DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
PSM 20 A
MATEMATIKA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan “Critical Journal Review” ini sebatas
kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki dengan tepat waktu yang berjudul
“Penerapan Teori Graph Dalam Kehidupan dan Bidang Lainnya” disusun guna memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Teori Graphdi Universitas Negeri Medan.
Terimakasih kami ucapkan kepada orang tua kami dan dosen pengampu pada mata
kuliah Teori Graph yaitu Ibu Dinda Kartika, S.Pd., M.Si yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Kami menyadari bahwa, laporan “Critical Journal Review”
yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga laporan “Critical Journal Review” ini bisa menambah wawasan para pembaca
dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan. Sebelumnya
kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan serta kata-kata yang kurang
berkenan.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari karya tulis kelompok kami ialah untuk memahami pemanfaatan teori
graph dalam bidang kehidupan yang lain dan untuk membagikan ilmu yang sudah
mahasiswa maupun mahasiswi dapat dari pemanfaatan teori graph dalam bidang
kehidupan sehari hari untuk teman teman dan pembaca karya tulis ini. Serta tujuan yang
kedua di buat karya tulis ini untuk menyelesaikan tugas Critical Journal Review untuk
matakuliah Teori Graph.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Gregory Gutin (2007), Teori Graph mulai dikenal pada saat seorang
matematikawan berkebangsaaan Swiss, bernama Leonhard Euler, berhasil
mengungkapkan Misteri Jembatan Konigsberg pada tahun 1736. Di kota Konigsberg
(sekarang bernama Kalilingrad, di Uni Soviet) mengalir sebuah sungai bernama sungai
Pregel. Di tengah sungai tersebut terdapat dua buah pulau. Dari kedua pulau tersebut
terdapat jembatan yang menghubungi ke tepian sungai dan diantara kedua pulau. Jumlah
jembatan tersebut adalah 7 buah seperti gambar berikut :
2
Dalam masalah di atas, daratan (tepian A dan B, serta pulau C dan D) disajikan
sebagai titik dan jembatan disajikan sebagai ruas edge. Euler mengemukakan teoremanya
yang mengatakan bahwa perjalanan yang diinginkan di atas (yang kemudian dikenal
sebagai perjalanan Euler) akan ada apabila graph terhubung dan banyaknya edge yang
datang pada setiap titik (derajat vertex) adalah genap.
Menurut Gregory Gutin (2007), Secara kasar graph adalah suatu diagram yang
memuat informasi tertentu jika diinterprestasikan secara tepat. Dalam kehidupan sehari-
hari, graph digunakan untuk menggambarkan berbagai macam struktur yang ada.
Tujuannya adalah sebagai visualisasi objek-objek agar lebih mudah dimengerti.
3
Berikut tampilan peta dengan mode satelit dengan ukuran yang sudah diperbesar :
Dari tampilan peta diatas dapat diketahui lokasi yang bertanda serta
bangunanbangunan yang bisa dijadikan pedoman atau arah-arah.
2. Tampilan Menu Beranda
4
Tampilan Penandaan Lokasi merupakan tanda lokasi rumah perangkat desa.
5. Tampilan Daftar Desa
Dapat disimulkan bahwa, sistem informasi geografis kota kediri, bisa ditarik
kesimpulan bahwa sistem ini dapat membantu mengetahui batasbatas antar desa di
kota kediri serta bisa digunakan untuk mengetahui lokasi alamat tempat tingal
perangkat desa yang ada di kota kediri dengan gambaran peta yang cukup jelas serta
dapat mencari tahu desa mana saja yang mempunyai potensi
pengembangan/pembangunan yang baik dengan dasar teori Graph.
5
ujian, yaitu algoritma Welch- Powell. keuntungan dari algoritma Welch- Powell
adalah efisien. Algoritma Welch- Powell adalah merupakan salah satu algoritma
pewarnaan graf yang melakukan pewarnaan berdasarkan derajat tertinggi dari simpul-
simpulnya atau disebut Largest Degree Ordering (LDO). Metode yang digunakan
algoritma ini adalah dengan pewarnaan langsung pada sebuah graph dengan warna
yang sesedikit mungkin. Namun Algoritma Welch- Powell ini tidak selalu
memberikan jumlah warna minimum yang diperlukan untuk mewarnai.
Terdapat delapan orang mahasiswa yang akan mengambil jadwal ujian, M=
{Andi, Okta, Indah, Doni, Dani, Wina, Novya, Hadi}, M = Mahasiswa dan 5 mata
kuliah yang dapat dipilih oleh kedelapan mahasiwa tersebut, MK= {Pemrograman
Visual, Jaringan Komputer, Matematika Diskrit, Kalkulus, Bahasa Inggris}, MK =
Mata Kuliah. Tabel 1 akan memperlihatkan matriks lima mata kuliah dan delapan
orang mahasiswa.
Keterangan:
Mata kuliah yang akan diambil oleh delapan Mahasiswa.
0 = Mahasiswa tidak mengontrak mata kuliah
1 = Mahasiswa mengontrak mata kuliah
Andi = { Jaringan Komputer, Bahasa Inggris }
Okta= { Jaringan Komputer, Kalkulus }
Indah = { Matematika Diskrit, Kalkulus }
Doni = { Pemrograman Visual, Jaringan Komputer}
Dani = { Jaringan Komputer, Kalkulus }
Wina= { Matematika Diskrit, Kalkulus }
Novya= { Pemrograman Visual, Matematika Diskrit }
Hadi = { Matematika Diskrit, Kalkulus }
Pada tabel 1 terlihat matriks lima mata kuliah dan delapan orang mahasiwa.
Angka 1 pada elemen (i,j) menandakan bahwa mahasiwa I memilih mata kuliah j,
sedangkan angka 0 menyatakan bahwa mahasiswa tersebut tidak memilih mata kuliah
j. Berdasarkan tabel tersebut, akan ditentukan sebuah jadwal ujian sedemikian
sehingga semua mahasiwa dapat mengikuti semua ujian mata kuliah tersebut. Oleh
karena itu tidak boleh terdapat jadwal ujian mata kuliah yang bertabrakan dengan
6
jadwal ujian mata kuliah lainnya yang juga diambil oleh mahasiswa tersebut. Ujian
dua buah mata kuliah dapat dijadwalkan pada waktu yang sama jika tidak ada
mahasiwa yang sama yang mengikuti ujian dua mata kuliah tersebut. Penyelesaian
untuk masalah ini sama dengan persoalan menentukan bilangan kromatik untuk
sebuah graph. Pertama-tama, persoalan tersebut dipetakan ke dalam sebuah graph,
dimana setiap simpul dalam graph tersebut menyatakan mata kuliah. Dan sisi yang
menghubungkan dua simpul menyatakan ada mahasiwa yang memilih kedua mata
kuliah tersebut
Representasi Pedjawalan ke dalam suatu Graph
Representasi Graph dari perancangan program teknik pewarnaan graph pada tabel 1.
adalah sebagai berikut :
1. Program akan dirancang dengan terlebih dahulu membentuk titik-titik verteks yang
berjumlah 5 verteks sebagai penempatan jadwal kuliah.
2. Setiap verteks akan diberi label dengan nama-nama jadwal kuliah yang akan
diambil mahasiswa, V(G) = {PV, JK,MD, KAL, BI }
3. Verteks-verteks yang telah dibentuk akan dihubungkan dengan sisi (edge),
4. Setiap edge yang menghubungkan antar verteks akan diberi label nama mahasiswa
untuk membentuk graph menjadi sempurna. E(G) = { Andi, Okta, Indah, Doni,
Dani, Wina, Novya, Hadi}.
Gambar hasil rancangan awal program adalah sebagai berikut :
PV
JK BI
MD KAL
7
V= { PV, JK, MD, KAL, BI }
E= {(PV,JK), ( JK,KAL), (PV,MD), ( MD,KAL), (JK,BI)}
Cara yang digunakan dalam pewarnaan vertex dengan menggunakan algoritma
pewarnaan vertex, adalah :
1. Nyatakan mata kuliah sebagai vertex, dan mahasiswa yang mengontrak mata
kuliah sebagai edge.
2. Setiap vertex bertetangga harus mempunyai warna berbeda (warna setiap vertex
harus berbeda).
Algoritma Welch-Powell merupakan salah satu algoritma pewarnaan graph yang
melakukan pewarnaan berdasarkan derajat tertinggi dari simpul-simpulnya. Dari
graph gambar 5. Maka teknik pewarnaanya dengan algoritma WELCHPOWELL :
a. Urutkan simpul berdasarkan derajatnya dari besar ke kecil : Simpul berderajat
terbesar adalah JK, yaitu 3 (mempunyai 3 sisi) kemudian simpul MD,PV,KAL
berderajat 2 dan BI berderajat 1. Jadi Urutannya adalah : JK,MD,PV,KAL,BI b.
Ambil warna pertama, misalnya Merah.
b. Beri warna Merah simpul JK (karena JK adalah simpul urutan pertama).
c. Kemudian cari simpul yang tidak berdampingan dengan simpul JK, beri warna
yang sama (merah). Simpul MD adalah simpul yang tidak berdampingan dengan
JK sehingga diperolah urutan simpul yang belum diberi warna adalah PV,KAL,BI
d. Ambil warna kedua, misalnya Biru, warnai simpul PV( karena simpul PV
sekarang ada diurutan pertama).
e. Kemudian cari simpul yang tidak berdampingan dengan simpul PV beri warna
yang sama (Biru).
f. Diberikan warna yang sama pada simpul KAL dan BI dengan warna simpul PV
yaitu biru karena Simpul KAL dan BI tidak berdampingan dengan simpul MD.
g. Dan pada gambar merupakan hasil pewarnaan graph tersebut adalah.
SIMPUL PV JK MD KAL BI
DERAJAT 2 3 2 2 1
WARNA B M M B B
Pada tabel terlihat bahwa ujian untuk mata kuliah PV, KAL, dan BI dapat
dilaksanakan pada waktu yang bersamaan, begitu pula dengan mata kuliah JK dan
MD. Warna yang paling sedikti digunakan adalah 2, jadi bilangan kromatis nya ᵡ(G)=
8
3. Perbedaan warna simpul menunjukkan bahwa ujian mata kuliah tersebut
dilaksanakan pada waktu yang berbeda.
Maka dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1. Coloring graph dapat diimplementasikan untuk penjadwalan ujian.
2. Langkah awal penyelesaian adalah dengan memetakan suatu jadwal ke dalam
graf lalu menentukan bilangan kromatik graf tersebut.
3. Dengan penerapan coloring graph dapat membantu dalam penyusunan jadwal
ujian sehingga tidak terjadi bentrokan jadwal yang dikontrak mahasiswa
4. Algoritma ini cukup praktis untuk digunakan dalam pewarnaan simpul sebuah
graf
Membuat jadwal pelajaran merupakan salah satu tugas yang harus dikerjakan
oleh kepala sekolah bidang kurikulum setiap awal tahun pelajaran. Pembuatan
jadwal akan menjadi masalah ketika jadwal yang disusun tidak dapat diselesaikan
sebelum kegiatan efektif sekolah. Selama jadwal pelajaran belum selesai disusun
maka kegiatan belajar mengajar di sekolah kurang efektif.
peneliti menawarkan suatu solusi dalam mengatasi permasalahan di atas yaitu
menggunakan pewarnaan titik pada graph dalam membuat jadwal pelajaran. Tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aplikasi pewarnaan titik pada
graph dalam membuat jadwal pelajaran di MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang.
Sebuah graph G berisikan dua himpunan yaitu himpunan hingga tak kosong V(G)
yang elemen-elemennya disebut titik dan himpunan (mungkin kosong) E(G) yang
elemen-elemennya disebut sisi, sedemikian hingga setiap elemen e dalam E(G)
adalah sebuah pasangan tak berurutan dari titik-titik di V(G). V(G) disebut himpunan
titik dari G dan E (G) disebut himpunan sisi dari G. Graph dapat dikelompokkan
menjadi beberapa katagori (jenis) bergantung pada sudut pandang
pengelompokannya. Pengelompokan graph dapat dipandang berdasarkan ada
tidaknya sisi ganda (rangkap) atau gelung, berdasarkan jumlah simpul, atau
berdasarkan orientasi arah pada sisi (Munir, 2003:293). Berdasarkan ada tidaknya
gelung atau sisi ganda (rangkap) pada suatu graph, maka secara umum graph dapat
digolongkan menjadi dua jenis yaitu graph sederhana dan graph tak sederhana.
Graph yang tidak mempunyai sisi ganda (rangkap) dan tidak memiliki gelung
disebut graph sederhana. Yang termasuk graph sederhana yaitu graph lengkap, graph
bipartisi. Graph yang mengandung sisi ganda atau gelung dinamakan graph tak
sederhana (unsimple-graph). Ada dua macam graph tak-sederhana, yaitu graph ganda
(multigraph) dan graph semu (pseudograph).
Salah satu pokok bahasan dalam graph adalah pewarnaan graph. Ada dua jenis
pewarnaan graph yaitu pewarnaan sisi pada graph dan pewarnaan titik pada graph.
Pembahasan dalam penelitian ini, dibatasi hanya pada apllikasi pewarnaan titik pada
graph. Contoh :
9
Pewarnaan yang digunakan dalam graph penjadwalan ini adalah pewarnaan
titik. Pewarnaan titik yaitu pewarnaan semua titik G sedemikian hingga setiap dua
titik yang berhubungan langsung mendapat warna yang berbeda. Titik dalam graph
penjadwalan ini merepresentasikan nama mata pelajaran dan kelas. Sisi dalam graph
penjadwalan ini merepresentasikan jam pelajaran ke-n dengan n = 1, 2, 3,... Misal 𝑎7𝑎
artinya mata pelajaran yang diajarkan dikelas 7 A.
1,2 artinya jam pelajaran ke-1 dan 2. Berikut adalah simbol
mata pelajaran.
10
Maka graphnya mulai dari senin sampai sabtu dengan titik-titiknya telah
diarnai symbol yang tertera pada tabe 2 adalah sbb
Senin Selasa
kamis
Rabu
Jumat Sabtu
11
untuk menentukan jarak terpendek atau pohon minimum dari sebuah graf. Penulis
melakukan beberapa ujicoba berkaitan dengan algoritma yang akan digunakan.
Penulis juga melakukan studi pustaka untuk menentukan permasalahan yang ada.
Pada penelitian ini memilih teori graf pada sebuah jaringan komputer dengan
algoritma yang digunakan yaitu algoritma kruskal. Dalam penelitian ini penulis
melakukan beberapa tahapan seperti hipotesis, ujicoba dan hasil. Hasil dari penelitian
ini adalah teori graf bisa diterapkan pada jaringan computer, jumlah perangkat yang
dibutuhkan bisa diketahui dan dalam percobaan ini algoritma sangat memberikan total
yang digunakan sangat minimum.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
Observasi (Pengamatan) [13], pedokumentasian dan studi pustaka sebagai upaya
menguatkan referensi pustaka penelitian [14]. Dalam penelitian ini penulis melakukan
pencarian data menggunakan google form.
Tahapan dalam penelitian seperti diperlihatkan pada Gbr.1 (Flowchart Alur Tahapan
Penelitian) dan Gbr.2 (Alur Perubahan Graf).
Gambar 1. Gambar 2
12
Gambar 3. Gambaran Visual Hasil Observasi dalam tahapan dokumentasi
Hasil dari uji coba dengan bantuan aplikasi yang telah dibuat sebelumnya
dengan menggunakan aplikasi berbasis Netbeans menghasilkan hasil, diantaranya :
13
N
Simpul 1 Simpul 2 Bobot
O.
1. 0 1 92
2. 0 3 167
3. 0 2 128
4. 1 2 86
5. 1 3 76
6. 2 3 100
Dalam tabel 1 di atas menjadi total adalah 92+167+128+86+76+100=
649 cm dibagi 100 menjadi 6,49 meter.
14
Tabel III. Simpul dan Bobot dari Graf Menggunakan Algoritma Kruskal
15
bukan merupakan implementasi atau penerapan dari sebuah algoritma kruskal itu
sendiri. Dari hasil tersebut bisa di lihat bahwa penerapan algoritma kruskal pada
sebuah jaringan komputer masih kurang tepat jika komputer melebihi jumlah dari 11
komputer atau setiap hub sendiri lebih dari 3 komputer.
Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan metode minimum
spanning tree dan menggunakan algoritma kruskal masih bisa dikembangkan
diantaranya adalah pada form analisis bisa ditambahkan ukuran ruangan, pada saat
algoritma kruskal bisa menggunakan router dan juga hub, serta bisa menggunakan
metode pengujian dan algoritma yang lain.
16
untuk mengetahui High Level Thinking Skill mahasiswa di berikan soal beberapa
ranah dengan C1-C4 merupakan tingkat berfikir rendah dan C4-C6 merupakan High
Level Thinking Skill. Dari hasil dokumentasi nilai diperoleh nilai:
Dilakukan uji normalitas, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila
nilai p> 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai p untuk kelas eksperimen
0, 055 dan kelas kontrol 0,200. Oleh sebab itu, data pretest dalam penelitian ini dapat
dikatakan berdistribusi normal karena nilai p > 0,05. Hasil tersebut memenuhi salah
satu persyaratan untuk melakukan T-test. Uji homogenitas dilakukan untuk
mengetahui keseragaman antara varians sampel yang diambil dari populasi yang
sama. Data dinyatakan homogen apabila p> 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh informasi bahwa nilai p 0,313 > 0,05 sehingga data dalam penelitian ini
homogen. Dengan demikian seluruh persyaratan untuk dilakukannya T-test telah
terpenuhi.
17
Dari gambar diatas dapat dilihat jalur C, F ,I, dan L masing – masing
jalur mempunyai satu buah lampu lalu lintas. Lampu lalu lintas yang pertama
adalah untuk jalur kendaraan roda empat bergerak lurus dan arah ke kanan
untuk arah ke kiri jalan terus sehingga tidak ada pemberhentian, sedangkan
lampu lalu lintas kedua untuk kendaraan yang berbelok ke kanan, lurus dan ke
kiri (mengikuti lampu apil). Jalur A, D, G, J adalah jalur TransJogja atau
busway yang juga digunakan sebagai jalur untuk pengendara motor dan jalur
lambat. Dalam perempatan jalan tersebut diketahui bahwa jalur langsung
belok kanan dan kiri diperbolehkan. Lampu C1, F1, I1, L1 akan menyala
bersama, lampu C1 akan menyala merah lebih cepat dibandingkan F1,
demikian jalur A ke J dan D ke G ( jalur TransJogja, Motor ) akan
diperbolehkan jalan jika lampu di C1 dan I1 berwarna merah.
b) Langkah Pewarnaan Graf
1. Pembuatan simpul-simpul sebagai tanda dari jalur yang dapat dilewati wilayah
Ring Road Utara. Peletakan simpul bebas.
2. Menentukan sisi untuk menghubungkan 2 simpul yang bersebrangan. Carilah
simpul yang menunjukkan jalur dimana yang akan mengalami tabrakan jika
warna hijau menyala bersamaan.
3. Memberi warna pada masing-masing simpul dengan ketentuan warna :
- Warna yang sedikit.
- Simpul yang terhubung dengan sisi warna harus berbeda.
- Beri warna pada simpul yang tidak terhubung langsung
- Simpul yang terhubung dengan sisi, berlaku lintas untuk lampu hijau
(continue).
- Warna yang digunakan bebas.
4. Mengelompokkan simpul berdasarkan warna dan membuat tabel untuk
menentukan jalur untuk lampu lalu lintas yang akan berubah.
Berikut hasil penelitian berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan,
sebagai berikut :
a. Lampu Lalu Lintas
Lampu lalu lintas sebagai penanda untuk kapan kendaraan berhenti dan atau
jalan. Pada lampu lalu lintas dipengaruhi 2 faktor :
18
1. Nilai arus jenuh. Tingkat arus maksimum yang bergerak dari suatu antrian
selama waktu hijau
2. Waktu siklus.Waktu antara berakhirnya hijau dan kembali sesuai urutan
lampu lalu lintas.
b. Pewarnaan Graf
Pewarnaan graf (Graph Colouring) yaitu memberikan warna pada titik –titik
pada batas tertentu. Ada tiga macam pewarnaan graf :
1. Pewarnaan simpul
2. Pewarnaan simpul ( Vertex Colouring ) adalah member warna pada simpul
– simpul suatu graf sedemikian rupa sehingga tidak ada dua simpul
bertetangga yang serupa.
3. Pewarnaan sisi
Pewarnaan sisi ( Edge Colouring ) memberi warna yang berbeda pada sisi
yang bertetangga sehingga tidak ada dua sisi yang bertetangga mempunyai
warna yang sama.
c. Pewarnaan bidang
Pewarnaan bidang adalah memberi warna pada bidang sehingga tidak ada
bidang yang bertetangga mempunyai warna yang sama. Pewarnaan bidang
hanya bisa dilakukan dengan membuat graf tersebut menjadi graf planar
terlebih dahulu. Graf planar adalah graf yang digambarkan pada bidang datar
dengan sisi – sisi yang tidak saling memotong ( bersilangan ).
Berdasarkan dari Metode penelitian didapat pewarnaan.
Pola Pertama
Lampu Hijau CE, CH, CK, DE, DG, DK
Lampu Merah FK, FH, FB, IB, IK, IE, JA, JE, LA, LB, LE, LH, LG
Pada pola Pertama, kondisi lampu hijau berada pada jalur C, dan jalur C
diperuntukan untuk kendaraan beroda empat atau lebih, dan untuk jalur D
diperuntukkan untuk kendaraan bermotor dan juga digunakan sebagai jalur
lambat. Untuk jalur rambu lalu lintas dari arah lain tidak dapat berjalan karena
dalam keadaan merah. Untuk alurnya, dari jalur C bisa melalui jalur E, H dan
K, untuk jalur kendaraan bermotor dan jalur lambat dapat melalui jalan E, G
dan K. Khusus untuk jalur kendaraan bermotor D dan jalur F mengikuti
Lampu Apil sehingga pengendara dapat jalan terus ke jalur kiri.
Pola kedua
Lampu Hijau FA, FB, FG, DE, FH, FK
19
Lampu Merah IB, IE, IK, JK, JA, JE, CE, CH, CK
Pada pola Kedua, kondisi lampu hijau berada pada jalur F, dan jalur F
diperuntukan untuk semua jenis kendaraan. Untuk alurnya, dari jalur F bisa
melalui jalur A, B, E, G, H, K. Untuk jalur rambu lalu lintas dari arah lain
tidak dapat berjalan karena dalam keadaan merah. Khusus untuk jalur
kendaraan bermotor D dan jalur F mengikuti Lampu Apil sehingga
pengendara dapat jalan terus ke jalur kiri.
Pola ketiga.
Lampu Hijau IK, IB, IE, JK, JA, JE, FG, DE
Lampu Merah LA, LB, CE, CH, CK, FA, FB, FH, FK
Pada pola Ketiga, kondisi lampu hijau berada pada jalur I, dan jalur I
diperuntukan untuk kendaraan beroda empat atau lebih, dan untuk jalur J
diperuntukkan untuk kendaraan bermotor dan juga digunakan sebagai jalur
lambat. Untuk jalur rambu lalu lintas dari arah lain tidak dapat berjalan karena
dalam keadaan merah. Untuk alurnya, dari jalur I bisa melalui jalur B, E dan
K, untuk jalur J yang digunakan untuk kendaraan bermotor dan jalur lambat
dapat melalui jalan K, A, dan E. Khusus untuk kendaraan bermotor jalur D
dan jalur F mengikuti Lampu Apil sehingga pengendara dapat jalan terus ke
jalur kiri.
Pola Keempat
Lampu Hijau LA, LB, LE, LG, LH, DE, FG
Lampu Merah CE, CH, CK, FH, FK, FA, FB, IE, IK, IB, JK, JA, JE
Pada pola Keempat, kondisi lampu hijau berada pada jalur L, dan jalur L
diperuntukan untuk semua jenis kendaraan. Untuk alurnya, dari jalur L bisa
melalui ke jalur A, B, E, G, dan H. Untuk jalur rambu lalu lintas dari arah lain
tidak dapat berjalan karena dalam keadaan merah. Khusus untuk jalur
kendaraan bermotor D dan jalur F mengikuti Lampu Apil sehingga
pengendara dapat jalan terus ke jalur kiri.
Maka dapat disimpulkan bahwa, pada tema ini, dapat menentukan solusi dari
permasalahan yang sering terjadi pada jalan persimpangan yang padat,
sehingga dapat dilalui dengan teratur yang mana untuk mencari solusi
permasalahannya dalam pengaturan warna lampu lalu lintas dapat
menggunakan teknik pewarnaan simpul graf. Untuk penyelesaian pada lampu
lalu lintas di daerah Condong Catur, Ring Road Utara memiliki 2 alternatif
yang sudah diterapkan pada persimpangan tersebut.
20
menjadi media publikasi yang sangat populer. Banyaknya dokumen perundang-
undangan yang tidak terstruktur sebagai dampak dari perkembangan teknologi
informasi yang membutuhkan suatu cara pengorganisasian atau pengelompokan
informasi untuk kemudahan pengolahannya. Oleh sebab itu kategorisasi dokumen
perundang-undangan secara otomatis merupakan salah satu solusi untuk masalah
tersebut karena dengan signifikan dapat mereduksi biaya dan waktu kategorisasi
manual.
Penelitian ini telah dibangun klasifikasi dam visualisasi perundang-undangan.
Klasifikasi dan visualisasi mampu menggambarkan perundangan yang mempunyai
dasar hukum yang sama. Algoritma untuk klasifikasi graph masih sebatas berdasarkan
dasar hukum. Teori graph pada penelitian ini digunakan untuk menampilkan
visualisasi dokumen perundang-undangan. Teori graph sebagai alat bantu untuk
merumuskan masalah-masalah yang ada serta mendefinisikan struktur hubungan
antara perundangundangan yang satu dengan yang lain menggunakan dasar hukum
yang sama.
Metode penelitian yang digunakan, yaitu :
• Obyek Penelitian : Perundang-undangan di Indonesia
• Teknik Pengumpulan Data : Observasi
• Studi Pustaka : Arsip dan dokumen-dokumen yang
berhubungan
• Metode Pengembangan : Menggunakan model Phototyping
• Arsitektur Sistem
Dalam penelitian telah dilakukan proses 500 perundangan dengan bentuk paling
rendah Peraturan Pemerintah. Sistem yang dibuat terdiri dari 2 (dua) bagian.
21
Bagian pertama adalah bagian untuk mengekstrak file teks dan memasukkan
bagian dasar hukum ke sistem. Sedang bagian kedua adalah bagian untuk
melakukan klasifikasi dan memvisualisasi perundangan yang telah terklasifikasi.
Bagian pertama perangkat lunak pada penelitian ini, dibuat dengan menggunakan
bahasa pemrograman Java. Pemrograman Java digunakan untuk implementasi
proses membaca file teks, mengekstrak bagian dasar hukum, menyimpan
perundangan yang ada di dasar hukum ke tabel basisdata. Bagian kedua sistem ini
menggunakan bahasa pemrograman JSP. User dapat memasukkan query melalui
interface yang dibangun dengan aplikasi JSP. Aplikasi ini akan membangun
klasifikasi berdasarkan kta kunci query yang masuk Sedangkan visualisasi
perundangan menggunakan Data Driven Document Javascript
• Desain Sistem
Hasil klasifikasi akan diberikan ke pemakai sesuai dengan query yang
dimasukkan. Selain dokumen klasifikasi, system akan memberikan tampilan
dalam bentuk visualisasi ke pemakai sehingga lebih mudah untuk memahami
dokumen perundang-undangan yang memiliki dasar hukum yang sama. Konsep
klasifikasi dan visualisasi perundang- undangan ini didasarkan pada UU no 12
tahun 2011. Diagram alir ekstraksi perundang-undangan dari pembacaan file pdf
digambarkan pada gambar 2
.
Gambar 2. Diagram Alir Proses Sistem
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi tentang penerapan-penerapan Teori Graph terdapat banyak
sekali kegunaannya dalam kehidupan. Khususnya seperti masalah sistem geografis pada
peta, menyusun buku di perpustakaan, menyusun jadwal ujian, membuat tim dalam
permainan, bahkan untuk membuat sistem perundang-undangan. Oleh karena itu, teori
graph dapat dimanfaatkan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing jika
digunakan sesuai berdasarkan teori-teori graph.
3.2 Saran
Untuk lebih mengetahui aplikasi atau penerapan-penerapan teori graph dalam
kehidupan ataupun bidang lainnya, semua mahasiswa dapat membaca blog atau artikel
yang lebih banyak selain dari uraiang yang telah dijelaskan di atas.
23
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Rochmad. 2017. Sistem Informasi Geografis Kota Kediri Menggunakan Teori
Graph. Simki-Techsain Vol. 01 No. 12.
Supriyandi. Muhammad Eka. 2018. Penerapan Teknik Pewarnaan Graph Pada Penjadwalan
Ujian Dengan Algoritma Welch-Powell. ALGORITMA: Jurnal Ilmu Komputer dan
Informatika Vol: 03, No: 01.
Maarif, Safiil. 2017. Aplikasi Pewarnaan Titik Pada Graph Dalam Pembuatan Jadwal
Pelajaran. Pi: Mathematics Education Journal. Vol. 1, No. 1.
Mahardika, Fajar. 2019. Penerapan Teori Graf Pada Jaringan Komputer Dengan Algoritma
Kruskal. Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT (JPIT), Vol.04, No.01.
Maarif, Safiil. Rifa Nurmilah. 2019. Aplikasi Pewarnaan Titik Pada Graph Dalam Penataan
Buku Di Perpustakaan. Jurnal PRINSIP Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 1.
Pratama, Annisa Noviani Ayu. Eko Andy Purnomo. 2017. Penerapan Team Games
Tournamen Terhadap High Order Thingking Skill Pada Teori Graf. Seminar Nasional
Pendidikan, Sains dan Teknologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Fitriani, Shafilah Ahmad. Wendy Hendrianto. 2019. Penerapan Teori Graf Pengaturan Lampu
Lalu Lintas Di Persimpangan Ring Road Utara.
Februariyanti, Herny. Eri Zuliarso. 2015. Algoritma Graph Untuk Klasifikasi Perundang-
Undangan. DINAMIKA INFORMATIKA – Vol.7 No. 1.
24