Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

ALJABAR LINEAR ELEMENTER

Oleh :

Nama : Karla Parera Desilva Br Barus


Nim : 4193530012
Kelas : Matematika Nondik A 2019

Dosen Pengampu :
FAIZ AHYANINGSIH M.Si

MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Critical Book Report tepat pada
waktunya.Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan
yang kami miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.Atas perhatiannya,kami ucapkan
terima kasih.

Medan, 27 Oktober 2019

Karla Parera Desilva Br Barus

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... 2

Daftar Isi .......................................................................................................................... 3

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 4

B. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 4

C. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 5

BAB II. RINGKASAN BUKU

2.1 Identitas Buku ............................................................................................. 6

2.2 Ringkasan Buku ........................................................................................... 7

BAB III. KEUNGGULAN BUKU

BAB IV. KELEMAHAN BUKU

4.1 Desain Buku .............................................................................................. 19

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 20

B. Saran ........................................................................................................... 20

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim di karenakan rendahnya minat baca
masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan untuk menaikkan
ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan. Mengkritik buku (critical book
report) ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku, baik berupa
buku fiksi ataupun nonfiksi, juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang melukiskan
pemahaman terhadap isi sebuah buku.

Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu buku
melainkan untuk menjelaskan apaa danya suatu buku yaitu kelebihan atau kekurangannya yang
akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku kepada pembaca perihal
buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku tersebut. Yang lebih jelasnya
dalam mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang
bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.

Uraian isi pokok buku memuat ruang lingkup permasalahan yang dibahas pengarang,
cara pengarang menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan, konsep dan teori yang
dikembangkan, serta kesimpulan. Dengan demikian laporan buku atau resensi sangat bermanfaat
untuk mengetahui isi buku selain itu, akan tahu mengenai kekurangan dan kelebihan dari isi
buku yang telah dibaca. Untuk itu, kami harapkan kepada pembaca agar mengetahui dan
memahami mengenai laporan buku atau resensi sehingga dapat menilai isi buku tersebut dengan
baik dan bukan hanya sekedar membaca sekilas buku tersebut melainkan dapat memahami apa
yang ada dalam buku tersebut secara mendalam.

B. Tujuan Penulisan Critical Book Report (CBR)


Kritik buku (critical book report) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang
bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan
dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu

4
tugas individu mata kuliah Metodologi Penelitian pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan di
Universitas Negeri Medan.

C. Manfaat Penulisan Critical Book Report (CBR)

 Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau
hasil karya lainnya secara ringkas.

 Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik.

 Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.

 Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama
atau penulis lainnya.

 Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi buku.

5
BAB II

RINGKASAN BUKU

2.1 Identitas Buku

 Judul Buku : Aljabar Linier Dan Aplikasinya

 Judul Asli Buku : Linier Algebra With Application

 Edisi :5

 Alih Bahasa : Drs. Alit Bondan, M.Kom.

 Editor : Hilarus Wibi Hardani, ST

 Penulis : Steven J. Leon

 Penerbit : Erlangga

 Penerbit internasional : Prentice-Hall, inc.

 Tebal Buku : 448 Hlm

 Kota Terbit : Jakarta

 Tahun Terbit : 2001

 ISBN : 979-688-173-X

6
2.2 Ringkasan Buku

RUANG VEKTOR

AKSIOMA RUANG VEKTOR

A1 x+y=y+x untuk setiap x dan y di V


A2 (x+y)+z =x+(y+z) untuk setiap x,y,z di V
A3 terdapat elemen 0 di V sehingga x+0 = x untuk setiap x 𝜖 V
A4 𝜶(x+y) = 𝜶x + 𝜶y untuk setiap sklar 𝛼 dan setiap x dan y di V
A5 (𝜶𝜷) x = 𝜶(𝜷𝒙) untuk setiap sklar 𝛼 dan 𝛽 dan setiap x 𝜖 V
A6 1.x = x untuk setiap x 𝝐 V
A7 untuk setiap x 𝝐 V terdapat elemen –x di V sehingga x+(-x)=0

VEKTOR-VEKTOR DI RUANG-2 DAN RUANG-3

1.1 VEKTOR (GEOMETRIK)


B Vektor AB atau vektor u

u
A adalah titik awal (intial point)

A B adalah titik terminal (terminal point)

 Vektor Ekivalen

B
D u ekivalen v
u
v
Apabila arah dan panjangnya sama.
A
C
Jadi u = v

 Penjumlahan Vektor

v v+w=w+v

w w

7
v
 Vektor Nol

0 +v=v+0=v

 Vektor Negatif
u

v + (-v) = 0 -u

 Pengurangan Vektor

v – w = v + (-w)

-w

v
v-w

-w w

 Komponen vektor di Ruang-2

u = (u1, u2)

v = (v1, v2)

 Komponen vektor di Ruang-3

u = (u1, u2, u3)

v = (v1, v2, v3)

 Penjumlahan

u + v = (u1, u2) + (v1, v2)


Ruang-2
= (u1 + v1, u2 + v2)

8
u + v = (u1 + v1, u2 + v2, u3 + v3) Ruang-3

Contoh:

Jika v = (1, -2) dan w = (7, 6) maka v + w = ?

Jawab:

v + w = (1, -2) + (7, 6)

= (1 + 7, -2 + 6)

= (8, 4)

 Pengurangan

u – v = (u1, v1) – (u2, v2)


Ruang-2
= (u1 – v1, u2 – v2)

u – v = (u1 – v1, u2 – v2, u3 – v3) Ruang-3

Contoh:

Jika u = (7, 6) dan v = (3, 2), maka u – v = ?

Jawab:

u – v = (7, 6) – (3, 2)

= (7 – 3, 6 – 2)

= (4, 4)

9
 Gambar titik P (-2, 3, 4)

z
P (-2, 3, 4)

4.2 NORMA VEKTOR; ILMU HITUNG VEKTOR

Teorema 1. Jika u, v, dan w adalah vector-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k serta l adalah
scalar, maka hubungan berikut akan berlaku.

(a) u + v = v + u (e) K(lu) = (kl)u


(b) (u + v) + w = u +(v + w) (f) K(u + v) = ku +kv
(c) u + 0 = 0 + u = u (g) (k+l)u
Panjang sebuah vector v sering dinamakan norma v dan= dinyatakan
ku + lu dengan ‖𝑣‖. Jelaslah dari
(d) u + (-u) = 0 (h) 1u = u
teorema phytagoras bahwa norma vector v = (v1, v2) di ruang-2 adalah

‖𝑣‖ = √𝑣12 +𝑣22

Misalkan v = (v1, v2, v3) adalah vector ruang-3. Dengan menggunakan gambar 3.16 dan dua
penerapan phytagoras, maka kita dapatkan

Z ‖𝑣‖ = (𝑂𝑅)2 + (𝑅𝑃)2

P(V1, V2, V3) = (OQ)2 + (OS) 2 + (RP) 2


‖𝑣‖

 V12  V22  V32


y
0 S
V  V12  V22  V32

x R 10
Gambar 3.16

Jika P1 x1 , y1 , z1  dan P2  x2 , y 2 , z 2  adalah dua titik di ruang-3, maka jarak d diantara kedua
titik tersebut adalah norma vector P1P2 , karena

p1 p2  x2  x1 , y2  y1 , z 2  z1 

Maka jelas bahwa

d x2  x1 2   y 2  y1 2  z 2  z1 2

4.3 HASIL KALI TITIK; PROYEKSI

Pada bagian ini kita perkenalkan semacam perkalian vektor di ruang-2 dan ruang-3. Sifat-
sifat ilmu hitung perkalian ini akan ditentukan dan beberapa penerapannya akan diberikan.

Misalnya u dan v adalah dua vektor taknol di ruang-2 dan ruang-3,dan anggaplah vektor-
vektor ini telah dilokasikan sehingga titik awalnya berimpit. Yang kita artikan dengan sudut di
antara u dan v, dengan sudut θ yang ditentukan oleh u dan v yang memenuhi 0 ≤ θ ≤ π

u
θ
u θ
θ v
u
v v

Definisi : Jika u dan v adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan θ adalah sudut di antara u
dan v, maka hasil kali titik (dot product) atau hasil kali dalam Euclidis (Euclidean inner product) u
• v didefinisikan oleh

‖𝐮‖‖𝐯‖ cos θ jika 𝐮 ≠ 0 dan 𝐯 ≠ 0


𝐮•𝐯={
0 jika 𝐮 = 0 dan 𝐯 = 0

Misalkan u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3) adalah dua vektor taknol. Jika, seperti pada
gambar dibawah, θ adalah sudut di antara u dan v, maka hukum cosinus menghasilkan

11

z
P (u1, u2,
2
⃗⃗⃗⃗⃗ ‖ = ‖𝐮‖2 + ‖𝐯‖2 − 2‖𝐮‖‖𝐯‖ cos 𝜃
‖𝑃𝑄

⃗⃗⃗⃗⃗ = v – u, maka dapat kita tuliskan kembali sebagai


Karena 𝑃𝑄

1
‖𝐮‖‖𝐯‖ cos 𝜃 = (‖𝐮‖2 + ‖𝐯‖2 − ‖𝐯 − 𝐮‖2 )
2

atau

1
𝐮 • 𝐯 = (‖𝐮‖2 + ‖𝐯‖2 − ‖𝐯 − 𝐮‖2 )
2

Dengan mensubstitusikan

‖𝐮‖2 = 𝑢12 + 𝑢22 + 𝑢32 ‖𝐯‖2 = 𝑣12 + 𝑣22 + 𝑣32

dan

‖𝐯 − 𝐮‖2 = (𝑣1 − 𝑢1 )2 + (𝑣2 − 𝑢2 )2 + (𝑣3 − 𝑢3 )2

Maka setelah menyederhanakannya akan kita dapatkan

𝐮 • 𝐯 = 𝑢1 𝑣1 + 𝑢2 𝑣2 + 𝑢3 𝑣3

Jika u = (u1, u2) dan v = (v1, v2) adalah dua vektor di ruang-2, maka rumus yang bersesuaian
adalah

𝐮 • 𝐯 = 𝑢1 𝑣1 + 𝑢2 𝑣2

Jika u dan v adalah vektor taknol, maka rumus di atas dapat kita tulis

𝐮•𝐯
cos 𝜃 =
‖𝐮‖‖𝐯‖

12
Teorema berikut ini memperlihatkan bagaimana hasil kali titik dapat digunakan untuk
mendapatkan informasi mengenai sudut diantara dua vektor; teorema ini juga menghasilkan
hubungan penting di antara norma dan hasil kali titik.

Teorema 2

Misalkan u dan v adalah vektor di ruang-2 atau ruang-3.


𝟏
a) v • v = ‖𝐯‖𝟐 ; yakni, ‖𝐯‖ = (𝐯 • 𝐯)𝟐
b) Jika u dan v adalah vektor-vektor taknol dan θ adalah sudut di antara kedua vektor tersebut, maka

θ lancip jika dan hanya jika u • v > 0


θ tumpul jika dan disebut
Vektor tegaklurus hanya jika u •vektor
juga v < 0 ortogonal. Pada teorema di atas, dua vektor ta
θ = π/2 jika dan hanya jika u • v = 0

Jika kita sepakat menganggap u dan v agar tegak lurus maka salah satu atau kedua vektor ini
haruslah 0, karenanya kita dapat menyatakan tanpa kecuali bahwa baik vektor u maupun v akan
ortogonal jika dan hanya jika u • v = 0.

Teorema 3

Jika u, v dan w adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k adalah skalar, maka

a) u•v=v•u
b) u • (v + w) = u • v + u • w
c) k(u • v) = (ku) • v = u • (kv)
d) v • v > 0 jika v ≠ 0 dan v • v = 0 jika v = 0

Jika u dan a ditempatkan sedemikian rupa maka titik awalnya akan menempati titik Q, kita
dapat menguraikan vektor u sebagai berikut.

w2 u u u w2
w2

Q w1 a Q a w1 a
w1 Q

13
Turunkanlah garis tegaklurus dari atas u ke garis yang melalui a, dan bentuklah vektor w1
dari Q ke alas garis yang tegaklurus tersebut. Bentuk selanjutnya akan menjadi

w2 = u – w1

Sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas, vektor w1 sejajar dengan a, vektor w2


tegaklurus dengan a, dan

w1 + w2 = w1 + (u – w1) = u

Vektor w1 tersebut kita namakan proyeksi ortogonal u pada a atau kadang-kadang kita
namakan komponen vektor u sepanjang a. Hal ini kita nyatakan dengan

proyau

Vektor w2 kita namakan komponen vektor u yang ortogonal terhadap a. Karena w2 = u –


w1 maka vektor ini dapat kita tulis sebagai

w2 = u – proyau

Teorema 4

Jika u dan a adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan jika a ≠ 0, maka
𝐮•𝐚
proy𝐚 𝐮 = ‖𝐚‖𝟐 𝐚 (komponen vektor u sepanjang a)

𝐮•𝐚
𝐮 − proy𝐚 𝐮 = 𝐮 − ‖𝐚‖𝟐 𝐚 (komponen vektor u yang ortogonal terhadap a)

Bukti :

Misalkan w1 = proyau dan w2 = u – proyau. Karena w1 sejajar dengan a, maka kita harus
mengalikan skalar a, sehingga kita dapat menuliskan dalam bentuk w1 = ka. Jadi

u = w1 + w2 = ka + w2

Dengan mengambil hasil kali titik dari kedua sisi dengan a maupun dengan menggunakan
teorema 2 dan 3 akan menghasilkan

𝐮 • 𝐚 = (𝑘𝐚 + 𝐰2 ) • 𝐚 = 𝑘‖𝐚‖2 + 𝐰2 • 𝐚

14
Namun 𝐰2 • 𝐚 = 0 karena w2 tegaklurus kepada a, sehingga persamaan di atas menjadi

𝐮•𝐚
𝑘=
‖𝐚‖2

Karena proyau = w1 = ka, kita dapatkan

𝐮•𝐚
proy𝐚 𝐮 = 𝐚
‖𝐚‖𝟐

Sebuah rumus untuk panjang komponen vektor u sepanjang a dapat kita peroleh dengan
menuliskan

𝐮•𝐚
‖proy𝐚 𝐮‖ = ‖‖𝐚‖𝟐 𝐚‖

𝐮•𝐚 𝐮•𝐚
= |‖𝐚‖𝟐 | ‖𝐚‖ (karena ‖𝐚‖𝟐 adalah sebuah skalar)

|𝐮•𝐚|
= ‖𝐚‖𝟐 ‖𝐚‖ (karena ‖𝐚‖𝟐 > 0)

menghasilkan

|𝐮 • 𝐚|
‖proy𝐚 𝐮‖ =
‖𝐚‖

Jika θ menyatakan sudut antara u dan a, maka 𝐮 • 𝐚 = ‖𝐮‖‖𝐚‖ cos θ, sehingga dengan
demikian rumus di atas dapat juga kita tuliskan menjadi

‖proy𝐚 𝐮‖ = ‖𝐮‖|cos θ|

Kemudian rumus untuk menghitung jarak antara titik dan garis adalah

|𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 + 𝑐|
𝐷=
√𝑎2 + 𝑏 2

15
4.4 HASIL KALI SILANG

Definisi : jika u = (𝑢1 , 𝑢2, 𝑢3 ) dan v = (𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 ) adalah vector di ruang-3, maka hasil kai silang
u x v adalah vector yang didefinisikan oleh

u x v = (𝒖𝟐 𝒗𝟑 − 𝒖𝟑 𝒗𝟐 , 𝒖𝟑 𝒗𝟏 − 𝒖𝟏 𝒗𝟑 , 𝒖𝟏 𝒗𝟐 − 𝒖𝟐 𝒗𝟏 )

atau dalam notasi determinan


𝑢2 𝑢3 𝑢1 𝑢3 𝑢1 𝑢2
u x v = (|𝑣 𝑣3 | , − |𝑢1 𝑣3 | , |𝑣1 𝑣2 |)
2

Terdapat pola pada rumus di atas yang berguna untuk diingat. Jika di bentuk matriks 2 x3.
𝑢1 𝑢2 𝑢3
[𝑣 𝑣2 𝑣3 ]
1

Di mana entri baris pertama adalah komponen factor pertama u dan entri baris kedua adalah
komponen factor v, maka determinan dalam komponen pertama u x v didapatkan dengan
mencoret kolom pertama matriks tersebut, determinan dalam komponen kedua kita dapatkan
dengan mencoret kolom kedua dari matriks tersebut, sedangkan determinan dalam komponen
ketiga kita dapatkan dengan mencoret kolom ketiga dari matriks tersebut.

Contoh 1

Carilah u x v, di mana u = (1, 2, -2) dan v = (3, 0, 1)

Jawab
1 2 −2
[ ]
3 0 1
2 −2 1 −2 1 2
u x v = (| |,−| |,| |)
0 1 3 1 3 0
= (2, -7, 6)

Teorema 5. Jika u dan v adalah vector di ruang-3, maka :

a. u . (u x v) = 0 (u x v orthogonal ke u)
b. v . (u x v) = 0 (u x v orthogonal ke v)
c. ll u x v ll2 = ll u ll ll v ll2 – (u . v)2 (identitas lagrange)

Teorema 6. Jika u, v dan w adalah sebarang vektor di ruang-3 dan k adalah sebarang
16
scalar, maka :

a. u x v = - (v x u)
b. u x (v + w) = (u x v) + (u x w)
Misalkan :

Tinjaulah vector-vektor : i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0), k = (0, 0, 1)

Setiap vector v = (v1, v2, v3) di ruang ke-3 dapat di ungkapkan dengan i, j, dan k, karenanya kita
dapat menuliskan

v = (v1, v2, v3) = v1(1, 0, 0) + v2(0, 1, 0) + v3(0, 0, 1) = v1i + v2j + v3k

dan dalam gambar berikut :


z

(0, 0, 1)
k
dan dari gambar ini di dapat :
j
i y 0 0 1 0 1 0
(0, 1, 0) i x j = (| |,−| |,| |) = (0, 0, 1) = k
1 0 0 0 0 1
(1, 0, 0)

jika u dan v adalah vector-vektor taknol di ruang-3, maka norma u x v mempunyai tafsiran
geometric yang berguna. Identitas Lagrange, yang diberikan dalam teorema 5, menyatakan
bahwa :

ll u x v ll2 = ll u ll2 ll v ll2 – u . v

17
BAB III

KEUNGGULAN BUKU

1. Buku ini juga memberikan aplikasi penggunaan dari teori yang diberikan, sehingga
pembaca dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Buku ini juga memberikan pembuktian-pembuktian dari teorema-teorema yang
diberikan, sehingga pembaca tidak perlu repot-repot dalam membuktikan teorema dari
materi yang diberikan
3. Dalam buku ini juga terdapat penggunaan aplikasi mathlab, sehingga menambah
pengetahuan pembaca, dan berguna untuk menyelesaikan soal aljabar linier yang sulit
4. Pada setiap bab terkhusus bab 1- bab 3 menjelaskan materi dengan sangat rinci disertai
dengan turunan-turunan rumus dan pembuktian dari setiap teorema yang diberikan
5. Secara keseluruhan menurut saya pembahasan pada buku ini sangat terstruktur sehingga
dapat membuat pola pikir pembaca menjadi terarah dan mudah untuk mengikuti langkah-
langkah ataupun ilmu yang akan disampaikan. Pokok pembahasan dari bab satu (i)
sampai dengan bab sebelas (xi) merupakan suatu kesatuan yang tentunya saling berkaitan
dan dengan urutan yang sudah sesuai.

18
BAB IV

KELEMAHAN BUKU

Desain Buku

Buku sudah baik karena berukuran sedang dan dicetak menggunakan kertas yang ringan
dan tipis sehingga mudah untuk dibawa. Kulit buku ini menggunakan hardcover yang
seharusnya memberikan kesan elegan tetapi dikarenakan gambar latar belakang yang tidak
menarik serta cover menggunakan kombinasi warna yang pucat, sehingga menjadikan buku ini
terlihat tidak menarik untuk dibaca.

Bahasa dan kalimat yang digunakan dalam buku tersebut masih kurang baik karena
masih susah untuk dimengerti dan dicerna, kata-katanya tidak begitu mudah untuk dipahami
sehingga pembaca harus lebih serius dan berkonsentrasi saat membacanya. Sebaiknya
penggunaan kalimat dalam dibuat dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar isi
yang terkandung didalamnya dapat tersampaikan dengan jelas.

19
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara keseluruhan menurut saya pembahasan pada buku ini sangat terstruktur sehingga
dapat membuat pola pikir pembaca menjadi terarah dan mudah untuk mengikuti langkah-langkah
ataupun ilmu yang akan disampaikan. Pada setiap teorema dalam buku ini juga telah di biktikan
sehingga pembaca dapat lebih memahami teori yang sedang dipelajari, selain itu pada buku ini
juga terdapat penerapan dari teori yang di berikan, hal itu menjadi nilai tambah bagi buku ini.
Buku ini merupakan buku terjemahan dari buku yang berjudul Linier Algebra With Application,
yang berarti untuk isi dan keaslian buku ini tidak perlu diragukan lagi

B. Saran
Sebaiknya penulis menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami, agar tidak menjadi
gangguan bagi pembaca dalam memahami materi yang di berikan. Serta pemberian warna pada
cover harus di perhatikan, sebaiknya menggunakan pilihan warna yang dapat menarik minat
pembaca untuk membacanya.

20
DAFTAR PUSTAKA
Steven.J. Leon .2001. Aljabar Linear Dan Aplikasinya . Erlangga : Jakarta.

21

Anda mungkin juga menyukai