LAPORAN PRESENTASI
(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Eksplorasi dalam Aljabar)
Oleh
AHMAD SALMUN NIM. 90116004
ZAINUL MUJTAHID NIM. 9011700
B. BAHASAN
1. Grup
Topik yang diuraikan dalam sub bahasan grup ini adalah komposisi sebagai
operasi, grup, subgrup.
Misalkan 𝑋 dan 𝑌 himpunan tak hampa. Tuliskan himpunan semua
pemetaan dari 𝑋 ke 𝑌 sebagai 𝑌 𝑋 . Selanjutnya, jika 𝛼 ∈ 𝑌 𝑋 dan 𝐴 ⊆ 𝑋 maka
himpunan semua pemetaan dari 𝐴 oleh 𝛼 ditulis sebagai 𝛼(𝐴). Jadi, 𝛼(𝐴) =
{𝛼(𝑥): 𝑥 ∈ 𝐴}.
Definisi 1.1
Misalkan 𝑋, 𝑌, dan 𝑈 himpunan tak hampa. Misal pula 𝛼 ∈ 𝑌 𝑋 , yaitu 𝛼
suatu pemetaan dari 𝑋 ke 𝑌, dan 𝛽 ∈ 𝑈 𝑌 , yaitu 𝛽 suatu pemetaan dari 𝑌 ke
𝑈. Komposisi 𝛼 dan 𝛽 adalah pemetaan dari 𝑋 ke 𝑈 yang memetakan setiap
unsur 𝑥 ∈ 𝑋 ke unsur 𝛽(𝛼(𝑥)). Komposisi 𝛼 dan 𝛽 dapat ditulis dengan
notasi 𝛽 𝜊 𝛼, yakni 𝛽 𝜊 𝛼 ∈ 𝑈 𝑋 .
Definisi 1.2
(i) Pemetaan 𝛼 ∈ 𝑌 𝑋 dikatakan onto (pada) jika ∀𝑦 ∈ 𝑌 ∃𝑥 ∈ 𝑋 yang
memenuhi 𝛼(𝑥) = 𝑦;
(ii) Pemetaan 𝛼 ∈ 𝑌 𝑋 dikatakan satu-satu jika 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑌, 𝛼(𝑥) = 𝛼(𝑦)
berakibat 𝑥 = 𝑦.
Sifat 1.1
Misalkan |𝑋| = |𝑌| < ∞. Pemetaan 𝛼 ∈ 𝑌 𝑋 onto jika dan hanya jika 𝛼 satu-
satu.
Bukti:
Misalkan |𝑋| = |𝑌| = 𝑛, 𝑋 = {𝑠1 , 𝑠2 , … , 𝑠𝑛 }.
⇒ Misalkan 𝛼 onto. Maka 𝛼(𝑋) = 𝑌. Dengan demikian, |𝛼(𝑋)| = |𝑌| =
|𝑋|. Akibatnya, haruslah 𝛼(𝑠1 ), 𝛼(𝑠2 ), … , 𝛼(𝑠𝑛 ) semuanya berbeda,
sehingga 𝛼 satu-satu.
⇐ Misalkan 𝛼 satu-satu. Maka |𝛼(𝑋)| = |𝑌| = |𝑋|. Akan tetapi 𝛼(𝑋) ⊆ 𝑌.
Andaikan 𝛼(𝑋) ≠ 𝑌, maka terdapat 𝑡 ∈ 𝑌. Tetapi 𝑡 ∉ 𝛼(𝑋). Akibatnya,
𝛼(𝑋) ∈ 𝑌\{𝑡} sehingga |𝑌| = |𝛼(𝑋)| ≤ |𝑌\{𝑡}| = |𝑌| − 1. Kontradiksi.
Jadi, haruslah 𝛼(𝑋) = 𝑌, yakni 𝛼 onto.
Sekarang, misalkan 𝑋 himpunan tak kosong. Perhatikan bahwa himpunan
𝑋 𝑋 yang terdiri dari semua pemetaan dari 𝑋 ke dirinya sendiri. Karena
komposisi dua pemetaan dari 𝑋 ke 𝑋 adalah juga pemetaan dari 𝑋 ke 𝑋 maka
komposisi adalah suatu operasi pada 𝑋 𝑋 . Selanjutnya, akan ditinjau
beberapa sifat operasi komposisi pada 𝑋 𝑋 .
a. Asosiatif
Perhatikan bahwa:
(𝛼(𝛽 𝜊 𝛾))(𝑥) = 𝛼((𝛽 𝜊 𝛾)(𝑥))
= 𝛼 (𝛽(𝛾(𝑥)))
= (𝛼 𝜊 𝛽) (𝛾(𝑥))
= ((𝛼 𝜊 𝛽) 𝜊 𝛾)(𝑥)
Jadi, 𝛼 𝜊 (𝛽 𝜊 𝛾) = (𝛼 𝜊 𝛽) 𝜊 𝛾.
Jadi, operasi komposisi memenuhi sifat asosiatif.
b. Unsur Identitas
Misalkan 𝑡 ∈ 𝑋 𝑋 adalah pemetaan yang mengaitkan setiap unsur di 𝑋
dengan dirinya sendiri, yaitu 𝑡(𝑥) = 𝑥, ∀𝑥 ∈ 𝑋. Dengan demikian, 𝑡
adalah pemetaan identitas.
Jadi, operasi komposisi memiliki unsur identitas.
c. Balikan / Invers
Misalkan 𝛽 adalah balikan dari 𝛼.
>>
Definisi 1.3
Sistem matematika (𝑋, ∗) adalah suatu monoid jika memenuhi
(i) (𝑋, ∗) bersifat asosiatif; dan
(ii) (𝑋, ∗) memiliki unsur identitas.
Contoh monoid: (ℤ, +), (ℤ𝑛 , +), (ℚ, +), (ℝ, +), (ℤ, ×), (ℤ𝑛 ,×), (ℚ,
×), (ℝ, ×), (ℕ, ×), (ℝ𝐷 , +), (ℝ𝐷 ,×), (ℝℝ , ο),sedangkan (ℕ, +) bukan
monoid, karena tidak memiliki unsur identitas.
Definisi 1.4
Monoid (𝑋,∗) adalah grup jika dan hanya jika 𝑋 − = 𝑋.
Dengan demikian, sistem matematika (𝑋,∗) adalah grup jika memenuhi:
(i) (𝑋, ∗) bersifat asosiatif;
(ii) (𝑋, ∗) memiliki unsur identitas; dan
(iii) setiap unsur di 𝑋 memiliki balikan terhadap operasi ∗.
>>
2. Grup Permutasi
Teorema 1: Grup simetri pada n huruf Sn adalah grup yang banyak
anggotanya n! Dengan operasi binernya adalah komposisi fungsi. Sebuah
subgrup dari Sn adalah grup permutasi. S adalah sebuah grup permutasi
karena S ⊂ S3 dan S dengan operasi komposisi adalah grup.
3. Permainan Suit
Dalam permainan suit, simbol-simbol yang digunakan adalah jempol,
telunjuk, dan kelingking. Aturan-aturan yang ada dalam permainan suit
adalah
a. suit dilakukan oleh dua orang;
b. tiap pemain mengacungkan salah satu jarinya (jempol, telunjuk, atau
kelingking) secara bersamaan;
c. tandingan antara dua jari yaitu jempol mengalahkan telunjuk, telunjuk
mengalahkan kelingking, dan kelingking mengalahkan jempol; dan
d. pemenang adalah yang mengacungkan jari yang dapat mengalahkan jari
lain milik lawan, adapun jika kedua pemain mengacungkan jari yang
sama maka permainan seri.
https://naknikbali.files.wordpress.com/2012/05/sut-gajah.jpg
× j t k
j j j k
t j t t
k k t k
𝝄 M S K
M K M S
S M S K
K S K M
G1. tertutup terhadap operasi komposisi 𝝄;
G2. operasi komposisi 𝝄 bersifat asosiatif;
G3. fungsi lawan bersifat bijektif, sehingga fungsi inversnya ada;
G4. operasi komposisi 𝝄 memiliki elemen identitas, yaitu 𝑆 ∈ 𝑺; dan
G5. setiap elemen di 𝑺 memiliki invers.
Akibatnya, himpunan 𝑺 = {𝑀, 𝑆, 𝐾} dengan operasi komposisi fungsi
membentuk grup.
Sekarang, akan ditinjau bahwa himpunan 𝑺 dengan operasi komposisi
fungsi membentuk grup siklis. Perhatikan bahwa
(i) 𝑆 = {𝑀𝑛 |𝑛 ∈ ℤ}, 𝑀1 = 𝑀; 𝑀2 = 𝑀𝜊𝑀 = 𝐾; 𝑀3 = 𝑀𝜊𝑀𝜊𝑀 =
(𝑀𝜊𝑀)𝜊𝑀 = 𝐾𝜊𝑀 = 𝑆; 𝑀4 = 𝑀𝜊𝑀𝜊𝑀𝜊𝑀 = (𝑀𝜊𝑀)𝜊(𝑀𝜊𝑀) =
𝐾𝜊𝐾 = 𝑀, sehingga 𝑺 dengan operasi komposisi fungsi merupakan
grup siklis dengan generator 𝑀 berorde 3.
(ii) 𝑆 = {𝐾 𝑛 |𝑛 ∈ ℤ}, 𝐾 1 = 𝐾; 𝐾 2 = 𝐾𝜊𝐾 = 𝑀; 𝐾 3 = 𝐾𝜊𝐾𝜊𝐾 =
(𝐾𝜊𝐾)𝜊𝐾 = 𝑀𝜊𝐾 = 𝑆; 𝐾 4 = 𝐾𝜊𝐾𝜊𝐾𝜊𝐾 = (𝐾𝜊𝐾)𝜊(𝐾𝜊𝐾) =
𝑀𝜊𝑀 = 𝐾, sehingga 𝑺 dengan operasi komposisi fungsi merupakan
grup siklis dengan generator 𝐾 berorde 3.
C. SIMPULAN
D. PUSTAKA