Oleh :
Dosen Pengampu :
FAIZ AHYANINGSIH M.Si
MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA. 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Critical Book Report tepat pada
waktunya.Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan
yang kami miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.Atas perhatiannya,kami ucapkan
terima kasih.
2
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 20
B. Saran ........................................................................................................... 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu buku
melainkan untuk menjelaskan apaa danya suatu buku yaitu kelebihan atau kekurangannya yang
akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku kepada pembaca perihal
buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku tersebut. Yang lebih jelasnya
dalam mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang
bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.
Uraian isi pokok buku memuat ruang lingkup permasalahan yang dibahas pengarang,
cara pengarang menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan, konsep dan teori yang
dikembangkan, serta kesimpulan. Dengan demikian laporan buku atau resensi sangat bermanfaat
untuk mengetahui isi buku selain itu, akan tahu mengenai kekurangan dan kelebihan dari isi
buku yang telah dibaca. Untuk itu, kami harapkan kepada pembaca agar mengetahui dan
memahami mengenai laporan buku atau resensi sehingga dapat menilai isi buku tersebut dengan
baik dan bukan hanya sekedar membaca sekilas buku tersebut melainkan dapat memahami apa
yang ada dalam buku tersebut secara mendalam.
4
tugas individu mata kuliah Metodologi Penelitian pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan di
Universitas Negeri Medan.
Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau
hasil karya lainnya secara ringkas.
Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama
atau penulis lainnya.
Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi buku.
5
BAB II
RINGKASAN BUKU
Edisi :5
Penerbit : Erlangga
ISBN : 979-688-173-X
6
2.2 Ringkasan Buku
RUANG VEKTOR
u
A adalah titik awal (intial point)
Vektor Ekivalen
B
D u ekivalen v
u
v
Apabila arah dan panjangnya sama.
A
C
Jadi u = v
Penjumlahan Vektor
v v+w=w+v
w w
7
v
Vektor Nol
0 +v=v+0=v
Vektor Negatif
u
v + (-v) = 0 -u
Pengurangan Vektor
v – w = v + (-w)
-w
v
v-w
-w w
u = (u1, u2)
v = (v1, v2)
Penjumlahan
8
u + v = (u1 + v1, u2 + v2, u3 + v3) Ruang-3
Contoh:
Jawab:
= (1 + 7, -2 + 6)
= (8, 4)
Pengurangan
Contoh:
Jawab:
u – v = (7, 6) – (3, 2)
= (7 – 3, 6 – 2)
= (4, 4)
9
Gambar titik P (-2, 3, 4)
z
P (-2, 3, 4)
Teorema 1. Jika u, v, dan w adalah vector-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k serta l adalah
scalar, maka hubungan berikut akan berlaku.
Misalkan v = (v1, v2, v3) adalah vector ruang-3. Dengan menggunakan gambar 3.16 dan dua
penerapan phytagoras, maka kita dapatkan
x R 10
Gambar 3.16
Jika P1 x1 , y1 , z1 dan P2 x2 , y 2 , z 2 adalah dua titik di ruang-3, maka jarak d diantara kedua
titik tersebut adalah norma vector P1P2 , karena
p1 p2 x2 x1 , y2 y1 , z 2 z1
d x2 x1 2 y 2 y1 2 z 2 z1 2
Pada bagian ini kita perkenalkan semacam perkalian vektor di ruang-2 dan ruang-3. Sifat-
sifat ilmu hitung perkalian ini akan ditentukan dan beberapa penerapannya akan diberikan.
Misalnya u dan v adalah dua vektor taknol di ruang-2 dan ruang-3,dan anggaplah vektor-
vektor ini telah dilokasikan sehingga titik awalnya berimpit. Yang kita artikan dengan sudut di
antara u dan v, dengan sudut θ yang ditentukan oleh u dan v yang memenuhi 0 ≤ θ ≤ π
u
θ
u θ
θ v
u
v v
Definisi : Jika u dan v adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan θ adalah sudut di antara u
dan v, maka hasil kali titik (dot product) atau hasil kali dalam Euclidis (Euclidean inner product) u
• v didefinisikan oleh
Misalkan u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3) adalah dua vektor taknol. Jika, seperti pada
gambar dibawah, θ adalah sudut di antara u dan v, maka hukum cosinus menghasilkan
11
z
P (u1, u2,
2
⃗⃗⃗⃗⃗ ‖ = ‖𝐮‖2 + ‖𝐯‖2 − 2‖𝐮‖‖𝐯‖ cos 𝜃
‖𝑃𝑄
1
‖𝐮‖‖𝐯‖ cos 𝜃 = (‖𝐮‖2 + ‖𝐯‖2 − ‖𝐯 − 𝐮‖2 )
2
atau
1
𝐮 • 𝐯 = (‖𝐮‖2 + ‖𝐯‖2 − ‖𝐯 − 𝐮‖2 )
2
Dengan mensubstitusikan
dan
𝐮 • 𝐯 = 𝑢1 𝑣1 + 𝑢2 𝑣2 + 𝑢3 𝑣3
Jika u = (u1, u2) dan v = (v1, v2) adalah dua vektor di ruang-2, maka rumus yang bersesuaian
adalah
𝐮 • 𝐯 = 𝑢1 𝑣1 + 𝑢2 𝑣2
Jika u dan v adalah vektor taknol, maka rumus di atas dapat kita tulis
𝐮•𝐯
cos 𝜃 =
‖𝐮‖‖𝐯‖
12
Teorema berikut ini memperlihatkan bagaimana hasil kali titik dapat digunakan untuk
mendapatkan informasi mengenai sudut diantara dua vektor; teorema ini juga menghasilkan
hubungan penting di antara norma dan hasil kali titik.
Teorema 2
Jika kita sepakat menganggap u dan v agar tegak lurus maka salah satu atau kedua vektor ini
haruslah 0, karenanya kita dapat menyatakan tanpa kecuali bahwa baik vektor u maupun v akan
ortogonal jika dan hanya jika u • v = 0.
Teorema 3
Jika u, v dan w adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k adalah skalar, maka
a) u•v=v•u
b) u • (v + w) = u • v + u • w
c) k(u • v) = (ku) • v = u • (kv)
d) v • v > 0 jika v ≠ 0 dan v • v = 0 jika v = 0
Jika u dan a ditempatkan sedemikian rupa maka titik awalnya akan menempati titik Q, kita
dapat menguraikan vektor u sebagai berikut.
w2 u u u w2
w2
Q w1 a Q a w1 a
w1 Q
13
Turunkanlah garis tegaklurus dari atas u ke garis yang melalui a, dan bentuklah vektor w1
dari Q ke alas garis yang tegaklurus tersebut. Bentuk selanjutnya akan menjadi
w2 = u – w1
w1 + w2 = w1 + (u – w1) = u
Vektor w1 tersebut kita namakan proyeksi ortogonal u pada a atau kadang-kadang kita
namakan komponen vektor u sepanjang a. Hal ini kita nyatakan dengan
proyau
w2 = u – proyau
Teorema 4
Jika u dan a adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan jika a ≠ 0, maka
𝐮•𝐚
proy𝐚 𝐮 = ‖𝐚‖𝟐 𝐚 (komponen vektor u sepanjang a)
𝐮•𝐚
𝐮 − proy𝐚 𝐮 = 𝐮 − ‖𝐚‖𝟐 𝐚 (komponen vektor u yang ortogonal terhadap a)
Bukti :
Misalkan w1 = proyau dan w2 = u – proyau. Karena w1 sejajar dengan a, maka kita harus
mengalikan skalar a, sehingga kita dapat menuliskan dalam bentuk w1 = ka. Jadi
u = w1 + w2 = ka + w2
Dengan mengambil hasil kali titik dari kedua sisi dengan a maupun dengan menggunakan
teorema 2 dan 3 akan menghasilkan
𝐮 • 𝐚 = (𝑘𝐚 + 𝐰2 ) • 𝐚 = 𝑘‖𝐚‖2 + 𝐰2 • 𝐚
14
Namun 𝐰2 • 𝐚 = 0 karena w2 tegaklurus kepada a, sehingga persamaan di atas menjadi
𝐮•𝐚
𝑘=
‖𝐚‖2
𝐮•𝐚
proy𝐚 𝐮 = 𝐚
‖𝐚‖𝟐
Sebuah rumus untuk panjang komponen vektor u sepanjang a dapat kita peroleh dengan
menuliskan
𝐮•𝐚
‖proy𝐚 𝐮‖ = ‖‖𝐚‖𝟐 𝐚‖
𝐮•𝐚 𝐮•𝐚
= |‖𝐚‖𝟐 | ‖𝐚‖ (karena ‖𝐚‖𝟐 adalah sebuah skalar)
|𝐮•𝐚|
= ‖𝐚‖𝟐 ‖𝐚‖ (karena ‖𝐚‖𝟐 > 0)
menghasilkan
|𝐮 • 𝐚|
‖proy𝐚 𝐮‖ =
‖𝐚‖
Jika θ menyatakan sudut antara u dan a, maka 𝐮 • 𝐚 = ‖𝐮‖‖𝐚‖ cos θ, sehingga dengan
demikian rumus di atas dapat juga kita tuliskan menjadi
‖proy𝐚 𝐮‖ = ‖𝐮‖|cos θ|
Kemudian rumus untuk menghitung jarak antara titik dan garis adalah
|𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 + 𝑐|
𝐷=
√𝑎2 + 𝑏 2
15
4.4 HASIL KALI SILANG
Definisi : jika u = (𝑢1 , 𝑢2, 𝑢3 ) dan v = (𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 ) adalah vector di ruang-3, maka hasil kai silang
u x v adalah vector yang didefinisikan oleh
u x v = (𝒖𝟐 𝒗𝟑 − 𝒖𝟑 𝒗𝟐 , 𝒖𝟑 𝒗𝟏 − 𝒖𝟏 𝒗𝟑 , 𝒖𝟏 𝒗𝟐 − 𝒖𝟐 𝒗𝟏 )
Terdapat pola pada rumus di atas yang berguna untuk diingat. Jika di bentuk matriks 2 x3.
𝑢1 𝑢2 𝑢3
[𝑣 𝑣2 𝑣3 ]
1
Di mana entri baris pertama adalah komponen factor pertama u dan entri baris kedua adalah
komponen factor v, maka determinan dalam komponen pertama u x v didapatkan dengan
mencoret kolom pertama matriks tersebut, determinan dalam komponen kedua kita dapatkan
dengan mencoret kolom kedua dari matriks tersebut, sedangkan determinan dalam komponen
ketiga kita dapatkan dengan mencoret kolom ketiga dari matriks tersebut.
Contoh 1
Jawab
1 2 −2
[ ]
3 0 1
2 −2 1 −2 1 2
u x v = (| |,−| |,| |)
0 1 3 1 3 0
= (2, -7, 6)
a. u . (u x v) = 0 (u x v orthogonal ke u)
b. v . (u x v) = 0 (u x v orthogonal ke v)
c. ll u x v ll2 = ll u ll ll v ll2 – (u . v)2 (identitas lagrange)
Teorema 6. Jika u, v dan w adalah sebarang vektor di ruang-3 dan k adalah sebarang
16
scalar, maka :
a. u x v = - (v x u)
b. u x (v + w) = (u x v) + (u x w)
Misalkan :
Setiap vector v = (v1, v2, v3) di ruang ke-3 dapat di ungkapkan dengan i, j, dan k, karenanya kita
dapat menuliskan
(0, 0, 1)
k
dan dari gambar ini di dapat :
j
i y 0 0 1 0 1 0
(0, 1, 0) i x j = (| |,−| |,| |) = (0, 0, 1) = k
1 0 0 0 0 1
(1, 0, 0)
jika u dan v adalah vector-vektor taknol di ruang-3, maka norma u x v mempunyai tafsiran
geometric yang berguna. Identitas Lagrange, yang diberikan dalam teorema 5, menyatakan
bahwa :
17
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
1. Buku ini juga memberikan aplikasi penggunaan dari teori yang diberikan, sehingga
pembaca dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Buku ini juga memberikan pembuktian-pembuktian dari teorema-teorema yang
diberikan, sehingga pembaca tidak perlu repot-repot dalam membuktikan teorema dari
materi yang diberikan
3. Dalam buku ini juga terdapat penggunaan aplikasi mathlab, sehingga menambah
pengetahuan pembaca, dan berguna untuk menyelesaikan soal aljabar linier yang sulit
4. Pada setiap bab terkhusus bab 1- bab 3 menjelaskan materi dengan sangat rinci disertai
dengan turunan-turunan rumus dan pembuktian dari setiap teorema yang diberikan
5. Secara keseluruhan menurut saya pembahasan pada buku ini sangat terstruktur sehingga
dapat membuat pola pikir pembaca menjadi terarah dan mudah untuk mengikuti langkah-
langkah ataupun ilmu yang akan disampaikan. Pokok pembahasan dari bab satu (i)
sampai dengan bab sebelas (xi) merupakan suatu kesatuan yang tentunya saling berkaitan
dan dengan urutan yang sudah sesuai.
18
BAB IV
KELEMAHAN BUKU
Desain Buku
Buku sudah baik karena berukuran sedang dan dicetak menggunakan kertas yang ringan
dan tipis sehingga mudah untuk dibawa. Kulit buku ini menggunakan hardcover yang
seharusnya memberikan kesan elegan tetapi dikarenakan gambar latar belakang yang tidak
menarik serta cover menggunakan kombinasi warna yang pucat, sehingga menjadikan buku ini
terlihat tidak menarik untuk dibaca.
Bahasa dan kalimat yang digunakan dalam buku tersebut masih kurang baik karena
masih susah untuk dimengerti dan dicerna, kata-katanya tidak begitu mudah untuk dipahami
sehingga pembaca harus lebih serius dan berkonsentrasi saat membacanya. Sebaiknya
penggunaan kalimat dalam dibuat dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar isi
yang terkandung didalamnya dapat tersampaikan dengan jelas.
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan menurut saya pembahasan pada buku ini sangat terstruktur sehingga
dapat membuat pola pikir pembaca menjadi terarah dan mudah untuk mengikuti langkah-langkah
ataupun ilmu yang akan disampaikan. Pada setiap teorema dalam buku ini juga telah di biktikan
sehingga pembaca dapat lebih memahami teori yang sedang dipelajari, selain itu pada buku ini
juga terdapat penerapan dari teori yang di berikan, hal itu menjadi nilai tambah bagi buku ini.
Buku ini merupakan buku terjemahan dari buku yang berjudul Linier Algebra With Application,
yang berarti untuk isi dan keaslian buku ini tidak perlu diragukan lagi
B. Saran
Sebaiknya penulis menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami, agar tidak menjadi
gangguan bagi pembaca dalam memahami materi yang di berikan. Serta pemberian warna pada
cover harus di perhatikan, sebaiknya menggunakan pilihan warna yang dapat menarik minat
pembaca untuk membacanya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Steven.J. Leon .2001. Aljabar Linear Dan Aplikasinya . Erlangga : Jakarta.
21