Anda di halaman 1dari 10

PROYEK

“ PENGGUNAAN APLIKASI GAP DALAM PEMBELAJARAN MATA


KULIAH ALJABAR RING”

ALJABAR RING

Dosen Pengampuh : Mulyono , S.Si., M.Si.

DI SUSUN

OLEH

KELOMPOK 8

1. RIZKI PUTRA SINAGA (4171230015)


2. NOVA YANTI PANJAITAN (4173530028)
3. STEVANIE SITOMPUL (4173530035)

PROGRAM STUDI : MATEMATIKA

KELAS : MATEMATIKA NONDIK B 2017

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan dan rahmat, sehingga tugas ini
dapat penulis selesaikan. Laporan ini disusun atas dasar tugas project mata kuliah Aljabar
Ring. Tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen mata kuliah Aljabar
Ring, Bapak Mulyono , S.Si., M.Si. yang telah membimbing kami dalam penyelesaian tugas
ini.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah
Aljabar Ring. Semoga dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk penulis dan pembaca
dimasa yang akan datang.
Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun sangat penulis
harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan informasi
dari tugas ini dan dapat bermanfaat untuk penulis dan juga pada para pembaca sekalian.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA 4
BAB III METODE PENELITIAN 5

BAB IV PENILAIAN JURNAL 6

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 8

Daftar Pustaka

BAB I

3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Struktur aljabar adalah salah satu mata kuliah yang diberikan di program studi
matematika untuk jenjang S1.Dalam mata kuliah tersebut dipelajari teori Grup.Ring , daerah
integral, dala lapangan. Pada umumnya referensi struktur aljabar memulai dengan
memperkenalkan defenisi-defenisi aksiomatik dan sifat- sifat dari struktur tersebut yang tidak
mudah dipahami oleh mahasiswa karena terlalu abstrak, sehingga sulit dibayangkan secara
riil.
Berbagai upaya telah diakukan untuk membantu mahasiswa dalam memahami serta
meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah tersebut. Upaya tersebut misalnya
diadakannya tutorial, menjelaskam materi secara detail serta disertai dengan contoh-contoh
yang lebih riil.
Pemberlakuan Kuruikulum Berbasis Kompetensi di perguruan tinggi khususnya do
program studi matematika, yang secara tidak langsung menuntut pembelajaran student
centered learning menjadi tantangan tersendiri bagi dosen. Hal tersebut dikarenakan pada
umumnya pembelajaran mata kuliah struktur aljabar selama ini cenderung berpusat pada
disen dan mahasiswa cenderung kurang aktif.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
menjawab tantangan tersebut adalah dengan melakukan inovasi dalam metode pengajaran
struktur aljabar.Metode pembelajaran alternative tersebut adalah metode yang selain dapat
memudahkan mahasiswa untuk memahami materi materi yang diberikan, juga dapat
meningkatkan kreativitasvsrta meningkatkan hasil belajar mahasiswa, selain juga harus dapat
memenuhi tuntutan KBK tersebut.
Sebagai salah satu altenatif untuk mengatasi hal tersebut maka diperkenalkan
penggunaan aplikasi software GAP ( group, algorithm, and programming) dalam proses
pembelajaran mata kuliah struktur aljabar. Selain mendukung dalam proses pembelajaran,
penggunaan software GAP ini juga mendukung pemberlakuan Kurikulu Berbasis Kompetensi
( KBK) di perguruan tinggi khususnya di program studi matematika. Dengan demikian
diharapkan dapat memberikan motivasi untuk belajar strutur aljabar dengan cara yang tidak
membosankan yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap
mata kuliah struktur aljabar.

B. TUJUAN
Tujuan penulis menulis makalah ini adalah agar pembaca/ mahasiswa mengetahui
bahwa dengan menggunakan aplikasi software GAP dapat meningkatkan pemahaman
mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah struktur aljabar, dan dapat memotivasi
mahasiswa untuk belajar struktur aljabar dengan cara yang tidak membosankan.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. GAP
Seperti kebanyakan sistem aljabar komputer, GAP didasarkan pada loop “baca-
evaluasi-cetak”. Sistem pada GAP akan mengambil atau membaca input dari user (pemakai),
kemudian diberikan dalam bentuk teks, mengevaluasi input ini (yang biasanya akan
melakukan perhitungan) dan kemudian mencetak hasil perhitungan ini (Hulpke, 2011: 9).
Menurut Rainbolt dan Gallian (2006: 3) terdapat setidaknya lima cara GAP menjadi alat
pedagogis, sebagai berikut:
1) Sebagai kalkulator
2) Sebagai cara untuk memberikan contoh yang besar dan sulit
3) Sebagai cara bagi mahasiswa untuk menuliskan algoritma komputer yang
sederhana
4) Sebagai cara untuk menghasilkan sejumlah data yang benar sehingga siswa dapan
merumuskan suatu dugaan
5) Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk bekerjasama.

Lebih lanjut Rainbolt dan Gallian (2006: 3) menjelaskan bahwa GAP memiliki banyak
program alam fungsi, operasi dan struktur aljabar. Dengan demikian, GAP dapat digunakan
secara cepat dalam menyelesaikan beberapa contoh, lebih banyak lagi dan lebih kompleksitas
daripada yang dapat dilakukan dengan cara manual.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan bentuk Nonequivalent


(Pre-Test and Post-Test) Control Group Design. Teknik pengumpulan data menggunakan tes.
Teknik analisis data menggunakan uji statistik terhadap skor pretest, posttest dan N-gain.
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro) pada
mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Matematika Semester Genap Tahun
Akademik 2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa semester 6
Pendidikan Matematika UM Metro Tahun Akademik 2016/2017.

Selanjutnya dilakukan analisis data pada penelitian ini menggunakan uji statistik
dengan terlebih dahulu melakukan uji prasyarat yaitu normalitas dan homogenitsnya. Berikut
rangkuman uji normalitas terhadap data pretes, postes, dan N-Gain. Pengambilan sampel
menggunakan mteknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar tes berupa soal prettest dan soal posttest pada Mata Kuliah Struktur Aljabar.

6
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

Penelitian ini dimulai dengan melaksanakan pretes kepada mahasiswa semester genap
T.A 2016/2017 baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Selanjutnya dilakukan
pembelajaran dengan TBL berbantu Software GAP pada kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol. Rekapitulasi prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah
struktur aljabar dari pretes dan postes dapat dilihat pada
Tabel 1.

Kelas n Rerata Nilai Rerata Nilai postets Rerata N-Gain


Pretest
Eksperimen 31 15,16 80,81 0,78
Kontrol 39 11,03 71,54 0,68

Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data


Kelompok Kelas n L hitung L tabel Keputusan Kesimpula
Data Uji n
Pretest Eksperi 31 0,121 0,159 Terima H0 Normal
ment 39 0,142 0,142
kontrol
pretets Eksperi 31 0,135 0,159 Terima H0 Normal
ment 39 0,135 0,142
Kontrol
N-Gain Eksperi 25 0,145 0,159 Terima H0 Normal
men

Berdasarkan Tabel 2 karena Lhitung<Ltabel maka dapat diketahui bahwa data nilai pretes,
postes, dan nilai N-Gain berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selanjutnya
rangkuman uji homogenitas disajikan dalam Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data

Kelompok K Keputusan Kesimpulan


Data uji
Pretest 2 0,496 3,481 Terima H0 Homogen
Pretest 2 0,223 3,481 Terima H0 Homogen
N-Gain 2 0,099 3,481 Terima Ho Homogen

Berdasarkan Tabel 3 karena χ2 hitung<χ2 tabel maka dapat diketahui bahwa semua data
memiliki variansi yang homogen. Selanjutnya untuk mengetahui model pembelajaran mana
yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan analisis uji-t terhadap data nilai postes mahasiswa. Data yang diperoleh
ditunjukkan pada tabel berikut.

7
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai 32,99 hitung t dan 1,668 tabel t sehingga dapat
diketahui bahwa hitung tabel t t . Dengan demikian keputusan ujinya adalah tolak 0 H dan
terima 1 H , artinya prestasi belajar mahasiswa yang memperoleh pembelajaran TBL berbantu
software GAP lebih tinggi daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional
(diskusi). Data selanjutnya yang digunakan adalah data nilai N-Gain mahasiswa dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Data nilai N-Gain.
Berdasarkan analisis data yangtelah dilakukan, diperoleh dua kesimpulan yaitu
pertama, prestasi belajar mahasiswa yang memperoleh pembelajaran TBL berbantu software
GAP lebih tinggi daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional
(diskusi). Kedua, peningkatan prestasi belajar mahasiswa yang memperoleh pembelajaran
TBL berbantu software GAP lebih tinggi daripada mahasiswa yang memperoleh
pembelajaran konvensional (diskusi). Pembelajaran konvensional atau yang sudah biasa
digunakan oleh Dosen di tempat penelitian pada mata kuliah Struktur Aljabar sebenarnya
sudah berpusat pada mahasiswa atau student centered. Proses perkuliahan pada pertemuan
pertama diawali dengan membagi mahasiswa ke dalam beberapa kelompok yang kemudian
setiap kelompok diberikan tugas untuk mempresentasikan materi sesuai bagiannya. Pada
kegiatan tersebut setiap kelompok dituntut untuk menguasai materi yang akan
dipresentasikan. Hal ini cukup baik, namun terdapat kendala diantaranya adalah mahasiswa
hanya menguasai materi yang dipelajarinya saja, itu pun tidak semua mahasiswa mampu
menguasai materi yang ditugaskan, sedangkan untuk materi yang lain (yang tidak ditugaskan)
mahasiswa hanya mengandalkan apa yang dijelaskan oleh kelompok lain. Artinya terdapat
kemungkinan bahwa mahasiswa tidak menguasai seluruh materi yang telah dipelajari dalam
kelas.
Pada pembelajaran TBL dengan berbantu software GAP, mahasiswa pada dasarnya
juga mengikuti pembelajaran dengan berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil, hanya saja
proses pembelajaran mengikuti beberapa tahapan yaitu Preparation, Readiness Assurance,
dan Application. Tahapan-tahapan tersebut yang menjadi acuan dalam menjalankan TBL.
Selain itu, kegiatan pembelajaran TBL juga menggunakan alat bantu berupa software GAP
untuk lebih memudahkan mahasiswa dalam mempelajari materi yang ada di dalam mata
kuliah Struktur Aljabar.
Pada tahap Preparation, mahasiswa diarahkan untuk melakukan persiapan sebelum memulai
pembelajaran. Persiapan tersebut dilakukan di luar kegiatan perkuliahan Struktur
Aljabar. Jadi mahasiswa diberikan sumber belajar berupa modul yang digunakan untuk
mempelajari materi secara mandiri. Meskipun mahasiswa dalam mempelajari materi tersebut
belum begitu mengerti secara jelas terhadap suatu materi, namun setidaknya mahasiswa telah
memiliki gambaran sedikit tentang materi yang akan dipelajari saat di dalam kelas.

8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Prestasi belajar mahasiswa yang memperoleh pembelajaran TBL berbantuan software GAP
lebih tinggi daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
2. Peningkatan prestasi belajar mahasiswa yang memperoleh pembelajaran TBL berbantuan
software GAP lebih tinggi daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran
konvensional.

9
DAFTAR PUSTAKA

Baildinova, K., et al. (2013). Analysis of Efficiencyof Team Based Learning (TBL)
Technology. European Scientific Journal. Vol. 3. Special Edition. pp.296- 298.
Burgess, A., Ayton, T., dan Mellis, C. (2016). Implementationof Team Based Learning in
Year 1 of a PBL Based Medical Program : A Pilot Study. BMC Medical
Education.

10

Anda mungkin juga menyukai