, tidak memaknai pancasila, dan tidak menghargai hak
dan kewajiban sesama manusia. Artinya sudah tidak lagi ideal sama dengan konsep demokrasi
Plato.
Daftar Pustaka
Tuber. 2018. PAHAM DEMOKRASI PLATO DAN RELEVANSINYA TERHADAP KAMPANYE
PILPRES 2018/2019. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diakses dari
https://osf.io/preprints/inarxiv/pvuaz/
Mann Richard. 1999. Memperjuangkan Demokrasi Di Indonesia. Jakarta:Handal Niaga Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai