Kerjakan soal secara mandiri, apabila mengutip pendapat tokoh dari buku, jurnal atau pustaka
lain, harap menuliskan sumbernya.
1. Berikan penjelasan singkat tentang Sejarah Kelahiran Filsafat Islam, hubungannya dengan Filsafat
Yunani, dan proyek penerjemahan
2. Berikan penjelasan singkat tentang Ilmu kalam Syiah dan Muktazilah
3. Berikan penjelasan singkat tentang Ilmu kalam Asyariah dan Maturidiyah
4. Berikan penjelasan singkat tentang Aliran Masyaiyah (Paripatetisme) dan Isyraqiyah
(Illuminasi/Sahrawardi)
5. Berikan penjelasan singkat tentang Aliran Irfani (Tasawuf falsafi/Ibnu Arabi) dan Hikmah al
Muta’aliyah (Mulla Sadra).
6. Berikan penjelasan singkat pilih tiga tokoh dari tujuh tokoh berikut:
a. Al Kindi (Filsafat Islam di Timur/Masyriq/Persia)
b. Al Farabi (Filsafat Islam di Timur/Masyriq/Persia)
c. Ibn Sina (Filsafat Islam di Timur/Masyriq/Persia)
d. Al Gazali (Filsafat Islam di Timur/Masyriq/Persia)
e. Ibn Tufail (Filsafat Islam di Barat/Magrib/Andalusia)
f. Ibn Rusyd (Filsafat Islam di Barat/Magrib/Andalusia)
g. Ibn Kholdun
Selamat mengerjakan –
LEMBAR JAWABAN
1. Sejarah Kelahiran Filsafat Islam, hubungannya dengan Filsafat Yunani, dan proyek
penerjemahan
Filsafat memberikan kebebasan yang sebebas-bebasnya kepada peranan otak manusia dalam
berpikir. Aktivitas berpikir pada diri manusia merupakan hal yang vital. Hal ini karena
pekerjaan berpikir merupakan semata-mata bertujuan untuk mengetahui kepastian suatu
persoalan yang terjadi.
Hubungan antara filsafat Islam dan filsafat Barat diawali dengan Para Filsuf Islam banyak
yang mengambil dan menerjemahkan buku-buku yang ditulis dengan bahasa Yunani
kedalam bahasa Arab. Pada awalnya para filsuf islam hanya tertarik menerjemahkan ilmu
pengobatan Yunani, tetapi tak lama dari itu mereka pun mulai merambah ke teks-teks
Filsafat. Kemudian pemikiran para Filsuf Islam pada saat itu juga banyak yang terpengaruh
oleh pemikiran-pemikiran dari filsuf Yunani, seperti Aristoteles dan Plato.
Pada abad awal pertama, filsafat Islam ditandai dengan munculnya sejumlah mazhab. Salah
satunya adalah masyasya’un atau peripatetik. Mazhab ini merupakan sintesis antara prinsip
Islam dan aliran filsafat Yunani, Arsitotelianisme dan Neoplatonisme. Pendiri mazhab ini
adalah Abu Yaqub al-Kindi.
Sejumlah sumber mengungkapkan, Abu al-Abbas Iransyhari merupakan Muslim pertama
yang menuliskan karya filsafat. Sayangnya, tak ada karyanya yang bertahan. Berbeda
dengan al-Kindi yang karya-karyanya diketahui banyak orang. Dalam mengembangkan
mazhab filsafatnya, ia menghadapi persoalan harmonisasi antara iman dan akal. Kemudian,
muncul Abu Nashr al-Farabi. Sejumlah kalangan menganggap al-Farabi melebihi al-Kindi.
Setelahnya, Ibnu Sina muncul pula dengan beragam karyanya. Selain adanya filasafat
bermazhab, abad-abad awal perkembangan filsafat Islam juga melahirkan filsuf independen.
Mereka juga berpengaruh. Salah satunya adalah Muhammad bin Zakariya al-Razi. Selain
filsuf, dia dikenal sebagai dokter terbesar setelah Ibnu Sina.
Pada akhirnya, filsafat Islam tak hanya berkembang di wilayah Arab ataupun Persia, tapi
juga di Barat, yaitu Spanyol, diawali oleh munculnya filsuf bernama Ibnu Masarrah. Filsuf
awal lainnya adalah Ibnu Hazm. Ia merupakan ahli fikih, teolog, filsuf, dan penulis salah
satu karya Muslim pertama mengenai perbandingan agama. Pada masa selanjutnya, ada
nama Ibnu Thufail. Ia terkenal dengan karya novel filsafatnya dengan judul Hayy ibnu
Yaqzhan.
Periode klasik dari filsafat Islam diperhitungkan sejak wafatnya Nabi Muhammad hingga
pertengahan abad ke 13, yaitu antara 650-1250 M. Periode selanjutnya disebut periode
pertengahan yakni antara kurun tahun 1250-1800 M. Periode terakhir yaitu periode modern
atau kontemporer berlangsung sejak kurun tahun 1800an hingga saat ini.
Penerjemahan ilmu pengetahuan yang berasal dari luar dunia Islam terjadi secara besar-
besaran pada zaman Dinasti Abbasiyah yang berkuasa di Baghdad. Kemenangan tentara
Islam pada masa Khalifah al-Mahdi dan al-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah atas Bizantium
(Romawi Timur) memunculkan sebuah gerakan intelektual dalam sejarah Islam. Gerakan
intelektual tersebut, menurut sejarawan Phillip K Hitty, disebabkan oleh masuknya berbagai
pengaruh asing, seperti Yunani, Persia, dan India.
Penerjemahan dimulai dengan menerjemahkan karya ilmu pengetahuan, filsafat, dan sastra
dari bahasa Yunani, Persia, Sansekerta ke dalam bahasa Arab. Tiga perempat abad setelah
berdirinya Baghdad, yaitu pada awal abad kesembilan, pusat dunia literatur Arab itu telah
memiliki karya-karya fil safat utama Yunani, seperti karya Aristoteles, Plato, dan juga
karyakarya Persia serta India.
6. Al-Kindi
Al-Kindi memiliki nama lengkap Abu Yusuf Ya'qub bin Ishak Al- Kindi. Di dunia Barat ia
dikenal dengan sebutan al-Kindus. Al-Kindi lahir pada 809 M di Kufah (sekarang Arab
Saudi) dari keturunan suku Kindah, Arab Selatan. Selain sebagai filsuf muslim pertama, Al-
Kindi juga dikenal sebagai bapak pelopor berbagai ilmu pengetahuan.
Filsafat menurut Al-Kindi adalah ilmu tentang kebenaran (hakikat) segala sesuatu menurut
kesanggupan manusia, yang mencakup ilmu ketuhanan (rububiyyah), ilmu keesaan
(wahdaniah), ilmu keutamaan (fadhilah),dan ilmu tentang semua cara meraih maslahat dan
menghindar dari madharat.
Al-Farabi
Abu Nashr Muhamad Ibn Muhamad Ibn Tarkhan Ibn Al-Uzalagh Al-Farabi. Ia lebih dikenal
dengan sebutan Al-farabi. Lahir di Wasij di Distrik Farab, Transoxiana, sekitar 870 M, dan
wafat di Damaskus pada 950 M. Al-Farabi adalah seorang komentator filsafat Yunani yang
ulung di dunia Islam. Meskipun kemungkinan besar ia tidak bisa berbahasa Yunani, ia
mengenal para filsuf Yunani; Plato, Aristoteles dan Plotinus dengan baik. Kontribusinya
terletak di berbagai bidang seperti matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik.
Al-Farabi yang dikenal sebagai filsuf Islam terbesar, memiliki keahlian dalam banyak
bidang keilmuan dan memandang filsafat secara utuh dan menyeluruh serta mengupasnya
dengan sempurna, sehingga filsuf yang datang sesudahnya seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd
banyak mengambil dan mengupas sistem filsafatnya.
Ibn Sina
Ibnu Sina mempunyai nama lengkap Abu al-Ali Husein ibn Abdullah ibn al-Hasan ibn Ali
Ibnu Sina atau di dunia Barat dikenal dengan nama Avicenna. Ia dilahirkan pada bulan Safar
di desa Afsana, pada tahun (370-428 H/980-1037 M) di sebuah desa dekat dengan Bukhara
(kini termasuk wilayah Uzbekkistan) pada masa sebuah dinasti Persia di Asia Tengah.
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, W. H. (2018). Epistemologi Bayani, Irfani dan Burhani Al-Jabiri dan Relevansinya
Bagi. Syi'ar , 6-7.
Mukhlis, F. H. (2018). Model Penelitian Ilmu Kalam; teologi Islam Ahmad Hanafi . Jurnal
Ilmu kalam, 6-7.
Nasution, H. B. (2016). Mashsha’iyah: Mazhab Awal Filsafat Islam. jurnal Theologia , 74-75.
Sumadi, E. (2015). Teori Pengetahuan Isyraqiyyah . FIKRAH: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi
Keagamaan, 284-285.
Supriyadi, D. (2013). Pengantar Filsafat Islam . Bandung : Pustaka Setia Bandung .
Yun yun Yunadi, M. A. (2015 ). Biografi dan Pemikiran Ibnu Sina . Sejarah Kebudayaan
Islam , 17-18 .