Oleh:
Dosen Pembimbing:
FAKULTAS PENDIDIKAN
PONOROGO
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas segala puja dan puji syukur terhadap Allah swt yang
mana telah memberikan rahmat nya kepada mahluknya karena-lah ,penulis dapat
menyelesaikan dan mendapat dorongan hati untuk menulis dan meneliti makalah
ini dengan selesai.
3.kepada kedua orang tua saya yang telah membantu saya baik doa
maupun material, sehingga saya dapat mengemban pembelajaran dan pendidikan
di unida ini.
Cukup sekian yang dapat saya sampaikan sebagai kata pengantar dalam
makalah ini. Semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat dan menjadi wawasan
tambahan yang daoat memperkaya ilmu pengetahuan kita.
Wassalamualaikum.wr.wb
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti halnya filsafat Islam, pada awalnya sudah diketahui bahwa filsafat
merupakan pengetahuan yang berasal dari Yunani, akan tetapi para filosof, para
ahli keagamaan Islam, atau orang-orang muslim semasanya, yang mempunyai
kegiatan untuk berfikir, senantiasa menggali lebih dalam lagi mengenai filsafat.
Sehingga ilmu filsafat yang tadinya berasal dari agama dan ajaran Yunani,
kemudian dikemas dan dikaitkan dengan hal-hal atau ilmu-ilmu yang bersumber
dari al-Qur'an dan as-Sunnah, maka lahirlah filsafat Islam sebagai ilmu
pengetahuan yang cukup popular yang dikembangkan dan diajarkan secara turun
temurun oleh para filosof kepada generasi-generasinya atau kepada murid-
muridnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
A .BIOGRAFI AL-KINDI
Nama lengkapnya Abu Yusuf Ya’qub bin Ishaq Al-Kindi. Nama Al-
Kindi berasal dari dari sebuah nama kabilah Kindah. sebuah suku besar di
Arab Selatan pada masa sebelum Islam. Keluarga Al-Kindi adalah
keluarga terhormat dengan status sosial tinggi. Ayahnya pernah
menduduki jabatan sebagai gubernur Kufah pada masa Khalifah Al-Mahdi
(775-778M) dan Khalifah Ar-Rasyid(786-809M).
Ia mendapat julukan filosof Arab, Ialah ilmuan dan filosof besar Islam
yang hidup pada masa kekhalifahaan Bani Abbasiyah. Ia lahir pada 809 M dan
wafat pada 873M. Ia masih keturunan suku Kindah, Dunia mengenal Al-Kindi
sebagai penggerak dan pengembang ilmu pengetahuan. Hal ini karena karya dan
pemikiran Al-Kindi meliputi bidang yang sangat luas dan beragam. Hampir setiap
bidang keilmuan, pasti ada karya Al-Kindi yang membahas Atau mengulasnya.
Pada awalnya, Al-Kindi belajar di Bashrah, sebuah kota di Iraq yang menjadi
pusat pengetahuan dan pergunulan intelektual dunia, namun demikian ia
kemudian menamatkan pendidikannya di Bagdad.
Di kota yang kini menjadi Ibu kota Iraq modern tersebut, Al-Kindi
berkenalan dengan para pangeran Abbasyiah, seperti Al-Ma’mun dan Al-
Mu’tasim. Lalu Al-Kindi diangkat menjadi guru pribadi Ahmad, putra Al-
Makmun yang darinya ia memperoleh dukungan kuat untuk melahirkan karya-
karya besar dibidang ilmu pengetahuan.
Al-Kindi hidup selama pemerintahan Bani Abbasyiah, yaitu Al-Amin
(809-813M), AlMa’mun (813-833M), Al-Mu’tasim (833-842M), Al-Watsiq (842-
847M), dan Al-Mutawakil (847-851M). Selama kurun waktu itu, Al-Kindi banyak
melahirkan karya dibidang filsafat, matematika (geometri), agama, asrtonomi,
logika dan kedokteran. Diantara karya al-Kindi yang turut meramaikan dunia
pengetahuan adalah Risalah fi masail suila anha min ahwal al kawakib (jawaban
dari pertanyaan-pertanayaan planet), risalah fi mathrah asy-syu’a (tentang projeksi
sinar), dan risalah fi idhah ‘illat ruju’ al-kawakib (tentang penjelasan sebab gerak
ke belakang planet-planet). Dari sekian banyak ilmu ia sangat menghargai
matematika, hal ini disebabkan matematika bagi Al-Kindi, adalah mukadimah
bagi siapa saja yang ingin mempelajari filsafat. Mukadimah ini sangat penting
sehingga tidak mungkin bagi seseorang untuk mencapai keahlian dalam filsafat
tanpa terlebih dahulu menguasai matematika. Matematika disini meliputi ilmu
tentang bilangan, harmoni, geomeri, dan astronomi. Tetapi yang paling utama dari
seluruh cakupan matematika di sini adalah ilmu bilangan atau aritmatika karena
jika bilangn tidak ada, maka tidak akan ada sesuatu apapun.
1
VI, K., ALFIAN, A., NISAH, K., ANANG, A., HS, M., KULIAH, D. M., & IBRAHIM, D. PEMIKIRAN FILSAFAT
AL-KINDI.
B.Pendidikan dan nilai-nilai pendidikan menurut Al-Kindi
Oleh karena itu menurut al-Kindi sendiri maksud ilmu pengetahuan etika
ialah untuk memperoleh kebijakan dan menghindari keburukan. Pengethauan
tidak hanya untuk membedakan antara kebaikan dan keburukan, tetapi turut
membantu kemurnian jiwa yang merupakan satu-satunya sara untuk menyatukan
kedua hal tersebut.[8] Dan konsepsi kefilsafat al-Kindi juga tidak terlepas dari Al-
Qur’an dan Al-Hadits.
2
Atiyeh, George N, Al-Kindi Tokoh Filosof Muslim, Penerbit Pustaka Bandung. 1983. Hal. 21-22
3
Lentera, Vol. IXX, No. 2, Desember 2015
yang ia perkenalkan dalam bidang filsafat murni, sebenarnya hanya sedikit
mengundang ide-ide asli daripadanya, sekalipun ia memiliki pemikiran bebas.
BAB III
PENUTUP
VI, K., ALFIAN, A., NISAH, K., ANANG, A., HS, M., KULIAH, D. M., & IBRAHIM, D. PEMIKIRAN FILSAFAT AL-
KINDI
2
Atiyeh, George N, Al-Kindi Tokoh Filosof Muslim, Penerbit Pustaka Bandung. 1983. Hal. 21-22
3
Lentera, Vol. IXX, No. 2, Desember 2015