Anda di halaman 1dari 7

FILSAFAT ISLAM

NAMA ANGGOTA KELOMPOK III :

1. Nuritha

2. Nurul Tiara

3. Siti Rauhun

4. Wanda Bonita Khumairoh

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI PERBANKAN SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2018/2019
1. AL – KINDI
Dikenal sebagai filsuf muslim keturunan arab pertama1. Ia lahir di kuffah sekitar 185 H (
801 M ). Al – kindi hidup pada masa pemerintahan daulah Abasyah. Ia diundang oleh
khalifah Al – Ma’mun untuk mengajar di Bait al – Hikmah . melalui lembaga ini, ia dikenal
dan berjasa dalam gerakan penterjemahan dan pelopor yang memperkenalkan tulisan –
tulisan Yunani , Suriah dan India kepada dunia Islam. Tapi hal ini bukan berati Al-Kindi
hanya pandai dalam menerjemah, karena beliau juga menjelaskan serta menyingkap
berbagai permasalahan yang sulit dipahami.
Al-Kindi meninggalkan banyak karya tulis. Setidaknya ada 270 buah karya tulis yang
teridentifikasi, yang dapat diklasifikasi dalam 17 kelompok:
(1) Filsafat (6) Astronomi, (11) Dialektika, (16) Ramalan
(2) Logika (7) Geometri (12) Psikologi, (17) Logam dan kimia
(3) Ilmu hitung (8) Sperikal (13) Politik
(4) Globular (9) Medis, (14) Meteorology
(5) Music (10)Astrologi (15) Dimensi2

Beberapa karya tulis Al- Kindi yang terkenal antara lain:

a. Kitab Al – kindi ila al – Mu’ tashim billah fi al – falsafah (tentang filsafat pertama)
b. Kitab al – falsafah al – dakhilat wa al – masa’il al – manthiqiyyah wa al – muqtashah
wa ma fawqo al thabi’iyyah (tentang filsafat yang diperkenalkan dan masalah –
masalah logika dan muskil, serta metafisika).
c. Kitab Fi annahu la tanalu al – falsaafah illa bi ‘ilm al – riyadhiyyah (tentang filsafat
tidak dapat dicapai kecuali dengan ilmu pengetahuan dan matematika).
d. Kitab fi qashd aristhathalis fi al – maqulat (tentang maksud – maksud aristoteles dalam
kategori – kategorinya).
e. Kitab fi Ma’iyyah al-ilm wa aqsamihi (tentang filsafat pengetahuan dan kasifikasinya).
f. Risalah fi Hudud Al-Asyya’ wa Rusumiha (tentang definisi benda -benda dan
uraiannya).
g. Risalah fi annahu Jawahir la Ajsam (tentang substansi – substansi badan).

1
Hasyimsyah Nasution, filsafat islam (Jakarta : Gaya media pratama) , 1999 hml 15.
2
Sirajuddin Zar, filsafat islam (Jakarta : Rajawali Pers), 2012, hml 42.
h. Kitab fi ibarah al – jawami’ al – fikriyah ( tentang ungkapan- ungkapan mengenai ide-
ide komprehensif).
i. Risalah al- Hikmiyah fi Asrar al- Ruhaniyah ( tentang rahasia – rahasia sprititual).
j. Risalah fi al - Ibanah an al – ‘illat al – fa’ilat al – qaribah li al – kawn wa al – fasad (
tentang penjelasan mengenai sebab dekat yang aktif terhadap alam dan kerusakannya).3

Karya tersebut menunjukkan luasnya wawasan dan pengetahuan Al-Kindi. Beberapa


karyanya telah diterjemahkan oleh Gerard (1114–1187 M), tokoh dari Cremona, Italia, ke
dalam bahasa Latin dan memberi pengaruh besar pada pemikiran Eropa abad-abad
pertengahan. Karena itu dinilai Al-Kindi sebagai salah satu dari 12 pemikir besar dunia
yang dikenal di Eropa saat itu.

Al -Kindi memperoleh kedudukan yang terhormat pada saat pemerintahan Al -Ma’mun


dan Al -Mu’tasim bahkan ia dijadikan sebagai guru dari putra khalifah Al-Mu’ tasim yaitu
Ahmad.
Akan tetapi, dengan kedudukannya ini bukan berati ia lepas dari pengalaman pahit. Pada
masa pemerintaha Al Mutawaqil, daulat Bani Abbas kembali menjadikan Ahhlussunah wal
jamaah sebagai mazhab Negara. Suasana ini dimanfaat oleh kelompok kelompok fanatik
agama dan tidak menyukai filsafat untuk memojokkan Al -Kindi. Atas hasutan Muhamad
dan Ahmad (dua orang putra dari ibnu syakir diantara) Al Mutawakil memerintahkan agar
Al -Kindi di dera dan perpustakaannya yang bernama Al Kindiah disita. Akan tetapi, tidak
lama kemudian perpustakaanya dikembalikan lagi kepada pemiliknya.4

2. IBNU SINA.
Ibnu sina merupakan seorang penguasa di Kharmaitsar, ia dilahirkan di desa
Afsyanah, dekat Bukhara, transoxiana (Persia utara) pada 370 H (8-980 M).
Pada masa mudanya Ibnu Sina tertarik kepada aliran Syi’ah isma’iliyah dan aliran
kebatinan. Ia banyak mendengar percakapan antar tokoh-tokoh, tetapi sebagaimana
dikatakannya sendiri dalam autobiografinya, ia tidak dapat menerima aliran-aliran tersebut
dan menjauhinya. Hal itu menunjukkan kemandirian berpikir ibnu sina dan tidak mengikuti

3
Hasyimsyah Nasution, filsafat islam (Jakarta : Gaya media pratama) , 1999 hml 17.
4
Sirajuddin Zar, filsafat islam (Jakarta : rajawali Pers), 2012 hml 40
mazhab sunnah maupun mazhab syi’ah. Ia muncul dengan mazhabnya sendiri, yakni
mazhab sinawi (mazhab ibnu sina). Jadi amat sungkar mendapatkan keterangan yang pasti
tentang corak mazhab yang di kembangkannya, apakah cenderung ke syi’ah atau
cenderung ke sunnah. Tampaknya Ibnu Sina mempunyai pandangan tersendiri dan mandiri
dalam usaha menemukan hakikat kebenaran, baik di bidang filsafat maupun di bidang
keagamaan. 5
Adapun karyanya yang terpenting yaitu:
a. Al-syifa, latinnya sanatio (penyembuhan), kitab ini ditulis pada waktu menjadi
menteri syams Al-Daulah dan selesai masa Ala’u Al-Daulah di Isfahan.
b. Al-najah, latinnya salus (penyelamat), keringkasan dari Al-syifa
c. Al-isyarah wa al-tanbihah (isyarat dan peringatan) mengenai logika dan
hikmah.
d. Al-qanun fi al-thibb, menjadi pedoman pada universitas di eropa sampai abad
XVII .
e. Al-hikmah al arudhiyyah
f. Hidayah al-rais li al-amir
g. Risalah fi al-kalam ala al-nafs al-nathiqiyah
h. Al-manthiq al-masyriqiyyin (logika timur)6
3. Al-Farabi

Dia dilahirkan di Wasij, Distrik Farab, Turkistan pada tahun 257 H/870 M. ayahnya
seorang jenderal berkebangsaan Persia dan ibunya berkebangsaan Turki.

Kendatipun Al-Farabi merupakan bintang terkemuka di kalangan filosof Muslim, ternyata


informasi tentang dirinya sangat terbatas. Menurut beberapa literature, dalam usia 40 tahun ia pergi
ke Baghdad, sebagai pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan dunia di kala itu. Ia belajar kaidah-
kaidah bahasa Arab kepada Abu Bakar Al-Saraj dan belajar logika serta filsafat kepada orang
Kristen, Abu Bisyr Mattius ibnu Yunus. Kemudian, ia pindah ke Harran, pusat kebudayaan Yunani
di Asia Kecil dan berguru kepada Yuhanna ibnu Jailan. Akan tetapi, tidak berapa lama ia kembali
ke Baghdad untuk memperdalam ilmu filsafat. Selama disana ia banyak menggunakan waktunya

5
Hasyimsyah nasution, filsafat islam (Jakarta : Gaya Media Pratama), 1999 hml 66-67
6
Hasyimsyah nasution, filsafat islam (Jakarta : Gaya Media Pratama), 1999 hml 68-69
untuk berdiskusi, mengarang, mengajar dan mengulas buku-buku filsafat. Pada bulan Desember
950 M filosof Muslim menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya pada usia 80 tahun di
Damaskus.

Berdasarkan karya tulisnya filosof Muslim keturunan Persia ini menguasai matematika,
kimia, astronomi, music, ilmu alam dan lain-lainnya. Al-Farabi benar-benar memahami filsafat
Aristoteles yang dijuluki Al-Mu’allim al-Awwal (Guru Pertama), sedangkan Al-Farabi diberi
julukan al-Mu’allim al-Sany (Guru Kedua).

2. Karya tulis Al-Farabi


Di antara karya tulis Al-Farabi yang terpenting adalah :
 Al-Jam’ bain Ra’yai al-Hakimain
 Tahshil al-Sa’adat
 Maqalat fi Agradh ma ba’d al-Tabi’at
 Risalat fi Isbat al-Mufaraqat
 Uyun al-Masa’il
 Risalat al-Aql dan lain-lainnya
4. AL- GHAZALI
Al-Ghazali bernama lengkap Abu Hamid Muhammad ibnu Ahmad Al-Ghazali Al-Thusi.
Ia dilahirkan pada tahun 450 H / 1058 M di Ghazal, Thus, Provinsi Khurasan, Republik
Islam Irak.
Al-Ghazali diberi gelar kehormatan dengan Hujjah al-Islam ( argumentasi Islam ) karena
pembelaannya yang mengagumkan terhadap agama Islam, terutama terhadap kaum
Bathiniyah dan kaum filosof. Karenanya stetemen yang dikemukakan sarjana-sarjana
Eropa ( juga sebagian orang muslim ) bahwa ia adalah Muslim terbesar setelah Nabi
Muhammad SAW.
Al-Ghazali telah menulis sekitar 300 karya tulis. Karya tulisnya meliputi berbagai disiplin
ilmu pengetahuan. Buah tangannya ini tidak sedikit dialihbahasakan orang ke dalam
berbagai bahasa Eropa. Adapun karya ilmiahnya yang paling berpengaruh terhadap
pemikiran umat Islam yaitu:
1. Ihya’ Ulum al-Din, berisi kumpulan pokok-pokok agama, akidah, ibadah, akhlak, dan
kaidah-kaidah suluk.
2. Al-Iqtishad fi al-I’tiqad, diuraikan didalamnya akidah menurut aliran al-Asy’ariah.
3. Makaqasid al-Falsifah, berisi ilmu mantiq, alam, dan ketuhanan.
4. Tahaful al-Falasifaht, berisi kritikan terhadap filosof.
5. Al-Munqiz min al-Dhalal, dipaparkan didalamnya seperangkat ilmu yang mewarnai
zamannya dan berbagai aliran yang penting. Ilmu dan aliran-aliran tersebut dukajinya
secara kritis, kemudian dijelaskan kelebihan dan kesalahan-kesalahannya.
6. Mizan al-‘imal, didalamnya berisikan penjelasan tentang akhlak.

Al-Ghazali melontarkan sanggahan luar biasa keras terhadap pemikiran para filosof 7..
Kritik pedas tersebut ia tuangkan dala bukunya yang terkenal Tahaful al- Falasifat ( The
Incoherence of the Philosopher; Kehancuran Pemikiran Para Filosof). Kritik inilah yang
membuat banyak orang yang beranggapan bahwa Al Ghazali bukanlah seorang filsuf
dalam artian sebenarnya.dia memberi lebel kufur pada para filsuf yang justru membuatnya
terlihat makin anti filsafat. Al ghazali mengkafirkan para filsuf dalam tiga masalah :

1. Pendapat mereka tentang keqadiman dan keazalian tuhan.


2. Pendapat mereka bahwa tuhan tidak mengetahui yang partikuler, hanya terbatas pada
yang universal.
3. Pendapat mereka bahwa tidak ada kebangkitan jasmani yang ada hanya kebangkitan
rohani.

Label kafir ini hanya berlaku untuk filsuf yang telah menjadi “kafir”. Al ghazali
berpendapat bahwa para filsuf telah menyimpang dari ajaran agama.

Karena pemikiran inilah Al-Ghazali dianggap sebagai pembela islam nomer satu,
dan memang beliau lebih dikenal sebagai Hujjaratul islam. Semenjak filsafat
menembus dunia islam terjadilah konfrontasi antara agama dengan filsafat, walaupun
usaha memadukan keduanya sudah dilakukan sampai batas- batas tertentu, namun
pertentangan tak pernah berakhir. Puncaknya pada saat buku Tahaful al- Falasifat
muncul yg merupakan kemenangan agama dan kehancuran bagi filsafat, hingga pada
saat itu filsafat hilang dari dunia islam.8

7
Sirajuddin Zar, Filsafat Islam (Jakarta : Rajawali Pers), 2012, hlm 157 - 159
8
Alfan Muhammad Alfan, Filsafat Etika Islam ( bandung : Pustaka Setia), 2011, hlm 211- 212
DAFTAR PUSTAKA

Alfan Muhammad Alfan. 2011 Filsafat Etika Islam. Bandung : Pustaka Setia

Nasution,Hasyimsyah.1999 filsafat islam .Jakarta : Gaya Media Pratama

Zar,Sirajuddin. 2012 filsafat islam. Jakarta : Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai