Oleh :
KELOMPOK 8 :
1. RIZKI PUTRA SINAGA (4171230015)
2. STEVANIE SITOMPUL (4173530035)
3. NOVA YANTI PANJAITAN (4173530028)
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan dan rahmat, sehingga
tugas ini dapat penulis selesaikan. Laporan ini disusun atas dasar tugas Rekayasa
Ide mata kuliah Aljabar Ring. Tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih
kepada Dosen mata kuliah Ajabar Ring, Bapak Mulyono S.Si M.Si yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas kuliah
Aljabar Ring. Semoga dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk penulis
dan pembaca dimasa yang akan datang.
Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih jauh
dari kata kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca yang
membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga
para pembaca mendapatkan informasi dari tugas ini dan dapat bermanfaat untuk
penulis dan juga pada para pembaca sekalian.
BAB I
Pada materi sebelumnya telah diberikan pengertian grup, sub grup dan sifat-sifatnya. Pada
materi kali ini, akan dibahas mengenai pengertian pemetaan ataufungsi di antara dua grup,
yang dinamakan dengan homomorfisma grup. Ini membahas uraian tentang pemetaan dari
suatu struktur grup ke struktur grup yang lain. Untuk mengikuti uraian materi dalam makalah
ini, harus sudah dikuasai konseppemetaan, pemetaan injektif,surjektif dan bijektif. Selain itu
juga harus dikuasai konsep grup, grup simetri, grup siklik, sub grup, sub grup normal dan
grup faktor. Pembahasan dalam makalah ini dimulai dari pemetaan / fungsi. Kemudian
dilanjutkan dengan membahas homomorfisma yang meliputi definisi, teorema –teorema dan
sifat–sifat homomorfisma.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Untuk mengetahui kernel homomorfisma adalah sub grup normal dari cara sederhana
BAB II
a. Injektif (Satu – satu) Misalkan fungsi f menyatakan A ke B, maka fungsi f disebut suatu
fungsi satu – satu (injektif). Apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan
pada dua elemen yang berbeda di B. Selanjutnya secara singkat dapat dikatakan bahwa f : A
→ B yaitu fungsi injektif, apabila a ≠ a’. Sehingga f(a) ≠ f(b) atau ekuivalen. Jikaf(a) = f(a’)
maka a ≠ a’.
b. Surjektif (Onto) Misalkan f yaitu suatu fungsi yang memetakan A ke B, maka daerah hasil
f(A) dari fungsi f yaitu himpunan bagian dari B atau f(A) ⊂ B. apabila f(A) = B, sehingga
setiap elemen di B pasti merupakan peta dari sekurang – kurangnya satu elemen di A maka
dapat disimpulkan bahwa f yaitu suatu fungsi surjektif atau “ f memetakan A onto B “ .
Contoh Soal
bilangan yang berlainan adalah berlainan pula. Fungsi pada yang didefinisikan dengan
HOMOMORFISMA GRUP Deskripsi Singkat : Pembahasan yang kedua pada materi ini
yaitu mengenai definisi, teorema –teorema dan sifat – sifat homomorfisma. R+dengan ϕ n =
2n untuk setiap n ∈ Ζ. Jelas ϕ merupakan fungsi dan ϕ (m + n) = 2m+n= 2m .2n = ϕ m ϕ n .
ϕ(ab) = ϕ(a)ϕ(b) untuk setiap a,b .2.1.1. Contoh Soal Diketahui Ζ merupakan grup
terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat.Maka, ϕ : Ζ → Ζ dengan ϕ (a) = −a, untuk
setiap a ∈ Ζ merupakan homomorfismagrup.2.1.2. Contoh Soal Diketahui (Z,+) dan (R+, .)
keduanya merupakan grup. Didefinisikan ϕ : Z
Kernel dari dinotasikan dengan Ker .2.4. Sifat– sifat Homomorfisma Grup Sebelum
mengkaji sifat-sifat homomorfisma grup perlu melihat kembali beberapa pengertian berikut
:Definisi Kernel Homomorfisma Grup Misalkan : G Y pemetaan. Maka:1. Bayangan
(image) dari A oleh didefinisikan (A) = { (a) | a ∈ A}2. Prapeta (invers image) dari B
range (bayangan) dari X oleh dan disimbolkan dengan im( ) Menggunakan istilah
sebagaimana dinyatakan dalam definisi 2.4.1 dapatdibuktikan teorema berikut:Teorema 1.
Misalkan merupakan homomorfisma dari grup G ke grup dan misalkan merupakan
elemen dari G. Maka :1. Jika e elemen identitas di G maka = dengan identitas di
2. (gn) = ( (g))n untuk semua n ∈ Z.3. Jika |g| finite, maka | (g)| membagi |g|.4. Ker
adalah subgroup G.5. (a) =∅ (b) jika dan hanya jika a Ker = b Ker .6. Jika (g)
Diperoleh (a) = (ae) ↔ (a) = (a) (e) ↔ (a)-1 (a) = ( (a)-1 (a)) (e) ↔
Sehingga, a-1 ∈ Ker Jadi, Ker adalah subgrup dari G5. 1. Akan dibuktikan (a) = (b)
=> a Ker = b Ker Misalkan : (a) = (b) Maka : e = ( (a))-1 (a) e = ( (b))-1
(a) = (b-1) (a) = (b-1a). Oleh karena itu : b-1a ∈ Ker (dilihat dari lemma
Sehingga : a Ker = b Ker 2. a Ker = b Ker => (a) = (b) Misalkan : a Ker
bahwa jika aH = bH maka a-1b ∈ H, didapat : a-1b ∈ Ker a (a-1b) = b (a-1b) (a a-1) b = b
a-1b e b = b a-1b e b b-1 = b a-1 b b-1 e = b a-1 e = a-1 b (e) = (a-1 b) e = (a-1) (b)
e=( (a))-1 (b) karena =( (a))-1 (a), maka : (a) = (b)6. Harus ditunjukkan
bahwa -1( ) ⊆ g Ker dan g Ker ⊆ -1( ) 1. Untuk membuktikan -1( )⊆g
diatas kita dapatkan g Ker = x Ker oleh karena itu ∈ g Ker maka -1( )⊆g
[ (g)]-1 = (g) [ (g)]-1 = Jadi ghg-1 ∈ Ker( ) sehingga terbukti bahwa Ker( )
normal di G.Teorema 4 : setiap subgrup normal dari grup G adalah Kernel dari
homomorfisma G.Khususnya, subgrup normal N adalah kernel pemetaan g Teorema 2.
Misalkan merupakan homomorfisma dari grup G ke grup dan Hmerupakan subgrup
dari G. Maka :1. (H) = [ (h) | h ∈ H] adalah subgrup dari 2. Jika H cyclic, maka (H)
cyclic3. Jika H abelian, maka (H) abelian4.
DAFTAR PUSTAKA
Durbin, John R. 1992,. Modern Algebra : An Introduction 3rd ed. Singapore : John Wiley &
Sons, Inc.