Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Filsafat merupakan bagian dari hasil kerja berpikir dalam mencari hakikat
segala sesuatu secara sistematis, radikal dan universal. Sedangkan filsafat Islam itu
sendiri adalah hasil pemikiran filosof tentang ketuhanan, kenabian, manusia dan alam
yang disinari ajaran Islam dalam suatu aturan pemikiran yang logis dan sistematis
serta dasar-dasar atau pokok-pokok pemikirannya dikemukakan oleh para filosof
Islam. Ketika filsafat Islam dibicarakan, maka yang terbayang dalam pemahaman kita
adalah beberapa tokoh yang disebut sebagai filosof muslim seperti Al-Kindi, Ibnu
Sina, Al-Farabi, Ibnu Rusyd, Al-Ghazali, dan seterusnya.
Kehadiran para tokoh ini memang tidak bisa dihindarkan, tidak saja karena
dari merekalah kita dapat mengenal filsafat islam, akan tetapi juga karena pada
mereka benih-benih filsafat Islam dikembangkan. Adapun yang akan dibahas di
dalam makalah ini adalah tokoh filsafat muslim yang bernama, Al-kindi. Alasannya
adalah karena tokoh tersebut merupakan peletak dasar dalam filsafat islam.
.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi Al Kindi ?
2. Apa saja karier dan karya Al Kindi ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Biografi Al Kindi.
2. Untuk mengetahui karier dan karya Al Kindi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi

Al-Kindi lahir di Kufah pada abad sembilan masehi yaitu sekitar tahun 801 M
dan wafat pada tahun 873 M 1 tahun kelahiran dan kematian Al-Kindi tidak diketahui
secara jelas. Hal ini telah biasa menimpa pada tokoh-tokoh besar bertaraf Dunia.
Dimana pada masa-masa terdahulu Dunia Islam pada umumnya, saat-saat kelahiran
seseorang dianggap peristiwa biasa, belum menjadi perhatian khusus bagi sejarahwan.
Akan tetapi, setelah orang tersebut menjadi orang yang terkenal, baik ketika Ia masih
hidup atau sudah meninggal, barulah para sejarahwan mencatat hari kelahirannya.
Jadi logislah jika akhirnya terdapat catatan yang bervariasi karena memang tidak ada
bukti yang autentik.
Dari sisi lain, kemunginan orang tua Al-Kindi tidak mencatatkannya dalam
akte kelahiran, atau mungkin pemerintahan pada waktu itu belum mentradisikan
kebijakan pencatatan semacam akte kelahiran. Al-Kindi hidup selama kurang lebih 72
tahun kelahirannya di kota kufah merupakan salah satu kota terpenting dalam sejarah
peradaban Islam. Inilah kota bersejarah di Irak yang dibangun pada masa ekspansi
pertama Islam ke luar Semenanjung Arab. Kufah pun tercatat sebagai salah satu dari
empat kota terpenting bagi penganut aliran Syiah, selain Samarra, Karbala, dan Najaf.
Kufah sempat memegang peranan penting pada masa pemerintahan Khulafa Ar-
Rasyidin. Khalifah Ali bin Abi Thalib sempat memindahkan ibu kota pemerintahan
Islam dari Madinah ke kota ini.
Orang tua Al-Kindi adalah gubernur dari Kufah pada masa pemerintahan Al-
Mahdi (775-758 M) dan Harun Al-Rasyid (786-809) dari Bani‟Abbas, akan tetapi
beberapa tahun setelah kelahiran Al-Kindi, ayahnya meninggal dunia Ishaq Ibnu As-
Sabah,2 dengan demikian Al-Kindi pun dibesarkan dalam keadaan yatim. Al-Kindi
adalah keturunan suku kindah (Yaman), di bagian arab selatan yang sejak dulu
menempati daerah selatan Jazirah Arab yang tergolong memiliki apresiasi
kebudayaan yang cukup tinggi dan banyak dikagumi banyak orang. Ia lahir ditengah

1
M. M. Syarif, 1985, Para Filosof Muslim, Bandung : Mizan, Hal. 11
2
Khan Mahdi Ali, 2004, Dasar-Dasar Filsafat Islam Pengantar ke Gebrang Pemikiran, Bandung :
Nuansa, Hal.47
2
keluarga yang kaya akan informasi kebudayaan dan berderajat tinggi serta terhormat
dimata masyarakat. Kakeknya atau keturunannya yang pertama kali memeluk islam
ialah Al- sy‟ats bin Qeis,3 seseorang yang memimpin utusan Kabilah menghadap
Rasul SAW. Asy‟ats termasuk salah seorang sahabat nabi yang paling pertama datang
ke kota Kufah. Ia pun termasuk diantara para sahabat yang meriwayatkan hadist-
hadist nabi bersama dengan Sa‟ad Abi Waqqash ia turut berkecimpung dalam
peperangan melawan Persia di Iraq. Tidak ada kepastian tentang tanggal kelahiran,
kematian dan siapa-siapa saja ulama yang pernah menjadi guru Al-kindi, kecuali
kepastian bahwa Ia dilahirkan di Kufah sekitar tahun 801 M dari pasangan keluarga
kaya dan terhormat.
Nama Lengkap Al-Kindi ialah Abu Yusuf Yakub ibn Ishaq ibn al-Sahabbah
ibn Imran ibn Muhammad ibn al-Asy`as ibn Qais ibn al-Kindi. 4 Lebih populer di
kampus-kampus dan seminar-seminar filsafat dengan sebutan al-Kindi, dinisbatkan
kepada Kindah yaitu suatu kabilah terkemuka pra Islam yang merupakan cabang dari
Bani Kahlan yang menetap di Yaman. Pendidikan Al-Kindi dimulai dari lingkungan
keluarga yang pertama-tama diberikan padanya adalah membaca Al-Qur‟an, menulis
dan berhitung. Pada masa kecilnya, Al-Kindi sempat merasakan masa pemerintahan
Khalifah Harun Al-Rasyid yang terkenal sangat memperhatikan dan mendorong
perkembangan ilmu pengetahuan bagi kaum Muslim. Ia pun banyak mempelajari
sastra, agama dan menerjemahkan beberapa buku yunani di dalam bahasa syiria kuno
dan ke dalam bahasa arab.

B. Karier dan Karya-karyanya


a. Karier
Banyak hal yang dilakukan oleh Al-Kindi, apa yang Ia lakukan berprestasi
besar sehingga banyak pula gelar yang dialamatkan kepadanya. Kariernya antara
lain ialah :
1. Ia membuat sebuah studi seksama tentang pengetahuan Yunani, Persia dan India di
Basrah dan Baghdad.
2. Ia lantas termasuk sebagai seorang ilmuwan filsafat, kedokteran dan ilmu-ilmu
spesifik.

3
Daudy Ahmad, 1992, Kuliah Filsafat Islam, Jakarta : Bulan Bintang, Hal. 9
4
Ahwani Al Fuad Ahmad, 1985, Filsafat Islam, Jakarta : Pustaka Firdaus, Hal. 64
3
3. Ia memasuki istana Abbasiyah pada masa kekuasaan al-Ma‟mun yang
mengangkatnya sebagai Pengawas Bait al-Hikmah untuk menerjemahkan dan
menyunting karya-karya Yunani.
4. Ia juga bertindak sebagai astrolog istana dan sebagai seorang tutor bagi salah satu
pangeran di istana.
5. Al-Kindi adalah seorang penulis dan ilmuwan ensiklopedi. Tulisan-tulisan
orisinalnya berjumlah 275, termasuk buku-buku filsafat, logika, fisika, politik,
psikolog, etika, matematika, astronomi, kedokteran, musik, optik, astronomi,
geografi, fenomenologi, sejarah peradaban, teologi dan bidang-bidang lainnya.
6. Dia sangat dihormati oleh para pemikir Eropa abad pertengahan.
Dalam sejarah hidupnya, di samping dikenal sebagai filsuf, juga amat
masyhur namanya sebagai ilmuwan. Ia memiliki perpustakaan pribadi “Al-
Kindiyah” dengan sejumlah koleksi buku-buku, yang merupakan sumber informasi
pengetahuan.5 Namun ia, oleh Franz Rosenthal, hanya dianggap sekedar
mengungkapkan sajian fakta-fakta lama yang telah diketahui sehingga hanya
memiliki jenis orisinalitas sekunder.6
Al-Kindi mempertemukan agama dengan filsafat atas dasar pertimbangan
bahwa keduanya sama-sama merupakan ilmu tentang kebenaran, sehingga diantara
keduanya tidak ada perbedaan. Pengaruh golongan Mu‟tazilah nampak jelas pada
jalan pemikirannya ketika ia menetapkan kesanggupan akal manusia untuk
mengetahui rahasia-rahasia apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Ilmu
filsafat pertama yang meliputi ketuhanan, keesaan, keutamaan, dan ilmu-ilmu lain
yang mengajarkan bagaimana cara memperoleh hal-hal yang berguna dan
menjauhkan hal-hal yang merugikan.
Al-Kindi menganut aliran Mu‟tazilah dan kemudian belajar filsafat. Zaman
itu adalah zaman penterjemahan buku-buku Yunani dan Al-Kindi kelihatannya
turut juga aktif dalam gerakan penterjemahan ini, tetapi usahanya lebih banyak
dalam memberi kesimpulan dari pada penterjemah. Kemudian ia sendiri
mengarang buku-buku dan menurut keterangan Ibn al- Nadim buku-buku yang
ditulisnya (besar dan kecil) berjumlah 241 dalam falsafat, logika, ilmu hitung,
astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, optika, musik, matematika, dan

5
Soleh Khudori, 2013, Filsafat Islam dari Klasik hingga Kontemporer, Yogyakarta : Ar-Ruzz, Hal.88
6
Sudarsono, 2010, Filsafat Islam, Jakarta : Rineka Cipta, Hal. 22
4
sebagainya.7 Dalam The Legacy of Islam kita baca bahwa bukunya tentang optika
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan banyak mempengaruhi Roger Bacon.
Sebagai muslim Arab pertama yang mempelajari ilmu pengetahuan dan filsafat, al-
Kindi patut disebut “Ahli Filsafat Arab”.
b. Karya-karya
Karena begitu banyak peneliti yang menganggap al-Kindi hanya sebagai ilmuwan dan
bukan sebagai filsuf.822 disini akan disebutkan beberapa karya nya antara lain :
 Bidang Astronomi
1. Risalah fi Masa‟il Su‟ila anha Ahwal al-Kawakib, jawaban terhadap pernyataan
-pernyataan tentang keadaan planet-planet.
2. Risalah fi Jawab Masa‟il Thabi‟iyyah fi Kayfiyyatul Nujumiyyah, pemecahan
soal-soal fisis tentang sifat-sifat perbintangan.
3. Risalah fi anna Ru‟yat al-Hilal la Tudhbathu bi al-Haqiqah wa innama al-Qawl
fiha bi at-Taqrib, bahwa pengamatan astronomis Bulan Baru tak dapat
ditentukan dengan ketetapan mutlak.
4. Risalah fi Mathrah asy-Syu‟aa, tentang proyeksi sinar.
5. Risalah fi Fashlayn, tentang dua musim (musim panas dan musim dingin).
 Bidang Meteorologi
Terdapat tidak kurang dari 15 buah yang dikarangnya tentang meteorologi,
diantaranya :
1. Risalah fi „illat Kawnu adh-Dhabab, tentang sebab asal mula kabut. Ini telah
diterbitkan dalam Rasa’il II : 76-8.
2. Risalah fi Atsar alladzi Yazhharu fi al-Jaww wa Yusamma Kawkaban, tentang
tanda yang nampak di langit dan disebut sebuah planet.
3. Risalah fi „illat Ikhtilaf Anwa‟us Sanah, tentang sebab perbedaan dalam tahun -
tahun.
4. Risalah fi „illat allati laba Yabrudu „ala al-Jaww wa Yaskhunu maqaruba min-al
rdh, tentang alasan mengapa bagian atas atmosfir tetap dingin sedangkan bagian
lebihh dekat dengan bumi tetap panas.
5. Risalah fi al-Bard al-Musamma “Bard al-„Ajuz”, tentang dingin “si Nyonya
Tua”.

7
Supena Ilyas, 2013, Filsafat Islam, Yogyakarta : Ombak, Hal. 79
8
Arsyad Natsir M, 1989, Ilmuwan Muslim Sepanjang Sejarah, Bandung : Mizan, Hal.53-55
5
 Bidang Ramalan
1. Risalah fi Taqdimat al-Khabar, tentang prediksi
2. Risalah fi Taqdimat al-Ma‟rifah bi al-Ahdats, tentang ramalan dengan
(mengamati) gejala (meteorologi).
 Magnitude (besaran)
1. Risalah fi Ab‟ad Masafat al-Aqalim, tentang besarnya jarak antara (tujuh) iklim.
2. Risalah fi Istikhraj Bu‟da Markaz al-Qamar min al-Ardh, tentang perhitungan
jarak antara pusat bulan dan bumi.
3. Risalah fi Idhah Wujidan Ab‟ad Bayna an-Nazhir wa Markaz A‟midat al-Jibad,
tentang bagaimana menghitung jarak antara seorang pengamat dan puncak
gunung serta bagaimana menghitung ketinggian gunung.
4. Risalah fi Istikhraj Alat wa‟ Amaliha Yustakhraj biha Ab‟ad al-Ajram, tentang
konstruksi sebuah instrumen untuk menentukan besarnya obyek-obyek yang
diamati.
 Ilmu Pengobatan
1. Risalah fi „illat Nafts ad-Damm, tentang hemoptesis (batuk darah dari saluran
pernapasan)
2. Risalah fi Asyfiyat as-Sumum, tentang obat penawar racun.
3. Risalah fi illat al-Judzam wa Asyfiyatuhu, tentang penyakit lepra dan
pengobatannya.
4. Risalah fi „Adhat al-Kalb al-Kalib, tentang rabies.
5. Risalah fi „illat Baharin al-Amradh al-Haddah, tentang sebab igauan dalam
penyakit-penyakit akut.
 Geometri
1. Risalah Amal Syakl al-Mutawassihayn, tentang konstruksi bentuk garis - garis
tengah.
2. Risalah fi Taqrib Watar ad-Da‟irah tentang perhitungan yang mendekati dari
daftar tali busur-tali busur sebuah lingkaran.
3. Risalah fi Taqrib Qawl Arsyamidas fi Qadar Quthr ad-Da‟irah min Muhithiha,
tentang perhitungan teori Archimedes yang mendekati mengenai besarnya suatu
diameter, yang diketahui dari kelilingnya.
4. Risalah Ishlah Kitab Uqlidis, tentang perbaikan buku Euclides.

6
 Ilmu Hitung
1. Risalah fi Madkhal ila al-Aritmathiqi, suatu pengantar ke ilmu hitung.
2. Risalah fi al-Kammiyat, al-Mudhafah, tentang jumlah relatif.
3. Kitab fi al-Khalq an-Nusbiyah wa az-Zamaniyah, tentang mengukur
perbandingan-perbandingan dan masa.
4. Risalah fi at-Tawhid min al-A‟dad, tentang keesaan dari segi-segi angka.
 Logika
1. Risalatuhu fi Madkhal al-Mantiq bi Istifa al-Qawl fihi, sebuah pengantar lengkap
logika.
2. Risalah fi al-Ibanah „an Qawl Bathlimayus fi al-Awwal Kitabihi al-Majithi „an
Qawl Aristhathalis fi Analuthiqa, tentang penjelasan ulasan Ptolemy pada
permulaan almagest, mengenai apa yang dikatakan Aristoteles dalam
analitiknya
3. Ikhtisar Kitab Isaghuji li Farfuris, sebuah ikhtisar Eisagoge Porphyry.
 Falsafat Ketuhanan
Sebagai halnya dengan filosof-filosof Yunani dan filosof-filosof Islam lainnya. Al-
Kindi selain dari filosof adalah juga ahli ilmu pengetahuan.23 Pengetahuan ia bagi
ke dalam dua bagian :
1. Pengetahuan Ilahi
2. Sebagai yang tercantum dalam Qur‟an = yaitu pengetahuan langsung yang
diperoleh Nabi dari Tuhan. Dasar pengetahuan ini ialah keyakinan.
3. Pengetahuan manusiawi = human science atau falsafat, Dasarnya ialah
pemikiran (ratio reason).
Karya ilmiah Al-Kindi kebanyakan hanya berupa makalah-makalah, tetapi
jumlahnya amat banyak. Ibnu Nadim, dalam kitabnya Al-Fihrits, menyebutkan
lebih dari 230 buah. George N. Atiyeh menyebutkan judul-judul makalah dan
kitab-kitab karangan Al-Kindi sebanyak 270 buah. Dalam bidang filsafat, karangan
Al-Kindi pernah diterbitkan oleh Prof. Abu Ridah (1950) dengan judul Rasail Al-
Kindi Al-Falasifah (Makalah-makalah filsafat Al-Kindi) yang berisi 29 makalah.
Prof. Ahmad Fuad Al-Ahwani pernah menerbitkan makalah Al-Kindi tentang
filsafat pertamanya dengan judul Kitab Al-Kindi Ila Al-Mu’tashim Billah fi-Al-

7
Falsafah Al-Ula (Surat Al-Kindi kepada Mu‟tashim Billah tentang filsafat
pertama).9
C. Pemikiran dan Pengaruhnya
1. Pemikiran
Al-Kindi terlibat secara langsung dalam konflik ideologi yang muncul pada
masanya antara mu‟tazilah yang saat itu merepresentasikan ideologi negara pada
satu sisi, dengan penganut gnostik (irfan) dan penganut sunni pada sisi yang lain,
dalam kondisi tersebut, Al-Kindi berjuang didua forum sekaligus :
a. Melawan kaum Gnostik
b. Menentang rigiditas para ahli hukum yang digambarkan sebagai kelompok
“kelompok yang meninggalkan kebenaran”. Mereka mengorbankan kebencian
kepada pemikiran filsafat karena mereka takut kehilangan posisi yang bukan
hak mereka dan mereka di tuduh sebagai orang-orang yang memperjual belikan
agama.10
2. Pengetahuan
Menurut Al-Kindi, pengetahuan dapat di klasifikasikan kedalam dua kelompok :
a. Pengetahuan Ilahi sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur‟an yaitu
pengetahuan langsung yang di peroleh Nabi dari Tuhan, pengetahuan ini
didasarkan pada keyakinan.
b. Pengetahuan manusiawi atau filsafat yang dasarnya adalah pemikiran atau rasio.
Menurut Al-Kindi, kedua macam ilmu tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui hakikat kebenaran. Menurut Al-Kindi, hakikat kebenaran pertama
adalah Tuhan. Sang pencipta, sang pemberi rizki semua ciptaannya. Pandangan
ini berasal dari filsafat Aristoteles, tetapi penggerak yang tak tegerakkan,
Aristoteles diganti dengan sang pencipta. Perbedaan ini menjadi inti dari sistem
filsafat Al-Kindi.11
3. Pengaruh
Menurut Al-Kindi filsafat adalah pengetahuan yang benar. Sedang agama
menerangkan tentang apa yang benar. Jelas ada perbedaan antara filsafat dan

9
Mustofa, 2004, Filsafat Islam, Bandung : Pustaka Sastra, Hal. 101
10
Supriyadi Dedi, 2009, Pengantar Filsafat Islam Konsep, Filsuf dan Ajarannya, Bandung : Pustaka
Setia, Hal.56
11
Nasution Harun, 1973, Filsafat dan Mistisime dalam Islam, Jakarta : Bulan Bintang, Hal. 12
8
agama. Keduanya bertujuan untuk menerangkan apa yang benar dan yang baik.
Agama disamping menerangkan wahyu juga mempergunakan akal, dan filsafat
mempergunakan akal. Wahyu tidak bertentangan dengan filsafat, hanya
argumentasi yang dikemukakan wahyu lebih meyakinkan daripada argumen
filsafat.12
Tuhan menurut Al-KIndi adalah pencipta alam, bukan penggerak pertama. Tuhan
itu Esa, Azali, Unik. Ia tidak tersusun dari materidan bentuk, tidak bertubuh dan
bergerak. Ia hanyalah keesaan belaka, selain Tuhan semuanya mengandung arti
banyak. Sebagaimana telah diketahui, Al-Kindi banyak mempelajari filsafat
Yunani, maka dalam pemikirannya banyak kelihatan unsur-unsur filsafat Yunani
itu.13 Unsur- unsur yang terdapat dalam pemikiran filsafat Al-Kindi ialah:
1. Aliran Pitagoras tentang matematika sebagai jalan ke arah filsafat.
2. Pikiran-pikiran Aristoteles dalam soal-soal fisika dan metafisika, meskipun Al-
Kindi tidak sependapat dengan Aristoteles tentang qadimnya alam.
3. Pikiran-pikiran Plato dalam soal kejiwaan.
4. Pikiran-pikiran Plato dan Aristoteles bersama-sama dalam soal etika.
5. Wahyu dan Iman (ajaran-ajaran agama) dalam soal-soal yang berhubungan
dengan Tuhan dan Sifat-sifatNya.
6. Pikiran-pikiran aliran Mutazilah dalam penghargaan kekuatan akal dan dalam
menawilkan ayat-ayat Quran.
Oleh karena pemikiran Al-Kindi banyak mendapat pengaruh filsafat Yunani,
maka sebagian penulis berpendapat bahwa al-Kindi mengambil alih seluruh
filsafat Yunani. Tetapi bila pemikirannya dipelajari dengan seksama, tampak
bahwa pada mulanya Al-Kindi mendapat pengaruh pikiran filsafat Yunani,
tetapi akhirnya Ia mempunyai kepribadian sendiri. Dari beberapa pemikiran
filsafat yang ditekuni, akhirnya Al-Kindi berkesimpulan bahwa filsafat
Ketuhananlah yang mendapat derajat atau kedudukan yang paling tinggi
dibandingkan dengan lainnya.
Ia memandang pembahasan mengenai Tuhan adalah sebagai bagian
filsafat yang paling tinggi kedudukannya. Selain itu, banyak pengamat
mengatakan, bahwa yang mempengaruhi pemikiran Al-Kindi bukan hanya
12
George N Atiyeh, Ibid., Hal.52
13
Nasr Hossein Seyyed, Leamen Oliver, 2003, Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam, Bangung : Mizan,
Hal. 210
9
filsafat Yunani, akan tetapi juga Aliran Mutazilah yang sangat berpegang teguh
terhadap Al-Quran dan kekuatan akal, terutama di dalam mengemukakan
pendapatnya yang berhubungan dengan masalah Ketuhanan.14
Terlihat Filsafat Yunani mempengaruhi pola fikir Al-Kindi, salah-satunya
saat beliau memadukan perpaduan antara agama dan filsafat, dalam konsepsi
pemikirannya bahwa berfilsafat tidak bertentangan dengan agama, karena
filsafat adalah pengetahuan yang benar dan agama yang diwakili oleh Al-
Qur‟an membawa argumen-argumen yang lebih meyakinkan dan benar tidak
mungkin bertentangan dengan kebenaran yang dihasilkan filsafat, oleh karena
itu berfilsafat/mempelajarinya tidak dilarang, karena agama dan filsafat
mempunyai tujuan yang sama yakni kebaikan dan kebenaran.
Menurutnya siapapun yang menolak filsafat dapat digolongkan sebagai
“kafir”, karena sudah jelas bahwa ia mengingkari kebenaran, kendatipun ia
merasa dirinya paling benar. Pengetahuan tentang kebenaran –termasuk yang
dihasilkan filsafat– berkenaan dengan kebenaran tentang Tuhan, segala sesuatu
yang baik dan berguna dan juga sebagai alat untuk menjauhi larangan-Nya dan
menjalankan perintahNYA. Adalah kebenaran yang harus disambut baik
kedatangannya, darimanapun itu datangnya. Bukan malah menjauhi atau bahkan
menolaknya.15

14
Opcit, Hal. 215
15
Nasr Hossein Seyyed, Ibid., Hal. 19
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nama Lengkap Al-Kindi ialah Abu Yusuf Yakub ibn Ishaq ibn al-Sahabbah ibn
Imran ibn Muhammad ibn al-Asy`as ibn Qais ibn al-Kindi. Pendidikan Al-Kindi
dimulai dari lingkungan keluarga yang pertama-tama diberikan padanya adalah
membaca Al-Qur‟an, menulis dan berhitung.
Banyak hal yang dilakukan oleh Al-Kindi, apa yang Ia lakukan berprestasi besar
sehingga banyak pula gelar yang dialamatkan kepadanya. Kariernya antara lain ialah :
 Bidang Astronomi
 Bidang Meteorologi
 Bidang Ramalan
 Magnitude (besaran)
 Ilmu Pengobatan
 Geometri
 Ilmu hitung
 Logika
 Filsafat ketuhanan

B. Saran

Pada penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan
dan perlu perbaikan, oleh sebab itu penulis meminta kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun untuk kebaikan kedepanya.

11
DAFTAR KEPUSTAKAAN

M. M. Syarif, 1985, Para Filosof Muslim, Bandung : Mizan


Mahdi Khan Ali, 2004, Dasar-Dasar Filsafat Islam Pengantar ke Gebrang
Pemikiran, Bandung Nuansa
Ahmad Daudy 1992, Kuliah Filsafat Islam, Jakarta : Bulan Bintang
Ahwani Al Fuad Ahmad, 1985, Filsafat Islam, Jakarta : Pustaka Firdaus
Khudori Soleh, 2013, Filsafat Islam dari Klasik hingga Kontemporer, Yogyakarta :
Ar-Ruzz
Sudarsono, 2010, Filsafat Islam, Jakarta : Rineka Cipta
Ilyas Supena, 2013, Filsafat Islam, Yogyakarta : Ombak
Natsir Arsyad M, 1989, Ilmuwan Muslim Sepanjang Sejarah, Bandung :
Mizan
Mustofa, 2004, Filsafat Islam, Bandung : Pustaka Sastra
Dedi Supriyadi, 2009, Pengantar Filsafat Islam Konsep, Filsuf dan Ajarannya,
Bandung : Pustaka Setia
Nasution Harun, 1973, Filsafat dan Mistisime dalam Islam, Jakarta : Bulan
Bintang
George N Atiyeh
Nasr Hossein Seyyed, Leamen Oliver, 2003, Ensiklopedi Tematis Filsafat
Islam, Bangung : Mizan

12

Anda mungkin juga menyukai