Anda di halaman 1dari 36

LIMIT, TURUNAN, DAN INTEGRAL FUNGSI ALJABAR

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Matematika Sekolah II”

Dosen Pengampu : M. Hafiz, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 9 Kelas 4A

Dimas Aldytama Kurnianto (11190170000057)

A. Rama El Shinta (11200170000004)

Shakilla Anastasya Syach (11200170000019)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul “LIMIT, TURUNAN, DAN INTEGRAL FUNGSI ALJABAR”
ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Sekolah II. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca.
Dengan terselesaikannya makalah ini atas kerjasama dari teman-teman anggota kelompok
9 yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Sehubungan dengan itu kami selaku
kelompok 9 juga sangat berterima kasih khususnya kepada dosen mata kuliah Matematika
Sekolah II, yaitu Bapak M. Hafiz,, S.Pd., M.Pd. yang telah membimbing kami sehingga
makalah ini dapat selesai tepat waktu.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dijadikan sumber acuan
untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi.

Jakarta, 21 April 2022

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. LIMIT...............................................................................................................................3
1. Definisi Limit Fungsi..................................................................................................3
2. Bentuk Limit fungsi aljabar.........................................................................................4
3. Teorema Limit.............................................................................................................4
B. TURUNAN FUNGSI ALJABAR...................................................................................7
1. Definisi Turunan..........................................................................................................7
2. Aturan Turunan Fungsi Aljabar...................................................................................8
3. Aplikasi Turunan Fungsi Aljabar..............................................................................11
4. Menggambar Grafik Polinom Fungsi Aljabar...........................................................24
C. INTEGRAL FUNGSI ALJABAR................................................................................26
1. Definisi Integral.........................................................................................................26
2. Jenis Integral..............................................................................................................26
3. Integral Tak Tentu.....................................................................................................26
4. Integral Tertentu........................................................................................................28
5. Aplikasi Integral........................................................................................................29

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Akbar et al. (2017) Mata pelajaran yang memiliki peran krusial
pada dunia pendidikan yaitu matematika, karena matematika merupakan ilmu yang
universal sebab digunakan diberbagai displin ilmu. Kehidupan sehari-hari dapat
melibatkan matematika

Matematika merupakan mata pelajaran yang dimana setiap materi yang


terdapat didalam mata pelajaran matematika itu saling berkaitan. Oleh sebab itu, hal
ini sejalan dengan Herawati et al.(2013) mengatakan bahwa didalam pembelajaran
matematika siswa harus lebih banyak diberikan kesempatan untuk melihat kaitan-
kaitan dengan materi yang lain. Hal bertujuan agar siswa bisa memahami materi
matematika secara mendalam.

Limit secara bahasa dapat diartikan sebagai ambang batas. Limit dalam
matematika juga dapat diartikan sebagai batas yang dapat dicapai di suatu
titik.Konsep integral merupakan konsep utama dalam kalkulus integral yang
merupakan bagian dari mata kuliah kalkulus setelah kalkulus diferensial dan berlanjut
pada kalkulus peubah banyak konsep integral yang bertautan dengan turunan,
sehingga integral diartikan sebagai anti turunan sebab keduanya mempunyai kolerasi
yang saling berkebalikan. Integral mempunyai peranan yang krusial pada berbagai
bidang sains dan industri. Integral juga banyak dipergunakan dalam memecahkan
persoalan dalam berbagai bidang seperti volume, panjang kurva, perkiraan populasi,
usaha, dan lain-lain (Monariska, 2019).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu limit?
2. Bagaimana keterkaitan antara dunia dan akhirat dengan teorema limit kanan dan
limit kiri?
3. Apa saja bentuk dalam limit fungsi aljabar?
4. Apa itu turunan ?
5. Apa itu Persamaan Garis Singgung Kurva ?
6. Apa itu Fungsi Naik dan Fungsi Turun ?
7. Bagaimana cara Menentukan Titik maksimum dan Titik Minimum ?

1
8. Bagaimana Nilai Maksimum dan Minimum suatu Fungsi pada Interval Tertutup [a,
b]?
9. Bagaimana Maksimum dan Minimum pada Masalah Kontekstual ?
10. Apa itu Laju Perubahan, Kecepatam dan Percepatan?
11. Bagaimana cara Menggambar Grafik Polinom Fungsi Aljabar?
12. Apa itu integral?
13. Apa saja jenis-jenis integral?
14. Apa itu Integral Tak Tentu?
15. Apa itu integral tentu?
16. Bagaimana aplikasi integral terhadap pemasalahan integral?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu limit
2. Untuk memahami keterkaitan antara dunia dan akhirat dengan teorema limit kanan
dan limit kiri
3. Untuk mengetahui apa saja bentuk dalam limit fungsi aljabar
4. Untuk mengetahui apa itu turunan
5. Untuk mengetahui apa itu Persamaan Garis Singgung Kurva
6. Untuk mengetahui apa itu Fungsi Naik dan Fungsi Turun
7. Untuk memahami bagaimana cara Menentukan Titik maksimum dan Titik
Minimum
8. Untuk memahami bagaimana Nilai Maksimum dan Minimum suatu Fungsi pada
Interval Tertutup [a, b]
9. Untuk memahami bagaimana Maksimum dan Minimum pada Masalah Kontekstual
10. Untuk mengetahui apa itu Laju Perubahan, Kecepatam dan Percepatan
11. Untuk memahami bagaimana cara Menggambar Grafik Polinom Fungsi Aljabar
12. Untuk mengetahui apa itu integral
13. untuk mengetahui apa saja jenis-jenis integral
14. Untuk mengetahui apa itu Integral Tak Tentu
15. Untuk mengetahui apa itu integral tentu
16. Untuk memahami bagaimana aplikasi integral terhadap pemasalahan integral

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. LIMIT FUNGSI ALJABAR


1. Definisi Limit Fungsi
Limit Fungsi adalah nilai pendekatan di sekitar titik tertentu baik pendekatan dari kiri
maupun pendekatan dari kanan titik tersebut

Jika dan hanya jika ¿=¿


Maka lim ¿ x → a f ( x )=L
Jika dan hanya jika¿
Maka lim ¿ x → a f ( x )=L (tidak ada)
Keterkaitan antara dunia dan akhirat dengan teorema limit kanan limit kiri
Syarat nilai limit ada adalah nilai limit kiri dan limit kanan harus bernilai sama.
Dalam hal ini, “bernilai sama” dari nilai limit kanan limit kiri dapat diaplikasikan
dalam berkehidupan dengan mengasumsikan nilai limit kanan adalah kepentingan
akhirat dan nilai limit kiri adalah kepentingan dunia. Jika nilai limit kanan berbeda
dengan limit kiriatau tidak seimbang, maka tidak ada nilai limit fungsinya. Sama
halnya dengan posisi di mana manusia, ketika ia kepentingan akhirat dan kepentingan
dunianya tidak seimbang, maka apa yang dia lakukan tidaklah bermakna atau sia-sia

Contoh :
1. Tentukan nilai lim ¿ x →3 ( x +1 )=…

X 2 3 4
f(x)

X 2 2,9 2,99 2,999 3 3,001 3,01 3,1 4


f(x)

Limit Kiri ( x mendekati 3 dari kiri) Limit kanan( x Mendekati 3 dari kanan )

X 2 2,9 2,99 2,999 3 3,001 3,01 3,1 4


f(x) 3 3,9 3,99 3,999 4 4,001 4,01 4,1 5
F(x) makin mendekati 4 dari kiri F(x) makin mendekati 4 dari kanan

3
Oleh karena itu ¿

2. Bentuk Limit fungsi aljabar


 Limit x mendekati ∞
Limit tak hingga adalah saat kita menjumpai limit di mana nilai x mendekati tak
hingga yakni lim x → ∞ f(x). Apabila di katakan, x menuju tak hingga, ditulis x →
∞, artinya nilai x semakin besar atau bertambah besar tanpa batas
 Limit x mendekati a
Limit mendekati a. Apabila dikatakan x menuju ke a sehingga ditulis x→ a

3. Teorema Limit
lim ¿ x → a c=c

lim ¿ x → a c . f ( x )=c lim ¿ x → a f ( x )

lim ¿ x → a { f ( x ) ± g ( x ) } =lim ¿ x →a f ( x ) ± lim ¿ x → a g ( x )

lim ¿ x → a { f ( x ) × g ( x ) }=lim ¿ x → a f ( x ) ×lim ¿ x → a g (x)

f (x) lim ¿ x → a f ( x)
lim ¿ x → a =
g ( x ) lim ¿ x →a g( x )

n n
lim ¿ x → a {f ( x ) } ={lim ¿ x → a f ( x ) }

Contoh :

1. Hitunglah nilai dari limit lim ¿ x →3 7=…


jawaban :
menggunakan teorema
lim ¿ x → a c=c
maka lim ¿ x →3 7=7
2
2 x +4 x + 4
2. Hitunglah nilai dari limit lim ¿ x →2 =¿
3 x−2

4
2
2 x 2 +4 x + 4 2 (2 ) + 4 ( 2 ) +4 20
Jawab : lim ¿ x →2 = = =5
3 x−2 3 ( 2 )−2 4

a. Limit fungsi aljabar


 untuk x → a
f (x) f ( x)
lim ¿ x → a =substitusikan x → a ke
g(x) g(x)
0
− jikahasilnya ≠ maka proses limit selesai
0
-
0
jika hasilnya maka:difaktorkan ( jika bentuk polinom ) , dikali sekawan ( jika bentuk akar ) ,
0
L' Hospital ( jika bentuk turunan)

contoh soal :

2
x−√ x −6 ( √ x ) −√ x−6 ( √ x−2)( √ x +2) √ 9+2 5
1. lim ¿ x → 9 =lim ¿ x → 9 =lim ¿ x → 9 = =
x−4 √ x +3 2
( √ x ) −4 √ x +3 ( √ x−3)( √ x−1) √ 9−1 2

9−x
2
9−x
2
( 9−x 2) ( 4+ √ x 2 +7 )
4+ √ x +7
2
2. lim ¿ x → 3 =lim ¿ x → 3 × =lim ¿ x →3 =lim ¿ x
4−√ x +7 4−√ x +7 4+ √ x +7 16−( x +7 )
2 2 2 2

3. lim ¿ x → 3
√3 x−5−2 = √3(3)−5−2 = √ 4−2 = 0
x 3−27 (3)3−27 27−27 0

Misalkan :

f ( x )= √3 x−5−2

1
2
f ( x )=( 3 x−5 ) −2

−1
' 1 2
f ( x )= ( 3 x−5 ) ×3
2

3
f ' ( x )=
2 √ 3 x−5

g ( x )=x 3−27

' 2
g ( x )=3 x

5
3 1 3 1 3 1 3 1 3
lim ¿ x →3 × 2= × = × = × =
2 √ 3 x−5 3 x 2 √ 3(3)−5 3(x) 2 √ 4 27 4 27 108
2

4−x
2
9−(x2 +5)
4. lim ¿ x →2 =lim ¿ x →2 =lim ¿ x →2(3−√ x 2+5) ¿ ¿
3− √ x + 5 3−√ x +5
2 2

 untuk x → ∞
f ( x ) a x n +b x n−1+ c x n−2 +…
lim ¿ x → ∞ = =L
g ( x ) p x m + g x m−1 +r xm −2+ …
Contoh :
2 2
8 x 2x 3 2
3 2 3
+ 3 + 3 8+ +
8 x +2 x + 3 x x x x
tentukan nilai dari limit lim ¿ x → ∞ 3 2
=lim ¿ x →∞ 3 2
=lim ¿ x → ∞
2 x + x −1 2x x 1 1
+ 3− 3 2+ −
x
3
x x x

f (x )
=lim ¿ x → ∞ ( √ a x +bx +c− √ p x + qx+r )=L
2 2
lim ¿ x → ∞
g ( x)
Contoh :
tentukan nilai dari limit lim ¿ x → ∞ √ 9 x +7 x +1− √9 x −11 x+12=…
2 2

jawab :

lim ¿ x → ∞ √ 9 x +7 x +1+ √ 9 x −11 x +12


2 2
lim ¿ x → ∞ √ 9 x +7 x +1− √ 9 x −11 x+12 ×
2 2
=lim ¿ x → ∞
lim ¿ x → ∞ √ 9 x +7 x +1+ √ 9 x −11 x +12
2 2

B. TURUNAN FUNGSI ALJABAR


1. Definisi Turunan
 Laju rata-rata perubahan fungsi dalam interval antara x=a dan x=a+ h
y f ( a+h ) −f (a) f ( a+h ) −f (a)
adalah : = = (dengan syarat : a didalam
x ( a+ h )−a h
domain f (x)¿
 Laju sesaat perubahan f ( x) pada x=a atau limit dari laju rata-rata
perubahan fungsi antara x=a dan x=a+ h saat h mendekati 0 adalah
y f ( a+h ) −f ( a )
lim =lim disebut dengan turunan f ( x ) pada x=a
h0 x h0 h
6
Sehingga turunan fungsi f ( x ) pada sembarang titik x adalah
f ( x +h )−f ( x )
lim
h0 h
 Turunan fungsi adalah laju perubahan nilai fungsi, yang dapat
f ( x +h )−f ( x )
dinyatakan : lim
h0 h
' ' dy
 Notasi turunan pertama y=f ( x ) : y =f ( x )
dx

Contoh 1

Tentukan turunan pertama fungsi berikut menggunakan definisi turunan

a) f ( x )=8 x +7

Jawab

a) f ( x )=8 x +7
f ( x +h )−f ( x )
f ' ( x )=lim
h0 h
8 ( x +h ) +7−(8 x +7)
¿ lim
h0 h
8 x +8 h+7−8 x−7
¿ lim
h0 h
8h
¿ lim
h0 h
¿ lim 8
h0

¿8

2. Aturan Turunan Fungsi Aljabar


Jika U dan V adalah fungsi dalam x, sedangkan k dan n adalah konstanta,
maka dari definisi turunan diperoleh rumus sebagai berikut :

y atau f ( x) y ' atau f ' (x)


c (konstanta) 0
cx c
n n−1
x (x berpangat n) nx
c xn ncx n−1
U ±V U ' ±V '

7
U .V U ' V + UV '
U .V .W '
U VW +U V W +UVW '
'

U U ' V −UV '


V V2
a Un an U n−1 .U '
y=f (u) dan u=g ( x) dy dy du
= .
dx du dx
y=f (u), u=g (v ) dan v=h( x ) dy dy du dv
= . .
dx du dv dx
( fog ) ( x )=f ( g ( x ) ) f ( g ( x ) ) . g ' (x )
'

Langkah-langkah menyelesaikan soal turunan :


1) Perhatikan soal apakah soal perlu disederhanakan atau dijabarkan
2) Perhatikan bentuknya, kemudian gunakan rumus yang sesuai dengan
bentuk soal yang diberikan

Contoh 3

Tentukan turunan pertama dari f ( x )=x 2 ( x +3)

Jawab

Untuk menyelesaikan soal diatas, kita dapat mengidentifikasi aturan mana


yang tepat untuk diterapkan pada soal ini. Fungsi diatas memiliki bentuk
penjumlahan (U+V). Namun sebelum masuk ke rumus, kita jabarkan terlebih
dahulu, sehingga diperoleh bentuk x 3+ 3 x 2 , maka

f ( x )=x 3 +3 x 2

2
f ' ( x )=3 x +3.2 x

f ' ( x )=3 x 2 +6 x

Contoh 4

2
Diketahui f ( x )=3 x +3 √ x −
2 2 3
.
2 Tentukan nilai f ' (1)
x

Penyelesaian :

8
Pada soal ini, kita harus mencari f ' ( x ) terlebih dahulu. Jika pada soal terdapat
bentuk akar dan terdapat penyebut yang berbentuk variabel maka kita akan
memanfaatkan sifat eksponen.

m
Pada soal diatas terdapat 3 √3 x2 maka sudah kita ketahui bahwa √ am =a n
n

2
sehingga kita peroleh 3 √3 x2 =3 x 3 . Kemudian untuk sifat eksponen selanjutnya

1 −n 2 −3
yaitu n
=a sehingga kita peroleh bahwa 2 =2 x , maka :
a x

2
f ( x )=3 x +3 √ x −
2 3 2
2
x
2
2 3 −3
f ' ( x )=3 x +3 x −2 x

2 ( )−1
2

f ' ( x )=3.2 x +3. x 3 −2. (−3 ) x −3 −1


3

2 6
f ' ( x )=6 x + 1
+ 4
x
x 3

2 6
f ' ( x )=6 x + 3 + 4
√x x
Karena pada soal diatas yang ditanyakan adalah f ' (1) maka kita akan
mensubstitusikan x=1 pada fungsi f ( x )

' 2 6
f ( 1 )=6 ( 1 ) + 3 + 4
√1 1
'
f ( 1 )=6 +2+6=14

Jadi, f ' ( 1 )=14

Contoh 5

Tentukan turunan pertama dari fungsi f ( x )=(3 x 2−2)(4 x +2)

Penyelesaian :

9
Untuk menyelesaikan soal yang berbentuk perkalian, kita akan menggunakan
aturan turunan yang berbentuk U ' V + U V ' maka kita harus memisalkan terlebih
dahulu suku pertama sebagai U dan suku kedua sebagai V.

Misal : ( 3 x 2−2 ) =U maka U ' =6 x

( 4 x+2 )=V maka V ' =4

f ( x )=( 3 x −2 ) ( 4 x+ 2 )
2

f ' ( x )=6 x ( 4 x +2 ) + ( 3 x 2−2 ) 4

f ' ( x )=24 x2 +12 x+12 x 2−8

f ' ( x )=36 x 2 +12 x −8

Contoh 6

2 x2 −4
Tentukan turunan pertama dari fungsi f ( x )=
4 x +1

Penyelesaian :

Untuk menyelesaikan soal bentuk pembagian, kita akan menggunakan aturan


' '
U ' U V −U V
fungsi f ( x )= → f ( x )= 2
V V

Misal : 2 x2 −4=U maka U ' =4 x

4 x+1=V maka V ' =4

2
2 x −4
f ( x )=
4 x +1

'( x ) 4 x ( 4 x+ 1 )−( 2 x2 −4 ) 4
f =
( 4 x+ 1 )2

'(x ) 16 x 2+ 4 x−8 x 2 +16


f =
( 4 x +1 )2

2
8 x +4 x +16
f ' ( x )=
( 4 x+ 1 )2

Contoh 7

10
2021
Tentukan turunan pertama fungsi f ( x )=( 2 x 2−2 )

Penyelesaian :

Soal diatas merupakan turunan yang penyelesaiannya menggunakan aturan

2020
f ' x =2021 ( 2 x −2 )
( ) 2
. 4x

2020
f ' x =8084 x ( 2 x −2 )
( ) 2

Jadi, langkah untuk menyelesaikan soal ini yaitu dengan cara turunkan terlebih
dahulu keseluruhan pada bagian luar kemudian kita kalikan dengan turunan
isinya, ini adalah esensi dari aturan rantai

3. Aplikasi Turunan Fungsi Aljabar


a. Persamaan Garis Singgung Kurva
Perhatikan gambar 1.1. Misalkan P adalah sebuah titik tetap pada suatu
kurva dan andaikan Q adalah sebuah titik berdekatan yang dapat
dipindah-pindahkan pada kurva tersebut. Koordinat titik P adalah
( c , f ( c ) ) , titik Q mempunyai koordinat ( c ,+h , f ( c +h ) ) .Tali busur yang
melalui P dan Q mempunyai kemiringan atau gradien
f ( c +h )−f ( c )
mPQ =
h
Garis l merupakan garis singgung kurva di titik P . Gradien garis
'
singgung l adalah m=f ( c ) =lim
h→0
m PQ

f ( c+ h )−f ( c )
¿ lim
h→0 h

11
Gambar 1.1 Konsep kemiringan garis singgung

Persamaan garis singgung kurva y=f ( x ) dititik (x 1 , y 1 ) adalah


' dy
y− y1 =m(x−x 1) dengan m=f ( x 1 ) =⦋ ⦌
dx x=x 1

Garis normal adalah garis yang tegak lurus terhadap gariss singgung
−1
pada titik singgung. Persamaannya adalah y− y1 = ( x−x 1)
m
Contoh 1.
Tentukan gradien garis singgung kurva y=x 2 +2 x−2 dititik (1, 1)
Penyelesaian :
 Tentukan turunan pertama dari fungsi y
2
y=x +2 x−2
dy
=2 x +2
dx
 Tentukan gradient garis singgung m
dy
m= ∨¿ ¿
dx x=1
m=2 ( 1 ) +2=4
Skip dulu
Contoh 2
Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal pada kurva
3 2
y=2 x −5 x −x+ 6 di titik yang berabsis 1.
Penyelesaian :
 Tentukan titik singgung ¿, y 1 ¿
Absis = x 1=1 → y 1=2 x 3−5 x 2−x+ 6
¿ 2 ( 1 )3 −5 ( 1 )2−( 1 )+ 6
¿1
Jadi, titik singgungnya adalah (1, 2)
 Tentukan turunan pertama dari fungsi y
3 2
y=2 x −5 x −x+ 6
dy 2
=6 x −10 x−1
dx
 Tentukan gradien m

12
dy
m= ∨¿ ¿
dx x=1
¿ 6 ( 1 )2−10 ( 1 )−1
¿−5
 Tentukan persamaan garis singgung
y− y1 =m( x−x 1)
⇔ y−2=−5( x−1)
⇔−2=−5 x+5
⇔ 5 x + y−7=0
 Tentukan persamaan garis normal
−1
y− y1 = (x−x 1)
m
−1
⇔ y−2= (x−1) (kedua ruas dikalikan 5)
5
⇔ 5 y −10=−x +1
⇔ x+5 y−11=0
 Kesimpulan
Jadi, persamaan garis singgung kurva y=2 x 3−5 x 2−x+ 6 di titik
yang berabsis 1 adalah 5 x+ y−7=0 dan persamaan garis normalnya
adalah x +5 y−11=0
b. Fungsi Naik dan Fungsi Turun
Perhatikan gambar 1.2. Pada grafik fungsi yang digambarkan dibawah
ini, dapat dikatakan bahwa fungsi y=f ( x ) monoton naik pada interval
x <aatau x >b , akan turun pada interval a< x<b .

Gambar 1.2 Interval kurva naik dan turun


Ingat kembali bahwa turunan pertama f ' ( x ) memberikan makna
kemiringan dari garis singgung pada grafik f dititik x . Jika f ' ( x ) >0 ,

13
garis singgung naik ke kanan (perhatikan gambar 1.3), jika f ' ( x ) <0, garis
singgung turun ke kanan. Untuk menyelidiki atau mencari interval
dimana fungsi naik dan dimana fungsi turun, anda dapat menggunakan
turunan pertama seperti teorema berikut.

Teorema 1 :
Misalkan f fungsi trigonometri yang terdefinisikan di selang I dan f
mempunyai turunan di I .
 Jika f ' ( x ) >0 dalam selang I , maka f merupakan fungsi naik
 Jika f ' ( x ) <0 dalam selang I maka f merupakan fungsi turun

Gambar 1.3 Fungsi naik dan fungsi turun

Contoh 3
Tentukan selang atau interval dimana fungsi naik dan turun dari fungsi
3 2
f ( x )=x −3 x −15
Penyelesaian
 Tentukan turunan pertama fungsi f ( x )
3 2
f ( x )=x −3 x −15
' 2
f ( x )=3 x −6 x
 Tentukan pembuat nol fungsi f ' (x)
' 2
f ( x )=0 ⇔ 3 x −6 x =0
⇔ 3 x ( x−2 )=0
⇔ x=0 atau x=2
 Uji nilai fungsi f ' ( x ) pada garis bilangan

14
 Kesimpulan
 Syarat f ( x ) naik adalah f ' ( x ) >0, sehingga f (x) naik pada
interval x <0 atau x >2
 Syarat f ( x) turun adalah f ' ( x ) <0 , sehingga f ( x) turun pada
interval 0< x <2

Contoh 4

Tentukan selang atau interval dimana fungsi naik dan turun dari fungsi
x 2+ 3
f ( x )=
x−1

Penyelesaian :

 Tentukan turunan pertama fungsi f ( x)


2
x +3
f ( x )= , menggunakan aturan pembagian, diperoleh
x−1
2 x ( x−1 )−( x +3 ) 1
2
'
f ( x )=
x−12
2
' x −2 x−3
f ( x )=
( x−1 )2
( x+1 ) ( x−3 )
f ' ( x )=
( x−1 )2
 Tentukan titik-titik kritis
 Titik stasioner f ' ( x )=0
⇔ ( x +1 ) ( x−3 )=0
⇔ x=−1 atau x=3
 Titik singular
⇔( x−1)≠ 0
⇔ x≠1
 Uji nilai fungsi f ' ( x ) pada garis bilangan

15
 Keismpulan
 Syarat f ( x ) naik adalah f ' ( x ) >0 ,sehingga f (x) naik pada
interval x ←1 atau x >3
 Syarat f ( x) turun adalah f ' ( x ) <0 , sehingga f ( x) turun pada
interval −1< x <1
c. Titik dan Nilai Stasioner Fungsi Aljabar
Titik stasioner terjadi apabila garis singgung pada kurva dititik tersebut
merupakan garis horizontal. Perhatikan gambar 1.4

Gambar 1.4 Titik stasioner

Definisi titik stasioner diberikut sebagai berikut :


Misalkan f fungsi trigonometri yang mempunyai turunan. Jika f ' ( a )=0 ,
maka f ( x ) stasioner di titik x=a , dengan
 Nilai f (a) disebut nilai stasioner f (x) di x=a
 Titik (a , f ( a )) disebut titik stasioner

Contoh 1

Tentukan nilai dan titik stasioner fungsi f ( x )=x 3−12 x +8

Penyelesaian :

 Tentukan turunan pertama fungsi f ( x)

16
3
f ( x )=x −12 x +8 , maka
f ' ( x )=3 x 2−12
 Syarat stasioner
' 2
f ( x )=0 ⇔ 3 x −12=0
⇔ 3 ( x2−4 )=0
⇔ 3 ( x +2 ) ( x−2 )=0
⇔ x=−2 atau x=2
 Menentukan nilai stasioner
x=−2 → f (−2 )=(−2 )3 −12 (−2 ) +8=24
3
x=2 → f ( 2 )=( 2 ) −12 ( 2 ) +8=−8
 Kesimpulan
 Nilai stasionernya adalah -8 dan 24
 Titik stasionernya adalah (2, -8) dan (-2, 24)
d. Menentukan Titik maksimum dan Titik Minimum
Perhatikan titik 1.5. Menentukan titik maksimum, titik minimum dan
titik belok menggunakan uji turunan pertama, diuraikan dalam sifat
berikut.

17
Gambar 1.5. Titik maksimum, titik minimum dan titik belok

Sifat 1 :

Misalkan f fungsi yang mempunyai turunan dan f ' ( a )=0

 Jika nilai f ' bertanda positif di x <a dan bertanda negatif di x >a ,
maka (a , f ( a )) disebut titik maksimal local
 Jika nilai f ' bertanda negatif di x <c dan bertanda positif di x >c ,
maka (c , f ( c ) ) disebut titik minimum local
 Jika disekitar titik x=b tidak ada perubahan tanda nilai f ' , maka
(b , f ( b )) disebut titik belok horizontal.

Contoh 2

Tentukan titik balik maksimum dan minimum dari fungsi


1 3 1 2
y=f ( x )= x + x −6 x
3 2

Penyelesaian :

 Tentukan turunan pertama


1 3 1 2
f ( x )= x + x −6 x
3 2
' 2
f ( x )=x + x−6
 Syarat titik stasioner
f ' ( x )=0 ⇔ x2 + x−6
⇔ ( x −2 )( x +3 ) =0
⇔ x=2 atau x=−3
 Menetukan titik stasioner
1 3 1 2 8 1
x=2 → f ( 2 )= ( 2 ) + ( 2 ) −6 ( 2 )= +2−12=−7
3 2 3 3
1 3 1 2
x=−3 → f (−3 ) = (−3 ) + ( 3 ) −6 (−3 )
3 2
9 1
¿−9+ + 18=13
2 2

18
1
Jadi, ada dua titik stasioner, yaitu (2 ,−7 ) dengan nilai
3
1 1 1
stasionernya −7 dan (−3 , 13 ) dengan nilai stasionernya 13
3 2 2
 Uji nilai fungsi f ' (x) pada garis bilangan dan beri tanda

 Kesimpulan
1
 f (−3 )=13 merupakam nilai balik maksimum, karena f '
2
berubah tanda dari positif ke negatif dan titik balik
1
maksimumnya adalah (−3 , 13 )
2
1
 f ( 2 ) =−7 merupakan nilai balik minimum, karena f ' berubah
3
tanda dari negatif ke positif dan titik balik minimumnya adalah
1
(2 ,−7 )
3
e. Nilai Maksimum dan Minimum suatu Fungsi pada Interval
Tertutup [a, b]
Biasanya fungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan akan
mempunya interval I =[a ,b ] sebagai daerah asalnya, nilai-nilai ekstrem
sebuah fungsi yang didefinisikan pada interval tertutup sering kali terjadi
pada titik titik ujung interval.
Sifat 2
Misalkan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f (c )
adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis, yakni c berupa
salah satu :
 Titik ujung dari I
 Titik stasioner dari f (f ' ( c )=0)
 Titik singular dari f (f ' ( c ) tidak ada)

19
Tahapan menentukan nilai maksimum dan minimum suatu fungsi
kontinu pada interval tertutup [a, b] adalah sebagai berikut.

1) Selesaikan f ' ( x )
2) Cari semua titik kritis f ( x ) pada interval tertutup [ a , b ] ,yaitu
 Titik ujung interval, x=a dan x=b
 Titik stasioner c ∈[a ,b ] dengan f ' ( c )=0
 Titik singular d ∈[a ,b ] dengan f ' (d ) tidak ada
3) Hitung nilai fungsi f ( x) pada semua titik kritis yang diperoleh pada
langkah 2. Nilai terbesar dan terkecil yang dihasilkan merupakan
nilai maksimum dan minimum fungsi f

Contoh 3.

Tentukan nilai maksimum dan minimum dari f ( x )=4 x 3 +3 x 2−6 x+1


dalam interval −2 ≤ x ≤1

Penyelesaian :

 Tentukan turunan pertama fungsi f ( x )


f ( x )=4 x 3 +3 x 2−6 x
' 2
f ( x )=12 x +6 x−6
f ' ( x )=6 (x2 + x−1)
'
f ( x )=6 (x+1)(2 x−1)
 Cari semua titik kritis f ( x) pada interval tertutup [ −2,1 ] , yaitu
 Titik ujung interval, x=−2 dan x=1
 Titik stasioner
'
f ( x )=0 ⇔ 6 ( x+1 ) ( 2 x −1 )=0
1
⇔ x=−1 atau x=
2
 Tidak ada titik singular
 Hitung f pada setiap titik kritis

20
 Kesimpulan
 f (−2 )=−7 merupakan nilai minimum
 f (−1 ) =6 merupakan nilai maksimum
f. Maksimum dan Minimum pada Masalah Kontekstual
Dalam hidup ini, kita sering menghadapai masalah guna mendapatkan
jalan terbaik untuk melalkukan sesuatu. Sebagai contoh, seorang petani
ingin memilih kombinasi hasil panen yang dapat menghasilkan
keuntungan terbesar. Seorang dokter akan menentukan dosis obat yang
terkecil untuk menyembuhkan suatu penyakit. Seorang kepala pabrik
akan menekan sekecil mungkin biaya pendistribusian produknya.
Kadangkala salah satu dari masalah di atas dapat dirumuskan sehingga
akan melibatkan memaksimumkan dan meminimumkan fungsi tertentu.
Dalam menyelesaikan maksimum dan minimum pada masalah
kontekstual, harus memperhatikan tahapan berikut.
1) Buat pemisalan (jika pada soal belum ada variabel), lalu tentukan
model matematikanya dari masalah tersebut
2) Nyatakan dalam fungsi, hal yang akan dimaksimumkan atau
diminimumkan
3) Substitusikan persamaan pada poin 1 ke poin 2 sehingga didapat
fungsi dalam satu variabel
4) Dengan syarat stasioner [ f ' ( x )=0 ] , fungsi pada poin 3 diturunkan
sama dengan nol sehingga diperoleh nilai dari variabelnya
5) Substitusikan nilai variabelnya ke fungsi pada poin 3, sehingga
diperoleh nilai maksimum dan minimumnya

Berikut diberikan beberapa contoh maksimum dan minimum pada


masalah kontekstual.

Contoh 4

21
Diketahui dua buah bilangan positif jumlahnya 24. Tentukan hasil kali
maksimum dari kedua bilangan tersebut :

Penyelesaiain :

 Misal dua bilangan tersebut : x dan y


 Jumlahnya : x + y=24 ⇔ y=24−x … … … … … ..(¿)
 Hasil kali : z=xy ⇔ z ¿
 Agar hasil kali menjadi maksimum : z ' ( x )=0

⇔−2 x +24=0

⇔−2 x=−24 ⇔ x=12

⇔ y=24−12=12

Jadi, hasil kali maksimumnya adalah z=xy =12.12=144

Contoh 5

Jika suatu proyek dapat diselesaikan dalam x hari, maka biaya proyek

(
perhari menjadi 3 x +
1200
x )
−60 ribu rupiah. Tentukan biaya minimum

proyek tersebut

Penyelesaian :

(
 Biaya total B ( x ) =x 3 x +
1200
x
−60 )
¿ ( 3 x 2−60 x+1200 ) ribu
 Agar biaya minimum : B' ( x )=0
⇔ 6 x−60=0⇔ x=10 hari
Biaya minimum proyek :
3
B (10 )=3 ( 10 ) −60 ( 10 ) +1200=900 ribu rupiah
g. Laju Perubahan, Kecepatam dan Percepatan
Kecepatan sebuah partikel pada saat t (detik), dapat ditulis :
ds
v= =s ' (t)
dt

22
Dapat dikatakan bahwa :
Kecepatan adalah laju perubahan jarak ( s) terhadap waktu (t) .
Sedangkan percepatan adalah laju perubahan kecepatan (v) terhadap
waktu (t) .
dv '
a= =v (t )=s ' ' (t)
dt
Contoh 6
Sebuah benda bergerak sepanjang garis lurus. Panjang lintasan s (meter)
pada saat t (detik) ditentukan oleh s=t 3−2t 2+ t .Tentukan :
a). Panjang lintasan saat t=2
b). Rumus kecepatan dan percepatan benda saat t (detik)
c). Kecepatan dan percepatan saat t =3 detik
d). Nilai t saat benda berhenti
e). Kecepatan pada saat percepatannya nol
Penyelesaian :
a). s ( t ) =t 3 −2t 2 +t → s ( 2 ) =23−2 ( 2 )2+ 2=2 meter
b) s ( t ) =t 3 −2t 2 +t
ds
Kecepatan : v= =3 t 2−4 t+1
dt
dv
Percepatan : a= =6 t−4
dt
b) v ( 3 ) =3 (3 )2−4 (3 )+ 1=16 m/ det
2
a ( 3 ) =6 ( 3 )−4=14 m/ ( det )
c) Saat benda berhenti, kecepatannya = 0
2
3 t −4 t +1=0
1
( 3 t−1 )( t−1 ) =0 →t= atau t=1
3
1
Kecepatan benda nol setelah detik atau 1 detik
3
d) Kecepatan pada saat percepatannya nol :
Percepatan = 0
4 2
6 t−4=0 →t= = detik
6 3

v () () ()
2
3
=3
2 2
3
−4
2
3
+1

23
4 8 −4 −1
¿ − +1= +1=
3 3 3 3
−1
Saat a=0 , maka v= m/det
3

4. Menggambar Grafik Polinom Fungsi Aljabar

Langkah-langkah menggambar grafik fungsi aljabar :


 Tentukan koordinat titik-titik potong kurva dengan sumbu koordinat
a). Titik potong dengaan sumbu-x, syarat y = 0
b). Titik potong dengan sumbu-y, syarat x = 0
 Tentukan titik-titik stasioner dan jenisnya
 Tentukan selang tempat fungsi naik atau turun
 Tentukan beberapa titik lainnya untuk mempermudah dalam menggambar
grafik (jika diperlikan)
Contoh 1
1 3 2
Lukis grafik fungsi y=f ( x )= x −x −8 x
3
Penyelesaian :
1. Titik titik potong terhadap :
 Sumbu x, syarat y = 0
1 3 2
3
1
(
x −x −8 x ⇔ x x 2−x−8 =0
3 )
1 2
x=0 atau x −x−8=0 (kalikan dengan 3)
3
x=0 atau x 2−3 x−24=0
Diketahui : a=1 , b=−3 , c=−24
−b ± √ b −4 ac
2
x 1,2=
2a
x 1,2=−(−3)± √(−3)2−4 ( 1 ) 9−24 ¿ ¿
2
3 ± √ 9+ 96
x 1,2=
2
3 ± √ 105
x 1,2=
2
3 ±10,25
x 1,2=
2

24
3+10,25 13,25
x 1= = =6,625
2 2
3−10,25 −7,05
x 2= = =−3 , 525
2 2
x=0 atau x=6,62atau x=−3,525
Titik potong : (0,0), (6,62; 0), dan (-3,62; 0)
 Sumbu y ,syarat x=0
1 3 2
y= ( 0 ) −0 −8 ( 0 )=0 (0,0)
3
2. Titik-titik stasioner ( f ' ( x )=0)
f ' ( x )=x 2−2 x−8=0 ⇔ ( x +2 ) ( x −4 )=0
Absis titik stasioner : x=−2 dan x=4
1 3 2 −8 1
Untuk x=−2 ,maka y=f (−2 )= (−2 ) −(−2 ) −8 (−2 )= −4+ 16=9
3 3 3
1 3 2 64 2
Untuk x=4 , maka y=f ( 4 )= ( 4 ) − ( 4 ) −8 ( 4 )= −16−32=−26
3 3 3
Jenis stasioner :

(
Untuk x=−2 , terdapat titik balik maksimum, yaitu −2 , 9
1
3 )
Untuk x=4 ,terdapat titik minimum, yaitu ( 4 ,−26 )
2
3
3. f ( x ) naik pada interval x ←2 atau x >4
f ( x ) turun pada interval −2< x <4
4. Jika diperlukan, tentukan dua titik lagi. Misalnya, x=7 (di sebelah kanan
titik potong) dan x=−4 (di sebelah kiri titik potong)
5. Gambar semua titik yang diperoleh dari hasil perhitungan di atas pada
bidang kartesius, kemudian hubungkan semua titik-titik tersebut sehingga
diperoleh kurva berikut.

25
C. INTEGRAL FUNGSI ALJABAR
1. Definisi Integral
Integral ialah lawan dari atau invers dari proses diferensial. Jika F (x) adalah
fungsi umum yang bersifat F ' ( x )=f (x), maka F ( x) merupakan antiturunan atau
integral dari f (x). Integral memiliki lambang atau dapat disimbolkan dengan (∫ ¿
yang merupakan hasil buah piker dari seorang ilmuwan dari Jerman yang
bernama Leibniz.

2. Jenis Integral
Integral memiliki 2 jenis yaitu Integral Tertentu dan Integral Tak Tentu.
Integral Tentu ialah integral yang memiliki batasan-batasan, sedangkan Integral
Tak Tentu ialah integral yang tidak memiliki batasan.

3. Integral Tak Tentu


Integral tak tentu ialah invers dari diferensial/turunan atau bisa juga disebut
bahwa integral tak tentu ialah antiturunan. Apabila terdapat fungsi F ( x) yang
d ( F ( x) )
dapat didiferensialkan pada interval [ a , b ] sedemikian sehingga =f ( x )
dx
maka antiturunan dari f (x) adalah F ( x ) +C .

Secara matematis konsep dasar dari integral tak tentu dapat ditulis dengan

∫ f ( x ) dx=F ( x ) +C
Dengan penjelasan:

∫ ¿ Notasi Integral
f ( x) = Fungsi Intergan

26
F (x) = Fungsi Integral Umum
C = Konstanta pengintegralan f ( x) terhadap x

Di dalam integral tak tentu terdapat teorema-teorema yang dapat digunakan


untuk membantu penerapan pengoperasian dalam hal ini. Teorema-teorema
tersebut ialah sebagai berikut.

Teorema 1 Teorema 2
Jika n bilangan rasional dan n ≠ 1, maka Jika f fungsi yang teritegralkan dan k suatu
konstanta, maka
1
∫ x n dx= n+1 x n+1 +C
∫ kf ( x ) dx=k ∫ f ( x ) dx
dimana C adalah konstanta.

Teorema 4
Teorema 3
Jika f dan g fungsi-fungsi yang
Jika f dan g fungsi-fungsi yang terintegralkan, maka
terintegralkan, maka
∫ (f ( x )−g ( x )) dx=∫ f ( x ) dx−∫ g ( x ) dx
∫ (f ( x ) + g ( x ) )dx=∫ f ( x ) dx+∫ g ( x ) dx

Contoh pengimplementasian dari ke 4 teorema di atas ialah sebagai berikut.

∫ ( 3 x 2−3 x +7 ) dx=3 ∫ x 2 dx−3∫ x dx +∫ 7 dx (Teorema 2, 3, dan 4)


3 2+1 3 1 +1
= x − x + 7 x +C (Teorema 1)
2+ 1 1+ 1

27
Teorema 5
Aturan integral subtitusi
Jika u suatu fungsi yang dapat didiferensialkan dan r suatu bilangan
rasional tak nol (C = konstanta dan r ≠−1 ), maka

1
∫ ( u ( x ) ) u' ( x) dx= r+ 1 ( u ( x ))
r r+1
+C

3 3 2
= x − x + 7 x+C
2

Contoh pengimplementasian dari teorema 5 ialah sebagai berikut.

∫ ( x 2 +6 x +3 ) ( 2 x +6 ) dx
7

du
Misalkan u=x2 +6 x +3 ↔ =2 x+ 6↔du=( 2 x +6 ) dx
dx
Sehingga,

∫ ( x 2 +6 x +3 ) ( 2 x +6 ) dx = ∫ u du
7 7

1 8
= u +C
8
1 2 8
= ( x +6 x+ 3 ) +C
8

Teorema 6
Aturan integral parsial
Jika u dan v suatu fungsi yang dapat didiferensialkan, maka

∫ u dv =uv−∫ v du

Contoh pengimplementasian dari teorema 6 ialah sebagai berikut.

∫ x ( x+ 4 )5 dx=…
Misalkan: u=x
5
dv =( x+ 4 ) dx

28
1
Maka: v=∫ ( x+ 4 ) dx ↔ v= ( x +4 )
5 6
6
du=dx

Jawaban: ∫ x ( x+ 4 ) dx=x
5
( 16 ( x+ 4) )−∫ 16 ( x + 4) dx
6 6

1 1 1
= x ( x+6 )6− . ( x +4 )7 +C
6 6 7
1
= ( x+ 6 )6 ( 3 x−2 )+C
21

4. Integral Tertentu
Jika f kontinu pada intevral [a , b] dan andaikan F sembarang antiturunan dari
f pada interval tersebut, maka
b

∫ f ( x ) dx=F ( b )−F (a)


a

Dengan a menjadi batas bawah integral dan b menjadi batas atas integral.
Dalam integral tertentu terdapat beberapa teorema diantaranya sebagai berikut.

Teorema 1
Kelinearan
Jika f dan g terintegralkan pada interval [a , b] dan k suatu konstanta, maka
b b
a. ∫ kf ( x ) dx=k ∫ f ( x ) dx
a a
b b b

b. ∫ ( f ( x )+ g ( x ) ) dx=∫ f ( x ) dx+∫ g ( x ) dx
a a a

Teorema 2
Perubahan Batas
Jika f terintegralkan pada interval [a , b], maka
a a b

a. ∫ f ( x ) dx=0 b. ∫ f ( x ) dx=−∫ f ( x ) dx
a b a

Teorema 34
Teorema
Kesimetrian Interval
Penambahan
a a
Jika f terintegralkan yang memuat tiga titik a , b , dan c , maka
a. Jika f fungsi genap, maka ∫ f ( x ) dx=2∫ f ( x ) dx
c −a b c0 29
∫ f maka
( x ) dx=∫ f ( x ) dx +∫ f ( x ) dx
a

b. Jika f fungsi ganjil,


a ∫ af ( x ) dx=0 b
−a
5. Aplikasi Integral
Pengaplikasian integral terhadap permasalahan matematika ialah sebagai berikut.

Jenis Batasan Luas (A) Keterangan


Kegunaan
Luas Grafik - Grafik f ( x) b
Luas bidang berada
A=∫ f ( x ) dx
- a≤ x≤b a pada:
- Sumbu x - Atas sumbu x ,
atau
- Bawah sumbu x

Luas Antara - Grafik f ( x) b


f ( x ) > g(x ) pada
A=∫ ( f ( x )−g ( x ) )dx
Dua Grafik - Grafik g(x ) a selang a ≤ x ≤ b
- a≤ x≤b
Luas Antara - Grafik f ( x) D√D Determinan didapat
A=
Dua Grafik - Grafik g(x ) 6 a2 dari f ( x )=g (x)
dengan menjadi
Ordo 2
a x +bx+C=0
Maksimal 2

Metode Cakram

Jenis Batasan Bidang Volume Sumbu Putar


Volume
Volume - Grafik f ( x) b
Sumbu x
V =∫ π [ f ( x ) ] dx
2

Grafik - a≤ x≤b a

- Sumbu x

- Grafik f ( y ) b
Sumbu y
V =∫ π [ f ( y ) ] dy
2

- a≤ y≤b a

- Sumbu y
Volume - Grafik f ( x) b
Sumbu x
V =∫ ( [ f ( x ) ] −[ g ( x ) ] )dx
2 2

Antara Dua - Grafik g(x ) a

30
Grafik - a≤ x≤b

- Grafik f ( y ) b
Sumbu y
V =∫ ( [ f ( y ) ] −[ g ( y ) ] ) dy
2 2

- Grafik g( y ) a

- a≤ y≤b

Metode Kulit

Jenis Batasan Bidang Volume Sumbu Putar


Volume
Volume - Grafik f ( x) b
Sumbu y
V =2 π ∫ x . f (x ) dx
Grafik - a≤ x≤b a

- Sumbu x

Volume - Grafik f ( x) b
Sumbu y
V =2 π ∫ x .(f (x)−g(x)) dx
Antara Dua - Grafik g(x ) a

Grafik - a≤ x≤b

31
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Integral merupakan salah satu materi mateamatika wajib di sekolah menengah
atas dan tingkat yang lebih tinggi. Pemahaman konsep lIntegral tidak hanya sebatas
mengetahui sebagai anti turunan. Namun masih banyak sifar-sifat integral yang
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Sehingga,
dengan mempelajari materi limit, turunan, dan integral, siswa mampu menghadapi
masalah dan tahu cara memecahkan masalah matematika yang terkait.
Setelah mempelajari limit, turunan, dan integral, kita dapat mengetahui bahwa
turunan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya yaitu
memecahkan masalah nilai maksimum dan minimum yang sering kita temui pada
kehidupan sehari-hari. Selain itu, turunan juga dapat digunakan untuk mennetukan
kecepatan dan percepatan
B. Saran
Sebagai calon guru dan manusia yang belajar, ada baiknya kita mempelajari
materi matematika ini dengan penuh percaya diri dan bersungguh-sungguh. Tentu
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, pembaca dapat mencari
lebih dalam lagi dari berbagai sumber yang terpercaya. Semangat selalu.

32
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, P., Hamid, A., Bernard, M., Sugandi, A. I. (2017). Analisi Kemampuan Pemecahan
masalah dan Disposisi Matemaatik Siswa Kelas XI SMA Putra Juang . Jurnal
Cendikia, 1, 144-153.
Herawati, O. (2013). Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI . Jurnal Pendidikan Matematika, 1.
Monariska, E. (2019). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Integral. Jurnal Analisa,
1, 9-19.

BBM, T. (2015). Big Book Matematika SMA Kelas 1, 2, & 3. Jakarta: Cmedia.

33

Anda mungkin juga menyukai