Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENGANTAR

1. 1 LATAR BELAKANG

Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun dalam
perkembangannya setelahpara pakar matematika menambahkan perbendaharaan simbol dan
kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan maka matematika menjadi hal yang
sangat penting bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwadalam kehidupan keseharian
kita akan selalu bertemu dengan yang namanya bilangan, karena bilangan selaludibutuhkan
baik dalam teknologi, sains, ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta
banyak aspek kehidupan lainnya. Bilangan dahulunya digunakan sebagai simbol untuk
menggantikan suatu benda misalnya kerikil, ranting yangmasing-masing suku atau bangsa
memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol.
Orang yang mahir matematika bukan berarti karena kebetulan. Untuk menguasai
materi matematika disyaratkan mengetahui dan menguasai kajian dasarnya. Selanjutnya dia
sering berlatih dengan soal-soal yang berkaitan dengan apa yang sedang dipelajarinya.
Sehingga dia bisa menguasai secara benar teori, konsep dan penerapannya untuk mempelajari
salah satu disiplin ilmu ini. Oleh karena itu untuk memenuhi tuntutan tersebut, dalam
makalah singkat ini dicantumkan uaraian singkat tentang bilangan bulat. Bilangan bulat
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohbya untuk mennetukan
kedalaman laut, jika kita mengatakan kedalaman 20 m dibawah permukaan laut maka kita
tulis -20 m.

1.2. TUJUAN

1. Untuk mengetahui konsep dasar trigonometri


2. Untuk mengetahui definis bilangan pada trigonometri.

1.3. MANFAAT
1. Menambah wawasan terhadap buku yang dibaca
2. Dapat menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan teori pembelajaran yang
sesungguhnya
3. Mampu memahami perbedaan kelemahan dan keunggulan dari buku.
4. Mampu memberikan manfaat bagi orang yang membaca nya.

1
1.4 RINGKASAN ISI BUKU

1.4.1 Pendahuluan: Struktur Sistem Angka

Kita mulai dengan beberapa istilah yang tidak terdefinisi dan beberapa aksioma atau
postulat dan menyimpulkan dari semua properti dari sistem angka sebagai konsekuensi logis.
Ini adalah metode saIne sebagai konstruksi deduktif yang berhasil digunakan oleh orang-
orang Yunani kuno dalam menciptakan teori pengetahuan tentang geometri. Itu diserahkan
kepada G. Perano (1899), seorang ahli matematika dan ahli logika Italia. Dia mengemukakan
bahwa semua sifat sistem bilangan mengikuti hanya dari beberapa asumsi (aksioma peano)
mengenai bilangan alami. Aksioma Peano, yang melibatkan asosiasi dengan objek yang
diberikan x, objek unik yang disebut Penerus x, dinyatakan sebagai berikut:

Misalkan ~ adalah himpunan kosong sehingga l. 1 E ~ 2. Jika n E ~ maka n '(= n + 1) E ~ (n'


disebut penerus ofn) 3. Tidak ada elemen di ~ yang penggantinya adalah 1. 4. Jika n '= In'
maka n = m untuk n, m E ~ 5. Jika K adalah himpunan dengan elemen dari ~ sedemikian
sehingga (i) 1 EK (ii) k EK, beri k 'EK (k' = k '+ 1) Kemudian K = ~

• Definisi: Himpunan ini ~ disebut himpunan bilangan asli. Keterangan: (4) memastikan
bahwa tidak ada dua bilangan alami yang sama. (3) memastikan bahwa 1 adalah jumlah
paling sedikit ~ (5) dikenal sebagai aksioma induksi.

• Definisi: Aksioma Peano mengarahkan kita untuk mendefinisikan '+' (Tambahan) dalam f \:
I sebagai berikut:

Untuk n E f \: I, kita mendefinisikan (i) n '= n + I (ii) m + n' = (m + n) 'untuk semua m, n E


f \: I

Demikian pula seseorang dapat mendefinisikan operasi lain '.' (Perkalian) dalam f \: I sebagai
berikut:

Untuk n E f \: I (i) n.l = n (ii) m. n '= mn + m untuk semua m, n E f \: I

Keduanya cukup untuk menyimpulkan hukum asosiatif, komutatif dan pembatalan untuk
penambahan, perkalian dan juga hukum distributif yaitu. (m + n) + p = m + (n + p), m + n = n
+ m, m. n = n. 111, (m + n). p = m. p + m. hal.

Catatan: Pembaca dapat mencatat bahwa untuk hukum pembatalan penambahan dan
penggandaan, negatif atau kebalikan dari nomor tidak diperlukan. Aksioma Peano sudah
cukup untuk ini.

• Definisi: Untuk m, n E f \: I kita katakan m lebih besar dari n, ditulis m> n (atau n <m) jika
untuk beberapa p E f \: I, kita memiliki m = n + p.

2
1.4.2 Properti penambahan, perkalian dan ketertiban dalam himpunan bilangan alami

Jika m, n, p adalah bilangan asli, maka I. m + n, m. n adalah bilangan asli (properti


Penutupan) 2. 111 + (n + p) = (m + / 1) + p} () _ () Properti asosiatif) 111. n.p - m.n.p 3.

(Properti komutatif) m + n = n + m} 1Il.n-n.m Jika m + p = n + p, maka / 1l = n (Hukum


pembatalan untuk penambahan dalam persamaan) (m + n). p = m. p + m. p (Hukum
distributif) (i) jika m + p <n + p lalu / 1l <n (ii) jika lIlp <np lalu m <n [m, n, p E ~]}
Rendahnya pembatalan untuk penambahan dan perkalian dalam sebuah ketidakmerataan

1.4.3 Hukum Trikotomi Bilangan

dua bilangan alami m dan n, satu dan hanya satu dari yang berikut ini yang benar. (i) m = n,
(ii) n> m (iii) m> n Catatan: Hukum Trikotomi d apat dibuktikan, menggunakan aksioma
Peano.

1.4.4 Hukum Pembatalan

Jika m, n, p E ~, sedemikian rupa sehingga 111 • P = n. p lalu m = n

Bukti: Cukup jika kita menunjukkan bahwa m> n atau n> m tidak benar. Seharusnya

Kemudian

Demikian pula, Karenanya

111> n. m = n + k untuk beberapa k E ~ m. p = (n + k). p = n. p + k. p m. p> n. p dan ini tidak


mungkin. m> n. n> m m = n.

1.4.5 Pernyataan Terbuka: Solusi dan Operasi Inversi

Meskipun sistem bilangan alami yang dikembangkan memberikan model struktur deduktif
yang baik, dalam beberapa hal tidak lengkap. Itu tidak dapat menjawab semua pertanyaan
bahkan sehubungan dengan operasi biner yang ditentukan di atasnya. Ini karena sehubungan
dengan setiap operasi kami selalu memikirkan operasi terbalik atau berlawanan. Jika suatu
operasi dianggap sebagai perintah untuk melakukan beberapa tindakan, operasi terbalik
adalah sifat mengajukan pertanyaan untuk melakukan efek sebaliknya. Jadi dalam
matematika jika kita menulis 9 + 3 itu berarti menambahkan 3 hingga 9 (untuk mendapatkan
12). Tetapi simbol 9 - 3 berarti, 'Berapa angka yang bila ditambahkan ke 3 memberi angka 97'

Dalam perkembangannya, matematikawan telah mengembangkan bahasa yang sangat


simbolis, yang hanya menggunakan pernyataan, yang benar atau salah tetapi tidak keduanya.
Bahasa matematika tidak perlu menggunakan bentuk kalimat lain. Pertanyaan tidak memiliki
tempat dalam tubuh pembuktian. Matematikawan telah menghindari kesulitan ini dengan
membiarkan kalimat yang berbentuk pernyataan tetapi terbuka sehubungan dengan kebenaran
atau kepalsuan mereka. Mereka menggunakan variabel sebagai perangkat. Dengan demikian
persamaan 9 - 3 dikonversi menjadi pernyataan terbuka 9 = 3 + x. Angka, yang menjadikan
pernyataan terbuka ini benar, disebut solusi kami atas pernyataan terbuka. Dalam kasus yang

3
diberikan solusi kami adalah 6. Kami juga mengatakan bahwa '6' telah diperoleh dengan
mengurangi 3 dari 9. Kami mengamati bahwa jika kami ingin membatasi diri pada himpunan
bilangan alami maka kalimat terbuka 4 = 13 + x telah tidak ada solusi.

1.4.6 Hubungan

Kadang-kadang pasangan A x B yang dibuat (A, B adalah dua set) dapat diklasifikasikan
lebih lanjut menurut aturan yang ditentukan atau menurut hubungan antara elemen a dari A
dan elemen b dari B; hanya elemen-elemen (pasangan berurutan) yang dipilih yang memang
benar bahwa hubungan yang dikatakan antara a dan b dipenuhi. Misalnya A '* B, masing-
masing satu set bilangan bulat positif. Biarkan hubungan antara elemen a dan b ditentukan
oleh aturan a2 = b.

• Definisi: Suatu relasi antara dua elemen disebut relasi biner. 'Relasi' dapat dilambangkan
dengan huruf seperti R. Kemudian aRb adalah singkatan dari pernyataan "a is R - related to
b." Setiap himpunan bagian dari A x B disebut relasi dari A ke B. Dengan demikian kita
mengatakan bahwa setiap relasi yang diketahui menimbulkan subset spesifik dan setiap
subset dapat dianggap dibentuk sesuai dengan beberapa relasi meskipun tidak secara khusus
diketahui. Kami kemudian mengidentifikasi setiap himpunan bagian dari A x B dengan
hubungan tertentu. Dua pernyataan x R yam. (x, y) E R kemudian setara. Beberapa kelas
hubungan memainkan peran yang sangat penting dalam matematika. Di antara ini adalah
kelas hubungan ekivalensi. Agar suatu relasi R dapat menjadi relasi ekivalensi dalam
himpunan A tertentu, ia harus memenuhi ketentuan berikut:

(a) Untuk setiap x E A, x R x tahan (refleksif) (b) Untuk x, YEA jika x R y tahan maka y R x
tahan (simetris). (c) Untuk x, y, Z E A jika x R y, Y R z tahan maka x R z tahan. (Transitif)

Mengapa hubungan kesetaraan sangat penting? Karena tiga sifat hubungan ekivalensi, semua
elemen, yang saling terkait, membentuk kelas, dan elemen-elemen, yang tidak terkait satu
sama lain, termasuk kelas yang berbeda. Dengan demikian setiap relasi ekivalensi membantu
klasifikasi lebih lanjut dari suatu set yang didefinisikan. Koleksi g, f kelas-kelas terpisah ini
dikenal sebagai partisi dari set. Jika R adalah relasi ekivalensi yang didefinisikan pada
himpunan A maka R mempartisi himpunan A.

1.5 KEUNGGULAN BUKU

1.5.1 KELENGKAPAN SUB TOPIK

Kelengkapan sub topic pada bab ini sudah lengkap karna di bab ini menjelaskan dasar
teori bilangan pada trigonometri hingga yang paling mendalam. Bab – bab disusun dengan
cara sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahamu isi dari buku
tersebut.

1.5.2 KETERKAITAN TOPIK UTAMA

4
Keterkaitan topic utama sudah berkaitan karna di bab 1 membahas tentang yang paling
mendasar yaitu struktur system angka, setelah itu membahas tentang perkalian, pembagian,
pengurangan dan lain sebagainya. Topik yang disusun secara sistematis.

1.5.3 ASPEK KELAYAKAN ISI

Aspek kelayakan isi sudah layak karna isi yang disusun dalam buku ini disusun secara
sistematis dan berurutan. Hal ini memudahkan si pembaca untuk memahami makna da nisi
dari buku ini.

1.5.4 ASPEK KELAYAKAN BAHASA

Aspek kelayakan bahasa nya sudah sesuai karena bahasa nya formal, logis dan kata –
katanya agak mudah dimengerti. Buku ini disusun dengan bahasa yang logis sesuai dengan
ilmu matematika dan rasional
1.5.5 ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN

Aspek kelayakan penyajian pada buku ini sudah layak karena penyajian dalam buku ini
sudah sesuai dengan struktur penyajian buku pada umumnya, sangat cocok dijadikan sumber
belajar teori bilangan.

1.6 KELEMAHAN BUKU

1.6.1 KELENGKAPAN SUB TOPIK


Saya rasa buku ini sudah sangat memenuhi kelengkapan pada sub topik nya . sangat cocok
dijadikan sebagai sumber utama dalam pembelajaran teori bilangan. Hanya saja terdapat
kekurangan yang tidak berdampak besar yaitu bahasa yang digunakan merupakan bahasa
inggris jadi memungkinkan pembaca yang tidak terlalu mengerti mengenai bahasa inggris
jadi kesusahan untuk memahami isi materi tersebut.

1.6.2 KETERKAITAN TOPIK UTAMA


Pada topik utama membahas tentang struktur system angka. Menurut saya hal yang paling
utama dibahas itu ialah tentang teori bilangan sebagai topik utama nya.

1.6.3 ASPEK KELAYAKAN ISI


Pada isi buku ini sebenarnya sudah sangat cocok dijadikan pedoman belajar trigonometri.
Hanya saja bahasa yang digunakan dalam buku ini merupakan bahasa inggris jadi
memungkinkan pembaca bingung pada isi dari buku tersebut.

1.6.4 ASPEK KELAYAKAN BAHASA

5
Pada buku ini menggunakan bahasa inggris, menurut saya bahasa yang digunakan kurang
efisien, sebaiknya buku ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia jadi pembaca Indonesia
memungkinkan untuk memahami isi dari buku tersebut.

1.6.5 ASPEK KELAYAKAN PENYAJIAN

Aspek kelayakan penyajian pada buku ini masih belum sempurna karena bahasa yang
digunakan pada buku ini menggunakan bahasa inggris sebaiknya buku ini diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia jadi memungkinkan pembaca lebih bisa memahami buku tersebut.

1.7 IMPLIKASI

1.7.1 TEORI/ KONSEP


Buku yang berjudul “a first course in theory of numbers” memuat beberapa pelajaran
matematika mengenai teori bilangan pada trigonometri. Buku ini memuat materi yang
mengacu pada konsep teori bilangan seperti struktur system angka, property penambahan,
perkalian, dan pembagian dan lain sebagainya.
Dalam pengajaran teori bilangan terdapat teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli:
Timbulnya keinginan manusia untuk mengetahui atau manghitung banyak suatu anggota dari
suatu himpunan atau kelompok benda.

Pengertian bilangan menurut para ahli:

1.Aristoteles

Bilangan adalah suatu kumpulan yang di ukur dengan satuan.

2.Thomas

Bilangan terdiri dari satu-satuan

3.Menurut pandangan matematika

Bilangan adalah suatu ataksi yang kosepsi/buah pikiran manusia itu sendiri.

1.7.2 PROGRAM PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Pembangunan nasional Indonesia adalah paradigma Pembangunan yang terbangun atas


pengalaman Pancasila yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedomannya. Dari
amanat tersebut disadari bahwa pembangunan ekonomi bukan semata-mata proses ekonomi, tetapi

6
suatu penjelmaan pula dari proses perubahan politik, sosial, dan budaya yang meliputi bangsa, di
dalam kebulatannya. Pembangunan Nasional merupakan cerminan kehendak terus-menerus
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta
mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan demokratis
berdasarkan Pancasila.
Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah
Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk
dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan
masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia
yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147
kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New
York pada bulan September 2000 tersebut.
Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York tersebut
dan menandatangani Deklarasi Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen negara masing-masing dan
komunitas internasional untuk mencapai 8 buah tujuan pembangunan dalam Milenium ini (MDG),
sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan.
Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia untuk
mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak
untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan jender pada semua tingkat
pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3 , dan mengurangi hingga separuh jumlah
orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015.

1.7.3 ANALISIS MAHASISWA

Menurut penulis, topik yang diangkat dalam buku ini menarik dan penting untuk dibaca.
Topik yang diangkat sangat dibutuhkan oleh semua orang sehingga setiap orang berminat
untuk membaca buku tersebut .
Buku ini juga mendorong keingintahuan para pembaca untuk lebih memahami lagi tentang
teori bilangan. Bab – bab yang disajikan pada buku ini juga berkaitan dan sistematis sehingga
memudahkan pembaca untuk memahaminya. Soal – soal yang diberikan juga beragam
sehingga mampu melatih kemampuan pembacanya. Dan apabila kita memahaminya kita
dapat membantu mengembangkan infrastuktur Indonesia menjadi lebih baik serta mampu
mengajarkan trigonometri kepada murid murid nya dengan baik.

1.8 PENUTUP

7
1.8.1 KESIMPULAN

Didalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa teori bilangan pada trigonometri adalah
cabang dari matematika murni yang mempelajari sifat-sifat bilangan bulat dan mengandung
berbagai masalah terbuka yang dapat mudah mengerti sekalipun bukan oleh ahli matematika.
Dalam teori bilangan dasar, bilangan bulat dipelajari tanpa menggunakan teknik dari area
matematika lainnya. Pertanyaan tentang sifat dapat dibagi, algoritma Euklidean untuk
menghitung faktor persekutuan terbesar, faktorisasi bilangan bulat dalam bilangan prima,
penelitian tentang bilangan sempurna dan kongruensi dipelajari di sini.

1.8.2 SARAN

Saran yang dapat saya berikan bagi penulis adalah selalu bekerja keras untuk menerangi ilmu
pembaca, selalu memunculkan ide kreatif bagi kami. Selain itu penulis sudah menambahkan rumus-
rumus yang kreatif untuk buku ini sehingga buku ini sudah sangat baik dijadikan pedoman
pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Chowdhury. K. C. 2014. A frist course in theory of numbers. Asian Books: New Delhi.

8
9

Anda mungkin juga menyukai