Anda di halaman 1dari 6

D.

Ilmuwan Muslim dan Karyanya


1. Al-Kindi
Masa Hidupnya
Al-Kindi (185 H/801 M – 260 H/873 M) adalah filosof Muslim pertama.
Pengetahuan filsafat pada abad ke-2 H/ke-8 M berada di tangan orang-orang Kristen
Syria, yang terutama para dokter. Mereka mulai menerjemahkan karya-karya berbahasa
yunani ke dalam bahasa Arab atas dorongan Khalifah. Sebagai Muslim Arab pertama
yang mempelajari ilmu pengetahuan dan filsafat, al-Kindi patut disebut ’’ Ahli-filsafat
Arab’’.
Nama lengkap al-Kinndi adalah: Abu Yusuf Ya’qub ibn Ishaq ibn Sabbah ibn Imran
ibn Ismail al-Ash’ats bin Qais al-Kindi. Kindah adalah salah satu suku Arab besar pra-
Islam. Kakeknya, al-Ash’ats ibn Qais, memeluk Islam dan diangggap sebagai salah satu
seorang sahabt Nabi saw. Al-Ash’ats bersama beberapa perinti Muslim pergi ke Kufah,
tempat dian dan keturunannya mukim. Ayah al-Kindi, Ishaq al-Sabbah, menjadi
Gubernur Kufah selama kekhalifahan Abbasiyah al-Mahdi dan al-Rasyid.
Kemungkinan besar al-Kindi lahir pada tahun 185 H/801 M, sekitar satu dasawarsa
sebelum Khalifah al-Rasyid meninggal.1
Al-Kindi menghabiskan masa kecilnya di Kufah dalam belaian kasih sayang orang
tuanya dan di bawah naungan kekuasaan ayahnya. Ketika Al-Kindi masih anak-anak,
ayahnya meninggal dunia. Keadaannya yang yatim tidak mengendorkan semangatnya.
Dia tetap terus memperlajari berbagai macam ilmu di Kufah, Basrah dan Baghdad. Dia
memulai belajarnya dari ilmu-ilmu agama, kemudian filsasat, logika, matematika,
musik, astronomi, fisika, kimia, geografi, kedokteran, dan tekhnik mesin.2
Kufah dan Basrah, pada abad ke-2 H/ke-8 H dan ke-3 H/ke-9 M, merupakan dua
pusat kebudayaan Islam yang bersaingan. Kufah lebih cenderung kepada studi-studi
aqliah; dan dalam lingkungan intelektual inilah al-Kindi melewatkan masa kanak-
kanaknya. Dia menghapal Al-Quran, mempelajari tata bahasa Arab, kesusastraan dan
ilmu hitung, yang semuanya itu merupakan kurikulum bagi semua anak muslim. Ia
kemudian mempelajari fiqh dan disiplin baru yang disebut Kalam. Tetapi tampaknya ia
lebih tertarik kepada ilmu pengetahuan dan filsafat, yang kepada keduanya ia
mengabdikan seluruh sisa hidupnya, terutama setelah ia pindah ke Baghdad.
Pengetahuan lengkap tentang ilmu dan filsafat Yunani bisa diperoleh dengan meguasai
dua bahasa Yunani dan Syria, yang kedalam bahasa Syrialah telah banyak karya
Yunani diterjemahkan. Al-Kindi mempelajari bahasa Yunani, tetapi ia menguasai
bahasa Syria, yang dengannnya is menerjemahkan beberapa karya. Ia juga
mmemperbaiki beberapa terjemahan bahasa Arab, seperti terjemahan Enneads-nya
Plotinus oleh al-Himsi, yang sampi kepada orang-orang Arab sebagai salah satu karya
Aristoteles. Al-Qifti, sang penulis biografi, mengatakkan bahwa ’’al-Kindi
menerjemahkan banyak buku filsafat, menjelaskan hal-hal yang pelik, dan
menyaripatikan teori-teori canggih filsafat.
1
Ahmad Fuad El-Ehwani, Para Filosof Muslim, (Bandung: Mizan, 1996), hlm.11

2
Muhammad Gharib Gaudah, 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2007), hlm.114-115
Di Baghdad ia berkenalan dengan al-Ma’mun, al-Mu’tasim dan putra al-Mu’tasim
Ahmad. Ia diangkat sebagai guru pribadi Ahmad ibn al-Mu’tasim, yang kepadanya ia
persembahkan karya-karya pentingnyya. Ibn Nabatah berkata: ’’Al-Kindi dan karya-
karyanya telah menghiasi kerajaan al-Mu’tasim.’’ Ia juga jaya di masa pemerintahan al-
Mutawakkil (232-247 H/847-861 M). Sebuah kisah oleh ibn Abi Usaibi’ah
menceritakan kemasyhuran al-Kindi pada masa itu, kemajuan pengetahuannya dan
kemasyhuran perpustakaan pribadinya. Kisah itu sepenuhnya demikian: ’’Muhammad
dan Ahmad, dua putra Musa ibn Syakir, yang bersekongkol untuk memusuhi orang
yang maju dalam ilmu pengetahuan, mengutus Sanad ibn Ali ke Baghdad untuk
memisahkan al-Kindi dari al- Mutawakkil. Persengkokolan mereka berhasil, sehingga
al-Mutawakkil memerintahkan agar al-Kindi dirangket. Perpustakaannya disita,
dipencilkan, dan disegel dengan nama ’’Perpustakaan al-Kindi.’’3
Penemuan Ilmiah dan Pemikiran Al-Kindi
Al-Kindi adalah seorang ilmuwan besar yang setara dengan ibnul Haitsam dan Al-
Biruni. Di memiliki pemikiran besar yang mungkin mengungguli penemuan para
ilmuwan besar lainnya sepanjang sejarah. Kalau saja dia tidak hidup pada masa itu,
barangkali peradaban Islam tidak akan semaju waktu itu. Demikian juga pada masa
ibnul Haitsam, Al-Biruni, Al-Karakhi dan Ibnu Sina. Sebagaimana yang kita ketahui
bahwa perkembangan peradaban terjadinya karena pergerakan yang selalu bertambah
atau dengan kata lain ada kerja berkesinambungan yang terus-menerus dilakukan anatar
generasi. Sebagaiman pada saat itu, Arab tidak memiliki karya besar terjemah
sebelumnya. Al-Kindi termasuk ilmuwan yang hidup pada masa pergerakan terjemah,
dan dia sendiri adalah seorang penerjemah sebagaiman yang telah kami sebutkan. Para
penerjemah buku-buku Al-Kindi mengatakan bahwa kumpulan buku-buku yang
dikarang olehnya dalam bidang filsafat, logika dan berbagai macam ilmu lainnya,
jumlahnyya mencapai dua ratus buku. Bahkan Dr. Abdul Halim Muntashir mengatakan
dalam bukunya ’’ Tarikh Al-Ilm’’ bahwa buku yang dikarang Al-Kindi mencapai 230
buku.4
Penemuan di Bidang Astronomi
Al-Kindi mengamati posisi bintang, planet dan letaknya dari bumi. Dia
memperingatkan dampaknya pada bumi, kemungkinan pengukurannya, pnentuan
pengaruhya sebagaimana yang terjadi pada fenomena air pasang dan surut yang
sangat berkaitan erat dengan posisi bulan. Dia memiliki pemikiran yang cerdas dan
keberanian ilmiah yang menjadikannya berani menghubungkan antara satu fenomena
dengan fenomena alam lainnya diatas bumi, sehingga dapat menciptakan penemuan
baru. Diantar yang menakjubkan adalah bahwa seoran orientalis berkebangsaan
Belanda, De Bour berpendapat setelah melihat tesis Al-Kindi bahwa hepotesanya
tentang air pasang dan surut tentu didasarkan pada eksperimen.5
Karya Al-Kindi dalam bidang astronomi menulis 16 buku dan artikel. Buku-buku
tersebut antara lain:

3
Ahmad Fuad El-Ehwani, Para Filosof Muslim, (Bandung: Mizan, 1996), hlm.12-13
4
Muhammad Gharib Gaudah, 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2007), hlm.116
5
Muhammad Gharib Gaudah, 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2007), hlm.116-117
1. Kitab Al-Manazhir Al-Falakiyyah;
2. Kitab Mahiyatul Falak;
3. Kitab Risalah Fi Shifatil Istharlab Bil Handasah;
4. Kitab Risalah Fi Syuruq Al-Kawakib wa Ghurubiha bi Al-Handasah;
5. Kitab Risalah Fi Shina’ati Bathlimous Al-Falakiyyah;
6. Kitab Tanaha Jarmul ‘Alam;
7. Kitab Risalah Fi ‘Ilalil Audha’ An-Nujumiyyah.6
Penemuan di Bidang Alam dan Fisika
Al-Kindi membuat tesis tentang warna biru langit. Dia menjelaskan bahwa warna biru
langit bukanlah warna langit itu sendiri, melainkan warn dari pantulan cahaya yang
berasal dari penguapan air dan butir-butir debu yangbergantung di udara. Tesis ini
mendekati banyak penafsiran ilmiah yang benar, yang kita ketahui pada masa
sekarang.
Karyan Al-Kindi dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Dia menulis sebanyak 12
buku dalam ilmu pengetahuan alam. Adapun sebagian buku tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Kitab Ilmu Ar-Ra’di wa Al-Barqi wa Ats-Tsalji wa Ash-Shawa’iq wa
AlMathar. Merupakan kitab yang menafsiri fenomena alam;
2. Kitab Fil Al-Bashariyyat;
3. Risalah Fi Zaraqati;
4. Kitab Fi Al-Ajraam Al-Ghaishah.
Penemuan di Bidang Teknik Mesin
Yaitu ilmu mekanik dalam istilah industri dan teknik saat ini, atas ilmu yang
secara khusus berhubungan dengan alat-alat, rangkaian, dan menjalankan fungsinya.
Al-Kindi banyak belajar ilmu ini baik secara teoritis maupun praktis. Dia telah
menjadi insinyur peradaban Islam dan turut serta dalam pelaksanaan proyek-proyek
pembangunan seperti proyek penggalian kanal untuk membuka jaringan sungai
Dajlah dan Furat.7
Penemuan di Bidang Kimia, Industri, dan Ilmu Perlogaman
Dalam penelitiannyadi bidang kimia, Al-Kindi telah memberikan konstribusi
yang banyak bagi negeri dan warga negaranya. Dia menguasai berbagai macam ilmu
kimia, seperti dalam pembuatan parfum, aroma kimia, kimia untuk membuat kaca,
warna, dan besi. Dia memiliki sebuah tesis yang berhubungan dengan pembuatan
parfum secara kimiawi dan menciptakan berbagai jenis dari arroma parfum, seperti
pembuatan minyak kasturi (misk). Dia menyebutka bahan-bahannya, cara
penyulingannya dan cara pencampurannya. Demikian juga dengan pembuatan parfum
aroma bunga mawar dan aroma bunga jasmin.

6
Muhammad Gharib Gaudah, 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2007), hlm.117
7
Muhammad Gharib Gaudah, 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2007), hlm.117-118
Karya Al-Kindi dalam bidang kimia dan kimia industri serta ilmu pertambangan
adalah sebagai berikut:
1. Kitab Tanbih Ala Khada’ Al-Kimiya ‘yyin;
2. Risalah Fi Anwa’ Al-Ma’adin Ats-Tsaminah;
3. Kitab Kimiya’ Al-Ithr Wat Tash’idat;
4. Kitab Shina’atiz Zujaj;
5. Kitab ma Yudhafu min Madah ala Shina’at As-Suyuf Hatta Ta’hudz
Shalabataha;
6. Kitab Al-Jawahir wal Ashbah;
7. Risalah Fi Anwa’i Al-Hijarah;
8. Kitab Shina’at Al-Alwan;
9. Kitab Shina’at As-Suyuf.8
Penemuan di Bidang Matematika
Al-Kindi percaya kepada pendapat para ilmuwan bangsa yunani yang menjadikan
ilmu matematika sebagai pengantar yng paling tepat bagi ilmu filsafat dan logika. Hal
ini karena ilmu matematika melatih akal untuk berfikri benar dan teratur. Kara Al-
Kindi dalam ilmu matematika mencapai 43 buku. 11 buku diantaranya tentang ilmu
hitung dan 32 buku tentang ilmu geometri.
Karya Al-Kindi dalam bidang matematika adalah sebagai berikut:
1. Kitab Mabadi’ Al-Hisab;
2. Kitab Al-Hisab Al-Handasi;
3. Risalah Fi Al-Ihtimalat;
4. Kitab Fi Isti’mali Al-Hisab Al-Hindi;
5. Kitab Al-Hail Al-Adadiyyah Wa Ilmu Adhmariha;
6. Risalah Fi Al-Qiyasat
Karya Al-Kindi dalam bidang ilmu geometri:
1. Kitab Al-BarahinmAl-Masahiyyah;
2. Kitab Ishlah Iqlids;
3. Kitab Qismah Ad-Dairah Bi Ats-Tsalatsat Aqsam;
4. Kitab Aghradh Kitab Iqlids;
5. Kitab Taqsim Al-Mutsallats Wa Al-Murabba;
6. Risalah Fi Tashthih Al-Kurrah;
7. Kitab Kaifa Ta’mal Dairah Musawiyah li Sathi Istihiwanah Mafrudhah.
Penemuan di Bidang Musik
Al-Kindi memiliki tujuh karya tulis dalam bidang musik yang didalamnya
berisi tentang berbagai jenis alat musik, macam-macam biola, neraca musik, dan
hubungan anatara musik dengan puisi. Buku-buku ini hingga sekarang asih tersimpan
di perpustakaan musium Britania.Sebagian peneliti menganggap bahawa bukunya
’’Risalah Tartib An-Nagham’’ adalah buku yang ditullis dalam bidang musik tentang
tinggi rendahnya melody biola, jauh berabad-abad sebeleum ditemukan oleh bangsa
8
Muhammad Gharib Gaudah, 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2007), hlm.119-120
Eropa. Karya yang lain di bidang musik: Risalah Fi Al-Iqa, Risalat Al-Madkhal Ila
Shina’ati Al-Musiqa.9
Penemuan di Bidang Kedokteran dan Farmasi
Al-Kindi adalah seorang dokter terkemuka. Dia telah menulis sebanyak 22
buku di bidang kedokteran dan banyak memisah-misahkan spesialisasi dalam bidang
kedokteran yang penting, sebagaimana dia juga telah mendahului penggunaan musik
sebagai salah satu alat untuk mengobati beberapa penyakit.
Karya Al-Kindi dalam bidang kedokteran:
1. Kitab Ath-Thib Al-Baqruthi;
2. Kitab Ath-Thib Ar-Rauhani;
3. Kitab Tadbir Al-Ashihha;
4. Kitab Waj’u Al-Maidah wan Naqus;
5. Kitab Ilaj Ath-Thahl;
6. Kitab Al-Maut Al-Mufaji;
7. Kitab Al-Humayat;
8. Kitab Illati Naftsid Dam;
9. Kitab Kaifiyyati Ad-Dimagh;
10. Kitab Udhdhati Al-Kalib.
Karya Al-Kindi dalam bidang farmasi:
1. Kitab Al-Aqrabadzin;
2. Kitab Al-Abkhirah;
3. Kitab Al-Ghidza’ Wa Ad-Dawa;
4. Kitab Asyfiyat As-Samum;
5. Kitab Kaifiyyati Ishal Ad-Dawa.
Penemuan di Bidang Ilmu Logika dan Filsafat
Al-Kindi mendalami filsafat Yunani dan menerjemah sebagian buku-bukunya,
menambah dengan keterangan dan komentar yang menunjukan pada kemampuannya
yang sangat besr pada bidang itu. Kenyataan inilah yang membuat Khalifah Al-
Ma’mun memberikan tugas kepadanya untuk menerjemahkan buku-bukun karangan
Aristoteles. Dia juga menguasai pemikiran dan filsafat Persia dan India. Menelusuri
metoode filsafat dan logika matematika sebagaimana yag dilakukan oleh filsuf
Yunani. Hubungan Al-Kindi yang kuat dengan filsafat memberikan dampak yang
sangat besar bagi perkembangan pemikiran ilmiahnya. Al-Kindi menolak segala
pemikiran yang bertentangan dengan Islam dan berusaha untuk memadukan antara
filsafat dan pemikiran Islam.
Filsafat merupakan pengetahuan tentang kebenaran. Filosof Muslim,
sebagaimana filosof Yunani, percaya bahwa kebenaran jauh ebradda di atas
pengalaman; bahwa kebenaran itu abadi di alam adialami. Batasan filsafat, dalam
risalah al-Kindi tentang Filsafat awal, berbunyi demikian: ’’Filsafat adalah
pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu dlam bats-batas kemampuan manusia,
9
Muhammad Gharib Gaudah, 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2007), hlm.120-122
karena tujuan para filosof dalam berteori ialah mencapai kebenaran, dan dalam
berpraktek, ialah menyesuaikan dengan kebenaran.’’
Bagi Al-Kindi, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mulia. Filsafatnya
tentang keesaan Tuhan selain didasarkan pada wahyu juga proposisi filosofis.
Menurut dia, Tuhan tak mempunyai hakikat, baik hakikat secara juz’iyah atau aniyah
(sebagian) maupun hakikat kulliyyah atau mahiyah (keseluruhan).
Tuhan dalam falsafat Al-Kindi tidak mempunyai hakikat dalam arti aniah dan
mahiah. Tidak aniah karena tidak termasuk yang ada dalam alam, bahkan Ia adalah
Pencipta alam. Ia tidak tersusun dari materi dan bentuk. Tuhan juga tidak mahiah
karena Tuhan tidak merupakan genus dan spesies. Tuhan adalah Yang Benar Pertama
(Al-Haqqul Awwal) dan Yang Benar Tunggal (Al-Haqqul Wahid). Corak filsafat al-
Kindi tidak banyak yang diketahui karena buku-buku tentang filsafat banyak yang
hilang. Beberapa karya tulis al-Kindi antara lain:

1. Kitab Al-Kindi ila Al-Mu’tashim Billah fi al-Falsafah al-Ula (tentang


filsafat pertama)
2. Kitab al-Falsafah al-Dakhilat wa al-Masa’il al-Manthiqiyyah wa al
Muqtashah wa ma fawqa al-Thabi’iyyah (tentang filsafat yang
diperkenalkan dan masalah-masalah logika dan muskil, serta metafisika).
3. Kitab fi Annahu la Tanalu al-Falsafah illa bi ‘ilm al-Riyadhiyyah (tentang
filsafat tidak dapat dicapai kecuali dengan ilmu pengetahuan dan
matematika).
4. Kitab fi Qashd Aristhathalis fi al-Maqulat (tentang maksud-maksud
Aristoteles dalam kategori-kategorinya).
5. Kitab fi Ma’iyyah al-‘ilm wa Aqsamihi (tentang sifat ilmu  pengetahuan
dan klasifikasinya).
6. Risalah fi Hudud al-Asyya’ wa  Rusumiha (tentang definisi benda-benda
dan uraiannya).
7. Risalah fi Annahu Jawahir la Ajsam (tentang substansi-substansi tanpa
badan).
8. Kitab fi Ibarah al-Jawami’ al Fikriyah (tentang ungkapan-ungkapan
mengenai ide-ide komprehensif).
9. Risalah al-Hikmiyah fi Asrar al-Ruhaniyah (sebuah tilisan filosofis tentang
rahasia-rahasia spiritual).
10. Dan Risalah fi al-Ibanah an al-‘illat al-Fa’ilat al-Qaribah li al-kawn wa al-
Fasad (tentang penjelasan mengenai sebab dekat yang aktif terhadap alam
dan kerusakan).10

10
‘’Al-Kindi Filsuf Muslim yang Ahli Kedokteran dan Astronom’’diakses dari,https://www.gomuslim.co.id/, pada
9 mei 2019 pukul 11.26 WIB.

Anda mungkin juga menyukai