NIM : 4173530035
JURUSAN : MATEMATIKA NK B 2017
A. POPULASI
Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua konsep dasar, populasi sebagai
keseluruhan data, baik nyata maupun imajiner, dan sampel, sebagai bagian dari populasi
yang digunakan untuk melakukan inferensi (pendekatan/penggambaran) terhadap
populasi tempatnya berasal. Sampel dianggap mewakili populasi. Sampel yang diambil
dari populasi satu tidak dapat dipakai untuk mewakili populasi yang lain.
Jenis Populasi :
Ada dua macam jenis populasi, yaitu populasi terbatas dan populasi tidak
terbatas (tak terhingga).
1) Populasi Terbatas
Populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara
kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.
Contoh :
a. Jumlah penduduk kota Bandung 2.500.000 jiwa.
b. Jumlah 1000 guru SD di Yogyakarta mengikuti prajabatan.
B.SAMPEL
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sampel merukan himpunanbagian dari populasi. Sampel penelitian adalah sebagian dari
populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.
Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.Keuntungan dalam menggunakan sampel yaitu: memudahkan peneliti,
penelitian lebih efisien, lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, serta penelitian
lebih efektif.
Sedangkan sampling adalah suatu proses memilih sebagian dari unsur populasi
yang jumlahnya mencukupi secara statistik sehingga dengan mempelajari sampel serta
memahami karakteristik-karakteristiknya (ciri-cirinya) akan diketahui informasi tentang
keadaan populasi.
b) Presisi
Kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi
mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi.
Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi dikurangi nilai rata-rata sampel
(c) bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terhadap sampel bisa lebih
reliabel daripada terhadap populasi–misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya
maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para pencacahnya sehingga banyak
terjadi kekeliruan. (UmaSekaran, 1992);
(d) Jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen dalam
populasi menjadi tidak masuk akal, misalnya untuk meneliti kualitas jeruk dari satu
pohon jeruk.
Sampel yang baik harus dapat mewakili keseluruhan populasi dan hasil
penelitian dapat diterapkan keseluruh populasi. Misalnya saja, dalam usaha menetukan
umur rata-rata suatu lampu pijar tertentu, adalah tidak mungkin untuk menguji semua
lampu pijar kalau kita masih ingin menjualnya. Biaya yang lebih besar sering menjadi
faktor penghalang untuk mengamati semua anggota populasi. Oleh karena itu, kita
terpaksa menggantungkan pada sebagian anggota populasi untuk membantu kita
menarik kesimpulan mengenai populasi tersebut.