NIM : 1930203168
KELAS : MPI F
Pada usianya yang ketiga Puluh tahun, dia pergi ke Mesir atas
undangan dari Khalifah Dinasti Fatimiyyah, AlHakim Biamrillah.
Dia menghabiskan sebagian besar Waktunya di Cairo. Di sana dia
melanjutkan penelitiannya Dan menulis banyak buku. Dia hidup di
Cairo dalam Keadaan sederhana dan tawadhu’, yang mana dia
hanya
Tinggal di sebuah kamar di dekat pintu gerbang Masiid AlAzhar.
Dia terpaksa menyibukkan diri dengan Menggandakan buku-buku
Euklides dan Ptolemaeus serta Lairurya dan menjuaLrya di depan
masjid Al-Azhar untuk Dapat menyambung hidupnya.
Penemuan-penemuan Al-Baghdad
Dalam ilmu Anatomi: Al-Baghdadi berhasil Menyimpulkan
bahwa tulang rahang bawah hanya terdiri Dari satu tulang.
Dengan demikian ia telah membantah Pendapat Galenus
dan para dokter yang sependapat Dengannya. Al-Baghdadi
berkata, “Semua ilmuwan telah Berkesimpulan bahwa
tulang rahang bawah terdiri dari dari dua tulang dengan
persendian yang kuat di langitlangit mulut. Sedangkan yang
kita saksikan dari bentuk Organ tubuh, ia hanya mempunyai
satu tulang dan tidak Memiliki persendian.
Al-Baghdadi berhasil membedakan semua bagian
Tempurung kepala secara detil, mulai daribagian terkecil
Hingga bagian yang paling menonjol. Karya tulis A1-
Baghdadi tentang bagian tengkorak merupakan suatu Bukti
kuat akan adanya praktik operasi tempurung kepala Pada
masa Islam dan sekaligus membantah apa yang Pernah
dikatakan oleh para orientalis Barat bahwa para Dokter
Arab hanya menukil cara operasi tersebut di atas Kertas
tanpa terlibat secara langsung.
13. AT.TIFASYI
Dia adalah Syihabuddin Abu Abbas Ahmad bin Yusuf Bin Ahmad
bin Abu Bakr bin Hamdun. Dia dikenal Dengan nama At-Tifasyi,
karena dilahirkan di sebuah desa Yang bernama Tifasy, yaitu
sebuah desa yang terletak Dekat kota Qafshah sebelahbarat Tunis.
Dia juga dikenal Dengan nama Al-Qafshi.
At-Tifasyi dilahirkan di desa Tifasy pada tahun 580 H/LL&4M di
tengah-tengah keluarga yang kaya raya dan Berpengaruh.
Kakeknya adalah salah seorang pejabat Negara Al Muwahhidin
yang pernah memerintah negara Maroko. Sedangkan bapaknya
adalah seorang pengrajin Perhiasan dan sekaligus menjabat sebagai
pegawai di kehakiman. Shihabuddin At-Tifasyi telah
menghabiskan masa kecilnya dan sebagaian dari masa remajanya
di Negeri Tunis. Dia kemudianbepergian ke kota Cairo, dan dari
kota tersebut dia berangkat menuju kota Damaskus, lalu pulang
kembali ke Tunis. Ketika berada di Tunis, dia menjabat sebagai
hakim di kota Qafshah hingga dia digulingkan oleh Pangeran yang
berkuasa di kota itu karena kebencian yang telah tertanam
sebelumnya di hati sang pangeran terhadap At-Tifasyi.
Iabir bin Hayyan memulai belajarnya dari ilmu agama. Dia berguru
kepada Harb Al-Hamiri dan Imam Ja'far Ash-Shadiq, hingga akhirnya
Jabir menjadi teman dekat Imam Ja'far.Setelah itu, dia cenderung kepada
ilmu tasawwuf dan mempelajari filsafat. Fahmi Mathius Ishaq
menegaskan dalam bukunya " Al-Lllama' wa Al-Muslinxun"
bahwa ]abir menguasaibahasa Yunani dan Latin dengan baik.
17. AL FARABI
Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tharkhan A1-Farabi. Dia
dilahirkan di Farab, Iran- sebenarnya ia berasal dari Turki-pada tahun
259 H (872 M), dan wafat pada di Damaskus pada tahun 339 H (950 M).
Dia adalah seorang filsuf terkenal dan salah seorang ilmuwan terkenal
dalam sejarah peradaban Islam dan manusia. Dia diberi julukan " Al-
Mu'allim At-Tsani " (guru kedua), karena ia adalah guru besar bagi
manusia setelah Aristoteles yang digelar dengan "Al-Mu'allim Al-
Awwal" (guru pertama). Al-Farabi juga digelar dengan Filsuf Islam. Di
samping menonjol dalam ilmu filsafat, dia juga terkenal dalam dunia
kedokteran, matematika, dan musik. A1- Farabi menguasai beberapa
bahasa di antaranya Bahasa Arab, Persia, dan Turki. Dia berangkat
meninggalkan Iran menju Baghdad dan tinggal di kota tersebut selama
dua puluh tahun. Ketika berada di kota Baghdad, dia berkenalan dengan
para filsuf dan ilmuwan senior, di antaranya Al-Kindi dan Ar-Razi.
Al-Farabi seorang yang gigih mengajak orang lain untuk menuntut ilmu,
mengadakan eksperimen, dan menjungjung tinggi akal. Sebaliknya ia
menghimbau agar khurafat dan sebagainya dimusnahkan.
Di samping prestasinya di bidang filsafat, ia juga mempunyai prestasi
penting dalam dunia musik dan politik.
Di antara karya tulis Al Farabi adalah sebagaiberikut:
"Al Musiqi Al-Kabir." Di dalam buku ini, Al Farabi memaparkan
prinsip dasar musik, teori, dan praktiknya.
"lhsha'u Al-lqa"'
"Kalam Fi Al-Musiqi."
"Ihsha'u Al-UlumWa AtTa'rif Bi Aghradhiha." "Ara- Ahlu Al-Madinah
Al-Fadhilah."
"lautAmi' As-Siyasah."
"Nushus Al-Hukmi."
Mayoritas karya tulis Al Farabi telahhilang dan tidak bisa temukan
sampai sekarang. Meskipun Al-Farabi seorang ilmuwan terkenal, namun
ia adalah seorang yang zuhud dan berpenampilan sederhana.