Anda di halaman 1dari 13

FILOSOF ISLAM DAN PEMIKIRANNYA

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Umum)

Dosen Pembimbing :

Drs. H. Zainal Abidin, A.A, M.H

Penulis :

Akhmad Yadi Shalehin

LOKAL A PRODI AHWALUS SYAKHSHIYYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

RASYIDIYAH KHALIDIYAH

AMUNTAI

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Segala puji dan syukur hanyalah


milik Allah Azza wa Jalla atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada
seluruh makhluk-Nya, termasuk umat manusia diseluruh penjuru dunia.

Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah keharibaan Rasulullah SAW,


beserta keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini, perkenankanlah saya disini untuk menyampaikan sebuah


materi bahasan tentang “Filosof Islam dan Pemikirannya” yang telah disusun dengan
sedemikian rapi dalam sebuah makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
bapak Drs. H. Zainal Abidin, A.A, M.H pada mata kuliah Filsafat Umum. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk memperluas wawasan seputar tokoh-tokoh penting
dalam sejarah filsafat islam bagi penulis dan para pembaca sekalian.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen Filsafat Umum, bapak Drs. H.
Zainal Abidin, A.A, M.H yang telah memberikan arahan dan bimbingan, dan juga kepada
seluruh pihak yang ikut serta dalam menyelesaikan makalah ini. Juga ucapan mohon
maaf yang sebesar-besarnya, jika terdapat kekhilafan didalamnya, sebab kita sebagai
umat manusia tidak pernah luput dari salah dan khilaf. Demikianlah sambutan pengantar
dari saya selaku penulis, dan saya akhiri Wassalamu’alaikum Warahmatullah
Wabarakatuh.

Penulis,

Kelua, November 2020

i
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah......................................................................................1


2. Rumusan Masalah................................................................................................2
3. Tujuan Pembahasan.............................................................................................2

BABB II PEMBAHASAN

1. Sejarah Kemunculan Filosof Muslim..................................................................3


2. Tokoh-Tokoh Filsafat Islam................................................................................4
3. Pemikiran-Pemikirannya......................................................................................7

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan..........................................................................................................9
2. Saran dan Kesimpulan.........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan filsafat pada awal kelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan


perkembangan ilmu pengetahuan yang munculnya pada masa peradaban yunani kuno.
Dalam sejarah filsafat, Eropa barat menjadi pangkal dari pemikiran ajaran yunani.

Tuduhan bahwa yunani yang diislamkan memang sulit diterima bahkan tidak
beralasan sama sekali dan bertentangan dengan fakta sejarah. Apalagi sebagai payung
ilmu pengetahuan, filsafat adalah kreasi semua umat manusia dalam seluruh
generasinya dan tidak bisa dibangun oleh seorang atau satu bangsa saja.
Perkembangan filsafat tidak dapat diletakkan pada satu ras manusia saja, seperti ras
Aria (Yunani), karena filsafat adalah salah satu tanda dari tanda kebijaksanaan (al-
hikmat) kemanusiaan yang tidak ada hubungannya dengan masalah ras, agama, dan
warna kulit.

Perlu ditegaskan bahwa pengaruh bukan berarti menjiplak. Betapa banyaknya


filosof baik Islam maupun non-Islam terpengaruh oleh pemikiran filosof sebelumnya,
namun mereka tidak menyandang predikat pengembik. Filosof Amsterdam, Belanda,
Burch De Spinoza dikenal sebagai pengikut bapak filsafat Modern asal Prancis, Rene
Descartes, namun ia mempunyai filsafat tersendiri. Demikian pula filosof Muslim
Ibnu Sina walaupun terpengaruh berat oleh Aristoteles, tetapi ia juga memiliki
pemikiran filsafat tersendiri, yang tidak dimiliki oleh al Mu'allim al-Awwal,
Aristoteles tersendiri.

Hal diatas menjadi sebuah objek pembahasan yang melatar belakangi adanya
para filosof muslim yang bergelut di bidang filsafat islam. Oleh karena penting bagi
kita untuk menelaah sejarah dan pemikiran-pemikiran mereka terkait dunia filsafat.

1
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana sejarah kemunculan adanya pemikir-pemikir filsafat islam ?
2) Siapa sajakah tokoh-tokoh filosof muslim ?
3) Bagaimana biografinya hingga bisa meraih gelar filosof ?
4) Apa saja pemikiran-pemikiran mereka ?

C. Tujuan Pembahasan
1) Mengenal sejarah adanya para filosof muslim,
2) Mengenal tokoh-tokoh penting dalam sejarah filsafat islam,
3) Mengetahui riwayat hidup mereka,
4) Memahami pemikiran-pemikiran yang mereka hutarkan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Kemunculan Para Filosof Islam

Filsafat sebagai suatu disiplin ilmu dalam khazanah intelektual Islam, berawal
dari gerakan penerjemahan filsafat dan sains Yunani ke dalam bahasa Arab yang
dipelopori oleh Khalifah Al-Makmum dalam sebuah lembaga yang dikenal dengan
Bayt Al-Hikmah (Rumah kebijaksanaan). Saat itu, tidak dapat disangkal terjadinya
penerjemahan besar-besaran terhadap karya intelektual Yunani yang kemudian
menjadi cikal bakal kebangkitan intelektual Muslim.

Kesuksesan penerjemahan ini sangat bergantung dari kinerja yang dikoordinir


oleh Hunayn ibnu Ishaq, seorang dokter Kristen Nestorian dan dokter istana Khalifah
Al-Mutawakkil. Hunayn merupakan dokter yang telah banyak mengenal filsafat
Yunani. Gerakan penerjemahan ini mempercepat bangkitnya pemikir-pemikiran
Islam dan sekaligus melahirkan para filosof terkenal, diantaranya Al-Kindi,
Al-'Arabi, Al-Farabi. Dalam dunia intelektual Islam Al-Mu'allim dan Ibnu Sina yang
memperoleh kehormatan tertinggi dengan gelar Syaikh Ar-Rais.

Kebangkitan filosof Muslim ini sebagai dentuman bagi dunia, Islam tampil
menjadi Centre of Knowledge yang dibarengi dengan penataan infrastruktur dalam
masyarakat muslim hingga menjadikan reputasi kaum muslim dalam pendidikan,
sosial, budaya, dan politik. Ini sebuah realita sejarah yang pernah dicapai oleh dunia
Timur pada masa keemasannya. Tidak berlebihan pula bahwa pengaruh masuknya
filsafat ke dunia Islam sekitar abad 19 telah membawa kemajuan kultural yang sangat
signifikan bagi umat Islam, sekaligus menjadi matarantai yang menghubungkan
Zaman Renaisans dan Zaman Pencerahan bagi Eropa.

3
B. Tokoh-Tokoh Filosof Islam
1) Ibnu Sina
Nama lengkapnya adalah Abu 'Ali Husain bin Abdullah bin Hasan bin Ali
bin Sina atau dikenal dengan Avicenna (Pangeran Para Dokter). Ia dilahirkan 370
H di Uzbekistan.
Sejak kecil, ia sudah menunjukkan kepandaian yang luar biasa. Di usia 5
tahun, dia telah menghafal Al-quran dan mempelajari ilmu agama. Setelah
umurnya mencapai 10 tahun, ayahnya mulai menyuruhnya belajar ilmu filsafat
dengan segala cabangnya. Ia belajar kepada seorang saudagar rempah-rempah
(bawang) untuk mempelajari ilmu hitung India.
Ibnu Sina tidaklah puas dengan ilmu hitung saja, dan kebetulan sekali
seorang sahabat akrab dari ayahnya, seorang mutafalsil (filosof) Abu Abdillah
An-Natili, di minta ayahnya untuk mengajar anaknya dengan segala macam ilmu.
Sehingga ibnu sina telah menguasai Al-quran, tata bahasa, filsafat dan ilmu
logika. Setelah menguasai semua ilmu itu dengan cepat, ia mempelajari fisika,
metafisika, matematika dan kedokteran bersama Abu Sahl Al-Masihi.

2) Al-Kindi
Nama lengkapnya Abu Yusuf Ya'qub bin Ishaq As-Sabbah bin Imron Al-
Asy’ad bin Qays Al-Kindi. Ia lahir pada tahun 185 H / 801 M di Kuffah. Ayahnya
adalah gubernur Kuffah pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid (Bani Abbas).
Pada masa kecilnya Al-Kindi sempat merasakan masa pemerintahan
khalifah Harun ar-Rasyid yang terkenal kepeduliannya terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan bagi kaum muslim. Ilmu pengetahuan berpusat di Baghdad
yang sekaligus menjadi pusat perdagangan.
Masa kecil Al-Kindi mendapat pendidikan di Bashrah dan Baghdad. Sejak
belia, dia sudah mengusai bahasa Yunani, Suryani, dan Arab. Ia banyak mengusai
berbagai macam ilmu yang berkembang pada masa itu seperti ilmu ketabiban
(kedokteran) ,filsafat, ilmu hitung, manthiq (logika), geometri, astronomi dan
lain-lain.

4
3) Ar-Razi
Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria bin Yahya
Al-razi. Ia dilahirkan pada tahun 251 H/865 M di kota Razy, kota tua yang
dahulunya bernama Rhogee, Iran.
Pada masa mudanya, Ar-Razi atau yang dikenal dengan Rhazes menjadi
tukang intan dan suka pada musik kecapi. Ia juga belajar ilmu kedokteran dengan
sangat tekun pada seorang tabib sekaligus filosof yang bernama Ali Ibnu Robban
al-Thabari. Kemungkinan guru ini pula yang menumbuhkan minat al-Razi untuk
bergulat dengan filsafat agama dan ilmu-ilmu kuno.
Disiplin ilmu Ar-Razi meliputi ilmu falak, matematika, kimia, kedokteran,
dan filsafat. Ia lebih terkenal sebagai ahli kimia dan ahli kedokteran dibanding
sebagai filosof. Ia sangat rajin menulis dan membaca, inilah yang menyebabkan
penglihatannya berangsur-angsur melemah dan akhirnya buta total.

4) Al-Gazali
Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Muhammad bin Muhammad
bin Ahmad Al-Ghazali. Ia lahir di kota Thus (Ghozalah) pada tahun 450 H, dan
meninggal di kota yang sama pada tahun 505 H.
Imam Al-Ghazali pernah berada dalam bimbingan beberapa guru yang
mumpuni di bidangnya masing-masing. Ia pergi ke berbagai negara untuk
menimba ilmu dari para ulama di zamannya. Seperti ke Naisabur, Baghdad, Hijaz,
Syam dan Mesir. Dimulai dari mempelajari ilmu khot (menulis), ilmu kalam, ilmu
ushul, madzab fiqih, retorika, logika, tasawuf dan filsafah pada tahun 1091 M/484
H. Setelah beberapa tahun belajar beliau diangkat menjadi dosen di universitas
nidhamiyah, Baghdad.
Imam Al-Ghozali telah banyak menghasilkan karya karya yang
monumental dalam berbagai bidang ilmu yang popular pada zamannya, di
antaranya tentang tafsir Al-Qur’an, ilmu kalam, usul fikih, tasawuf, mantiq,
filsafah, dan lain sebagainya. Dan di antara kitab-kitab tersebut terdapat tiga kitab
yang terkenal di penjuru dunia, yaitu Ihya’ Ulumuddin, Tahafut Al-Falasifah, Al-

5
Munqidz min Al-Dhalal. Sehingga tak heran beliau memiliki beberapa gelar
diantaranya Hujjatul Islam, Zainuddin, Bahrun Mughriq dan masih banyak lagi.

5) Al-Farabi
Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Turkhan bin Uzlaq Al-Farabi.
Dia lahir pada tahun 259 H / 879 M di Farab dan wafat di Aleppo pada tahun 339
H / 950 M. Al-Farabi dianggap sebagai filosof muslim pertama yang
mengklasifikasikan dan mengitegrasikan semua bidang keilmuwan. Al-Farabi
dikenal menguasai banyak cabang ilmu, dan keahlian yang paling menonjol ialah
dalam ilmu mantiq.
Di masa kecilnya ia dikenal memiliki otak yang cerdas dan rajin belajar
ilmu agama dan berbagai bahasa di kota kelahirannya itu. Setelah besar Al-Farabi
pindah ke Baghdad sekitar 20 tahun lamanya. Disana ia memperdalam filsafat,
logika matematika, etika, ilmu politik, dan sebagainya. Dari Baghdad Al-Farabi
pindah lagi ke Harran (Iran). Di sana ia belajar filsafat Yunani kepada beberapa
orang ahli, diantaranya Yuhana dan Hailan. Al-Farabi memang banyak
mengarang buku tentang logika, fisika ilmu jiwa, metafisika, kimia, ilmu politik,
musik dan lain-lain.

6) Ibnu Rusyd
Nama lengkapnya Abu Al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd
dilahirkan pada tahun 1126 H. Ibnu Rusyd tumbuh di tengah keluarga terhormat
dan memiliki tradisi keilmuan yang kuat. Sejak kecil, ia mempelajari Al-Quran,
tafsir, hadits, fikih, dan sastra Arab.
Ia adalah seorang dokter, ahli hukum, dan filosof paling populer pada
periode perkembangan filsafat Islam. Ia mengorientasikan dirinya untuk
mendalami matematika, fisika, astronomi, logika, filsafat, dan ilmu kedokteran.
Wajar jika kemudian ia dikenal sebagai ahli dalam berbagai cabang
ilmu.Kebesaran dan kejeniusan Ibnu Rusyd tampak pada karya-karyanya seperti
tafsir, parafrase, dan ringkasan karya-karya Aristoteles, yang membuatnya
dijuluki oleh dunia barat sebagai Sang Penafsir.

6
C. Pemikiran-Pemikirannya
1) Ibnu Sina
Sebagai seorang fisosofis sekaligus ahli kedokteran, Ibnu Sina tentunya
memiliki argument-argumen tersendiri sesuai bidangnya, diantara :
 Tasawuf tidak dimulai dengan zuhud dan ibadah, seperti yang dilakukan ahli
sufi sebelumnya. Akan tetapi dengan kebersihan hati dan pancaran akal, lalu
akal akan menerima ma’rifah dari al-fa’al,
 Manusia tidak bisa bersatu langsung dengan Tuhannya, tetapi melalui
perantara untuk menjaga kesucian Tuhan,
 Manusia terbagi menjadi 4 kelompok, yakni yang kecakapan teoretisnya
telah sempurna, yang kecakapan praktisnya imajinatif, kemudian yang
sempurna daya intuitif, tanpa daya imajinatif, dan yang mengungguli
sesamanya hanya dalam ketajaman daya praktis mereka.

2) Al-Kindi
Ia adalah filosof muslim pertama yang menguasai berbagai macam
disiplin ilmu. Berikut pendangannya dalam dunia filsafat :
 Orang yang menolak filsafat berarti ia telah mengingkari kebenaran,
 Tentang jiwa tidak tersusun, mempunyai arti penting, sempurna dan mulia,
 Filsafat memperdalam pengetahuan manusia tentang diri,
 Seorang filosof wajib menempuh hidup susila.

3) Ar-Razi
Sebagai seorang pakar sains, filosof, sastrawan dan ahli kedokteran,
tentunya Ar-Razi memiliki pendapat terkait bidangnya, diantaranya :
 Prinsip 5 yang kekal (Sang Pencipta, jiwa universal, materi pertama, ruang
dan waktu absolut) sebagai tengara keplatonikannya,
 Prinsipnya bahwa dunia diciptakan dalam waktu dan bersifat sementara,
 Menolak keabsahan Nubuwwat, Mukjizat dan tokoh otoritas lainnya.

7
4) Al-Ghazali

Ia adalah seorang sufi yang masyhur sekaligus juga dikenal sebagai


seorang filosof berkebangsaan Persia. Adapun pemikirannya filsafatnya :

 Al-Farabi dan Ibnu Sina telah kafir karena pemikiran mereka tentang
keabadian alam,
 Kritisisme dianggap sebagai inti dari berfilsafat,
 Mengelompokkan filosof kepada Filosof Dhariyyun, Filosof Thabi’iyyun,
dan Filosof Ilahiyyun.

5) Al-Farabi
Al-Farabi adalah seorang Ilmuwan Islam terkenal pada masanya sekaligus sebagai
pemikir filsafat Islam yang masyhur, Diantara pemikirannya adalah :
 Aliran filsafat itu saling berpadu satu sama lain,
 Yang amat penting dalam negara adalah pimpinannya atau penguasanya,
bersama-sama dengan bawahannya,
 kenegaraan terkesan ideal sebagaimana halnya yang ditawarkan oleh Plato.

6) Ibnu Rusyd

Sebagai komentator filsafat Aristoteles tidak mengherankan jika


pemikiran Ibnu Rusyd sangat dipengaruhi oleh filosof Yunani kuno, yakni
sebagai berikut :

 Berfilsafat dalam Islam hukumnya boleh, dan wajib bagi kalangan tertentu.
 Teks Al-Quran dan Hadis dapat diinterpretasikan secara tersirat jika terlihat
bertentangan dengan kesimpulan filsafat,
 Pemikiran para filosof sebelumnya harus di kembalikan kepada ajaran
Aristoteles yang murni.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa faktor sejarah yang terbesar
dalam kemunculan para filosof muslim adalah karena adanya kegiatan penterjemahan
filsafat yunani, yang sehingganya menumbuhkan pemikiran-pemikiran filsafat dari
para filosof muslim.

Filosof islam yang terkenal di masanya hingga sekarang adalah diantaranya


Ibnu Sina, Al-Kindi, Ibnu Rusyd, Al-Farabi, Al-Ghazali, dan Ar-Razi. Tentunya
masing-masing dari mereka memiliki pemikiran dan argumen tersendiri yang luar
biasa.

B. Saran dan Kritik

Materi sejarah diatas, tentunya sangat di harapkan akan menumbuhkan


kecintaan kita kepada para ulama khususnya mereka yang bergelut dalam pemikiran
dan keilmuan islam. Sehingga sangat di sarankan agar kita tumbuh semangat dan
himmah untuk mencontoh kepribadian mereka dalam mendalami ilmu agama dan
ilmu umum.

Adapun juga jikalau seandainya dalam pembuatan makalah ini terdapat


kekurangan dan kekhilafan baik dalam hal materi maupun tulisan, sangat di harapkan
kritik dan saran dari para pembaca sekalian, guna dapatdi perbaiki dan menjadi bahan
pembelajaran di kemudian hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Elvi. 2019. History Of Filsafat Islam. Purwokerto : Afa Group.

Gazali, Silfia Hanani. 2004. Dialog Filsafat dan Teologi, Tuhan dan Alam
Perbincangan Filosof Ibnu Sina dan Teolog Al-Gazali. Bandung : Tafakkur.

Ulum, Ahmad Ridlo Shohibul. 2020. Ibnu Sina Ilmuwan, Pujangga, Filsuf Besar
Dunia. Yogyakarta : Anak Hebat Indonesia.

Riwayat Hidup dan Pemikiran Al-Kindi.


https://alkautsarkalebbi.wordpress.com/2013/12/02/riwayat-hidup-dan-pemikiran-al-
kindi/. Di akses 02 Desember 2013.

Syafieh. Filsafat Islam Ar-Razi (Sejarah dan Pemikirannya).


http://syafieh.blogspot.com/2013/04/filsafat-islam-ar-razi-sejarah-dan.html?m=1. Di
akses 01 April 2013.

Jauhari, Wildan. 2018. Hujjatul Islam Al-Imam Al-Ghazali. Jakarta Selatan :


Rumah Fiqih Publishing.

Al-Ghazali. 2002. Maqashid Al-Falasifah. Beirut : Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah.

__________. 1972. Tahafut Al-Falasifah. Kairo : Dar Al-Ma’rifah.

Humaidi. 2014. Paradigma Sains Integratif Al-Farabi, Pendasaran Filosofis bagi


Relafasi Sains, Filsafat dan Agama. Pondok Cabe Ilir : Sadra Press.

Biografi Dan Sejarah Singkat Al-Farabi.


http://immalfarabbi.blogspot.com/2015/08/biografi-dan-sejarah-singkat-al-farabi.html?
m=1. Di akses 16 Agustus 2014.

Ibnu Rusyd : Filosof Berkemajuan dan Mencerahkan.


https://republika.co.id/berita/qb0q1s366/ibnu-rusyd-filosof-berkemajuan-dan-
mencerahkan. Di akses 28 Mei 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai