Anda di halaman 1dari 5

NAMA : STEVANIE SAYTO SITOMPUL

NIM : 4173530035
JURUSAN : MATEMATIKA NK B 2017

A. POPULASI

Dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai


karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi,

Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua konsep dasar, populasi sebagai
keseluruhan data, baik nyata maupun imajiner, dan sampel, sebagai bagian dari populasi
yang digunakan untuk melakukan inferensi (pendekatan/penggambaran) terhadap
populasi tempatnya berasal. Sampel dianggap mewakili populasi. Sampel yang diambil
dari populasi satu tidak dapat dipakai untuk mewakili populasi yang lain.

Suatu sensus dilakukan untuk mendapatkan karakteristik populasi secara nyata.


Karakteristik yang dimiliki oleh populasi dinamakan parameter. Bagi suatu karakteristik
yang dimiliki sampel (disebut statistik), nilai parameter adalah nilai harapannya
(expected value).

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang


mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan keseluruhan
pengamatan yang menjadi perhatian kita. Diwaktu lampau,istilah “populasi”
mengandung makna pengamatan yang diperoleh dari penelitian statistik yang
berhubungan dengan orang banyak. Dimasa kini, statistikawan menggunakan istilah itu
bagi sembarang pengamatan yang menarikperhatian kita, apakah itu sekelompok orang,
binatang, atau benda apa saja. Populasi dalam penelitian dapat pula diartikan sebagai
keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga.
Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur/unsur yang diambil sebagai
sampel. Kerangka sampling (sampling Frame) adalah daftar semua unsur sampling
dalam populasi sampling. Unsur sampling ini diambil dengan menggunakan kerangka
sampling (sampling frame). Berdasarkan sifatnya, populasi dibagi menjadi dua, yaitu
populasi homogen dan populasi heterogen. Populasi homogen adalah sumber data yang
unsurnya memiliki sifat yang sama dan tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara
kuantitatif. Sedangkan populasi heterogen yaitu Sumber data yang unsurnya memiliki
sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya
secara kualitatif dan kuantitatif.

Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi.


Misalnya ada 600 siswa disekolah itu yang kita golongkan menurut golongan darahnya,
maka dikatakan kita mempunyai populasi berukuran 600. Bilangan-bilangan yang
dituliskan pada sekuumpulan kartu, tinggi badan penduduk disuatu tempat, dan panjang
ikan disebuah daanau adalah contoh populasi terhingga. Percobaan pelemparan dadu
yang disebutkan tadi termasuk contoh populasi takhingga.

Jenis Populasi :
Ada dua macam jenis populasi, yaitu populasi terbatas dan populasi tidak
terbatas (tak terhingga).
1) Populasi Terbatas
Populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara
kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.
Contoh :
a. Jumlah penduduk kota Bandung 2.500.000 jiwa.
b. Jumlah 1000 guru SD di Yogyakarta mengikuti prajabatan.

2) Populasi Tak Terbatas


Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tak dapat ditentukan
batas-batasnya sehingga relatif tidak dapat dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Contoh :
Suatu percobaan seorang bandar akan melemparkan sepasang dadu sampai tak
terhingga kali lemparannya. Maka setiap kali mencatat sepasang bilangan yang
muncul akan mendapatkan sepasang nilai yang tak terhingga pula.
Berdasarkan sifatnya populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan
populasi heterogen.
a. Populasi homogen
Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau
keadaan yang sama sehingga tidak perlu mempermasalahkan jumlahnya secara
kuantitatif.
b. Populasi heterogen
Populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan
yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif.
Dalam melaksanakan penelitian, walaupun tersedia populasi yang terbatas dan
homogen , ada kalanya peneliti tidak melakukan pengumpulan data secara populasi.
Tetapi mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi
(representative).
Hal ini berdasar pertimbangan yang logis, seperti kepraktisan, keterbatasan biaya,
waktu, tenaga dan adanya percobaan yang bersifat merusak (destruktif).

B.SAMPEL
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sampel merukan himpunanbagian dari populasi. Sampel penelitian adalah sebagian dari
populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.
Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.Keuntungan dalam menggunakan sampel yaitu: memudahkan peneliti,
penelitian lebih efisien, lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, serta penelitian
lebih efektif.
Sedangkan sampling adalah suatu proses memilih sebagian dari unsur populasi
yang jumlahnya mencukupi secara statistik sehingga dengan mempelajari sampel serta
memahami karakteristik-karakteristiknya (ciri-cirinya) akan diketahui informasi tentang
keadaan populasi.

-Syarat sampel yang baik


a) Akurasi atau ketepatan
yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sample. Dengan kata lain
makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut.
Tolok ukur adanya “bias” atau kekeliruan adalah populasi.

b) Presisi
Kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi
mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi.
Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi dikurangi nilai rata-rata sampel

-Alasan menggunakan sampel:


(a) Populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin
seluruh elemen diteliti;
(b) Keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia, membuat
peneliti harus telah puas jika meneliti sebagian dari elemen penelitian;

(c) bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terhadap sampel bisa lebih
reliabel daripada terhadap populasi–misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya
maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para pencacahnya sehingga banyak
terjadi kekeliruan. (UmaSekaran, 1992);

(d) Jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen dalam
populasi menjadi tidak masuk akal, misalnya untuk meneliti kualitas jeruk dari satu
pohon jeruk.

Sampel yang baik harus dapat mewakili keseluruhan populasi dan hasil
penelitian dapat diterapkan keseluruh populasi. Misalnya saja, dalam usaha menetukan
umur rata-rata suatu lampu pijar tertentu, adalah tidak mungkin untuk menguji semua
lampu pijar kalau kita masih ingin menjualnya. Biaya yang lebih besar sering menjadi
faktor penghalang untuk mengamati semua anggota populasi. Oleh karena itu, kita
terpaksa menggantungkan pada sebagian anggota populasi untuk membantu kita
menarik kesimpulan mengenai populasi tersebut.

Teknik (metode) penentuan sampel yang ideal memiliki ciri-ciri dapat


memberikan gambaran yang akurat tentang populasi, dapat menentukan presisi,
sederhana sehingga mudah dilaksanakan, dan dapat memberikan keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya murah.

Jumlah/Besar sampel perlu mempertimbangkan hal-hal sbb:


a) Derajat keseragaman (degree of homogenity)
b) Presisi yang dikehendaki dari penelitian
c) Rencana analisis
d) Tenaga, biaya dan waktu
e) Besar populasi

Anda mungkin juga menyukai