Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

A First Course In Theory Of Numbers

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan


Dosen Pengampu : Dr. Asrin Lubis, M.Pd

Oleh :

Siti Ramadhani Putri Zulham

NIM. 4192411002

Matematika Dik C 2019

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT., yang telah memberikan
rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini dengan baik.
Tugas ini disusun guna untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Bilangan yaitu
Critical Book Report yang membahas tentang A First Course In Theory Of Numbers.
Critical Book Report ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata kuliah
Teori Bilangan dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap
materi yang dibahas. Harapan saya, semoga setelah penyelesaian penulisan Critical Book
Report ini saya semakin memahami tentang bagaimana penulisannya yang baik dan benar.
Di lain sisi, saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam
penyusunan Critical Book Report ini. Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian Critical Book Report ini, khususnya kepada
dosen pengampu mata kuliah ini Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd. dan kawan sekelas saya
mahasiswa/i kelas Matematika Dik C 2019.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Report ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran serta
bimbingan dari para dosen demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga
karya tulis ini bermanfaat bagi semuanya.

Medan, April 2020

Siti Ramadhani Putri Zulham

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3
A. Pengantar..........................................................................................................3
B. Identitas Buku...................................................................................................4

BAB II RINGKASAN ISI BUKU...............................................................................5

BAB III KEUNGGULAN BUKU...............................................................................10

BAB IV KELEMAHAN BUKU..................................................................................11

BAB V IMPLIKASI.....................................................................................................12
A. Teori/Konsep....................................................................................................12
B. Program Pembangunan di Indonesia................................................................12
C. Analisis Mahasiswa..........................................................................................12

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................13

BAB VII PENYELESAIAN SOAL............................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGANTAR
Sejarah menunjukkan bahwa permulaan Matematika berasal dari bangsa
yang bermukim sepanjang aliran sungai tersebut. Mereka memerlukan perhitungan,
penanggalan yang bisa dipakai sesuai dengan perubahan musim. Diperlukan alat-
alat pengukur untuk mengukur persil- persil tanah yang dimiliki. Peningkatan
peradaban memerlukan cara menilai kegiatan perdagangan, keuangan dan
pemungutan pajak. Untuk keperluan praktis itu diperlukan bilangan- bilangan.
Asal mula pemikiran matematika terletak di dalam konsep bilangan,
besaran, dan bangun. Pengkajian modern terhadap fosil binatang menunjukkan
bahwa konsep ini tidak berlaku unik bagi manusia. Konsep ini mungkin juga
menjadi bagian sehari-hari di dalam kawanan pemburu. Bahwa konsep bilangan
berkembang tahap demi tahap seiring waktu adalah bukti di beberapa
bahasa zaman kini mengawetkan perbedaan antara "satu", "dua", dan "banyak",
tetapi bilangan yang lebih dari dua tidaklah demikian.
Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan
bentuk-bentuk atau struktur – struktur yang abstrak dan hubungan-hubungannya
diantara hal-hal itu. Sifat yang abstrak tersebut membuat banyak orang kesulitan
dalam mempelajari matematika karena tidak tahu bagaimana penerapan
matematika dalam kehidupan sehari-hari singkatnya karena tidak tahu apa
kegunaan atau fungsi dari mempelajari matematika dalam konteks kehidupan
nyata.
Salah satu cabang dari matematika yaitu Teori Bilangan. Teori Bilangan
adalah cabang dari matematika di mana yang dipelajari adalah sifat dan hubungan
antara bebrapa tipe bilangan. Semesta dalam pembicaraan dalam Teori Bilangan
yang paling penting adalah himpunan bilangan bulat positif ( Ζ). Sebagai salah
satu cabang matematika, Teori Bilangan dapat disebut sebagai “Aritmetika Lanjut
(Advanced Arithmetics). Dalam matakuliah Teori Bilangan terdapat beberapa
bagian yang dipelajari salah satunya ialah Sistem Bilangan diantaranya membahas
tentang : sistem bilangan Asli, sistem bilangan Cacah, sistem bilangan Bulat,
jumlah dan hasil kali bilangan Bulat, dan bilangan Fibonacci.

3
B. IDENTITAS BUKU
1. Judul : A First Course In Theory Of Numbers
2. Penulis : Khanindra Chandra Chowdury
3. Tahun terbit : 2004
4. Penerbit : Asian Books Private Limited
5. Kota Terbit : New Delhi
6. Tebal Buku : 316
7. ISBN : 978-81-8629-965-4

4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Isi Buku


1. Fungsi Aritmatika
Fungsi aritmatika adalah fungsi penting dengan banyak sifat menarik yang
sering terjadi dalam penyelidikan teoritik bilangan.
Definisi : fungsi apapun f : N → C (¿ himpunan bilangan kompleks ) disebut
fungsi aritmetika (A.F.)
Contoh 1: f : N → N : f ( n )=n , f ( n )=n 2, fungsi aritmatika, tetapi,
f ( n )=log n( n∈ N ) bukan merupakan fungsi aritmatika.
Definisi : Fungsi Aritmatika Multiplikatif :
Jika f ( n ) adalah sebuah A.F. sehingga f ( mn )=f ( m ) f (n) dimana, ( m , n )=1,
maka f ( n ) disebut sebagai fungsi aritmatika multiplikatif.
Contoh 2 : Jika f ( n )=n , maka f ( mn )=mn=f ( m ) f ( n ) jadi f adalah
multiplikatif. Dan jika, g ( n )=2n , maka, g ( mn )=2 mn≠ g ( m) g(n) ∴ g bukan
multiplikatif.
Definisi : Fungsi Aritmatika Multikatif Total
Jika f ( n ) adalah A.F. sehingga f ( mn )=f ( m ) f (n) untuk semua m , n, maka f (n)
disebut sebagai fungsi aritmatika multiplikatif total.
f ( n )=n2 merupakan multiplikatif total
Catatan : Berikut ini adalah dua sifat dasar multiplikatif fungsi :
1) Jika f dan g merupakan multiplikatif fungsi sedemikian sehingga

f ( p i) =g( pi ) untuk semua bilangan prima p dan semua bilangan bulat i,


maka
f ( n )=g ( n ) untuk semua bilangan bulat positif. [ karena f =g ]
2) Jika f dan g merupakan fungsi multiplikatif total sedemikian sehingga
f ( p ) =g ( p) untuk semua bilangan prima p, maka f =g.
Definisi penting dari beberapa fungsi aritmatika
1) Fungsi toutient Euler ϕ : N → N sedemikian sehingga untuk setiap bilangan
bulat positif a , ϕ ( a )=¿ jumlah bilangan bulat n(≤a) sedemikian sehingga
( n , a ) =1, n ∈ N .

5
2) Suatu fungsi aritmatika d ( n ) [ atau , τ ( n ) ] :d : N → N sedemikian sehingga
d ( n )=¿ jumlah pembagi n . n ∈ N
σ : N → N sedemikian sehingga σ ( n )=¿ jumlah pembagi n , n ∈ N
σ k : N → N sedemikian sehingga σ k ( n )=¿ jumlah dari kekuatan k th dari
n.n∈N
3) Fungsi Mobius μ : N → Z sedemikian sehingga, untuk setiap n ∈ N
μ ( n )=1 jika n=1
¿ 0 jika a2|n untuk beberapa a> 1

¿(−1)r jika n= p1 p2 , … p r , pi merupakan bilangan prima yang berbeda


4) e ( n )=1 , jika n=1
¿ 0, jika n>1, n ∈ N
5) I ( n )=1 , n∈ N

6) P ( n )=∏ d , n∈ N .
d |n

2. Fungsi Pembagi
d ( n ) [ atau , τ ( n ) ] :d : N → N sedemikian sehingga d ( n )=¿jumlah pembagi
n,n∈N
Kita perhatikan bahwa :
d ( n )=1 jika n=1
¿ 2 jika n= p ( prima )
¿ 2 jika n bilangan komposit
Pernyataan dari d (n)
Sejak p , p 2 , … , p n−1 , pα adalah pembagi dari pα ∴ d ( pα )=α +1, pmerupakan
bilangan prima.
Khususnya, d ( p )=2, dimana pmerupakan bilangan prima.
Dan seterusnya.
d ( pα q β )= ( α +1 ) ( β+1 )
Jika ¿ p1a p2a
1 2

6
Pembagi n adalah
p12 p1 a1

p2 p 1 p2 p 12 p2 p 1a 1

p22 p22 p1 p22 p12 p2 2 p1 a 1

p2 a 2
p2a p 1
2
p2a p 122
p2a p 1a
2 1

Karena itu Jumlah pembagi adalah ( α 1 +1 )( α 2 +1 )


Jadi, d ( n )=( α 1 +1 ) ( α 2+ 1 )
Demikian pula jika n= p1a p2a … p na maka 1 2 n

d ( n )=d (p 1a p2a … p ia )
1 2 i

¿ ( α 1+ 1 )( α 2 +1 ) … ( α i+ 1 ) , ( pi , p j ) =1 ,(i≠ j)
Teorema 4.6. d adalah multiplikatif A.F.
[ untuk membuktikan itu d ( mn) =d ( m) d ( n ) jika ( m, n ) =1 ]
Bukti : dengan memberikan,
m= p1a p 2a … pia , p ' s merupakan bilangan prima yang berbeda; α ' s
1 2 i

merupakan bilangan bulat positif.


n=q1 β q2 β … qi β , q ' s merupakan bilangan prima yang berbeda; β ' s
1 2 i

merupakan bilangan bulat positif


∴ d ( mn )=d ¿)
¿ [ ( α 1 +1 ) ( α 2 +1 ) … ( α i +1 ) ] [ ( β 1+ 1 )( β2 +1 ) … ( β i +1 ) ]

[Dari ( pr q s )=1]∀ 1≤ r ≤i .1≤ s ≤1


¿ d ( m ) d (n).
a. Fungsi σ
σ : N → N sedemikian sehingga
σ ( n )=¿ jumlah pembagi n
¿∑ d
d|n

¿ ∑ d i ,(1 ≤i ≤α )
di

¿ ∑ d i , d i ∈ S , dimana S= { d , d , … , d } adalah himpunan pembagi n.


1 2 I
di

Mengekspresikan untuk σ (n) dimana n merupakan pangkat bilangan prima


Kita menuliskan pembagi pα adalah :

7
1 , p … , pα
α+ 1
α 2 3 α p −1
∴ σ ( p )=1+ p+ p + p +…+ p = .
p−1
Kita perhatikan disini bahwa pembagi pα p β adalah
1 , p … , pα
q , pq , … , p α q
…………………
q β , p q β , … , pα q β
σ ( pα q β ) =(1+ p+ p2 + p3 +…+ p α )(1+q+ q2 +q 3+ …+q β )
p α +1−1 q β +1−1
¿ x
p−1 q−1
Teorema 4.7. σ ( n ) adalah multiplikatif (i.e. ( m , n )=1 maka σ ( mn )=σ (m)σ ( n))
Bukti : diberikan, n= p1a p2a … p ia q 1β q 2β … qi β : p' s dan q ' smerupakan bilangan
1 2 i 1 2 i

prima yang berbeda dan α ' s dan β ' s merupakan bilangan bulat positif
a a a β β β
Sekarang, σ ( mn )=σ ( p 1 p2 … p i q 1 q2 … qi )
1 2 i 1 2 i

p ia +1−1
i
p a +1−1 q iβ + 1−1 q β +1−1 i i i

¿ x …x i x x… x i
p i−1 pi −1 qi−1 qi−1

p ia +1−1 p ia +1−1 qi β +1−1 q iβ + 1−1


[ ][ ]
i i i i

¿ x…x x x… x
pi−1 p i−1 q i−1 qi−1

¿ σ (m) σ (n)
Tetapi ini bukan merupakan multiplikatif total
Pernyataan untuk σ (n)

e1 e2 er
r
pie +1−1
i

Jika n= p1 , p 2 , … , p r maka σ ( n )=∏


i=1 pi−1

Bukti : Disini n= p1e , p 2e , … , p re ,dan σ (n) multiplikatif


1 2 r

Kita mempunyai
r r
pie +1−1
i

σ (n)=σ ( p¿ ¿1¿¿ e1 , p2e ,… , pr e )=∏ σ ( p ie ) =∏


2 r i
, σ (1)=1 ¿ ¿
i=1 i=1 pi−1
Definisi : (1) jika σ (n)< 2n, maka ndisebut sebagai angka defisi
(2) jika σ ( n )=2 n, maka n disebut sebagai angka sempurna
(3) jika σ ( n )>2 n , maka n disebut sebagai angka berlimpah

8
Teorema 4.8. Jika nadalah bilangan genap dan sempurna maka,

n=2 p−1 ( 2 p −1 ) ,2 p −1 dan karenanya p adalah sebuah bilangan prima dan


sebaliknya.
2
Teorema 4.9. if n>1, ∏ d=n maka n= p3 , p1 p 2 , ¿ merupakan bilangan prima)
d|n

b. Fungsi σ k (n)
k
Definisi : σ k ( n )=∑ d
d|n

σ 1 ( n ) =∑ d
d |n

σ 4 ( 6 )=∑ d 4=1 4+ 24 +3 4+ 64
d|6

σ 5 ( 8 ) =∑ d 5=15 +25 + 45 +85


d |8

σ k ( n )=1 , ∀ k .
Pernyataan untuk σ k (n)
p(a +1) k −1
σ k ( p a )=∑ d k =1k + p k + p2 k + …+ pak =
d| pa pk −1
Hasil di atas cukup untuk membuktikan itu
Teorema 4.10. σ k ( n )=n−k σ k ( n )

9
BAB III
KEUNGGULAN BUKU

A. Kelengkapan Sub Topik


Dalam Buku A First Course In Theory Of Numbers oleh Khanindra
Chandra Chowdury membahas tentang fungsi aritmatika, fungsi pembagi dan
fungsi lain pada teori bilangan. Terdapat keterkaitan antara materi setiap bab
dengan topik utama, memiliki teknik penyajian materi yang menarik dan cover
buku yang menarik. Terdapat banyak definisi dan teorema dalam menjelaskan
materi. Terdapat contoh dan pembahasan soal.
B. Keterkaitan Topik Utama
Dalam buku ini keterkaitan antar subbab dengan topik utama dapat
terbilang baik dengan materinya yang saling berkaitan dan berurutan. Pemaparan
materi tersusun secara sistematis dan saling berkesinambungan satu dengan
lainnya. Pemaparannya terususun secara sistematis, sehingga dapat membantu
pembaca agar lebih mudah memahami isi buku.
C. Aspek Kelayakan Isi
Kemutakhiran uraian materi pada buku ini sudah cukup mutakhir  dan dapat
diterima dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. Isi uraian dalam buku
masih relevan untuk digunakan oleh pembaca sebagai bahan literasi atau literatur
untuk dikembangkan dan dipelajari lebih mendalam lagi.
D. Aspek Kelayakan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup komunikatif, terdapat
keruntutan alur berpikir dan penggunaan simbol atau lambang pada buu ini sudah
tepat.
E. Aspek Kelayakan Penyajian
Teknik penyajian pada buku ini sangat terstruktur dimulai dari definisi
kemudian dilanjutkan dengan teorema-teorema yang diuraikan dengan jelas dan
dengan tambahan bebereapacontoh soal beserta penyelesaiannya. Dalam buku ini
juga terdapat soal-soal yang diperuntukkan untuk pembaca agar dapat berlatih dan
lebih memahami materi yang dijelaskan dalam buku tersebut.

10
BAB IV
KELEMAHAN BUKU

A. Aspek Kelayakan Isi


Dalam buku A First Course In Theory Of Numbers oleh Khanindra
Chandra Chowdury, materi yang disampaikan walaupun jelas tetapi masi
tergolong sangat singkat sehingga pembaca harus memiliki referensi lain untuk
memahami materi. Buku ini menggunakan bahasa inggris sehingga pembaca sulit
memahami materi yang dijelaskan.

11
BAB V
IMPLIKASI

A. Teori
Dalam Buku A First Course In Theory Of Numbers oleh Khanindra
Chandra Chowdury membahas tentang konsep fungsi aritmatika, fungsi pembagi
dan fungsi lain pada teori bilangan.

B. Program Pembangunan di Indonesia


Menurut penulis buku ini bisa kita kaitkan dalam pembangunan di
Indonesia. Dalam buku ini, terdapat penjelasan tentang penjelasan konsep fungsi
aritmatika, fungsi pembagi dan fungsi lain pada teori bilangan. Jika semua
generasi bangsa dapat memahami isi dari buku tersebut, dan mendalami konsep
suatu bilangan sehingga kita dapat mengaplikasikan konsep bilangan kepada orang
lain dengan cara yang berbeda. Membuat suatu konsep bilangan dengan
mengaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari, sehingga membuat orang lain
lebih paham. Dan hal ini berpengaruh dalam proses pembangunan di indonesia
dalam dunia pendidikan.

C. Analisis Mahasiswa
Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan dengan merangkum isi
buku dan memberikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan. Menurut
implikasi saya, buku A First Course In Theory Of Numbers oleh Khanindra
Chandra Chowdury sudah bisa menjadi bahan pembelajaran dan referensi
mahasiswa, karena materi yang disampaikan lengkap. Tetapi mahasiswa kesulitan
dalam memahami materi dikarenakan buku ini menggunakan bahasa inggris,
sehingga mahasiswa kesulitan untuk melihat apakah kalimat dalam buku sudah
efektif, jika ditranslate atau diterjemahkan kedalam bahasa indonesia bahasanya
tidak efektif dan sulit dipahami. Teknik penyajian buku sangat menarik, terdapat
definisi-definisi dan berbagai teorema.

12
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan keunggulan dan kelemahan yang telah dijelaskan atau
dipaparkan diatas, masing – masing buku memiliki kelebihan dan kekurangan
dalam bentuk penyajian dan tata bahasa. Namun buku memiliki kelebihan dalam
pendalaman materi setiap babnya dengan topik utama. Maka dapat disimpulkan
bahwa buku ini sudah layak untuk dijadikana bahan pembelajaran atau referensi
tetapi karena menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa inggris dalam
menyampaikan materi membuat pembaca bingung dan sulit memahami materi
karena bahasa yang tidak efektif setelah diterjemahkan.

B. Saran
Untuk mendapatkan buku bagus yang dapat digunakan sebagai panduan
belajar atau sebagai buku referensi pembelajaran, kita harus secara kritis meninjau
buku itu. Kita harus menilai buku dari berbagai aspek, mulai dari cover buku
hingga isi buku. Apakah sebuah buku akan digunakan sebagai sumber belajar atau
tidak juga tergantung pada kritik buku. Oleh karena itu, mari kita dapat mengkritik
buku secara kritis dan terperinci sehingga kita memperoleh buku-buku superior
sebagai pedoman belajar.

13
BAB VII
SOAL DAN PENYELESAIAN SOAL
A. Soal dan Penyelesaian Soal
Buku Teori Bilangan soal 14 Halaman 211
n
Tunjukkan bahwa jika n dan a adalah bilangan bukat positif, maka []
a
adalah banyak

bilangan bulat antara 1, 2, 3,…, n yang habis dibagi oleh a.


Akan ditunjukkan.
Perhatikan bahwa jika a, 2a, 3a, …, ja, semua bilangan bulat positif ≤n yang dibagi oleh a,

n
maka harus dibutikan bahwa [] a
= j . Tapi terlihat bahwa ( j + 1)a melebihi n, sehingga

n n
ja ≤ n< ( j+a ) a , j≤ < j+ 1,
a a []
=j

Buku Chowdhury Soal 9 Halaman 164


Jika σ ( n )=2 n maka, n adalah bilangan prima. Buktikan bahwa jika n adalah bilangan

1
prima, maka ∑ =2
d ∨n d

Akan dibuktikan.
σ ( n ), yaitu banyaknya pembagi bulat positif dari n sering dinyatakan dengan rumus yang
menggunkan notasi Σ sigma.
Misalkan:
5
1. ∑ an=a1+ a2 +a3 + a4 +a 5
n −1

6
2. ∑ n=2+3+ 4+5+ 6
n =2

5
3. ∑ 3=3+3+3+ 3+3
n =1

4. ∑ d =1+ 2+ 3+4 +6+12, yaitu jumlah semua pembagi bulat positif dari 12
d ∨12

5. ∑ 1=1+1+1+1+1+1, yaitu banyaknya bulat positif dari 12


d ∨12

6. ∑ f (d )=f ( 1 )+ f ( 2 )+ f ( 3 ) + f (6 ) +f (18)
d ∨18

Maka σ ( n ) dapat dirumusan sebagai berikut :

14
σ ( n )=∑ 1 untuk n ≥ 1. Jadi σ ( n ) merupakan penjulahan dari 1 sebanyak pembagi bulat
d∨n

positif dari n.
Misalkan:
1. Semua pembagi bulat positif dari 32 adalah 1, 2, 4, 8, 16, dan 32, maka :
∑ 1=1+1+1+1+1+1=6
d ∨32

2. Semua pembagi bulat positif dari 48 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16, 24 dan 48,
maka :
∑ 1=1+1+1+1+1+ 1+ 1+ 1+1+1=10
d ∨48

3. Periksalah bahwa ∑ 1=1, ∑ 1=1+1=2


d ∨1 d ∨2

1
Jika n suatu bilangan prima, maka ∑ =1+1=2
d ∨n d

1
Terbukti bahwa jika n adalah bilangan prima, maka ∑ =2
d ∨n d

15
DAFTAR PUSTAKA

Chowdury, K.C. 2004. A First Course In Theory Of Numbers. New Delhi : Asian
Books Private Limited.

16

Anda mungkin juga menyukai