DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Drs. Purbayu Budi Santosa, M.S.
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
EKONOMI ISLAM
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang mendorong dan mendukung
perkembangan pemikiran. Hal ini banyak dinyatakan oleh kitab suci al-Qur’an
yang mengajak manusia untuk berpikir dan mengkaji alam sekitar dengan
menggunakan rasio. Kondisi ini mengantarkan umat Islam untuk selalu
memupuk kebiasaan berfikir sehingga melahirkan filosof dan saintis Muslim
khususnya sebelum abad 14 Masehi, seperti al-Farabi, al-Kindi, dan Ibnu Sina.
Kendatipun para filosof itu banyak mengkaji dan menganalisis filsafat Yunani
yang tidak berhubungan dengan dunia Islam, namun pemikiran dan filsafat
mereka tetap berdasarkan ajaran agama Islam. Mereka tidak begitu saja
menerima pemikiran filsafat Yunani tetapi juga mempelajarinya sesuai dengan
Islam atau tidak.
Diantara pokok masalah yang lain dan sering dibicarakan dalam Islam
adalah tentang Sang Pencipta (Khaliq) atau Allah. Para filosof Muslim termasuk
Al-Kindi sangat mementingkan permasalahan ini. Bahkan dalam pembahasan Al-
Kindi sangat jelas akan pembahasannya tentang Allah, seperti bagaimana cara
Allah menciptakan alam raya ini dan bagaimana keadaan jiwa setelah meninggal.
Harus diakui bahwa Al-Kindi belum mempunyai filsafat yang lengkap. Ia telah
berusaha mempertemukan filsafat dan agama atau akal dengan wahyu, serta lebih
jauh lagi, mengislamkan ide-ide yang terdapat pada filsafat Yunani. Pemikiran
filsafat Al-Kindi merupakan pemikiran awal yang merintis jalan bagi filosof
muslim sesudahnya untuk mempelajari hal-hal yang bersifat sangat ghaib sekali,
seperti wujud, zat dan penciptaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah hidup dan karya-karya Al-Kindi?
2. Bagaimana cara Al-Kindi memadukan antara ilmu filsafat dan agama?
3. Bagaimana filsafat ketuhanan yang dikemukakan oleh Al-Kindi?
4. Bagaimana pendapat Al-Kindi tentang proses terbentuknya alam?
5. Bagamana hasil pemikiran Al-Kindi mengenai filsafat kejiwaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sejarah hidup dan karya-karya Al-Kindi.
2. Mengetahui cara Al-Kindi memadukan antara ilmu filsafat dan agama.
3. Mengetahui tentang filsafat ketuhanan yang dikemukakan oleh Al-Kindi.
4. Mengetahui pendapat Al-Kindi tentang proses terbentuknya alam.
5. Mengetahui hasil pemikiran Al-Kindi mengenai kejiwaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Al-Kindi merupakan pionir dalam melakukan usaha pemaduan antara
filsafat dan agama atau antara akal dan wahyu. Ia melempangkan jalan bagi Al-
Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Rusyd yang datang kemudian. Dalam hal ini, dapat
dikatakan bahwa Al-Kindi telah memainkan peranan yang besar dan penting di
"pentas" filsafat Islam. Adapun, pemikiran Al-Kindi tentang filsafat yakni tentang
filsafat ketuhanan, alam, dan filsafat kejiwaan.
Filsafat ketuhanan sendiri menurut Al-Kindi bahwa Allah hanya bisa
digambarkan dengan kata-kata negatif antara lain; Allah tidak sama dengan
ciptaan-Nya, Allah tidak berbentuk, Allah tidak berbilang, Allah tidak
berhubungan, dan Allah tidak berbagi. Ia adalah Maha Esa (wahdat) dan yang
selain-Nya berbilang. Adapun, pemikiran Al-Kindi mengenai proses terbentuknya
alam adalah bahwasannya ala mini terbentuk dari kebaharuan. Sedangkan,
pemikiran Al-Kindi mengenai jiwa adalah bahwa jiwa itu tesusun tunggal berbeda
dengan jasad dan akan kembali ke penciptanya. Apabila jiwa tersebut bersih maka
akan mendapatkan nikmat ketika kembali tetapi apabila jiwa tersebut tidak bersih
maka akan melakukan pembersihan terlebih dahulu sebelum masuk surga.
B. Saran
Nama Al-Kindi mungkin tidak seterkenal Ibnu Rusyd sehingga banyak yang
tidak mempelajari filsafatnya. Namun, pemikiran Al-Kindi mampu membuka
pemikiran-pemikiran filsafat Islam lainnya di kemudian hari. Sehingga, sangat
penting untuk mahasiswa, dosen, maupun masyarakat umum dalam mempelajari
filsafat Al-Kindi.
DAFTAR PUSTAKA